Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

GENERATOR SINKRON
Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh
dari penggerak mula (prime mover) yang terkopel dengan rotor generator,
sedangkan energi listrik diperoleh dari proses induksi elektromagnetik yang
melibatkan kumparan rotor dan kumparan stator. Mesin listrik arus bolak-balik ini
disebut sinkron karena rotor berputar secara sinkron atau berputar dengan
kecepatan yang sama dengan kecepatan medan magnet putar.
Generator sinkron secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk
rotornya, yaitu generator turboatau cylindrical-rotor generator dan salient pole
generator. Generator yang digunakan pada pembangkit lisrik yang besar biasanya
merupakan jenis generator turbo yang beroperasi pada kecepatan tinggi dan dikopel
dengan turbin gas atau uap. Sedangkan generator salient-polebiasanya digunakan
untuk pembangkit listrik kecil dan menengah.

Gambar (a) Salient-pole Rotor. (b) Cylindrical-rotor.

Pada generator sinkron, arus searah dialirkan pada kumparan rotor yang
kemudian menghasilkan medan magnet rotor. Rotor dari generator akan diputar
oleh prime mover, menghasilkan medan magnet putar di dalam mesin. Pada stator
generator juga terdapat kumparan. Medan magnet putar menyebabkan medan
magnet yang melingkupi kumparan stator berubah secara kontinu. Perubahan
medan magnet secara kontinu ini menginduksikan tegangan pada kumparan stator.
Tegangan induksi ini akan berbentuk sinusoidal dan besarnya bergantung pada
kekuatan medan magnet serta kecepatan putaran dari rotor. Untuk membuat
generator tiga fasa, pada stator ditempatkan tiga buah kumparan yang terpisah
sejauh 120o satu sama lain, sehingga tegangan yang diinduksikan akan terpisah
sejauh 120o satu sama lain pula.
Komponen generator sinkron
Secara umum ada dua komponen utama penyusun generator sinkron yaitu
stator dan rotor. Stator merupakan bagian dari generator sinkron yang diam, tempat
dimana tegangan induksi dibangkitkan. Sedangkan rotor merupakan bagian dari
generator sinkron yang bergerak dan dialiri arus searah pada kumparannya.
Pada stator, terdapat beberapa komponen utama, yaitu:
Rangka stator
Rangka luar yang biasanya terbuat dari baja berfungsi untuk menyokong
struktur stator dan mempunyai kaki-kaki yang dipasang pada bagian fondasi.
Rangka stator ini dibuat kokoh untuk mengatasi perubahan beban secara tiba-tiba
atau hubung singkat tiga fasa.
Inti stator
Inti stator menyediakan jalur permeabilitas yang tinggi untuk proses
magnetisasi. Inti stator dibuat berlaminasi untuk mengurangi rugi eddy current dan
juga rugi histeresis. Bahan-bahan non-magnetic atau penggunaan perisai fluks yang
terbuat dari tembaga juga digunakan untuk mengurangi stray loss.
Slot
Slot merupakan tempat untuk meletakkan kumparan stator yang dibentuk
dengan sistem berbuku-buku.
Kumparan stator
Kumparan stator merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi pada
generator dan didesain untuk menghasilkan kutub-kutub elektromagnetik stator
yang sinkron dengan kutub magnet rotor.
Sedangkan pada bagian rotor terdapat tiga bagian utama, yaitu:
Collector ring atau slip ring
Collector ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor, tetapi
dipisahkan oleh isolasi tertentu. Bagian ini merupakan bagian yang terhubung
dengan sumber arus searah yang untuk selanjutnya dialirkan menuju kumparan
rotor.
Kumparan rotor
Kumparan rotor merupakan bagian yang dialiri arus searah sebagai sumber
medan magnet melalui sistem eksitasi tertentu.
Poros
Poros merupakan tempat untuk meletakkan kumparan rotor dan merupakan
bagian yang terkopel dengan dan diputar oleh prime mover.

Prinsip kerja generator sinkron


Prinsip kerja generator sinkron dapat dijelaskan dengan menggunakan dua
kaidah sederhana. Kaidah pertama untuk rangkaian magnetik dan kaidah yang
kedua untuk tegangan yang diinduksi pada sebuah konduktor yang disebabkan
karena variasi medan magnet. Fluks dalam suatu rangkaian magnet yang
mempunyai reluktansi Rm dihasilkan karena adanya magnetomotive
force (mmf) Fm, dimana mmf itu sendiri berasal dari adanya arus I yang mengalir
melalui lilitan berjumlah N.
= Fm / Rm (1)
dan
Fm=IN (2)
Bagian magnetik dan elektrik yang utama dari generator salient-pole dapat
dilihat pada gambar berikut:

Gambar Prinsip Kerja Generator Sinkron


Pada gambar (a), arus searah dialirkan menuju kumparan rotor
melalui brush dan collector ring. Produk antara arus medan I dan jumlah
lilitan N menghasilkan Fm, sedangkan adanya reluktansi rangkaian magnet akan
menghasilkan fluks magnet. Jalur fluks magnet ini ditunjukkan oleh garis putus-
putus pada gambar (b). Ketika rotor diputar, jalur fluks yang dibentuk karena
adanya mmf Fm juga ikut berputar bersama putaran rotor. Hal ini diilustrasikan
pada gambar kedua dari gambar (b). Ketika fluks magnet memotong rangkaian
magnetik dengan luas penampang A, maka kepadatan fluks B dapat dinyatakan
sebagai berikut:
B=/A (3)
Gambar (a) juga menunjukkan stator dengan lilitan tunggal sepanjang l.
Ketika rotor berputar, fluks magnet rotor akan memotong lilitan stator dengan
kecepatan v, sehinggaelectromotive force (emf) eind akan muncul, sesuai dengan
persamaan:
eind =(v x B) . l (4)
Dengan arah yang sesuai dengan aturan tangan kanan Fleming sebagaimana
yang ditunjukkan oleh gambar (a) di atas. Melalui penurunan matematis secara
lanjut akan dihasilkan persamaan tegangan rms pada stator sebagai berikut:
eind =k (5)
Gambar (b) menunjukkan bahwa ketika medan magnet berotasi, kepadatan
fluks pada lilitan stator berubah. Ketika pole berhadapan dengan lilitan, kepadatan
fluks celah udara B pada kondisi ini bernilai paling tinggi, dan akan bernilai nol
ketika pole berada sejauh 90o dari lilitan. Oleh karena itu, besar emf induksi atau
tegangan V akan bervariasi terhadap waktu sesuai dengan variasi kepadatan fluks
di sekitar rotor. Hasil variasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar Gelombang Tegangan Induksi


Bentuk seperti gambar akan terus berulang setiap kali rotor berevolusi. Frekuensi
dari bentuk gelombang sinusoidal ini dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan:

Dengan :
f = frekuensi (Hz)
ns = kecepatan sinkron (rpm)
p = jumlah kutub
Oleh karena itu, untuk menghasilkan frekuensi sebesar 50 Hz, generator
berkutub dua harus berputar dengan kecepatan sebesar 3000 rpm, generator
berkutub empat dengan kecepatan 1500 rpm, dan seterusnya.
Jika jumlah lilitan pada stator ditambah, seperti yang tergambar pada
gambar 4 (a), dan jika lilitan ini terpisah dengan jarak yang sama satu sama lain,
maka keluaran tiga fasa sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar (b) dapat
dibangkitkan.

Gambar Pembangkitan Tiga Fasa


GENERATOR INDUKSI
Generator induksi adalah mesin induksi yang bekerja sebagai generator,oleh
karena itu mesin induksi mempunyai persamaan dan konstruksi yang sama untuk
generator maupun untuk motor. Generator ini mendapat eksitasi dari luar,syarat
utama tegangan dapat timbul untuk generator induksi adalah jika Nr>Ns dengan Nr
= kecepatan rotor dan Ns = kecepatan sinkron. Misal radiator diputus oleh
penggerak luar,diatas Ns maka slip akan bernilai negative lalu mesin akan
mensuplay daya dan menghasilkan tegangan, Selain itu membangkitkan tenaga
juga memerluka daya remanasi magnet pada rotor .
Generator induksi merupakan salah satujenis generator AC yang
menerapkan prinsip motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi
dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih cepat daripada
kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif. Motor induksi biasa
umumnya dapat digunakan sebagai sebuah generator tanpa ada modifikasi internal.
Generator induksi sangat berguna pada aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik
mikrohidro, turbin angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke
tekanan rendah, karena dapat memanfaatkan energi denganpengontrolan yang
relatif sederhana.
Generator induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik dalam pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran
rendah serta tidak tetap kecepatannya, sehingga generator induksi banyak
digunakan pada pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti pada
pembangkit listrik tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik tenaga baru.
Generator induksi merupakan jenis pembangkit listrik alternatif yang cocok
untuk skala kecil atau beban rumah tangga (450 Va). Hal ini disebabkan karena
harga generator induksi relatif lebih murah dibanding dengan generator sinkron.
Kelemahan generator induksi adalah kinerjanya sangat dipengaruhi oleh beban.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan storage terhadap
kinerja generator induksi. Parameter motor induksi yang digunakan sebagai
generator induksi adalah jenis rotor sangkar, 3 fase, dan 2 HP.
Pengujian ini digunakan 4 buah kapasitor (@ 12 mF) dipasang pada setiap
fase, inverter, converter, dan accu 120 Ah sebagai storage. Pengujian kinerja
generator induksi dilakukan dengan pemasangan kapasitor tiap fase secara bertahap
dan memonitoring keluaran generator induksi (tegangan, frekuensi, dan rpm) pada
saat dibebani dan tanpa beban, pengujian ini dilakukan pada saat tanpa
menggunakan storage dan menggunakan storage. Hasil penelitian secara
keseluruhan menunjukkan penurunan kinerja generator induksi (pengujian tanpa
storage).
Pada saat kapasitas kapasitor terpasang 12 F, tegangan keluaran mengalami
penurunan sebesar 63% (tanpa beban 6,3 volt, berbeban 60 watt = 2,2 volt).
Kapasitas 24 F, 36 F, dan 48 F tegangan mengalami penurunan sebesar 2,7%,
1,6%, dan 1,5%. Untuk rpm dan frekuensi secara keseluruhan (12 F, 24 F, 36 F,
dan 48 F) hanya mengalami penurunan sebesar 0,1% dan 0,2%. Sedangkan
pengujian dengan menggunakan storage hasilnya menunjukkan bahwa dengan
adanya storage tegangan output, rpm dan frekuensi tidak mengalami penurunan
(pada saat berbeban dan tanpa beban), karena arus yang diserap oleh beban
terpasang diambil dari storage atau accu sehingga beban tidak mempengaruhi
keluaran generator induksi.
Keuntungan dari penggunaan generator induksi dibandingkan dengan
generator biasa diantaranya adalah ukuran dan harga yang lebih murah, tidak
memerlukan sumber AC, adanya proteksi terhadap bahaya kelebihan beban dan
hubung singkat, dan lain-lain. Oleh karena itu, generator induksi banyak digunakan
pada system tenaga listrik yang terisolir. Pada system tenaga listrik yang terisolir,
generator induksi menggunakan penguat yang dihasilkan sendiri sehingga sering
disebut generator induksi berpenguat sendiri.
Generator induksi merupakan mesin induksi yang bekerja sebagai
generator. Ketika kecepatan putar rotor mesin induksi lebih besar dari kecepatan
sinkron dari medan putar pada celah udara, mesin induksi yang sama dapat bekerja
sebagai generator induksi.
Generator induksi masih dapat bekerja dan menghasilkan tegangan
walaupun kecepatan putarnya dan sumber daya masukannya tidak tetap. Oleh
karena itu, generator induksi saat ini mulai banya digunakan sebagai pembangkit
energy terutama untuk sumber daya tak terbarukan terutama untuk daerah yang
terisolasi dari jaringan listrik.
Untuk mengoperasikannya, generator induksi harus dieksitasi
menggunakan tegangan yang leading. Ini biasanya dilakukan dengan
menghubungkan generator kepada sistem tenaga eksisting. Pada generator induksi
yang beroperasi standalone, bank kapasitor harus digunakan untuk mensuplay daya
reaktif. Daya reaktif yang diberikan harus sama atau lebih besar daripada daya
reaktif yang diambil mesin ketika beroperasi sebagai motor. Tegangan terminal
generator akan bertambah dengan pertambahan kapasitansi.
Karakteristik torka-kecepatan mesin induksi seperti kurva pada Gambar 1,
memperlihatkan bahwa jika motor induksi diputar pada kecepatan yang lebih tinggi
daripada nsyncoleh sebuah penggerak mula (prime mover) eksternal, arah torka
induksinya akan berbalik dan motor akan berlaku sebagai sebuah generator. Dengan
bertambahnya torka yang diberikan penggerak mula kepada porosnya, besar daya
yang dihasilkan oleh generator induksi ikut bertambah. Seperti diperlihatkan
gambar, terdapat nilai torka induksi maksimum yang mungkin pada mode operasi
generator. Torka ini disebut dengan torka pushovergenerator. Jika torka yang
diberikan penggerak mula kepada poros melebihi torka pushover, generator akan
overspeed.
Ada beberapa keterbatasan ketika mesin induksi beroperasi sebagai
generator. Karena tidak adanya rangkaian medan yang terpisah, generator induksi
tidak dapat menghasilkan daya reaktif. Dalam pengoperasiannya, generator induksi
justru mengonsumsi daya reaktif sehingga sumber daya reaktif eksternal harus
terhubung kepada generator sepanjang waktu untuk menjaga medan magnet
statornya. Sumber daya reaktif eksternal ini juga harus mengontrol tegangan
teriminal generator. Tanpa arus medan, generator induksi tidak dapat mengontrol
tegangan keluarannya sendiri. Normalnya, tegangan generator dijaga oleh sistem
tenaga dimana generator tersebut dihubungkan.

Satu keuntungan besar dari generator induksi adalah kesederhanaannya.


Sebuah generator induksi tidak memelukan rangkaian medan terpisah dan tidak
harus diputar secara terus-menerus pada kecepatan tetap. Selama putaran mesin
masih lebih tinggi daripada dari sistem tenaga yang terhubung padanya,
mesin akan tetap berfungsi sebagai generator. Semakin besar torka diberikan
kepada porosnya (sampai nilai tertentu), maka akan semakin besar daya output yang
dihasilkan.
Fakta bahwa tidak ada pengaturan rumit yang diperlukan membuat
generator induksi menjadi pilihan yang tepat untuk kincir angin, sistem
pemanfaatan panas, dan sumber-sumber daya tambahan serupa yang ditambahkan
kepada sistem tenaga eksisting. Pada aplikasi-aplikasi seperti itu, perbaikan faktor
daya dapat dihasilkan oleh kapasitor dan tegangan terminal generator induksi dapat
dikontrol sistem tenaga eksternal.
Prinsip kerja generator
Prinsip kerja generator induksi adalah kebalikan daripada saat mesin induksi
bekerja sebagai motor. ketika mesin berfungsi sebagai motor, kumparan stator
diberi tegangan tiga fasa sehingga akan timbul medan putar dengan kecepatan
sinkron (ns). Namun jika motor berfungsi sebagai generator, pada rotor motor
diputar oleh sumber penggerak dengan kecepatan lebih besar daripada kecepatan
sinkronnya. Bila suatu konduktor yang berputar didalam medan magnet (kumparan
stator) akan membangkitkan tegangan sebesar

Dimana :
e = tegangan induksi yang dihasilkan (volt)
B = fluks magnetik (weber)
l = panjang konduktor yang dilewati medan magnet (m)
v = kecepatan medan magnet melewati konduktor (m/s)
dan bila dihubungkan ke beban akan mengalirkan arus. Arus pada rotor ini
akan berinteraksi dengan medan magnet pada kumparan stator sehingga timbul arus
pada kumparan stator sebagai reaksi atas gaya mekanik yang diberikan. Pada proses
perubahan motor induksi menjadi generator induksi dibutuhkan daya reaktif atau
daya magnetisasi untuk membangkitkan tegangan pada terminal keluarannya.
Dalam hal ini yang berfungsi sebagai penyedia daya reaktif adalah kapasitor yang
besarnya disesuaikan dengan daya reaktif yang diperlukan.
Kebutuhan daya reaktif dapat dipenuhi dengan memasang suatu unit
kapasitor pada terminal keluaran, dimana kapasitor menarik daya reaktif kapasitif
atau dengan kata lain kapasitor memberikan daya reaktif induktif pada mesin
induksi. Kerja dari kapasitor ini dapat dipandang sebagai suatu sistem penguat
(eksitasi) sehingga generator induksi juga dikenal dengan sebutan generator induksi
penguatan sendiri (self excited of induction generator). Hal terpenting yang harus
diperhatikan dalam kinerja generator induksi adalah fluksi sisa atau medan magnet
pada kumparan stator, dimana tanpa adanya fluksi sisa ini proses pembangkitan
tegangan tidak akan tejadi.
Dengan adanya fluksi sisa ini dan perputaran rotor akan menimbulkan
tegangan induksi pada rotor. Tegangan induksi ini akan terinduksi pula pada sisi
stator dan akan menimbulkan arus yang akan mengisi kapasitor hingga terjadi
keseimbangan. Keseimbangan tersebut ditandai dengan titik pertemuan antara
lengkung magnetisasi dengan garis reaktansi kapasitif seperti terlihat pada gambar
di bawah ini . Lengkung magnetisasi tersebut terjadi akibat adanya kejenuhan inti
besi dari generator.
Pada generator induksi tidak terdapat hubungan listrik antara stator dengan
rotor, karena arus pada rotor merupakan arus induksi.
Sehingga prinsip kerjanya dapat di simpulkan bahwa :
1. Bila sumber tegangan yang dipasang pada kumparan stator, akan timbul
medan putar dengan kecepetan Ns =120f / p
2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduksi pada rotor
3. Akibatnya pada rotor akan timbul ggl induksi
4. Karena rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka ggl induksi
akanmengalirkan arus ( I)
5. Adanya arus (I) dalam medan magnet akan menimbulkan gaya pada rotor
6. Pada kopel muka yang dihasilkan oleh gaya pada rotor cukup besar
memikulkopel beban , rotor akan berputar searah dengan putar rotor
7. Seperti yang telah dijelaskan, ggl induksi akan timbul karena terpotongnya
rotor atau medan putar stator, artinya ggl induksi timbul diperlukan adanya
perbedaan antara kecepatan medan putar stator (Ns) dan kecepata
berputarnya rotor (Nr)
8. Perbedaan kecepatan antara Nr dan Ns disebut slip
9. Besarnya Nr (kecepatan rotor) lebih besar daripada Ns (kecepatan stator)
10. Rumus slip dinyatakan dalam

JENIS - JENIS GENERATOR INDUKSI


Dalam aplikasinya generator induksi dibagi menjadi dua jenis yaitu
generator induksi masukan ganda ( Doubly Fed Induction Generator atau DFIG )
dan generator induksi berpenguat sendiri ( Self Excited Induction generator atau
SEIG ).Pembagian jenis generator ini berdasarkan pada sumber eksitasi generator
berasal. Eksitasi pada generator induksi dibutuhkan untuk menghasilkan medan
magnit padarotor generator untuk selanjutnya menghasilkan
induksielektromagnetik padasetator yang akan menghasilkan energy listrik. Selain
itu juga eksitasi dibutuhkan untuk mengkompensasi daya reaktif yang dibutuhkan
oleh generator dalam membangkitkan listrik.
1. Generator induksi masukan ganda
Pada generator induksi masukan ganda, eksitasi diperoleh dari jaringan
listrik yang telah terpasang. Generator induksi jenis ini menyerap daya reaktif dari
jaringan listrik untuk membangkitkan medan magnit yang dibutuhkan. Pada
generator jenis ini, terminal keluaran generator dihubungkan dengan inverter yang
kemudian dihubungkan dengan bagian generator. Generator induksi masukan
ganda saat ini banyak digunakan sebagaigenerator pada pembangkit listrik tenaga
baru.

Generator diatas merupakan gambar skema dari model generator induksi


masukan ganda. Terdapat dua buah inverter yang menghubungkan antara keluaran
generator dengan rotor. Kedua inverter tersebut dihubungkan dengan penghubung
AS. Inverter yang terhubung dengan jaringan bekerja pada frekuensi yang sama
dengan frekuensi jaringan. Inverter ini juga mengatur besar factor daya yang masuk
agar sesuai dengan besar daya reaktif yang dibutuhkan oleh generator. Sedangkan
inverter yang terhubung dengan rotor bekerja pada frekuensi yang sesuai dengan
frekuensi putaran generator. Dengan menggunakan konfigurasi seperti ini, besar
arus yang mengalir pada rotor dapat di atur sesuai dengan daya yang akan
dibangkitkan.
Keuntungan dari generator induksi masukan ganda diantaranya adalah
tegangan dan frekuensi yang dihasilkan dapat tetap besarnya walaupunkecepatan
putarnyaberubah- ubah.
Namun generator jenis ini membutuhkan inverter sebagai pengatur
tegangan pada rotor dan juga rotor jenis kumparan karena generator ini
membutuhkan sumber pada rotornya.Sehingga tidak semua jenis mesin induksi
dapat digunakan sebagai generator induksi jenis ini. Selain itu juga generator ini
membutuhkan adanya jaringan listrik untuk dapat beropasi, karena sumber daya
reaktif yang dibutuhkan oleh generator berasal dari jaringan. Sehingga apabila tidak
ada jaringan listrik atau generator lain yang memberikan daya reaktif maka
generator jenis ini tidak dapat beroperasi. Selain itu jika terjadi gangguan pada
jaringan atau blackout jaringan generator ini juga tidak dapat beroprasi.
2. Generator induksi berpenguat sendiri
Pada generator induksi berpenguat sendiri, eksitasi diperoleh dari kapasitor
yang dipasang parallel pada terminal keluaran generator. Generator induksi jenis
ini bekerja seperti mesin induksi pada daerah saturasinya hanya saja terdapat bank
pasitor yang dipasang pada terminal statornya. Karena sumber eksitasi generator ini
berasal dari kapasitor yang pada terminalnya maka mesin induksi dengan rotor
kumparan maupun sangkar bajing dapat digunakan sebagai generator induksi
berpenguat sendiri.

Generator induksi jenis ini memiliki beberapa keuntungan yaitu:


1. Tidak membutuhkan pengaturan tegangan pada rotornya.
2. Tidak memerlukan inverter.
3. Disain peralatan yang tidak rumit.
4. Harga pembuatan lebih murah.
5. Perawatan yang diperlukan murah dan tidak sulit.
6. Dan tidak memerlukan jaringan listrik untuk dapat beroperasi

Namun generator induksi berpenguat sendiri juga dapat beroperasi dalam


suatu jaringan lisrtik dan tetap dapat beroperasi walaupun terdapat gangguan pada
jaringan. Oleh karena itu generator induksi berpenguat sendiri lebih fleksibel dalam
pengoprasiannya.
Generator induksi berpenguat sendiri merupakan pilihan yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan energy di tempat yang terisolir dimana daya reaktif dari
jaringan listrik tidak atau belum ada. Sumber energy yang digunakan untuk
mensuplai generator dapat berasal dari sumber energy yang tidak terlalu besar
jumlahnya, seperti kincir angina ataupun kincir air di sungai (yang biasa dikenal
dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro).
Dengan melihat kondisi di Indonesia dimana terdapat beberapa daerah yang
belum terjangkau listrik, generator induksi berpenguat sendiri merupakan salah satu
solusi yang tepat. Hal ini karena generator induksi berpenguat sendiri dapat
beroperasi sendiri tanpa adanya jaringan listrik, maka generator ini merupakan
pilihan tepat untuk pengembangan jaringan listrik di Indonesia. Dengan melihat
besarnya sumber energy angin yang dimiliki Indonesia masih belum tereksplorasi
secara maksimal kesempatan menggunakan generator induksi berpenguat sendiri
sebagai pembangkit listrik tenaga baru masih cukup besar. Karena Indonesia adalah
Negara kepulauan maka sudah tentu terdapat banyak sungai. Bahkan di daerah
pendalaman sekalipun biasanya terdapat sungai. Sungai-sungai ini dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro untuk memenuhi
kebutuhn desa-desa disikitarnya yang belum terjangkau jaringan listrik. Dengan
melihat kenyataan ini maka dapat diketahui bahawa kesempatan penggunaaan
generator induksi berpenguat sendiri cukup besar. Oleh karena itu dibutuhkan
pengembangan teknologi pendukungnya agar kualitas energy yang dihasilkannya
menjadi lebih baik.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi
mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover) yang terkopel
dengan rotor generator, sedangkan energi listrik diperoleh dari proses
induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan kumparan
stator.
Secara umum ada dua komponen utama penyusun generator sinkron
yaitu stator dan rotor. Stator merupakan bagian dari generator sinkron
yang diam, tempat dimana tegangan induksi dibangkitkan. Sedangkan
rotor merupakan bagian dari generator sinkron yang bergerak dan dialiri
arus searah pada kumparannya.
Generator induksi adalah mesin induksi yang bekerja sebagai
generator,oleh karena itu mesin induksi mempunyai persamaan dan
konstruksi yang sama untuk generator maupun untuk motor. Generator
ini mendapat eksitasi dari luar,syarat utama tegangan dapat timbul untuk
generator induksi adalah jika Nr>Ns dengan Nr = kecepatan rotor dan Ns
= kecepatan sinkron.
Generator induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik dalam pengoperasiannya.
Satu keuntungan besar dari generator induksi adalah kesederhanaannya.
Sebuah generator induksi tidak memelukan rangkaian medan terpisah
dan tidak harus diputar secara terus-menerus pada kecepatan tetap.
Dalam aplikasinya generator induksi dibagi menjadi dua jenis yaitu
generator induksi masukan ganda ( Doubly Fed Induction Generator atau
DFIG ) dan generator induksi berpenguat sendiri ( Self Excited Induction
generator atau SEIG ).
2. Saran
Sebaiknya alat yang telah rusak agar dapat diperbaiki ataupun diganti
Agar kiranya kebersihan labolatorium selalu dijaga

Anda mungkin juga menyukai