DISUSUN OLEH :
BLITAR
2020
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai
Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga
memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada
rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational
Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input
Inverting dan satu Input Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran).
Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu daya yaitu satu untuk catu daya
positif dan satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op-Amp adalah
Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu dayanya seperti pada gambar
dibawah ini. Salah satu tipe IC Op-Amp yang populer adalah IC741.
Page | 3
2.1.2. BENTUK DAN SIMBOL IC OP-AMP
Berikut dibawah ini adalah Simbol dan bentuk IC Op-Amp pada umumnya:
Page | 4
Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki
karakteristik sebagai berikut :
Jika semua Resistor semuanya memiliki nilai ohm yang sama, yaitu: R1 =
R2 = R3 = R4 maka rangkaian akan menjadi Penguat Diferensial Gain Unity dan
gain tegangan penguat akan tepat satu atau kesatuan. Maka ekspresi output
hanya akan menjadi Vout = V2 - V1.
Page | 6
Perhatikan juga bahwa jika input V1 lebih tinggi dari input V2, jumlah
tegangan output akan negatif, dan jika V2 lebih tinggi dari V1, jumlah tegangan
output akan positif.
Salah satu cara yang paling umum untuk melakukan ini adalah dengan
menghubungkan "Jembatan Resistif" yang biasa disebut Jembatan Wheatstone
ke input penguat seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Page | 7
Penguat Diferensial Diaktifkan Cahaya
Page | 8
Kemudian dengan mengatur trip level cahaya atau mengatur posisi
menggunakan Potensiometer VR1 dan histerisis switching menggunakan
potensiometer, VR2 dapat membuat sakelar sensitif cahaya yang presisi.
Bergantung pada aplikasinya, output dari Op-amp dapat mengalihkan beban
secara langsung, atau menggunakan sakelar transistor untuk mengontrol Relai
atau lampu itu sendiri.
Salah satu batasan utama dari jenis desain penguat ini adalah bahwa
impedansi inputnya lebih rendah dibandingkan dengan konfigurasi Op-amp
lainnya, misalnya, penguat non-inverting (input ujung tunggal).
Dan salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara
menambahkan Unity Gain Buffer Amplifier seperti pengikut tegangan (voltage
follower) yang sudah kami bahas pada tutorial sebelumnya untuk masing-
masing resistor input.
Penguat Instrumentasi
Page | 9
yang sangat kecil dari pengukur regangan, termokopel atau perangkat
penginderaan arus dalam sistem kontrol motor.
Page | 10
ujung atas R1 akan sama dengan V1 dan tegangan pada ujung bawah R1 sama
dengan V2.
Page | 11
2.2. RANGKAIAN UMPAN BALIK (CURRENT SOURCE)
Umpan balik positif dapat didefinisikan sebagai ketika arus umpan balik
jika tegangan diterapkan untuk meningkatkan tegangan input daya, maka itu
dinamakan umpan balik positif. Umpan balik langsung adalah nama lain dari
umpan balik positif ini.
Karena umpan balik positif menghasilkan distorsi yang tidak perlu; itu
tidak sering digunakan dalam penguat. Tapi, itu memperkuat kekuatan sinyal asli
dan dapat digunakan dalam rangkaian Osilator.
Umpan balik negatif dapat didefinisikan sebagai jika arus umpan balik jika
tegangan dapat diterapkan untuk mengurangi penguat input daya, maka itu
disebut umpan balik negatif. Umpan balik inverse adalah nama lain dari umpan
balik negatif ini. Umpan balik semacam ini secara teratur digunakan dalam
rangkaian penguat.
Page | 13
Ketika rangkaian umpan balik dihubungkan secara seri melalui
output daya dan juga input, maka impedansi output daya & impedansi
input daya akan meningkat.
1. Penguat Elektronik
2. RPS (catu daya yang diatur)
3. Penguat bandwidth besar
Page | 14
2.3. RANGKAIAN PEMBALIK LEVEL TEGANGAN
Page | 16
Dari Gambar 3. didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik
cabang A, sebagai berikut:
Persamaan 1 :
𝐼1 = 𝐼f
Dengan menggunakan teori tegangan titik simpul, persamaan (1) dapat
dijabarkan menjadi:
Persamaan 2 :
Page | 17
Jika penguatan merupakan perbandingan antara tegangan keluaran dan
tegangan masukan, maka dari persamaan (4) dapat diperoleh penguatan dari
penguat inverting yaitu:
Persamaan 5 :
Keterangan:
AV = penguatan tegangan
Vin = tegangan masukan
Vout = Tegangan Keluaran
Arus keluaran pada current mirror merupakan salinan dari I ref. dan arus
keluaran berasal dari arus collector pada Q2. Transistor Q2 harus selalu dalam
keadaan aktif untuk menjaga tegangan collector tetap lebih tinggi daripada
tegangan basis. Dalam rangkaian current source, arus referensi I ref ditentukan
oleh besarnya resistansi R yang terhubung dengan kutub posistif power supplay
VCC.
Page | 18
Adapun perhitungan adalah sebagai berikut:
Page | 19
DAFTAR PUSTAKA
[4] Abdul. Apa Itu Penguat Umpan Balik (Feedback Amplifier) : Jenis, Karakteristik, dan
Aplikasi. https://abdulelektro.blogspot.com/2019/11/apa-itu-penguat-umpan-balik-
feedback.html (diakses 11/12/2020)
Page | 20