SEMESTER VI
No. Percobaan : 03
Group :7
Kelas : TOLI–6
Nilai :
2020
BAB I
RANGKAIAN PENGUAT OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-MP)
1. TUJUAN
Praktek ini bertujuan agar Praktikan dapat :
1. Membuat rangkaian penguat inverting, non-inverting, integrating dan
differensiating.
2. TEORI DASAR
Operational Amplifier disingkat dengan Op-Amp merupakan penguat sinyal dengan impedansi
input yang besar dan impedansi output kecil, rangkaian penguat ini kini telah diproduksi dalam
bentuk IC, dengan bentuk dan simbol seperti tampak pada Gambar 1.1 .
Vo Rf
Av = - =
V 1 R1
Vo Rf + R 1
Av = =
V1 R2
Vo Rf
Av = = dimana, R1=R2=R3=R
V 2−V 1 R
Nilai tegangan output tergantung pada tegangan input dan penguatan yang dibuat, tetapi nilai tegangan
output tidak lebih besar dari suplai tegangan yang diberikan.
3. DAFTAR PERALATAN
4. DIAGRAM RANGKAIAN
Penguat Non-Inverting
4. Buatlah rangkaian penguat non-inverting (Gambar 1.3) dengan nilai Rf, R1 dan R2 sesuai
dengan penguatan yang anda inginkan.
5. Lakukan pengukuran seperti langkah 2 dan buat tabel baru seperti tabel 1.
6. Gantilah tegangan Vi dengan sumber tegangan negatif, atur Vi agar diperoleh Vo.
7. Lakukan pengukuran seperti langkah 2 dan buat tabel baru seperti tabel 1.
Penguat Integrating
8. Buatlah rangkaian penguat integrating (Gambar 1.4) dengan nilai R1=R2=R3 dan Rf = R4,
dengan tegangan V1 dan V3 positif, V2 negatif.
9. Buatlah V2 dan V3 tetap, aturlah V1 dan ukurlah Vo.
10. Buatlah V1 dan V3 tetap, aturlah V2 dan ukurlah Vo.
11. Buatlah V1 dan V2 tetap, aturlah V3 dan ukurlah Vo.
Penguat Diferensiating
12. Buatlah rangkaian penguat diferensiating (Gambar 1.5) dengan nilai R1=R2, Rf=R3,
dengan tegangan V1 dan V2 positif.
13. Buatlah agar nilai V2 tetap, aturlah V1 dan ukur Vo.
14. Buatlah agar nilai V1 tetap, aturlah V2 dan ukur Vo.
Catatan
Pemasangan sumber tegangan DC dan Voltmeter untuk Gambar 1.4 dan 1.5 mengacu pada
Gambar 1.2.
6. HASIL PERCOBAAN
Data diperoleh dari simulasi rangkaian pada job”Rangkaian Penguat Op-Amp” dengan menggunakan
software Multisim Versi 14.0
Tabel Penguat Inverting
Rf=10kΩ, R1=10Ω, R2=4,7KΩ Rf=4,7kΩ, R1=10KΩ, R2=10KΩ
7. ANALISA DATA
Setelah melakukan percobaan dapat dibuat Analisa sebagai berikut:
1. Penguat Inverting
Pada penguat inverting berfungsi untuk membalik sinyal input tegangan dan
memperkuat tegangan tersebut. Prinsip kerja pada percobaan rangkaian Op-Amp
sebagai inverting amplifier yaitu dengan menggunakan umpan balik negative untuk
membalik dan menguatkan suatu tegangan. Nilai penguatan dipengaruhi oleh nilai
resistansi yang diberikan. Jika nilai Rf semakin besar, maka nilai penguatan semakin
besar juga. Dan Ri yang diberikan semakin besar maka nilai penguatan semakin kecil.
Jadi nilai penguatan akan berbanding lurus dengan nilai Rf dan berbanding terbalik
dengan nilai Ri.
2. Penguat Non-Inverting
Pada pengaut Non-Inverting berfungsi sebagai penguat tanpa membalik sinyal. Prinsip
kerja pada percobaan rangkaian Op-Amp sebagai non-inverting amplifier yaitu pengaut
ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian
tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya.
3. Penguat Integrating
Pada penguat integrating berfungsi untuk menjumlahkan beberapa sinyal input. Jadi
penguat integrating menggunakan lebih dari satu sinyal input. Nilai penguatan
dipengaruhi oleh nilai resistansi yang diberikan.
4. Penguat Diferensiating
Penguat diferensial memperkuat perbedaan tegangan pada input inverting dan non-inverting. Penguat
diferensiating berfungsi untuk memperoleh selisih antara dua sinyal input. Semakin besar selisih
diantara sinyal input yang diberikan maka semakin besar pula Vo yang dihasilkan. Nilai penguatan
dipengaruhi oleh nilai resistansi yang diberikan.
Penggunaan Op-Amp yang berbeda juga mempengaruhi hasil tegangan output. karena maksimum dan
minimum output nya berbeda sesuai Op-Amp yang digunakan.
1. Berdasarkan hasil percobaan, hitunglah nilai penguatan pada masing-masing rangkaian penguat.
Perhitungan nilai penguatan pada masing-masing rangkaian penguat sudah dimasukkan ke
dalam tabel.
2. Bagaimana polaritas tegangan output pada rangkaian inverting bila tegangan inputnya :
a. Positif
Bila polaritas tegangan inputnya positif maka polaritas tegangan outputnya negatif.
b. Negatif
Bila polaritas tegangan inputnya negatif maka polaritas tegangan outputnya positif.
3. Bagaimana polaritas tegangan output pada rangkaian non-inverting bila tegangan inputnya:
a. Positif
Bila polaritas tegangan inputnya positif maka polaritas tegangan outputnya positif.
b. Negative
Bila polaritas tegangan inputnya negatif maka polaritas tegangan outputnya negatif.
4. Bagaimana polaritas tegangan output pada rangkaian diferensiating, bila:
a. V1 = V2, maka hasilnya tidak ada polaritasnya karena hasilnya 0
b. V2 > V1, Maka polaritas tegangan outputnya positif
c. V2 < V1, maka polaritas tegangan outputnya negatif
Polaritas tegangan output yang dihasilkan berbeda. Polaritas tegangan output pada rangkaian
integrating ditentukan oleh jumlah dari sinyal masukan dan diferensiating ditentukan oleh
perbandingan selisih kedua sinyal masukan.
9. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa :
1. Operational Amplifier disingkat dengan Op-Amp merupakan penguat sinyal dengan impedansi input yang
besar dan impedansi output kecil,
2. Nilai penguatan dipengaruhi oleh nilai resistansi yang diberikan.
3. Tegangan output yang dihasilkan dipengaruhi oleh Op-Amp yang digunakan.
4. Pada rangkaian inverting output penguatan yang dihasilkan akan berbanding terbalik dengan input. Dan
pada rangkaian non-inverting tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya
5. Pada rangkaian integrating hasil penguatanya diperoleh dari jumlah V1+V2+V3, karena fungsi dari
rangkaian ini adalah menjumlahkan beberapa sinyal input. Sedangkan rangkaian diferensiating hasil
penguatannya diperoleh dari hasil selisih V2-V1, karena fungsi dari rangkaian ini adalah memperoleh selisih
antara dua sinyal input.