Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

RANGKAIAN OP-AMP
LAPORAN PRAKTIKUM

MUHAMMAD TRISAPUTRA
G1D021042

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi ini kemajuan teknologi elektronika saat ini berkembang
pesat. Komponen-komponen dari semi konduktor sekarang telah di kemas dalam
satu paket yang berfungsi sesuai dengan yang diinginkan kemasan ini disebut
dengan rakaian terpadu (integral circuit) salah satu dari rangkaian tersebut adalah
Opp (operational Amplifier), yang befungsi sebagai penguat aktif dengan
menggunakan perangkat ini maka dapat di buat berbagai macam rangkaian salah
satunya system digital pada benda elektronik dan apa hubungannya dengan
gerbang logika. Gerbang logika merupakan dasar dari pembentukan system digital
yang kita kenal saat ini. Misal saja pada computer yang sehari-hari kita pakai
merupakan aplikasi langsung dari penggunaan gerbang logika.

Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op-Amp) adalah penguat


diferensial yang memiliki penguatan yang sangat tinggi. Op-Amp tersebut
diproduksi secara masal dalam bentuk rangkaian terpadu dan karena itu harganya
murah. Kegunaan dari Op-Amp berasal dari sifat dasar rangkaian umpan balik
yang dengan jumlah besar umpan balik negatifnya, kinerja dari rangkaian tersebut
benarbenar ditentukan oleh komponen umpan baliknya. Rangkaian Op-Amp
dianalisis dengan akurasi yang baik tanpa menggunakan teori umpan balik dengan
mengasumsikan bahwa Op-Amp tersebut adalah ideal. Kehadiran Op-Amp ideal
dalam rangkaian penguat membatasi arus dan tegangan diferensial pada terminal
input Op-Amp keduanya menjadi nol.

Sebuah rangkaian Op-Amp dasar dan sangat berguna adalah penguat


tegangan pembalik (interting voltage amplifier). Rangkaian dasar lain Op-Amp
adalah penguat tegangan non-pembalik (non-inverting voltage amplifier).
Rangkaian ini memberikan amplifikasi tanpa membalik gelombang sinyal. Oleh
karena itu pada praktikum kali ini, akan dibahas tentang rangkaian Op-Amp.
Sesuai dengan modul pratikum, akan dilakukan beberapa percobaan dengan
menggunakan aplikasi pada laptop untuk lebih memahami rangkaian Op-Amp ini.

1
1.2 Tujuan
1. Mengetahui macam-macam karakteristik Op-Amp.
2. Mengetahui aplikasi dari rangkaian penguat Op-Amp dan pengikut tegangan

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa saja macam-macam karakteristik Op-Amp?
2. Bagaimana cara mengetahui aplikasi dari rangkaian penguat Op-Amp dan
pengikut tegangan?

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Op-Amp
2.1.1.1 Pengertian
Operational amplifier atau di singkat Op-Amp merupakan salah satu
komponen analog yang popular digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian
elektronika. Aplikasi Op-Amp popular yang paling sering dibuat antara lain
adalah rangkaian inverter non-inverter, integrator dan differensiator. Penguat
operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling
banyak digunakan adalah seri 741. Penguat operasional adalah perangkat yang
sangat efisien dan serba guna.
Op-Amp (Operational Amplifier) merupakan sejenis IC (Integrated
Circuit). Di dalamnya terdapat suatu rangkaian elektronik yang terdiri atas
beberapa transistor, resistor dan atau dioda. jika pada IC jenis ini ditambahkan
suatu jenis rangkaian, masukan dan suatu jenis rangkaian umpan balik, maka IC
(Integrated Circuit) ini dapat dipakai untuk mengerjakan berbagai operasi
matematika, seperti menjumlah, mengurangi, membagi, mengali,mengintegrasi
dan sebagainya. Oleh karena itu IC (Integrated Circuit) jenis ini dinamakan
penguat operasi atau operational amplifier disingkat Op-Amp. Namun demikian
Op-Amp dapat pula dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai
amplifiers, penguat radio, pengatur nada, osilator atau pembangkit gelombang,
sensor circuit dan lain- lain. Op-Amp banyak disukai karena faktor penguatannya
mencapai (99,999 kali)
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan
tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting
dan non- inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik
dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan
pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-
Amp) merupakan suatu penguat diferensialyang memiliki 2 input dan 1 output,
Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam
macam atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali

3
disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar. Penguat operasional (Op-Amp)
merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai amplifier
multiguna dalam bentuk IC dan memiliki simbol seperti Gambar 2.1

Gambar 2.1 Simbol Operasional Amplifier (Op-Amp)

Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu


feedback negatif dan feedback positif. Dimana feedback negatif pada Op-Amp
memegang peranan penting. Secara umum, umpan balik positif akan
menghasilkan osilasi sedangkan umpan balik negatif menghasilkan penguatan
yang dapat terukur [1].
2.1.1.2 Simbol
Op-Amp Dalam bentuk konfigurasi pin IC Op-Amp yang diperlihatkan pada
Gambar 2.2

Gambar 2.2 IC LM741 8 PIN

4
Terminal yang terdapat pada simbol Op-Amp memiliki 8 pin dengan fungsi
masing-masing sebagai berikut:
1. Pin 1: Offset Null berfungsi mengontrol offset tegangan guna
meminimalisir
1. kebocoran
2. Pin 2: Inverting Input, berfungsi masukan pembalik pada Op-Amp.
3. Pin 3: Non-Inverting Input, berfungsi sebagai masukan non pembalik pada
Op- Amp.
4. Pin 4: V- berfungsi sebagai sumber tegangan negatif/trigger-
5. Pin 5: Offset Null-Pin 1.
6. Pin 6: Output berfungsi sebagai keluaran
7. Pin 7: V+ berfungsi sebagai sumber tegangan positif/trigger+ kemanapun
dalam rangkaian.
8. Pin 8: NC Not Connected, pin ini sebagai pelengkap dan tidak terhubung

Fungsi dari Op-Amp adalah sebagai pengindra dan penguat sinyal


masukan baik DC maupun AC juga sebagai penguat diferensiasi impedansi
masukan tinggi. penguat tegangan penguatan tinggi dan penguat keluaran
impedansi rendah. Op- Amp banyak dimanfaatkan dalam peralatan-
peralatanelektronik sebagai penguat sensor dan masih banyak lagi [2].
2.1.1.3 Karakteristik
Karakteristik faktor penguat pada Op-Amp pada umunya ditentukan ole
resistor eksternal yang terhubung diantara output dan input pembalik (Inverting
Input), Konfigurasi dengan umpan balik negatif biasanya disebut dengan closed-
loop configuration atau konfigurasi lingkar tertutup. Umpan balik negatif ini akan
menyebabkan penguatan menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan yang
dapat diukur serta dikendalikan. Tujuan penguatan Op-Amp adalah untuk
menghindari terjadinya noise yang berlebihan serta menghindari respon yang
tidak diinginkan. Sedangkan pada konfigurasi lingkar terbuka atau open-loop
configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga sehingga besarnya
tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc.

5
Sebagai penguat operasional ideal, operasional amplifier (Op-Amp) memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Impedansi input (Z) besar = ∞
2. Impedansi output (Z0) kecil= 0
3. Penguatan tegangan (AV) tinggi = ∞
4. Bandwidth respon frekuensi lebar = ∞
5. V0=0 apabila V1=V2 dan tidak bergantung pada besarnya VI
6. Karakteristik operasional amplier (Op-Amp) tidak bergantung pada
temperatur suhu
2.1.2 Op-Amp Sebagai Pengikut Tegangan
Pengikut tegangan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian dengan
penguat satu, diantara masukan dan keluaran terdapat isolasi impedansi. Keluaran
Op-Amp terhubung pada masukan inverting dan tegangan masukan dihubungkan
pada masukan non inverting. Rangkaian penyangga dibangun dengan
menggunakan rangkaian penguat operational (Op-Amp) dengan konfigurasi salah
satu inputnya digunakan sebagai jalur umpan balik secara langsung tanpa
menggunakan resistansi, sehingga resistansi umpan balik adalah 0 ohm.

Rangkaian pengikut tegangan menerapkan umpan balik langsung tanpa


menggunakan resistor antara keluaran dengan masukan inverting. Karena V0
dihubungkan ke masukan inverting secara langsung maka V0=Vin. Pengikut
tegangan ini digunakan sebagai penyangga atau sebagai transformator impedansi
yang akan menyangga beban.

2.1.3 Op-Amp Sebagai Penguat


Penguat operasional "ideal" atau sempurna adalah peringkat dengan
karakteristik khusus tertentu seperti gain loop terbuka tak terbatas, resistansi input
tak terbatas, resistansi output nol, bandwidth tak terbatas, dan offset nol.
Pengustoperasional digunakan secara luas dalam pengkondisian sinyal atau
melakukanoperasi matematika karena hampir ideal untuk amplifikasi DC. Ini pada
dasarnya adalah perangkat penguat tegangan yang digunakan dengan komponen
umpanbalik eksternal seperti resistor dan kapasitor antara terminal output dan
inputnya Penguat operasional pada dasamya adalah perangkat tiga terminal yang
terdiri dari dua input impedansi tinggi, satu disebut input pembalik (-) dan yang

6
lainnya disebut input non-pembalik (+). Terminal ketiga mewakili port keluaran
penguat operasional yang dapat tenggelam dan menjadi sumber tegangan atau
arus Bentuksinyal input output rangkaian inverting dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Rangkaian Op Amp Sebagai Penguat

2.1.3.1 Inverting Amplifier


Inverting Amplifier adalah penggunaan Op-Amp sebagai penguat sinyal
dimana sinyal output berbalik fasa 180 derajat dari sinyal input. Untuk
mengetahui Vout dapat dihitung menggunakan persamaan 2.1

Rf
Vout= Vin (2.1)
Ri

Gambar 2.4 Rangkaian Inverting Amplifier

Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk


membalik dan menguatkan sebuah tegangan. Resistor Rf melewatkan sebagian

7
sinyal keluaran kembali ke masukan, karena keluaran takse fase sebesar 180
derajat.maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar masukan Ini
mengurangi bati keseluruhan dari penguat dan disebut dengan umpan balik
negatif, karena virtual ground. Sebuah resistor dengan nilai, ditempatkan di antara
masikan non-pembalik dan bumi. Walaupun tidak dibutuhkan, hal ini mengurangi
galat karena arus bias masukan. Penguatan dari penguat ditentukan dari rasio
antara Br dan Rin, yaitu: tanda negatif menunjukkan bahwa keluaran adalah
pembalikan dari masukan [3].
2.1.3.2 Non Inverting Amplifier
Non Inverting Amplifier adalah penguat sinyal dengan karakteristik dasar
sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input. Untuk
mengetahui Vout dapat dihitung menggunakan persamaan 2.2

Vout= ( RfRi +1) Vi (2.2)

Gambar 2.5 Rangkaian Non Inverting Amplifier

Penguat non inverting amplifier merupakan kebalikan dari penguat


inverting, dimana input dimasukkan pada input non inverting sehingga polaritas
outputakan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung
dari besarnya Ri dan Rp. Dengan demikian, penguat non-pembalik memiliki
penguatan minimum bernilai 1. Karena tegangan sinyal masukan terhubung
langsung dengan masukan pada penguat operasional maka impedansi masukan
bernilai.

8
2.1.3.2 Differential Amplifier
Differential Amplifier digunakan untuk mencari selisih dari dan tegangan
yang telah dikalikan dengan konstanta tertentu yang ditentukan oleh nilai
resistansi yaitu sebesar Rf/R1 untuk R1=R2 dan Rf=Rg. Untuk mengetahui Vout
digunakan persamaan 2.3
( Rf + R1 ) Rg Rf
Vout= V 2− V1 (2.3)
( Rg+ R 2 ) R 1 R1

Gambar rangkaian differential amplifier dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2,6 Rangkaian Differential Amplifier

Untuk menghitung error pada Vout (hitung) dengan Vout (ukur) yaitu dengan
persamaan 2.4.

Vout ( ukur ) −Vout (hitung)


error =¿ | (2.4)
Vout (hitung)

Dengan demikian, untuk menghitung nilai dari gain pada rangkaian Op-
Amp maka dapat dilakukan dengan persamaan 2.5

Vout
Gain= (2.5)
Vin

9
10
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Peralatan
1. Voltmeter
2. Amperemeter
3. Kit praktikum Op-Amp
4. Kabel penghubung
5. Software Proteus atau Multisim

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1 Percobaan Op-Amp Sebagai Pengikut Tegangan
1. Rangkaian disusun seperti pada Gambar 3.1.
2.

Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Pengikut Tegangan

3. Rangkaian disusun seperti Gambar 3.1.


4. Tegangan Vsat diatur sebesar +15 Volt dan -15 Volt.
5. Vs ditentukan dan divariasikan.
6. Tegangan pada Vout diukur.
7. Hasil percobaan yang dilakukan dicatat pada Tabel 3.1.
8. Grafik dari Vout dan Vs dibuat.

11
3.2.2 Percobaan Op-Amp Membalik
1. Rangkaian disusun seperti Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Rangkaian Penguat Op-Amp Pembalik


2. Rangkaian disusun seperti Gambar 3.1.
3. Tegangan Vsat diatur sebesar +15 Volt dan -15 Volt.
4. Vs ditentukan dan divariasikan.
5. Tegangan pada Vout diukur.
6. Hasil percobaan yang dilakukan dicatat pada Tabel 3.1.
7. Grafik dari Vout dan Vs dibuat
3.2.3 Percobaan Op-Amp Tak Membalik
1. Rangkaian disusun seperti Gambar 3.1.

Gambar 3.3 Rangkaian Penguat Op-Amp Tak Membalik

2. Tegangan saturasi diatur +15 Volt dan -15 Volt.


3. Vs ditentukan dan divariasikan.
4. R1 = 1 KΩ; R3 = 1 KΩ; Rf = 1 KΩ; R2 = 3 KΩ.
5. Tegangan pada Vout, Vs, dan Vref diukur.
6. Langkah percobaan diatas diulangi dengan mengganti harga tahanan Rf =
2 KΩ dan 3 KΩ.
7. Hasil percobaan yang dilakukan dicatat pada Tabel 3.3.

12
8. Grafik dari Vout, Vin, dan Vref dibuat.

DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Ridhoi, K. Setyadjit, dan B. Hariadi, “Pengaturan Lampu Penerangan
Menggunakan Komparator Op-Amp LM358,” J. Tek. Ind., vol. 24, no. 1,
hal. 45–57, 2021.
[2] L. E. Nuryanto, “Penerapan Dari Op-Amp (Operational Amplifier),”
Orbith, vol. 13, no. 1, hal. 43–50, 2017.
[3] Isminarti, N. F. Inna, W. Firdaus, dan N. R. Wibowo, “Rancang Bangun
Media Pembelajaran Praktikum Elektronika Analog II untuk memahami
Fungsi dan Karakteristik Multivibrator Monostabil , Bistabil dan Astabil,”
Jurti, vol. 4, no. 2, hal. 108–115, 2020.

13

Anda mungkin juga menyukai