Anda di halaman 1dari 7

MESIN – MESIN LISTRIK

REAKSI JANGKAR MESIN DC

Disusun Oleh :

Yoga Ady Saputra (151341003)

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2017
REAKSI JANGKAR MESIN DC

A. Mesin DC
Mesin DC adalah mesin yang dapat mengkonversi energi mekanik dan energi
listrik. Mesin DC terdiri dari motor dan generator. Motor dapat mengkonversi
energi listrik ke energi rotasi mekanik. Sedangkan generator mengkonversi energi
mekanik ke energi listrik. Kebanyakan mesin listrik berguna sebagai motor atau
generator.

Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus
earah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip
pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik dengan generator arus searah.
Kenyataannya mesin yang bekerja baik sebagai generator DC akan bekerja baik
pula sebagai motor DC. Oleh sebab itu sebuah mesin arus searah dapat digunakan
baik sebagai motor arus searah maupun generator arus searah.

Motor arus searah memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan
energi medan untuk diubah menjadi mekanik. Kumparan medan pada motor arus
searah disebut stator (bagian yang tidak berputar), dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar).

Gambar 1. Rotor dan Stator


Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam medan magnet, maka akan
timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setengah putaran, sehingga
merupakan tegangan bolak balik. Prinsip kerja dari generator arus searah adalah
membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan
menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan
kumparan jangkaryang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling
sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas diantara kutub-
kutub magnet permanen.

B. Reaksi Jangkar
Reaksi jangkar merupakan pengaruh medan magnet yang disebabkan oleh
mengalirnya arus pada jangkar, di mana jangkar tersebut berada di dalam medan
magnet. Reaksi jangkar menyebabkan terjadinya 2 hal, yaitu :
1. Demagnetisasi atau penurunan kerapatan fluksi medan utama.
2. Magnetisasi silang.
Apabila kumparan medan dialiri oleh arus tetapi kumparan jangkar tidak
dialiri oleh arus, maka dengan mengabaikan pengaruh celah udara, jalur fluksi ideal
untuk kutub utama dari motor arus searah dua kutub, berasal dari kutub utara
menuju kutub selatan seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 2. Fluksi yang Dihasilkan Oleh Kumparan Medan


 Dari gambar dapat dijelaskan bahwa :
1. Fluksi didistribusikan simetris terhadap bidang netral magnetis.
2. Sikat ditempatkan bertepatan dengan bidang netral magnetis.

Bidang netral magnetis didefinisikan sebagai bidang di dalam motor di mana


konduktor bergerak sejajar dengan garis gaya magnet sehingga gaya gerak listrik
induksi konduktor pada bidang tersebut adalah nol. Seperti yang terlihat dari
gambar sebelumnya sikat selalu ditempatkan di sepanjang bidang netral magnetis.
Oleh karena itu, bidang netral magnetis juga disebut sebagai sumbu komutasi
karena pembalikan arah arus jangkar berada pada bidang tersebut. Vektor OFM
mewakili besar dan arah dari fluksi medan utama, di mana vektor ini tegak lurus
terhadap bidang netral magnetis.

Sewaktu hanya konduktor jangkar saja yang dialiri oleh arus listrik sementara
kumparan medan tidak dieksitasi, maka disekeliling konduktor jangkar timbul ggm
atau fluksi.

Gambar 3. Fluksi yang Dihasilkan Oleh Kumparan Jangkar

Penentuan arah dari garis gaya magnet yang diakibatkan oleh arus jangkar
ditentukan dengan aturan putaran sekrup (cork-screw rule). Besar dan arah garis
gaya magnet tersebut diwakili oleh vektor OFA yang sejajar dengan bidang netral
magnetis. Pada prakteknya, sewaktu mesin beroperasi maka konduktor jangkar dan
konduktor medan sama- sama dialiri oleh arus listrik, distribusi fluksi resultan
diperoleh dari menggabungkan kedua fluksi tersebut. Oleh karena itu distribusi
fluksi medan utama yang melalui jangkar tidak lagi simetris tetapi sudah mengalami
pembelokan saat mendekati konduktor yang dialiri arus tersebut. Hal tersebut
dikarenakan pengaruh fluksi jangkar yang dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 4. Hasil Kombinasi Antara Fluksi Medan dan Fluksi Jangkar

Fluksi yang dihasilkan oleh gaya gerak magnet (ggm) jangkar menentang
fluksi medan utama pada setengah bagian dari salah satu kutubnya dan memperkuat
fluksi medan utama pada setengah bagian yang lain. Hal ini jelas akan
menyebabkan penurunan kerapatan fluksi pada setengah bagian dari salah satu
kutubnya dan terjadi kenaikan pada setengah bagian yang lain di kutub yang sama.
Efek dari intensitas medan magnet atau lintasan fluksi pada jangkar yang memotong
lintasan fluksi medan utama ini disebut sebagai reaksi jangkar magnetisasi-silang
(crossmagnetization).

Magnetisasi-silang ini juga menyebabkan pergeseran bidang netral. Pada


gambar diatas terlihat bahwa vektor OFr merupakan resultan vektor OFA dan OFM,
serta posisi bidang netral magnetis yang baru, di mana selalu tegak lurus terhadap
vektor OFr. Bidang netral magnetis motor yang baru bergeser sejauh β karena posisi
bidang netral magnetis ini selalu tegak lurus terhadap vektor OF. Dengan
pergeseran bidang netral ini maka sikat juga akan bergeser sejauh pergeseran
bidang netral magnetis. Hal ini dapat menimbulkan bunga api di segmen komutator
dekat sikat.
Kebanyakan mesin listrik bekerja pada kerapatan fluksi yang dekat dengan
titik jenuhnya, sehingga dapat menimbulkan kejenuhan magnetik. Pengaruh
kejenuhan magnetik terhadap fluksi medan utama dapat dijelaskan dengan bantuan
gambar sebagai berikut:

Gambar 5. Kurva Pemagnetan Saat Terjadi Reaksi Jangkar

Misalkan fluks sebesar Ox adalah fluksi dihasilkan medan utama tanpa


dipengaruh reaksi jangkar. Misalkan pula dengan adanya reaksi jangkar
pertambahanpengurangan kuat medan magnet (ggm) yang terjadi pada kutub
medan sebesar B ampere-lilitan. Pada lokasi di permukaan kutub di mana gaya
gerak magnet (ggm) rotor menambahkan ggm kutub terjadi penambahan kerapatan
fluks sebesar xy. Sedangkan pada lokasi permukaan kutub di mana ggm rotor
mengeliminir ggm kutub terjadi penurunan kerapatan fluksi sebesar xz, di mana
harga xz lebih besar dari pada xy. Oleh karena itu, penjumlahan rata-rata kerapatan
fluks yang terjadi adalah kerapatan fluks kutub yang semakin berkurang. Hal inilah
yang disebut sebagai efek demagnetisasi reaksi jangkar dan perlu dicatat bahwa
demagnetisasi timbul hanya karena adanya saturasi magnetik.
Daftar Pustaka

Agesa, Muhammad Ander. 2014. Mesin DC. https://blogs.itb.ac.id. Diakses pada


tanggal 23 Oktober 2017.

Fauzi, Zulfa Anang. 2014. Reaksi Jangkar. http://blog.ub.ac.id/zoelfa. Diakses pada


tanggal 23 Oktober 2017.

Ibrahim. 2012. Reaksi Jangkar. http://elektro-unimal.blogspot.co.id. Diakses pada


tanggal 23 Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai