(PENGUAT OP - AMP)
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Penulis
Evan Christopher
Siregar
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Setiap alat elektronika yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari
mempunyai beragam banyaknya komponen elektronika baik yang aktif
maupun yang tidak aktif. Semua hal tersebut sudah menjadi sebuah
keharusan pada semua alat elektronika tersebut. Mulai dari komponen
yang terkecil sampai yang besar mempunyai peranan penting dalam
mengatur skema dan komposisi arus dan tegangan dalam sebuah rangkaian
elektronika.
Salah satu komponen elektronika yang perlu untuk kita ketahui
adalah IC (Integrator Circuit). IC merupakan salah satu komponen
elektronika yang terdiri dari beribu komponen elektronika yang lainnya
dengan kemasan yang lebih kecil. Komponen yang dimaksud adalah
beragam resistor, kapasitor dan tentunya transistor. Dalam hal penggunaan
dan pemanfaatannya, IC tidak jauh berbeda dengan transistor yakni
sebagai penguat rangkaian.
Prinsip kerja sebuah operasional amplifier (Op-Amp) adalah
membandingkan nilai kedua input (input inverting dan non-inverting),
apabila kedua input bernilai sama maka output Op-Amp tidak ada (nol)
dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-Amp
akan memberikan tegangan output. Operasional amplifier dibuat dari
penguat differensial dengan 2 input sebagai penguat operasinal ideal.
Dalam hal rangkaian, IC dapat dirangkai menjadi rangkaian
inverter, non- inverter, buffer, adder (penjumlah), integrator dan
differensiator. Namun pada percobaan kali ini, akan digunakan rangkaian
inverting dan non inverting. Oleh karenanya, sangat diperlukan yang
namanya percobaan untuk mengetahui grafik serta sifat dari kedua jenis
rangkaian ini.
1. 2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui fungsi setiap kaki dari sebuah IC
Operasional Amplifier?
2. Mengapa menggunakan Op-Amp sebagai penguat inverting dan
penguat non inverting?
1. 3. Tujuan
1. Mengenal fungsi setiap kaki dari sebuah IC Operasional Amplifier.
2. Menggunakan Op- Amp sebagai penguat inverting dan penguat non
inverting.
3. Menghitung besar penguatan berdasarkan percobaan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2. 1. Penguat OP-AMP
Operational Amplifier atau biasa disingkat Op–Amp, adalah sebuah
penguat differensial dengan penguatan sangat tinggi dengan impedansi
input yang tinggi dan dengan impedansi output yang rendah. Sebuah Op –
Amp terdiri dari sejumlah tingkatan penguat differensial untuk mencapai
penguatan tegangan yang tinggi. Jenis Op–Amp 741 sangat dikenal secara
umum dalam penggunaan penguat, tapis aktif, aplikasi sensing dan lain
sebagainya. Skema dasar dan wujud dari jenis penguat operasional
(Operational Amplifier, Op–Amp) ini ditunjukkan pada gambar berikut :
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh maka dapat ditarik
kesimpulan:
Fungsi setiap kaki IC Op-Amp adalahsuatu penguat dengan penguatan
tinggiyang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua masukan
dan satu keluaran. Dan pada penguat membalik (inverting)adalah penguat
sinyal dimana sinyal outputnya berbeda fasa 180º dengansinyal inputnya,
sedangkan penguat tak membalik (non inverting) adalah penguatsinyal
dimana sinyal otuputnya sefasa dengan sinyal inputnya.
Dalam analisis penguatan IC dalam hal ini OP-AMP digunakan
seperangkatan rangkaian penguat membalik (inverting) dan penguatan
tak membalik tak membalik (non inverting). Hal ini dilakukan karena
analisisnya lebih sederhana dari model penguatan lainnya.
Adapun cara menghiting penguatan inverting maupun non inverting
masing dapat ditentukan berdasarkan persamaan, Av = -Rf / R1 dan Av =
1 + Rf / R1.
DAFTAR PUSTAKA
Boylestad, R., & Nashelsky, L. (1989). Electronic Devices and Circuit Theory,
Fourth Edition. Delhi : Prentice Hall of India.
Malvino, A.P. (2003). Prinsip-Prinsip Elektronika, Buku 1, Jakarta : Salemba
Teknika.
Bakrie, Haris, Abdul & Saleh, Muh.. 2015. Penuntun Praktikum Elektronika
Dasar 2. Makassar Laboratorium Fisika FMIPA UNM.