Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM SISTEM KENDALI

SEMESTER VI

No. Percobaan : 03

Judul Percobaan : Rangkaian Penguat Op-Amp

Group :7

Nama Praktikan : Irvan Setiaji (4317040003)

Kelas : TOLI–6

Tanggal percobaan : 1 April 2020

Tanggal penyerahan : 6 April 2020

Nilai :

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI LISTRIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2020

BAB I
RANGKAIAN PENGUAT OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-MP)
1. TUJUAN
Praktek ini bertujuan agar Praktikan dapat :
1. Membuat rangkaian penguat inverting, non-inverting, integrating dan
differensiating.

2. Menentukan faktor penguat masing-masing rangkaian.

3. Membedakan fungsi masing-masing rangkaian.

2. TEORI DASAR
Operational Amplifier disingkat dengan Op-Amp merupakan penguat sinyal dengan impedansi
input yang besar dan impedansi output kecil, rangkaian penguat ini kini telah diproduksi dalam
bentuk IC, dengan bentuk dan simbol seperti tampak pada Gambar 1.1 .

Keterangan : 7 : suplai tegangan + 15V


Terminal 2 (-) : Inverting Input 4 : suplai tegangan - 15V
3(+) : Non Inverting Input 6 : Output

Gambar 1.1. Bentuk dan Simbol Op-Amp berupa IC dengan 8 kaki

Op-amp dapat digunakan untuk berbagai rangkaian penguat, antara lain:


1. Rangkaian inverting digunakan untuk membalik dan memperkuat sinyal output,
dengan tegangan output sebesar:

Vo Rf
Av = - =
V 1 R1

2. Rangkaian non-inverting digunakan hanya untuk memperkuat sinyal output,


dengan penguatan sebesar:

Vo Rf + R 1
Av = =
V1 R2

3. Rangkaian Integrating digunakan untuk menggabungkan beberapa sinyal input,


dengan penguatan sebesar:
Vo Rf
Av = = dimana, R1=R2=R3=R
V 1+V 2+V 3 R

4. Rangkaian Diferensiating digunakan untuk memperoleh selisih antara dua buah


input, dengan penguatan sebesar:

Vo Rf
Av = = dimana, R1=R2=R3=R
V 2−V 1 R
Nilai tegangan output tergantung pada tegangan input dan penguatan yang dibuat, tetapi nilai tegangan
output tidak lebih besar dari suplai tegangan yang diberikan.

3. DAFTAR PERALATAN

Gambar 1.1. Peralatan yang digunakan dalam praktek Op-amp

1. Op-Amp LM 741 1 buah


2. Resistor 4,7kΩ, 10kΩ 4 buah
3. Potensiometer 10kΩ 3 buah
4. Sumber tegangan DC +15V dan – 15V 1 buah
5. Voltmeter 4 buah

6. Kabel penghubung 1,5 mm2

4. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar1.2. Op-Amp digunakan sebagai Penguat Inverting


Gambar 1.3. Op-Amp digunakan sebagai Penguat Non-Inverting

Gambar1.4. Op-Amp digunakan sebagai Penguat Integrating

Gambar1.5. Op-Amp digunakan sebagai Penguat Diferensiating


5. PROSEDUR PERCOBAAN
Penguat Inverting
1. Buatlah rangkaian penguat inverting (Gambar 1.2) dengan nilai Rf, R1 dan R2 sesuai
dengan penguatan yang anda inginkan.
2. Aturlah tegangan input (Vi) seperti pada tabel 1 dan ukur tegangan outputnya (Vo).
3. Gantilah Rf dan R1 dengan nilai yang lain, sehingga diperoleh penguatan yang berbeda.
Lakukan pengukuran seperti langkah 2 dan buat tabel baru seperti tabel 1.

Penguat Non-Inverting
4. Buatlah rangkaian penguat non-inverting (Gambar 1.3) dengan nilai Rf, R1 dan R2 sesuai
dengan penguatan yang anda inginkan.
5. Lakukan pengukuran seperti langkah 2 dan buat tabel baru seperti tabel 1.
6. Gantilah tegangan Vi dengan sumber tegangan negatif, atur Vi agar diperoleh Vo.
7. Lakukan pengukuran seperti langkah 2 dan buat tabel baru seperti tabel 1.

Penguat Integrating
8. Buatlah rangkaian penguat integrating (Gambar 1.4) dengan nilai R1=R2=R3 dan Rf = R4,
dengan tegangan V1 dan V3 positif, V2 negatif.
9. Buatlah V2 dan V3 tetap, aturlah V1 dan ukurlah Vo.
10. Buatlah V1 dan V3 tetap, aturlah V2 dan ukurlah Vo.
11. Buatlah V1 dan V2 tetap, aturlah V3 dan ukurlah Vo.

Penguat Diferensiating
12. Buatlah rangkaian penguat diferensiating (Gambar 1.5) dengan nilai R1=R2, Rf=R3,
dengan tegangan V1 dan V2 positif.
13. Buatlah agar nilai V2 tetap, aturlah V1 dan ukur Vo.
14. Buatlah agar nilai V1 tetap, aturlah V2 dan ukur Vo.

Catatan
Pemasangan sumber tegangan DC dan Voltmeter untuk Gambar 1.4 dan 1.5 mengacu pada
Gambar 1.2.
6. HASIL PERCOBAAN

Data diperoleh dari simulasi rangkaian pada job”Rangkaian Penguat Op-Amp” dengan menggunakan
software Multisim Versi 14.0
Tabel Penguat Inverting
Rf=10kΩ, R1=10Ω, R2=4,7KΩ Rf=4,7kΩ, R1=10KΩ, R2=10KΩ

V1(v) V0 (v) Av V1 (v) V0 (v) Av


1 -0.998 0.998 1 -0.469 0.469
2 -1.998 0.999 2 -0.939 0.4695
3 -2.998 0.999333333 3 -1.409 0.469666667
4 -3.998 0.9995 4 -1.879 0.46975
5 -4.998 0.9996 5 -2.349 0.4698
6 -5.998 0.999666667 6 -2.819 0.469833333
7 -6.998 0.999714286 7 -3.289 0.469857143
8 -7.998 0.99975 8 -3.759 0.469875
9 -8.998 0.999777778 9 -4.229 0.469888889
10 -9.998 0.9998 10 -4.699 0.4699
11 -10.998 0.999818182 11 -5.169 0.469909091
12 -11.998 0.999833333 12 -5.639 0.469916667
13 -12.998 0.999846154 13 -6.109 0.469923077
14 -13.998 0.999857143 14 -6.579 0.469928571
15 -14.998 0.999866667 15 -7.049 0.469933333

Tabel Penguat Non-Inverting


Rf=10kΩ, R1=10Ω, R2=4,7KΩ
Sumber Tegangan Positif Sumber Tegngan Negatif

V1 (v) V0 (v) Av V1 (v) V0 (v) Av


1 2.002 2.002 -1 -2.002 2.002
2 4.002 2.001 -2 -4.002 2.001
3 6.002 2.000666667 -3 -6.002 2.000666667
4 8.002 2.0005 -4 -8.002 2.0005
5 10.002 2.0004 -5 -10.002 2.0004
6 12.002 2.000333333 -6 -12.002 2.000333333
7 14.002 2.000285714 -7 -14.002 2.000285714
8 14.118 1.76475 -8 -14.118 1.76475
9 14.118 1.568666667 -9 -14.118 1.568666667
10 14.118 1.4118 -10 -14.118 1.4118
11 14.118 1.283454545 -11 -14.118 1.283454545
12 14.118 1.1765 -12 -14.118 1.1765
13 14.118 1.086 -13 -14.118 1.086
14 14.118 1.008428571 -14 -14.118 1.008428571
15 14.118 0.9412 -15 -14.118 0.9412
Tabel Penguat Integrating
R1=R2=R3= 10KΩ, RF=R4=4,7KΩ

V1 (v) V2(v) V3(v) V0(v) Av V1 (v) V2(v) V3(v) V0(v) Av


1 -15 15 -0.472 0.472 15 -1 15 -13.626 0.469862069
V1 (v) V2(v) V3(v) V0(v) Av 15 -2 15 -13.102 0.467928571
2 -15 15 -0.996 0.498
15 -15 1 -0.472 0.472 15 -3 15 -12.52 0.463703704
3 -15 15 -1.483 0.494333333
15 -15 2 -0.996 0.498 15 -4 15 -12.144 0.467076923
4 -15 15 -1.954 0.4885
15 -15 3 -1.483 0.494333333 15 -5 15 -11.673 0.46692
5 -15 15 -2.426 0.4852
15 -15 4 -1.954 0.4885 15 -6 15 -11.177 0.465708333
6 -15 15 -2.921 0.486833333
15 -15 5 -2.426 0.4852 15 -7 15 -10.645 0.462826087
7 -15 15 -3.345 0.477857143
15 -15 6 -2.921 0.486833333 15 -8 15 -10.296 0.468
8 -15 15 -3.802 0.47525
15 -15 7 -3.345 0.477857143 15 -9 15 -9.786 0.466
9 -15 15 -4.313 0.479222222
15 -15 8 -3.802 0.47525 15 -10 15 -9.361 0.46805
10 -15 15 -4.738 0.4738
15 -15 9 -4.313 0.479222222 15 -11 15 -8.884 0.467578947
11 -15 15 -5.214 0.474
15 -15 10 -4.738 0.4738 15 -12 15 -8.353 0.464055556
12 -15 15 -5.745 0.47875
15 -15 11 -5.214 0.474 15 -13 15 -7.961 0.468294118
13 -15 15 -6.137 0.472076923
15 -15 12 -5.745 0.47875 15 -14 15 -7.296 0.456
14 -15 15 -6.802 0.485857143
15 -15 13 -6.137 0.472076923 15 -15 15 -7.049 0.469933333
15 -15 15 -7.049 0.469933333
15 -15 14 -6.802 0.485857143
15 -15 15 -7.049 0.469933333

Tabel Penguat Diferensiating


R1=R2=10KΩ, RF=R3=4,7KΩ
V1 (v) V2(v Vo (v) Av
)
15 1 6.437 0.459785714
15 2 6.034 0.464153846
15 3 5.547 0.46225
V1 (v) V2(v Vo (v) Av 15 4 5.101 0.463727273
) 15 5 4.683 0.4683
1 15 -6.567 0.469071429 15 6 4.181 0.464555556
2 15 -6.013 0.462538462 15 7 3.678 0.45975
3 15 -5.591 0.465916667 15 8 3.266 0.466571429
4 15 -5.076 0.461454545 15 9 2.721 0.4535
5 15 -4.666 0.4666 15 10 2.243 0.4486
6 15 -4.145 0.460555556 15 11 1.851 0.46275
7 15 -3.71 0.46375 15 12 1.268 0.422666667
8 15 -3.25 0.464285714 15 13 0.772 0.386
9 15 -2.757 0.4595 15 14 0.401 0.401
10 15 -2.221 0.4442 15 15 0 ~
11 15 -1.784 0.446
12 15 -1.309 0.436333333
13 15 -0.787 0.3935
14 15 -0.405 0.405
15 15 0 ~

7. ANALISA DATA
Setelah melakukan percobaan dapat dibuat Analisa sebagai berikut:
1. Penguat Inverting
Pada penguat inverting berfungsi untuk membalik sinyal input tegangan dan
memperkuat tegangan tersebut. Prinsip kerja pada percobaan rangkaian Op-Amp
sebagai inverting amplifier yaitu dengan menggunakan umpan balik negative untuk
membalik dan menguatkan suatu tegangan. Nilai penguatan dipengaruhi oleh nilai
resistansi yang diberikan. Jika nilai Rf semakin besar, maka nilai penguatan semakin
besar juga. Dan Ri yang diberikan semakin besar maka nilai penguatan semakin kecil.
Jadi nilai penguatan akan berbanding lurus dengan nilai Rf dan berbanding terbalik
dengan nilai Ri.

2. Penguat Non-Inverting

Pada pengaut Non-Inverting berfungsi sebagai penguat tanpa membalik sinyal. Prinsip
kerja pada percobaan rangkaian Op-Amp sebagai non-inverting amplifier yaitu pengaut
ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian
tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya.

3. Penguat Integrating

Pada penguat integrating berfungsi untuk menjumlahkan beberapa sinyal input. Jadi
penguat integrating menggunakan lebih dari satu sinyal input. Nilai penguatan
dipengaruhi oleh nilai resistansi yang diberikan.
4. Penguat Diferensiating
Penguat diferensial memperkuat perbedaan tegangan pada input inverting dan non-inverting. Penguat
diferensiating berfungsi untuk memperoleh selisih antara dua sinyal input. Semakin besar selisih
diantara sinyal input yang diberikan maka semakin besar pula Vo yang dihasilkan. Nilai penguatan
dipengaruhi oleh nilai resistansi yang diberikan.

Penggunaan Op-Amp yang berbeda juga mempengaruhi hasil tegangan output. karena maksimum dan
minimum output nya berbeda sesuai Op-Amp yang digunakan.

8. TUGAS DAN PERTANYAN

1. Berdasarkan hasil percobaan, hitunglah nilai penguatan pada masing-masing rangkaian penguat.
Perhitungan nilai penguatan pada masing-masing rangkaian penguat sudah dimasukkan ke
dalam tabel.

2. Bagaimana polaritas tegangan output pada rangkaian inverting bila tegangan inputnya :
a. Positif
Bila polaritas tegangan inputnya positif maka polaritas tegangan outputnya negatif.

b. Negatif

Bila polaritas tegangan inputnya negatif maka polaritas tegangan outputnya positif.

3. Bagaimana polaritas tegangan output pada rangkaian non-inverting bila tegangan inputnya:

a. Positif
Bila polaritas tegangan inputnya positif maka polaritas tegangan outputnya positif.
b. Negative
Bila polaritas tegangan inputnya negatif maka polaritas tegangan outputnya negatif.
4. Bagaimana polaritas tegangan output pada rangkaian diferensiating, bila:
a. V1 = V2, maka hasilnya tidak ada polaritasnya karena hasilnya 0
b. V2 > V1, Maka polaritas tegangan outputnya positif
c. V2 < V1, maka polaritas tegangan outputnya negatif

5. Apa saja perbedaan antara rangkaian diferensiating dan integrating.


 Letak perbandingannya, pada integrating perbandingan terletak pada satu pin saja dan dijumlahkan
yaitu pin integrating. Tetapi pada diferensiating membandingkan selisih antara pin inverting dan
pin non-inverting.

 Polaritas tegangan output yang dihasilkan berbeda. Polaritas tegangan output pada rangkaian
integrating ditentukan oleh jumlah dari sinyal masukan dan diferensiating ditentukan oleh
perbandingan selisih kedua sinyal masukan.
9. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa :
1. Operational Amplifier disingkat dengan Op-Amp merupakan penguat sinyal dengan impedansi input yang
besar dan impedansi output kecil,
2. Nilai penguatan dipengaruhi oleh nilai resistansi yang diberikan.
3. Tegangan output yang dihasilkan dipengaruhi oleh Op-Amp yang digunakan.
4. Pada rangkaian inverting output penguatan yang dihasilkan akan berbanding terbalik dengan input. Dan
pada rangkaian non-inverting tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya
5. Pada rangkaian integrating hasil penguatanya diperoleh dari jumlah V1+V2+V3, karena fungsi dari
rangkaian ini adalah menjumlahkan beberapa sinyal input. Sedangkan rangkaian diferensiating hasil
penguatannya diperoleh dari hasil selisih V2-V1, karena fungsi dari rangkaian ini adalah memperoleh selisih
antara dua sinyal input.

Anda mungkin juga menyukai