benda yang dilakukan secara bolak-balik di sekitar suatu titik setimbang. Osilasi terdiri dari osilasi
harmonis, osilasi teredam, dan osilasi terpaksa. Dengan frekuensi alamiah yaitu 0.573 Hz, diperoleh dari
pemberian amplitudo (15-5)m yang diukur periodanya selama 10 kali getaran. Kemudian, untuk osilasi
terpaksa dilakukan percobaan dengan memberikan tegangan dan skala grob pada motor di mana sebagai
gaya luar oleh rotator, diperoleh gaya luar paksaan Fo yang dihasilkan, yaitu 1.75x10-5 dyne yang terus
meningkat hingga 7.89-5 dan kemudian turun hingga 0.00004 dyne. Di mana seharusnya pada frekuensi
0.75 Hz berada pada amplitudo maksimum yang dapat dikatakan sebagai frekuensi resonansi yaitu pada
skala grob 20. Sedangkan pada osilasi teredam, dengan memberikan arus pada power supply pada
rotator, sehingga akan menyebabkan induksi magnet pada rotator yang kemudian akan meredam rotator
ini dan menyebabkan amplitudo semakin kecil. Semakin besar arus yang diberikan, maka akan semakin
besar parameter redamnya dan osilasi akan semakin teredam dengan semakin sedikitnya amplitudo yang
dapat diamati. Dari osilasi teredam dan terpaksa dapat digabungkan pada satu percobaan, diperoleh
redaman suatu getaran paksaan teredam yang dipengaruhi oleh arus yang diberikan, di mana semakin
besar arus maka redaman akan semakin besar, dengan I=0.2 A, yaitu -0.004, I=0.4 A, yaitu -0.0697, dan
I=0.6 A, yaitu 0.6679.
Kata kunci: Osilasi, redaman, paksaan, frekuensi alamiah, amplitudo, arus, tegangan.
I. Pendahuluan
Getaran atau osilasi adalah gerak benda
yang dilakukan secara bolak-balik di sekitar
suatu titik tertentu dan terjadi pada lintasan
yang sama. Gerak bolak-balik suatu partikel
yang
melewati
titik
kesetimbangannya
merupakan suatu gerakan harmonis sederhana.
Pada kenyataannya benda tidak betul-betul
periodik karena pengaruh gaya gesek yang
membuang energi gerak. Jadi, setiap benda
yang berayun lama kelamaan akan berhenti atau
teredam. Namun selain gaya redam, ada pula
gaya paksaan, yang sengaja diberikan agar
benda terus bergerak atau berosilasi. Pada
percobaan kali ini bertujuan unutk menentukan
frekuensi resonansi dari suatu osilator lalu
menentukan gaya luar paksaan, kemudian
mengukur redaman suatu getaran paksaan
teredam
Gambar 1.
Getaran pada Bandul
Ketika suatu benda telah menempuh satu
getaran penuh waktu yang dibutuhkan adalah T
perioda. Sedangkan frekuensi adalah banyaknya
getaran atau putaran yang terjadi tiap satuan
waktu. Jadi frekuensi merupakan suatu
kebalikan dari perioda. Kedua besaran ini
memiliki hubungan satu sama lain yaitu :
1
F = T .... (1)[1]
2.2. Getaran Bebas tanpa Hambatan
Jika suatu partikel bergetar sekitar satu
posisi setimbang, sedangkan gaya pada partikel
sebanding dengan jarak partikel dari posisi
setimbang, maka partikel tersebut dikatakan
melakukan gerak harmonik sederhana, dengan
mengembalikan partikel ke posisi setimbang yang
disebut gaya balik.
Layaknya osilasi harmonis disini juga
terdapat
gaya
yang
cenderung
akan
mengembalikannya ke posisi semula, yang disebut
torka pemulihnya.
=-
(2)
Sehingga persamaan gerak untuk sistem gerak rotor
adalah :
2
2
I t + = 0 ........
(3)
dimana :
= Simpangan sudut
I = Momen inersia rotator
=Konstanta spiral
persamaan dari frekuensi diri dari rotator adalah :
D
I
.................... (4)
I disini adalah momen inersia, yaitu kecenderungan
untuk tidak mengalami perubahan gerak atau untuk
mempertahankan keadaan rotasinya,[2] yang
dirumuskan sebagai berikut:
I = m.r2 ........
(5)
2.3. Osilasi Teredam
2
2
t + 2 t + 2 =0
........
(6)
R
bila I = 2
di mana :
R = faktor redam
R
= 2 I ialah parameter redam
Ada tiga macam gerak yang teredam :
-Kurang teredam, jika 2 > 2
-Redaman kritis, jika 2 = 2
-Terlampau teredam, jika 2 < 2 [4]
2.4. Osilasi Terpaksa
Osilasi terpaksa adalah osilasi yang terjadi
karena adanya rangsangan gaya luar, yang disebut
sebagai gaya paksaan. Bila frekuensi paksa sama
dengan frekuensni alaminya, osilasi/amplitudonya
akan bernilai maksimum, sehingga disebut
frekuensi
resonansi.[5]
Dengan
perumusan
amplitudo dan sudut fasa. yaitu:
F0
I
A=
1
2 2
[ ( )+ 4 ]
2
0
...... (7)
Dan
=arc tan
2
( 202 )
.....
..... (8)
Gambar 2. Osilasi Terdam
Pada kenyataannya, osilator lama kelamaan
akan melemah menjadi diam (teredam), sehingga
disebut gaya teredam, gaya teredam merupakan
gaya yang mengakibatkan hilangnya energi
mekanika osilasi; amplitudo merluruh menjadi nol.
Hal tersebut diakibatkan karena adanya gaya gesek,
sehingga amplitudo yang berosilasi secara perlahan
menurun terhadap waktu dan benda tidak berosilasi
lagi. Dengan kata lain gaya gesek menyebabkan
benda kembali setimbang. Gaya gesek tersebut
dinyatakan
R=bv , dengan b sebagai
konstanta redam[3]
3.2. Percobaan
Frekuensi Alamiah
Frekuensi Paksaan
Frekuensi Alamiah
Dengan menggunakan persamaan (1), (4),
dan (5) sehingga diperoleh frekuensi alamiah,
konstanta pegas dan momen inersia terdapat pada
tabel berikut.
Tabel 1. Pengukuran Frekuensi Alamiah
Gambar 5. Flowchart Prosedur Frekuensi
Paksaan
Frekuensi Teredam
Analisa :
Pada percobaan menentukan frekuensi
alamiah, di mana frekuensi alamiah ini merupakan
banyaknya getaran yang dilakukan per satuan
waktu. Pada percobaan ini dengan amplitudo 15-5
dihitung periodenya selama 10 kali getaran. Dari
hasil
percobaan,
terlihat
semakin
kecil
Frekuensi Paksaan
Dengan menggunakan persamaan (7) dan (8), sehingga diperoleh gaya luar dan sudut fase yang tercantum
pada tabel berikut
Tabel 2. Pengukuran Frekuensi Paksaan
Frekuensi Redaman
Dengan menggunakan persamaan grafik
hubungan waktu terhadap amplitudo y=bx+c,
dengan b sebagai parameter redaman.
Penentuan faktor redam didapat dari
perumusan :
Analisa :
Pada percobaan menentukan frekuensi
paksaan, di mana pada perobaan ini rotator
dipaksa bergerak dengan diberikan tegangan
sebesar 24 volt dan skala grob yang
divariasikan pada 6-26 pada kelipatan 2, di
mana semakin besar skala grob maka frekuensi
motor akan semakin besar pula, dan
amplitudonya juga akan semakin besar, namun
waktu atau periodenya akan semakin kecil.
Dari hubungan frekuensi motor dengan
tegangan keluaran diperoleh semakin besar
frekuensi motor maka tegangan keluaran akan
semakin
besar.
Sedangkan
hubungan
amplitudo terhadap frekuensi juga semakin
besar. Didapat gaya luar sebagai gaya
paksaan yaitu dari 1.75x10-5 dyne yang terus
meningkat hingga 7.89-5 dan kemudian turun
hingga 0.00004 dyne, di mana seharusnya pada
frekuensi 0.75 Hz berada pada amplitudo
maksimum yang kemudian akan mengalami
gaya pemulih yang turun lagi bentuk
grafiknya. Amplitudo maksimum berada pada
skala grob 26, yang seharusnya gaya luar yang
berada pada amplitudo maksimum ini akan
sama dengan fmotor yang sama dengan
frekuensi alami, sehingga dapat dikatakan pada
frekuensi 0.75 Hz sebagai frekuensi resonansi.
R=2 I
= 2 I dengan
Tabel 3. Pengukuran Frekuensi Redaman
Analisa :
Pada percobaan menentukan frekuensi
redaman, di mana redaman ini disebabkan
pada pemberian arus yang variatif, sehingga
akan menyebabkan induksi magnet pada
rotator yang kemudian akan meredam rotator
ini dan menyebabkan amplitudo semakin
kecil. Arus yang divariasikan di sini pada 0.11.0 A, di mana semakin besar arus yang
diberikan maka getaran yang dihasilkan akan
semakin kecil, yang berarti semakin besar
arus mengakibatkan parameter redam
semakin besar sehingga pergerakan rotator
semkin lama semakin teredam. Dapat dilihat
hubungan parameter redam terhadap arus
yang berbanding lurus, semakin besar arus
maka parameter redam akan semakin besar.
Dapat dilihat dari grafik hubungan waktu
terhadap amplitudo yang berbanding terbalik,
dengan semakin besar waktunya atau semakin
lama waktu rotor untuk bergetar maka
amplitudonya akan semakin kecil.
Analisa :
Pada percobaan menentukan frekuensi
redaman dan paksaan, di mana percobaan ini
merupakan gabungan dari percobaan kedua
dan ketigam yaitu dengan memberikan
tegangan dan skala grob sebagai gaya luar
paksaan dan variasi arus dari power supply
sebagai redamannya. Dengan memvariasikan
arus 0.2, 0.4, dan 0.6. di mana semakin besar
arus maka amplitudo akan semakin kecil yaitu,
0.008 m, 0.0073 m, dan 0.018 terlihat pada
grafik hubungan amplitudo maksimum
terhadap arus, sehingga dapat dikatakan arus
ini sebagai redamannya. Dengan gaya luar
paksaan dapat dilihat dari hubungan frekuensi
motor terhadap amplitudo, di mana terjadi
resonansi pada amplitudo maksimum, dengan
gaya luar paksaan maksimum berada pada
amplitudo maksimum, diperoleh 4.31, 3.95,
dan 8.75 Dyne. Semakin besar arus, amplitudo
maksimum akan semakin kecil, dan pada
amplitudo maksimum itulah terjadi resonansi
yang dipengaruhi oleh redaman juga. Dengan
semakin besar arus maka semakin besar
redaman bagi rotator untuk mencapai
simpangan terjauh, dengan 0.018 m .
V. Kesimpulan
Daftar Pustaka
[1] Surya, Yohannes. 2009. Getaran dan
Gelombang. Tangerang : PT Kandal
[2] Surya, Yohannes. 2009. Mekanika
dan Fluida Buku 2. Tangerang : PT Kandal
[3] Panatarani, Camellia. 2015. Diktat
Kuliah Gelombang I. Jurusan Fisika
Universitas Padjadjaran.