PENDAHULUAN
GENERATOR SINKRON
Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh
dari penggerak mula (prime mover) yang terkopel dengan rotor generator,
sedangkan energi listrik diperoleh dari proses induksi elektromagnetik yang
melibatkan kumparan rotor dan kumparan stator. Mesin listrik arus bolak-balik ini
disebut sinkron karena rotor berputar secara sinkron atau berputar dengan
kecepatan yang sama dengan kecepatan medan magnet putar.
Generator sinkron secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk
rotornya, yaitu generator turboatau cylindrical-rotor generator dan salient pole
generator. Generator yang digunakan pada pembangkit lisrik yang besar biasanya
merupakan jenis generator turbo yang beroperasi pada kecepatan tinggi dan dikopel
dengan turbin gas atau uap. Sedangkan generator salient-polebiasanya digunakan
untuk pembangkit listrik kecil dan menengah.
Pada generator sinkron, arus searah dialirkan pada kumparan rotor yang
kemudian menghasilkan medan magnet rotor. Rotor dari generator akan diputar
oleh prime mover, menghasilkan medan magnet putar di dalam mesin. Pada stator
generator juga terdapat kumparan. Medan magnet putar menyebabkan medan
magnet yang melingkupi kumparan stator berubah secara kontinu. Perubahan
medan magnet secara kontinu ini menginduksikan tegangan pada kumparan stator.
Tegangan induksi ini akan berbentuk sinusoidal dan besarnya bergantung pada
kekuatan medan magnet serta kecepatan putaran dari rotor. Untuk membuat
generator tiga fasa, pada stator ditempatkan tiga buah kumparan yang terpisah
sejauh 120o satu sama lain, sehingga tegangan yang diinduksikan akan terpisah
sejauh 120o satu sama lain pula.
Komponen generator sinkron
Secara umum ada dua komponen utama penyusun generator sinkron yaitu
stator dan rotor. Stator merupakan bagian dari generator sinkron yang diam, tempat
dimana tegangan induksi dibangkitkan. Sedangkan rotor merupakan bagian dari
generator sinkron yang bergerak dan dialiri arus searah pada kumparannya.
Pada stator, terdapat beberapa komponen utama, yaitu:
Rangka stator
Rangka luar yang biasanya terbuat dari baja berfungsi untuk menyokong
struktur stator dan mempunyai kaki-kaki yang dipasang pada bagian fondasi.
Rangka stator ini dibuat kokoh untuk mengatasi perubahan beban secara tiba-tiba
atau hubung singkat tiga fasa.
Inti stator
Inti stator menyediakan jalur permeabilitas yang tinggi untuk proses
magnetisasi. Inti stator dibuat berlaminasi untuk mengurangi rugi eddy current dan
juga rugi histeresis. Bahan-bahan non-magnetic atau penggunaan perisai fluks yang
terbuat dari tembaga juga digunakan untuk mengurangi stray loss.
Slot
Slot merupakan tempat untuk meletakkan kumparan stator yang dibentuk
dengan sistem berbuku-buku.
Kumparan stator
Kumparan stator merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi pada
generator dan didesain untuk menghasilkan kutub-kutub elektromagnetik stator
yang sinkron dengan kutub magnet rotor.
Sedangkan pada bagian rotor terdapat tiga bagian utama, yaitu:
Collector ring atau slip ring
Collector ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor, tetapi
dipisahkan oleh isolasi tertentu. Bagian ini merupakan bagian yang terhubung
dengan sumber arus searah yang untuk selanjutnya dialirkan menuju kumparan
rotor.
Kumparan rotor
Kumparan rotor merupakan bagian yang dialiri arus searah sebagai sumber
medan magnet melalui sistem eksitasi tertentu.
Poros
Poros merupakan tempat untuk meletakkan kumparan rotor dan merupakan
bagian yang terkopel dengan dan diputar oleh prime mover.
Dengan :
f = frekuensi (Hz)
ns = kecepatan sinkron (rpm)
p = jumlah kutub
Oleh karena itu, untuk menghasilkan frekuensi sebesar 50 Hz, generator
berkutub dua harus berputar dengan kecepatan sebesar 3000 rpm, generator
berkutub empat dengan kecepatan 1500 rpm, dan seterusnya.
Jika jumlah lilitan pada stator ditambah, seperti yang tergambar pada
gambar 4 (a), dan jika lilitan ini terpisah dengan jarak yang sama satu sama lain,
maka keluaran tiga fasa sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar (b) dapat
dibangkitkan.
Dimana :
e = tegangan induksi yang dihasilkan (volt)
B = fluks magnetik (weber)
l = panjang konduktor yang dilewati medan magnet (m)
v = kecepatan medan magnet melewati konduktor (m/s)
dan bila dihubungkan ke beban akan mengalirkan arus. Arus pada rotor ini
akan berinteraksi dengan medan magnet pada kumparan stator sehingga timbul arus
pada kumparan stator sebagai reaksi atas gaya mekanik yang diberikan. Pada proses
perubahan motor induksi menjadi generator induksi dibutuhkan daya reaktif atau
daya magnetisasi untuk membangkitkan tegangan pada terminal keluarannya.
Dalam hal ini yang berfungsi sebagai penyedia daya reaktif adalah kapasitor yang
besarnya disesuaikan dengan daya reaktif yang diperlukan.
Kebutuhan daya reaktif dapat dipenuhi dengan memasang suatu unit
kapasitor pada terminal keluaran, dimana kapasitor menarik daya reaktif kapasitif
atau dengan kata lain kapasitor memberikan daya reaktif induktif pada mesin
induksi. Kerja dari kapasitor ini dapat dipandang sebagai suatu sistem penguat
(eksitasi) sehingga generator induksi juga dikenal dengan sebutan generator induksi
penguatan sendiri (self excited of induction generator). Hal terpenting yang harus
diperhatikan dalam kinerja generator induksi adalah fluksi sisa atau medan magnet
pada kumparan stator, dimana tanpa adanya fluksi sisa ini proses pembangkitan
tegangan tidak akan tejadi.
Dengan adanya fluksi sisa ini dan perputaran rotor akan menimbulkan
tegangan induksi pada rotor. Tegangan induksi ini akan terinduksi pula pada sisi
stator dan akan menimbulkan arus yang akan mengisi kapasitor hingga terjadi
keseimbangan. Keseimbangan tersebut ditandai dengan titik pertemuan antara
lengkung magnetisasi dengan garis reaktansi kapasitif seperti terlihat pada gambar
di bawah ini . Lengkung magnetisasi tersebut terjadi akibat adanya kejenuhan inti
besi dari generator.
Pada generator induksi tidak terdapat hubungan listrik antara stator dengan
rotor, karena arus pada rotor merupakan arus induksi.
Sehingga prinsip kerjanya dapat di simpulkan bahwa :
1. Bila sumber tegangan yang dipasang pada kumparan stator, akan timbul
medan putar dengan kecepetan Ns =120f / p
2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduksi pada rotor
3. Akibatnya pada rotor akan timbul ggl induksi
4. Karena rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka ggl induksi
akanmengalirkan arus ( I)
5. Adanya arus (I) dalam medan magnet akan menimbulkan gaya pada rotor
6. Pada kopel muka yang dihasilkan oleh gaya pada rotor cukup besar
memikulkopel beban , rotor akan berputar searah dengan putar rotor
7. Seperti yang telah dijelaskan, ggl induksi akan timbul karena terpotongnya
rotor atau medan putar stator, artinya ggl induksi timbul diperlukan adanya
perbedaan antara kecepatan medan putar stator (Ns) dan kecepata
berputarnya rotor (Nr)
8. Perbedaan kecepatan antara Nr dan Ns disebut slip
9. Besarnya Nr (kecepatan rotor) lebih besar daripada Ns (kecepatan stator)
10. Rumus slip dinyatakan dalam
1. Kesimpulan
Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi
mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover) yang terkopel
dengan rotor generator, sedangkan energi listrik diperoleh dari proses
induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan kumparan
stator.
Secara umum ada dua komponen utama penyusun generator sinkron
yaitu stator dan rotor. Stator merupakan bagian dari generator sinkron
yang diam, tempat dimana tegangan induksi dibangkitkan. Sedangkan
rotor merupakan bagian dari generator sinkron yang bergerak dan dialiri
arus searah pada kumparannya.
Generator induksi adalah mesin induksi yang bekerja sebagai
generator,oleh karena itu mesin induksi mempunyai persamaan dan
konstruksi yang sama untuk generator maupun untuk motor. Generator
ini mendapat eksitasi dari luar,syarat utama tegangan dapat timbul untuk
generator induksi adalah jika Nr>Ns dengan Nr = kecepatan rotor dan Ns
= kecepatan sinkron.
Generator induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik dalam pengoperasiannya.
Satu keuntungan besar dari generator induksi adalah kesederhanaannya.
Sebuah generator induksi tidak memelukan rangkaian medan terpisah
dan tidak harus diputar secara terus-menerus pada kecepatan tetap.
Dalam aplikasinya generator induksi dibagi menjadi dua jenis yaitu
generator induksi masukan ganda ( Doubly Fed Induction Generator atau
DFIG ) dan generator induksi berpenguat sendiri ( Self Excited Induction
generator atau SEIG ).
2. Saran
Sebaiknya alat yang telah rusak agar dapat diperbaiki ataupun diganti
Agar kiranya kebersihan labolatorium selalu dijaga