Dinamakan Auto trafo karena ada proses automatis dari trafo tersebut.
Auto tersebut ditujukan untuk proses perbandingan belitan primer dan
sekunder yang saling mempengaruhi secara otomatis jika posisi tap trafo
dirubah.
Jadi yang harus operasi pertama dari proses pengasutan motor ini adalah K1
dan K2.
Jika hanya K1 saja yang bekerja tanpa operasi K2 maka auto trafo tersebut
tidak bisa menghasilkan output tegangan karena loop di trafo terbuka.
Ketika K1 dan K2 sudah operasi, maka supply tegangan ke motor 3 phasa bisa
diatur dengan merubah posisi tap trafo secara bertahap.
Proses ini sama dengan menaikkan tegangan supply motor 3 phasa secara
bertahap sehingga arus asut motor 3 phasa bisa diredam / tidak terlalu
tinggi.
Proses perpindahan dari tap auto trafo ini biasanya dilakukan secara manual
oleh operator motor , dan bisa juga dirancang secara otomatis mengenai
perpindahan tap auto trafo tersebut.
Auto trafo biasanya memiliki 3 posisi tap untuk setiap phasanya misalkan 80
%, 65 % dan 50 % sehingga karakteristik untuk pengasutan motor 3 phasa
bisa dilakukan dengan menyesuaikan kondisi beban.
Jika tegangan output auto trafo yang merupakan supply motor sudah bisa
membuat putaran motor di kisaran 80 % s/d 90 % maka boleh dilakukan
manufer perpindahan supply tegangan menjadi tegangan kerja motor
dengan cara membuka kontak dari kontaktor K2.