Abstrak
Osiloskop merupakan alat yang dapat digunakan untuk menampilkan bentuk suatu sinyal listrik. Osiloskop
yang digunakan adalah osiloskop analog dua kanal yang dapat menampikan sinyal lissayous. Tujuan dari
percobaan ini adalah mempelajari cara kerja osiloskop, menentukan tegangan dan frekuensi power supply,
mencari beda fasa rangkaian RC, menghitung frekuensi resonansi RLC, dan mengetahui pengaruh resistor
dalam peredaman RLC. Langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan kalibrasi osiloskop dengan
mengatur sensitivitas Volt/div dan time/div-nya. Kemudian melakukan pengukuran voltase dan frekuensi
dari trafo menggunakan metode lissayous dan menghitung Volt/div dan time/div-nya. Lalu menentukan
beda fasa dari rangkaian RC dan menentukan resonansi RLC dengan metode lissayous. Selanjutnya
menentukan pengaruh resistor pada redaman RLC dengan melihat frekuensi redaman dari sinyal kotak.
Hasil yang didapatkan adalah tegangan efektif trafo 4,43Volt dan 6,08Volt, frekuensi trafo 52,8Hz dan
menggunakan lissayous 49,7Hz. Hubungan frekuensi dan beda fasa rangkaian RC ialah semakin besar
frekuensi, beda fasa semakin besar. Frekuensi resonansi RLC yang didapat berada pada interval 7-8 MHz.
Didapat juga pengaruh resistor yaitu semakin besar resistor, maka redamannya semakin besar.
Kesimpulan dari percobaan ini adalah tegangan maksimum trafo 6,3 dan 8,6Volt, frekuensinya 49,7Hz,
beda fasa RC berbanding lurus frekuensi, frekuensi resonansi RLC 7-8MHz, dan semakin besar resistor
maka semakin besar redaman.
60.00
dengan menghubungkan input osiloskop ke pin
40.00 kalibrasi osiloskop dan mengatr sensitivitas Volt/div
dan time/div-nya dan mengatur posisi sinyal agar
20.00 berada di tengah layar. Kemudian, mengukur
teganagn dan frekuensi dari trafo dengan
0.00 menghitung amplitudonya yang dikalikan Volt/div
0 5000 10000 15000 dan panjang gelombangnya yang dikalikan time/div
Frekuensi (Hz) dari sinyal keluaran trafo untuk keluaran trafo 4V
dan 6V. Lalu, menentukan frekuensi trafo dengan
Grafik 1. Hubungan beda fasa dengan frekuensi
metode lissayous. Input kanal 1 osiloskop berasal
RLC
dari trafo dan input kanal 2 berasal dari generator
Tabel 4. Data amplitude dalam pengaruh resistor
frekuensi yang dapat diubah-ubah nilai
dalam peredam RLC
frekuensinya. Dicari gambar lissayous dengan
perbandingan 1:1, 1:2, 1:3, 1:6, dan 2:1 dan catat
frekuensi pada generatornya. Selanjutnya,
menentukan beda fasa rangkaian RC seri,
menggunakan R=100Ω dan C=0,1μF. Input 1
dihubungkan paralel ke input rangkaian dan input 2
dihungkan paralel ke kapasitor. Atur frekuensi
generator pada 200-1000 Hz dan amati nilai b dan B
lissayous. Selanjutnya menentukan frekuensi
resonansi RLC dengan metode lissayous. Pertama
rangkai rangkaian RLC seri. Input 1 dihubungkan
dari data tersebut didapatkan grafik sebagai berikut paralel ke input rangkaian dan inut 2 dihubungkan
paralel ke resistor. Atur generator ke frekuensi 3,5-
Grafik Hubungan Tegangan 10 kHz dan amati nilai b dan B lissayous. Terakhir,
menentukan faktor resistor sebagai peredam RLC.
9
terhadap Perioda Pertama, meragkai alat dengan R, L dan Rbox seri
8 dan C paralel terhadap L dan Rbox. Atur generator
7 pada frekuensi 100, 200, dan 500 Hz dengan sinyal
Tegangan (V)
IV. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini
adalah