PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penguat instrumentasi adalah suatu penguat yang tidak tertutup dengan
masukan diferensial dan mengaturnya tanpa mempengaruhi CMRR (Common
Mode Rejection Ratio). Penguat yang paling umum digunakan untuk
pengukuran, instrumentasi, atau penguat instrumentasi. Penguat ini dirancang
dengan beberapa op-amp dan tahanan presisi, yangmembuat rangkaiannya
sangat stabil dan berguna untuk pengukuran yang karena ketelitiannya.
Penguat instrumentasi merupakan suatu penguat untai tertutup (tertutup 1
loop) dengan masukan diferensial dan peningkatannya dapat diatur tanpa
mempengaruhi perbandingan modus bersama (Common Mode Rejection
Ratio).
Penguat instrumentasi merupakan penguat yang terdiri atas tiga Op-Amp
dan tujuh buah tahanan. Rangkaian ini tersusun atas rangkaian penguat
differensial dan penguat penyangga, dimana pada rangkaian penguat
instrumentasi dapat digunakan untuk melakukan pengkondisian sinyal untuk
sensor atau tranduser yang memiliki dua keluaran. Keluaran dari penguat
instrumentasi tersebut akan menghasilkan nilai yang sebanding dengan hasil
selisih dari kedua masukan tersebut. Rangkaian penguat instrumentasi dapat
digunakan untuk melakukan pengkondisian sinyal yang memiliki level
tegangan yang kecil.
Untuk memahami penguat instrumentasi tidak akan lepas dari
mempelajari tentang dasar-dasar IC yang digunakan dalam penguat
instrumentasi tersebut yaitu menggunakan penguat operasional. Op-amp
secara umum menggambarkan tentang sebuah rangkaian penguat penting yang
membentuk dasar dari rangkaian-rangkaian penguat audio dan video,
penyaring atau tapis, buffer, penggerak-penggerak saluran, penguat
instrumentasi, komparator atau pembanding, osilator dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, maka dilakukanlah praktikum yang berjudul “Penguat
Instrumentasi” ini untuk memahami lebih lanjut terkait prinsip kerja Op-Amp
dan konfigurasinya dalam penguat instrumen sehingga dapat diaplikasikan
dalam perancangan penguat instrumentasi.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
hendak dicari dalam praktikum ini yaitu:
1. Bagaimana prinsip kerja dan konfigurasi rangkaian penguat instrumentasi
berbasiss Op-Amp ?
2. Bagaimana cara merancang penguat instrumentasi dengan simulasi dan
eksperimen ?
3. Berapa nilai penguatan sebuah penguat instrument yang dihasilkan
berdasarkan analisis ?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dlam praktikum ini yaitu agar mahasiswa:
1. Memahami prinsip kerja dan konfigurasi rangkaian penguat instrumentasi
berbasiss Op-Amp.
2. Merancang penguat instrumentasi dengan simulasi dan eksperimen.
3. Menganalisis dan menetukan penguatan sebuah penguat instrumen.
D. Manfaat Praktikum
1. Manfaat Teoritis
Dapat memahami perancangan aplikasi op-amp sebagai penguat
instrumentasi
2. Manfaat Praktikum
Setelah melakukan praktikum virtual ini mahasiswa diharapkan mampu
menyelesaikan skema Penguat Instrumentasi Op-Amp, mensimulasikan
secara simulasi dengan parameter-parameter yang bervariasi, dan
melakukan analisis berdasarkan hasil simulasi hasil simulasi dengan
menggunakan software Virtual Lab MultisimLive.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Identifikasi Variabel
1. Variabel Kontrol
a. Resistansi Resistor (kΩ)
b. Tegangan Input 1 (mV)
2. Variabel Manipulasi
a. Tegangan Input 2 (mV)
3. Variabel Respon
a. Tegangan Output (V)
B. Defenisi Operasional Variabel
1. Tegangan Input (Vin) adalah besar nilai tegangan yang diberikan pada
rangkaian sebagai masukan, diukur menggunakan pengukur tegangan pada
perangkat Multisim Live dengan satuan Volt (V).
2. Resistansi Resistor (R) adalah kemampuan resistor dalam menghambat
arus listrik yang mengalir pada rangkaian. Besar nilai resistansi resistor
diukur menggunakan pengukur resistansi pada perangkat Multisim Live
dan dinyatakan dalam satuan kiloohm (kΩ).
3. Tegangan Output (Vout) adalah besar nilai tegangan hasil keluaran dari
rangkaian yang diukur menggunakan pengukur tegangan pada perangkat
Multisim Live dengan satuan Volt (V).
C. Alat dan Bahan
1. Perangkat Simulator Virtual Multisim Live
a. Op-Amp 3 buah
b. Sumber Tegangan AC 2 buah
c. Resistor 7 buah
d. Voltmeter 3 buah
e. Kabel Penghubung Secukupnya
D. Prosedur Kerja
1. Software Simulator Elektronik Multisim Live disiapkan.
2. Dibuat skema Penguat Instrumentasi seperti pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Skema rangkaian penguat penjumlah instrumentasi
| |
Av Praktikum− Av Teori
×
%diff = Av Praktikum+ Av Teori 100...........................................(3.3)
2
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Hasil Pengamatan
2R1
AV (Teori) = (1 + )(
Rg
V1 V2 Vo AV (simulasi) =
Vo R3
No )
V 2−V 1 R2
(mV) (mV) (mV)
A. MultisimLive
Gambar 4.1. Rangkaian penguat instrumentasi untuk V2 = 10 mV
V out =
( )(
R5
R3
V out 2−V out1 ) ................................................................(4.1)
V out =
( )(
R5
R3
2 R1
Rg )
+1 (V 2−V 1 )...........................................................(4.6)
AV =
( )(
R5 2 R 1
R3 R g )
+1 (V 2−V 1 )
V 2−V 1
AV = 5
( )(
R 2 R1
R3 Rg )
+1 ............................................................................(4.7)
[ ]
Av Teori – Av Praktikum
%diff = Av Teori + Av Praktikum x 100%
2
[ ]
36,7826087 mV + 36,7225 mV
%diff = 36,7826087 mV −36,7225 mV x 100%
2
%diff = 0.001635497 %
Dengan menggunakan analisis yang sama diperoleh
AV AV (Teori)
(simulasi)
V1 V2
No Vo(mV) 2R1 R3 %diff(%)
(mV) (mV) = (1 + )(
Vo Rg R2
=
V 2−V 1 )
1 50 10 -6.467,5 36,7225 36,78261 0,001635
2 50 20 -4.850,6 36,72333 36,78261 0,001613
3 50 30 -3.233,7 36,723 36,78261 0,001622
4 50 40 -1.616,9 36,723 36,78261 0,001622
Tak Tak
5 50 50 0 36,78261
Terdefinisi Terdefinisi
6 50 60 1.616,9 36,723 36,78261 0,001622
7 50 70 3.233,7 36,723 36,78261 0,001622
8 50 80 4.850,6 36,72333 36,78261 0,001613
9 50 90 6.467,5 36,7225 36,78261 0,001635
10 50 100 8.084,4 36,724 36,78261 0,001595
C. Pembahasan
A. Kesimpulan
1. Rangkaian penguat instrumentasi digunakan untuk memperbesar tegangan
output yang berasal dari tegangan input yang kecil. Prinsip kerja rangkaian
instrumentasi adalah memperkuat tegangan input yang umumnya sangat
kecil. Dimana besarnya penguatan tegangan output bergantung pada nilai
hambatan resistor yang digunakan pada rangkaian. Resistor yang
dimaksud adalah resistor penguat (Rg).
2. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai penguatan secara teori sebesar
36,78261 dan nilai penguatan secara simulasi sebesar 36,724 sampai
36,7225. Untuk persentase perbedaan yang diperoleh antara nilai
penguatan secara teori dan nilai penguatan secara simulasi dengan
persentase yang tidak signifikan dan hanya berkisar antara 0.08-0.16%.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikum ini yaitu :
1. Untuk praktikan
Diharapkan lebih telitikhususnya dalam pengambilan data,
khususnya menentukan puncak gelombang karena dapat mempengaruhi
data yang diperoleh.
2. Untuk laboran
Diharapkan menyediakan alat yang memadai agar dapat dilakukan
praktikum yang sesuai dengan penuntun di mana, praktikum dilakukan
secara virtual dan eksperimental.
3. Untuk asisten
Diharapkan ke depannya asisten dapat mendampingi masing-masing
praktikannya, meskipun dengan seorang asisten praktikum tetap dapat
berjalan dengan lancer namun setidaknya dapat mengefisienkan waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rahimi, Iwan Sugriwan, Tetti Novalina Malik. (2013). Optimasi Common
Mode Rejection Ratio (CMRR) Pada Penguat Instrumentasi. Jurnal
Fisika Fluks, 10(2), 1-9
Charisma, A., Taryana, E., & Saputra, D. I. (2018). Pemancar Pada Transmisi
Energi Listrik Tanpa Kabel. Prosiding Semnastek, 1(1), 1-10.
Jamzuri, J., & Aminah, N. S. (2015). Uji Sifat OpAmp Berbasis Sinkronisasi
Materi Praktikum IC 741 Untuk Mahasiswa Pendidikan Fisika.
In PROSIDING: Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan
Fisika 6(1),1-8.
Yahya, N., Ihlas, A. (2020). Pemantau Tegangan Baterai Ion Litium dalam
Rangkaian Empat Seri pada Aplikasi Penyimpan Energi Berdaya
Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”,
1(2),10-7