Anda di halaman 1dari 25

Prinsip Kerja Motor Listrik

Materi Kuliah | 9 Mar ’11 by admin | 0 Comments

dinamo

Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Prinsip
kerjanya berdasarkan hukum gaya lorentz dan kaidah tangan kiri fleming, yang menyatakan
bahwa :
Apabila sebatang konduktor yang dialiri arus listrik ditempatkan didalam medan magnit maka
konduktor tersebut akan mengalami gaya.
Arah dari gaya yang dialami oleh konduktor tersebut ditunjukan oleh kaidah tangan kiri fleming.
Gaya tersebut dialami oleh setiap batang konduktor pada rotor, sehingga menghasilkan putaran
dengan torsi yang cukup untuk memutarkan beban yang dikopel dengan motor. Kecepatan
putaran dan besarnya torsi jualah yang menentukan sesuatu motor itu sesuai untuk suatu
pekerjaan.

ASAR - DASAR MOTOR INDUKSI 3


PHASA | PRINSIP KERJA MOTOR 3 FASA
Teori Dasar Motor Induksi Tiga Fasa. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah
energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan
mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi merupakan motor yang
paling banyak kita jumpai dalam industri.
Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari
besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur – alur sebagai tempat meletakkan kumparan.
Rotor sangkar adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian dalam.
Terbuat dari besi laminasi yang mempunayi slot dengan batang alumunium / tembaga yang
dihubungkan singkat pada ujungnya.
Rotor kumparan ( wound rotor ), Kumparan dihubungkan bintang dibagian dalam dan ujung
yang lain dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan dapat dikembangkan menjadi
pengaturan kecepatan putaran motor. Pada kerja normal slipring hubung singkat secara otomatis,
sehingga rotor bekerja seperti rotor sangkar. 
Keuntungan motor tiga phasa : 

 Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.
 Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
 Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
 Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.

Kerugian Penggunaan Motor Induksi

 Kecepatan tidak mudah dikontrol


 Power faktor rendah pada beban ringan
 Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal

Prinsip kerja Motor 3 Phasa

1. Bila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator, maka pada kumparan
stator akan timbul medan putar dengan kecepatan, ns = 120f/P , ns = kecepatan sinkron, f 
= frekuensi sumber, p  = jumlah kutup
2. Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya
pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl ) sebesa E2s = 44,4fnØ .
Keterangan : E = tegangan induksi ggl, f = frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks
3. Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka tegangan induksi
akan menghasilkan arus ( I ).
4. Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk memikul torsi
beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah medan putar stator.
6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan adanya
perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan putar rotor
(nr).
7. Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip ( S ) yang dinyatakan
dengan Persamaan S = ns-nr/ns (100%)
8. Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor, dengan
demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila ns
> nr.
9. Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau
asinkron.

Oleh : Ir. H. SUTEDJO ABDURRAHMAN, MT

PRINSIP KERJA MOTOR ARUS SEARAH (DC)

Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber

tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan

berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran

motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan

arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan

kecepatan motor. 

Motor DC memiliki 2 bagian dasar :

1.    Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan magnet, baik

yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet) ataupun magnet permanen.

2.   Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus listrik mengalir.
Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada penghantar yang

berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen.

Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan.

Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan

magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan

magnet B.

                                                                             


Gambar Konstruksi Motor DC

Belitan stator merupakan elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-F2. Belitan jangkar

ditopang oleh poros dengan ujung-ujungnya terhubung ke komutator dan sikat arang A1-A2.

Arus listrik DC pada penguat magnet mengalir dari F1 menuju F2 menghasilkan medan magnet

yang memotong belitan jangkar. Belitan jangkar diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1.

Sesuai kaidah tangan kiri jangkar akan berputar berlawanan jarum jam.

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada penghantar yang

berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen.
Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan.

Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan

magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan

magnet B. Arah gaya F dapat ditentukan dengan aturan tangan kiri seperti pada gambar berikut.

Gambar Penentuan Arah Gaya Pada Kawat Berarus Listrik Dalam Medan Magnet
 Gambar Contoh jenis-jenis Motor DC

Pengertian dan Cara Kerja Motor Listrik

Home » Artikel , Motor Listrik » Pengertian dan Cara Kerja Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang
berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau
dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin
cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga
mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama
akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh
gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan
magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala
disebut “kuda kerja� nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.

Bagaimana sebuah motor bekerja ?


Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama (Gambar 1): Arus listrik dalam
medan magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi
sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/
torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor, penting untuk
mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan
kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004): Beban torque konstan adalah beban dimana
permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan
fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua
standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter),
sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam
horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).
Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yang dimilikinya,
sebagai standar di EU, pembagian kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3. EFF1 adalah motor
listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan EFF3 sudah tidak
boleh dipergunakan dalam lingkungan EU, sebab memboroskan bahan bakar di pembangkit
listrik dan secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih
mencemari lingkungan.

Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar yang mengatur rotating
equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik elektrik motor, tetapi hanya sebagian saja yang
benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level efisiensi dari EU.

Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU supaya produknya
menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang manjdi pasar untuk produk
ini, yang dalam jangka panjang memboroskan keuangan pemakai, sebab tagihan listrik yang
semakin tinggi setiap tahunnya.

Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah konsorsium di
Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama, dengan tujuan untuk
menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran karbon secara global, karena
banyak daya diboroskan dalam pemakaian beban listrik.

Sebagai contoh, dalam sebuah industri rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik adalah
sekitar 65-70% dari total biaya listrik, jadi memakai elektrik motor yang efisien akan
mengurangi biaya overhead produksi, sehingga menaikkan daya saing produk, apalagi dengan
kenaikan tarif listrik setiap tahun, maka pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi
keharusan.

wikipedia.org

Hubungan Bintang Delta pada Motor Listrik 3 Fasa

Home » Artikel , Motor Listrik » Hubungan Bintang Delta pada Motor Listrik 3 Fasa
Motor 3 fasa bekerja dengan 2 hubungan yaitu :
a. Motor bekerja Bintang/ Star (Y)
Berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara langsung pada terminal maupun melalui
rangkaian kontrol.

Gambar 1. Hubungan Bintang/ Star (Y)

b. Motor bekerja segitiga /Delta (Δ)


Berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara langsung pada terminal maupun melalui
rangkaian kontrol. Kecuali mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor
tersebut wajib bekerja segitiga (Δ) dan harus melalui rangkaian kontrol star delta baik secara
mekanik, manual,  PLC.
Gambar 2. Hubungan Delta  (Δ)

Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja bintang hanya sementara, selang berapa
waktu barulah motor bekerja segitiga dan motor boleh dibebani.
Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :

1. Cukup mengkopelkan/ menghubungkan salah satu dari ujung-ujung kumparan phasa


menjadi satu.
2. Sedangkan yang tidak dihubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber tegangan.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga (Δ) :

1. Ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan
phasa III
2. Ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan
phasa I
3. Ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan
phasa II.

Mengapa motor harus dihubungkan dengan Star (Y) – Delta (Δ)?


1. Beban dengan inersia yang tinggi/ besar akan menyebabkan waktu starting motor
menjadi lama untuk mencapai kecepatan nominalnya.
2. Selama periode starting tersebut, maka pada stator dan rotor akan mengalir arus yang
besar sehungga bisa terjadi pemanasan berlebih (overheating) pada motor
3. Lebih buruk lagi menyebabkan gangguan pada sistem jala-jala sumber listriknys sehingga
akan menurunkan tegangannya. hal ini akan mengganggu beban listrik lainnya.
4. Untuk menghindari hal tersebut, suatu motor induksi seringkali di start dengan level
tegangan yang lebih rendah dari tegangan nominalnya.
5. Pengurangan tegangan starting tersebut akan membatasi dayas yang diberikan ke motor,
namun demikian disis lain pengurangan tegangan ini akan berdampak memperpanjang
waktu/ periode starting (waktu yang  dibutuhkan untuk mencapai kecepatan nominalnya).

2. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa


Rangkaian sederhana dengan menggunakan kontaktor magnet yaitu mengontrol sebuah motor
listrik. Pengontrolan oleh kontaktor magnet menggunakan 2 rangkaian yaitu rangkaian kontrol
dan rangkaian utama. Peralatan kontrol yang digunakan dalam pengoperasianya yaitu, MCB 3
fasa, TOR (Thermal Overload Relay), sakelar tekan ON/ OFF dan kontaktor.
Rangkaian kontrol merupakan rangkaian yang mengendalikan/ mengoperasikan rangkaian
utama, sedangkan rangkaian utama merupakan aliran hubungan ke beban (motor 3 fasa).
Rangkaian utama menggunakan kontak utama (1-3-5 dan 2-4-6) dari kontaktor magnet untuk
menghubungkan/ memutuskan jaringan dengan motor listrik. Karena arus yang mengalir pada
rangkaian utama relaitf lebih besar daripada rangkaian kontrol, maka pada rangkaian utama
dilengkapi dengan TOR (Thermal Overload Relay) atau pengaman beban lebih dari hubung
singkat ataupun beban yang lebih.
Pada rangkaian kontrol, arus yang mengalir relatif kecil. Rangkaian kontrol dilengkapi dengan
sakelar tekan NO untuk tombol NP dan NC untuk tombol OFF. Karena menggunak open.an
tombol (sakelar) tekan, maka pada tombol ON dibuat pengunci (sakelar bantu) dari kontak bantu
kontaktor yang normally open.
Gambar 3. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa

2. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa Hubungan


Bintang Segitiga
Rangkaian daya hubungan bintangsegitiga menggunakan tiga buah kontaktor Q1, Q2, dan Q3
Gambar 4. Fuse F1 berfungsi mengamankan jika terjadi hubungsingkat pada rangkaian motor.
Saat motor terhubung bintang kontaktor Q1 dan Q2 posisi ON dan kontaktor Q3 OFF. Beberapa
saat kemudian timer yang disetting waktu 60 detik energized, akan meng-OFF-kan Q1,
sementara Q2 dan Q3 posisi ON, dan motor terhubung segitiga. Pengaman beban lebih F3
(thermal overload relay) dipasangkan seri dengan kontaktor, jika terjadi beban lebih disisi beban,
relay bimetal akan bekerja dan rangkaian kontrol berikut kontaktor akan OFF.
Tidak setiap motor induksi bias dihubungkan bintang-segitiga, yang harus diperhatikan adalah
tegangan name plate motor harus mampu diberikan tegangan sebesar tegangan jala-jala (Gambar
4), khususnya pada saat motor terhubung segitiga. Jika ketentuan ini tidak dipenuhi, akibatnya
belitan stator bisa terbakar karena tegangan tidak sesuai. Rangkaian kontrol bintang-segitiga
(Gambar 4), dipasangkan fuse F2 untuk pengaman hubung singkat pada rangkaian kontrol.
Gambar 4. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa Hubungan Bintang Segitiga

Hubungan Bintang

Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1 dan menjadi energized
bersamaan dengan koil Q2. Kontaktor Q1 dan Q2 energized motor terhubung bintang. Koil timer
K1 akan energized, selama setting waktu berjalan motor terhubung bintang.

Hubungan Segitiga
Saat Q1 dan Q2 masih posisi ON dan timer K1 masih energized, sampai setting waktu berjalan
motor terhubung bintang. Ketika setting waktu timer habis, kontak Normally Close K1 dengan
akan OFF menyebabkan koil kontaktor Q1 OFF, bersamaan dengan itu Q3 pada posisi ON.
Posisi akhir kontaktor Q2 dan Q3 posisi ON dan motor dalam hubungan segitiga. Untuk
mematikan rangkaian cukup dengan meng-OFF-kan tombol tekan S1 rangkaian kontrol akan
terputus dan seluruh kontaktor dalam posisi OFF dan motor akan berhenti bekerja. Kelengkapan
berupa lampu-lampu indikator dapat dipasangkan, baik indikator saat rangkaian kondisi ON,
maupun saat saat rangkaian kondisi OFF, caranya dengan menambahkan kontak bantu normally
open yang diparalel dengan koil kontaktor dan sebuah lampu indicator.

Sumber referensi : http://xlusi.com

Motor AC Satu Fasa

Home » Motor Listrik » Motor AC Satu Fasa


Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC (Alternating Current, Arus
Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Motor listrik AC / arus bolak-balik 1 fasa
2. Motor listrik AC / arus bolak-balik 3 fasa

Pembahasan dalam artikel kali ini di titik beratkan pada motor listrik AC 1 fasa, yang terdiri dari:
• Motor Kapasitor
• Motor Shaded Pole
• Motor Universal

Sebelumnya akan lebih baik jika anda membaca artikel mengenai motor listrik di sini

Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada motor AC
tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar dan pada
rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada
motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan
fasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki
impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan
jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan
utama.

Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar φ, hal ini
disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda
fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu.
Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan
magnet bantu.
Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet Φ tegak lurus,
beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai positip.
Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam.
Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan
magnet yang berputar pada belitan statornya.

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat
yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering
disebut rotor sangkar.
Gambar 4. Rotor sangkar

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi
antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor.

Motor Kapasitor

Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga seperti motor
pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air conditioning. Konstruksinya sederhana
dengan daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan
motor kapasitor ini banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.

Gambar 5. Motor kapasitor

Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan belitan bantu dengan
notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1, dan kawat netral N terhubung
dengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi agar perbedaan sudut phasa belitan utama
dengan belitan bantu mendekati 90°.
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar6):
• Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja CB
disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal.
• Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke terminal Z1 dan U1
dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.
Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.

Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah kondensator dan satu
buah saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan dengan jala-jala L1 dan Netral N.
Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator
starting CA diseri dengan kontak normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.

Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan Netral.
Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop tertutup sehingga rotor
mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akan
membuka dan kontak normally close memutuskan kondensator bantu CA.

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor

Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk meningkatkan
nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran motor mencapai 70% putaran, saklar
sentrifugal terputus sehingga hanya kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua
kondensator rusak maka torsi motor akan menurun drastis, lihat gambar 8.
Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor

MotorShaded Pole

Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil, dan banyak
digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin, blender.
Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan
dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa.

Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator. Rotornya
berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang dua buah bearing.

Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah.

Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian stator dengan
belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar ditempatkan di tengah-tengah
stator, lihat gambar 10.
Gambar 10. Penampang motor shaded pole.

Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi yang
sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan cukup di suplai
dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole banyak digunakan untuk peralatan rumah
tangga kecil.

Motor Universal

Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator dan belitan
rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan. Perawatan rutin dilakukan
dengan mengganti sikat arang yang memendek atau pegas sikat arang yang lembek.
Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yang
cukup besar motor universal dipakai untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 11. komutator pada motor universal.

Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor memiliki dua belas
alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang yang menghubungkan secara seri antara
belitan stator dengan belitan rotornya. Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000
rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal

Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan dengan
tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.

Semoga bermanfaat.

sumber: http://dunia-listrik.blogspot.com/

Jenis Jenis Motor Listrik dan Langkah


Kerjanya
Home › Sains › Kelistrikan    - Comments

(Jenis Motor Listrik dan Langkah Kerjanya) – Motor listrik merupakan alat untuk mengubah
listrik menjadi energi mekanik dan masuk dalam kategori mesin listrik dinamis. Alat ini dapat
ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air, dan penyedot
debu. Di dunia industri, motor listrik yang sering digunakan adalah motor listrik asinkron dengan
standar global, yaitu IEC dan NEMA.

Mesin asinkron IEC berbasis metric (millimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis
imperial (inch). Untuk aplikasinya, ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupaun kiloWatt
(kW). Motor listrik IEC terbagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yang dimilkinya.
Sesuai dengan standar di EU, pembagian kelas ini dibagi menjadi EFF1, EFF2, dan EFF3. EFF1
merupakan motor listrik terefisien.

Sementara itu, EFF3 sudah tidak digunakan dalam lingkungan EU karena memboroskan bahan
bakar di pembangkit listrik. Selain itu, akan menimbulkan buangan karbon paling banyak
sehingga lingkungan akan lebih tercemar.
Standar IEC
IEC 34-1 adalah standar IEC yang berlaku. Standar ini mengatur rotating equipment bertenaga
listrik. Walaupun banyak pabrik elektrik motor, hanya sebagian yang benar-benar mengikuti
arahan dari IEC 34-1 dan arahan dari level efisiensi dari EU. Agar produk dari produsen-
produsen elektrik murah dan banyak terjual, mereka terpaksa tidak mengikuti standar IEC dan
EU.

Sebagian besar negara berkembang menjadi pasar untuk produk ini. Dalam jangka panjang,
produk ini akan memboroskan keuangan pemakai karena tagihan listrik yang semakin tinggi
setiap tahunnya. Lembaga yang menjamin dan mengatur level efisiensi ini adalah CEMEP.

Lembaga ini adalah sebuah konsorsium di Eropa dan didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor
ternama. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran
karbon secara global karena banyak daya yang diboroskan dalam pemakaian beban listrik.

Di dalam sebuah industri, rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik adalah sebesar 65-70
persen dari total biaya listrik. Jadi, pemakaian elektrik motor yang efisien akan menekan biaya
overhead produksi dan menaikkan daya saing produk. Dengan kenaikan tarif listrik setiap
tahunnya, penggunaan motor listrik EFF1 sudah saatnya menjadi keharusan.

Prinsip Kerja Motor Listrik

Prinsip kerja alat ini adalah mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dikerjakan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet dan disebut sebagai elektro magnit.
Seperti diketahui bahwa kutub-kutub dari magnet senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub
tidak senama akan tarik-menarik. Gerakan akan terjadi jika kita menempatkan sebuah magnet
pada sebuah poros yang berputar dan megnet lainnya pada suatu kedudukan yang tetap.

Jenis Motor Listrik

Dua jenis utama motor listrik adalah motor DC dan motor AC. Motor-motor ini diklasifikasikan
berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi.

1. Motor DC (Arus Searah)


Motor arus searah menggunakan arus langsung yang tidak langsung (direct-indirectional). Motor
DC penggunaannya bersifat khusus, yaitu dibutuhkan penyalaan torsi tinggi atau percepatan
yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Ada tiga komponen utama dalam sebuah motor DC.

 Kutub medan
 Dinamo
 Kommutator

2. Motor AC (Arus Bolak-Balik)


Motor listrik jenis ini menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya dengan teratur pada
rentang waktu tertentu. Motor listrik arus bolak-balik mempunyai dua buah bagian dasar listrik,
yaitu stator dan rotor. Stator adalah komponen listrik statis, sedangkan rator adalah komponen
listrik berputar untuk memutar as motor.

 
<p>Your browser does not support iframes.</p>

Jenis Jenis Motor Listrik dan Langkah


Kerjanya
Home › Sains › Kelistrikan    - Comments

(Jenis Motor Listrik dan Langkah Kerjanya) – Motor listrik merupakan alat untuk mengubah
listrik menjadi energi mekanik dan masuk dalam kategori mesin listrik dinamis. Alat ini dapat
ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air, dan penyedot
debu. Di dunia industri, motor listrik yang sering digunakan adalah motor listrik asinkron dengan
standar global, yaitu IEC dan NEMA.

Mesin asinkron IEC berbasis metric (millimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis
imperial (inch). Untuk aplikasinya, ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupaun kiloWatt
(kW). Motor listrik IEC terbagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yang dimilkinya.
Sesuai dengan standar di EU, pembagian kelas ini dibagi menjadi EFF1, EFF2, dan EFF3. EFF1
merupakan motor listrik terefisien.

Sementara itu, EFF3 sudah tidak digunakan dalam lingkungan EU karena memboroskan bahan
bakar di pembangkit listrik. Selain itu, akan menimbulkan buangan karbon paling banyak
sehingga lingkungan akan lebih tercemar.

Standar IEC
IEC 34-1 adalah standar IEC yang berlaku. Standar ini mengatur rotating equipment bertenaga
listrik. Walaupun banyak pabrik elektrik motor, hanya sebagian yang benar-benar mengikuti
arahan dari IEC 34-1 dan arahan dari level efisiensi dari EU. Agar produk dari produsen-
produsen elektrik murah dan banyak terjual, mereka terpaksa tidak mengikuti standar IEC dan
EU.

Sebagian besar negara berkembang menjadi pasar untuk produk ini. Dalam jangka panjang,
produk ini akan memboroskan keuangan pemakai karena tagihan listrik yang semakin tinggi
setiap tahunnya. Lembaga yang menjamin dan mengatur level efisiensi ini adalah CEMEP.

Lembaga ini adalah sebuah konsorsium di Eropa dan didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor
ternama. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran
karbon secara global karena banyak daya yang diboroskan dalam pemakaian beban listrik.
Di dalam sebuah industri, rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik adalah sebesar 65-70
persen dari total biaya listrik. Jadi, pemakaian elektrik motor yang efisien akan menekan biaya
overhead produksi dan menaikkan daya saing produk. Dengan kenaikan tarif listrik setiap
tahunnya, penggunaan motor listrik EFF1 sudah saatnya menjadi keharusan.

Prinsip Kerja Motor Listrik

Prinsip kerja alat ini adalah mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dikerjakan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet dan disebut sebagai elektro magnit.
Seperti diketahui bahwa kutub-kutub dari magnet senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub
tidak senama akan tarik-menarik. Gerakan akan terjadi jika kita menempatkan sebuah magnet
pada sebuah poros yang berputar dan megnet lainnya pada suatu kedudukan yang tetap.

Jenis Motor Listrik

Dua jenis utama motor listrik adalah motor DC dan motor AC. Motor-motor ini diklasifikasikan
berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi.

1. Motor DC (Arus Searah)


Motor arus searah menggunakan arus langsung yang tidak langsung (direct-indirectional). Motor
DC penggunaannya bersifat khusus, yaitu dibutuhkan penyalaan torsi tinggi atau percepatan
yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Ada tiga komponen utama dalam sebuah motor DC.

 Kutub medan
 Dinamo
 Kommutator

2. Motor AC (Arus Bolak-Balik)


Motor listrik jenis ini menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya dengan teratur pada
rentang waktu tertentu. Motor listrik arus bolak-balik mempunyai dua buah bagian dasar listrik,
yaitu stator dan rotor. Stator adalah komponen listrik statis, sedangkan rator adalah komponen
listrik berputar untuk memutar as motor.

Anda mungkin juga menyukai