Anda di halaman 1dari 15

PROJEK ELEKETRONIKA DASAR

RANGKAIAN PENGUAT INVERTING AMPLIFIER DAN

NON-INVERTING AMPLIFIER

Disusun oleh Kelompok:

1. Asyran Ikmal (PMM2100216)


2. Fajar Arung Samudera (PMM2100219)
3. Miftah Abwabirrahaman (PMM2100223)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
LINK VIDIO PRESENTASI

Disusun oleh Kelompok:

4. Asyran Ikmal (PMM2100216)


5. Fajar Arung Samudera (PMM2100219)
6. Miftah Abwabirrahaman (PMM2100223)

LINK : https://youtu.be/7mwHvhpbwos
LINK VIDIO PROTEUS

Disusun oleh Kelompok:

7. Asyran Ikmal (PMM2100216)


8. Fajar Arung Samudera (PMM2100219)
9. Miftah Abwabirrahaman (PMM2100223)

LINK : https://youtu.be/cyUTT4LogjU
LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN PENGUAT INVERTING AMPLIFIER DAN

NON-INVERTING AMPLIFIER

Disusun oleh Kelompok:

10. Asyran Ikmal (PMM2100216)


11. Fajar Arung Samudera (PMM2100219)
12. Miftah Abwabirrahaman (PMM2100223)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
A. Judul : Inverting Amplifier Dan Non-Inverting Amplifier
B. Pendahuluan :
Tujuan
1. Membuat rangkaian untuk menguji operasi penguat pembalik
dengan menggunakan Op-Amp 741.
2. Membuat rangkaian untuk menguji operasi penguat non –
pembalik dengan menggunakan Op-Amp 741.

Manfaat
1. Rangkaian penguat inverting adalah rangkaian elektronika yang
berfungsi untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal
masukan. Rangkaian penguat inverting menggunakan IC yang
sering dipakai dan mudah dicari yaitu IC Op- Amp LM741.
2. Penguat Tak-Membalik (Non-Inverting) merupakan penguat sinyal
dengan karakteristik dasat sinyal output yang dikuatkan memiliki
fasa yang sama dengan sinyal input. Rangkain penguat tak-
membalik ini dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC
maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase dengan sinyal
inputnya.
C. Tinjuan Pustaka

Dasar Teori
Penguat Operasional atau Operational Amplifier (biasa dikenal dengan
Op-Amp) merupakan sebuah komponen elektronika yang tersusun dari
resistor, diode, dan transistor. Penyusunan dari Op-Amp tersebut disusun
dalam sebuah rangkaian yang terintegrasi atau yang biasa dikenal dengan
Integrated Circuit (IC). Op-Amp dalam aplikasinya biasa digunakan sebagai
penguat. Pada rangkaian, Op-Amp biasa dilambangkan seperti pada gambar 1.
Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa terdapat dua buah input, yaitu input
inverting dan noninverting. Pada gambar 1 tersebut, terdapat pula dua sumber
masukan sebagai sumber daya dari Op-Amp tersebut, yaitu tegangan positif
(+Vcc) dan tegangan negative (- Vee).
Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu
rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal,
dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi
masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama
dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan
penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil. Op-amp memiliki
simbol seperti yang terlihat pada gambar (1).

Gambar 1
Simbol Op-Amp
Penguat operasional atau sering disebut OpAmp merupakan komponen
elektronika yangberfungsi untuk memperkuat sinyal arus searah (DC) maupun
arus bolak-balik (AC). Penguat operasional terdiri atas transistor, resistor dan
kapasitor yang dirangkai dan dikemas dalam rangkaian terpadu (Intregated
Circuit). Dalam penggunaannya Op-Amp dibagi menjadi dua jenis yaitu
penguat linier dan penguat tidak linier. Penguat linier merupakan penguat
yang tetap mempertahankan bentuk sinyal masukan, yang termasuk dalam
penguat ini antara lain penguat non inverting, penguat inverting, penjumlah
diferensial dan penguat instrumentasi. Sedangkan penguat tidak linier
merupakan penguat yang bentuk sinyal keluarannya tidak sama dengan bentuk
sinyal masukannya, diantaranya komparator, integrator, diferensiator,
pengubah bentuk gelombang dan pembangkit gelombang.
Secara garis besar, terdapat 4 pin utama dari Op-Amp, yaitu masukan
inverting (tanda minus), masukan noninverting (tanda plus), masukan
tegangan positif, masukan tegangan negatif dan pin keluaran. Di samping pin
tersebut terdapat satu pin untuk adjustment. Beberapa penerapan Op-Amp
diantaranya adalah:

Penguat Inverting
Rangkaian untuk penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar
(2).

Gambar 2
Rangkaian Penguat Inverting
Penguat inverting, dikonstruksi dari Op-Amp dimana tegangan masukannya
diberikan pada terminal inverting rangkaian penguat ini ditunjukan pada
gambar dibawah, dengan penguatan tegangan : AV = Vout / Vin = -(RF / Rin).
Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa
sebesar 180o. Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa
tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga.
Sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah
sebagai berikut :

dimana i- = 0, maka
Substitusi persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1) sehingga diperoleh

Tanda (-) negatif menunjukkan terjadi pembalikan pada keluarannya atau


memiliki beda fasa sebesar 1800 dengan masukannya.

Penguat Non-inverting,
Rangkaian untuk penguat non-inverting adalah seperti yang ditunjukkan
gambar (3).

Gambar 3
Rangkaian Penguat Non-Inverting
Penguat non-inverting merupakan suatu penguat Op-Amp dengan sinyal
masukan pada terminal non-inverting. Rangkaian penguat ini ditunjukan pada
gambar dibawah, dengan penguatan tegangan : AV = Vout / Vin = 1 + (RF /
Rin).
Penguat tersebut dinamakan penguat non-inverting karena masukan dari
penguat tersebut adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti
penguat inverting, sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan sinyal
masukannya. Seperti pada rangkaian penguat inverting syarat ideal sebuah
penguat adalah tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak
terhingga. sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat
adalah sebagai berikut :
Substitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1) sehingga diperoleh

Rangkaian penguat inverting maupun non-inverting biasanya menggunakan


IC Op-Amp 741. Dengan memahami prinsip kerja dari rangkaian ini, maka
rangkaian pengembangan dari rangakaian Op-Amp ini seperti rangkaian ADC
(Analog to Digital Converter), DAC (Digital to Analog Converter), Summing
(penjumlahan) dan yang lainnya juga dapat dipahami. Berikut datasheet dari
IC 741:

Gambar 4
D. Metode Pembuatan (Alat dan Bahan dan Prodesur Kerja)
1. Alat dan Bahan
Menggunakan Software proteus
2. Prodesur Kerja
Langkah percoba

1) Membuka Software proteus

Klik new project, kemudian buat projek sampai finish

2) Pada komponen mode, pilih simbol P kemudian cari komponen yg


diperlukan dengan mengetik LM741 untuk komponen OP-AMP 741
dan RES untuk resistor

3) Untuk rangkaian inverting, masukan komponen-komponen tadi dan


buatkah rangkaian seperti gambar dibawah. Pastikan mengubah R1
menjadi lebih kecil daripada R2 (R1: 1k, R2: 10k). untuk generator
DC, 12 volt untuk yang atas (+) dan -12 volt untuk yang bawah (-).
Untuk generator sinus, gantj nama menjadi input agar lebih mudah,
kemudian dan beri tegangan 0.8, kemudian berikan ground.

4) Setelah rangkaian sudah jadi seperti gambar diatas, klik tombol play
pada pojok kiri bawah, maka akan muncul tampilan dari osiloskop,
karena chanel C dan D tidak terpakai, maka offkan saja dengan
menurunkan saklarnya, kemudian putar horizontal pada bagian kiri
bawah sampai 200, maka akan tampak jelas gelombang pada chanel A
dan B.
E. Pengujian dan Pembahasan
Rangkaian Inverting

R1 = 1000 Ω

R2 = 10000 Ω

Gambar 7

Sinyal Masukan dan Sinyal Keluaran pada Rangkaian Inverting

Rangkaian Non-Inverting

R1 = 1000 Ω

R2 = 10000 Ω
Gambar 8

Sinyal Masukan dan Sinyal Keluaran pada Rangkaian Non-Inverting

Analisis Data

Pastikan mengubah R1 menjadi lebih kecil daripada R2 (R1: 1k, R2: 10k).
untuk generator DC, 12 volt untuk yang atas (+) dan -12 volt untuk yang bawah (-
). Untuk generator sinus, ganti nama menjadi input agar lebih mudah, kemudian
dan beri tegangan 0.8, kemudian berikan ground.

Setelah rangkaian sudah jadi seperti gambar diatas, klik tombol play pada
pojok kiri bawah, maka akan muncul tampilan dari osiloskop, karena chanel C
dan D tidak terpakai, maka offkan saja dengan menurunkan saklarnya, kemudian
putar horizontal pada bagian kiri bawah sampai 200. Rangkaian inverting akan
menguatkan sinyal masukan dan sinyal keluarannya akan memiliki fasa yang
berbeda 1800 dengan sinyal masukannya. maka akan tampak jelas gelombang
pada chanel A dan B, Hal ini dapat dilihat pada gambar (7).

Dari gelombang yang dihasilkan dapat diketahui bahwa pada rangkaian


inverting terjadi penguatan, pada chanel A gelombang yg tercipta hampir datar
dan chanel B terjadi penguatan, dan dapat dilihat bahwasanya pada rangkaian
inverting ini gelombang yang tercipta berlawanan atau disebut tidak fasa (saat
gelombang chanel B membuat bukit, maka gelombang chanel A membuat
lembah)

Pada rangkaian non-inverting, kita tidak perlu membuat rangkaian dari awal, kita
bisa menggunakan rangkaian inverting yang sebelum nya, namun untuk rangkaian
non-inverting cukup mengubah sambungan dari ground, konduktor sinus, dan
sambungan dari chanel a seperti gambar (8), setelah rangkaian sudah jadi seperti
gambar di atas, trkan play dan kemudian akan muncul tampilan osiloskop.

Pada rangkaian non-inverting akan menguatkan sinyal masukan dan sinyal


keluarannya akan memiliki fasa yang sama dengan sinyal masukannya. Hal ini
dapat dilihat pada gambar (8). rangkaian non-inverting ini, gelombang yang
dihasilkan berbeda dengan rangkaian inverting, dimana pada gelombang non-
inverting terjadi penguatan gelombang namun se fasa, dimana ketika gelombang
chanel b membuat bukit, maka pada gelombang chanel a juga membuat bukit dan
saat gelombang chanel b membuat lembah maka gelombang chanel a juga
membuat lembah, disini lah letak perbedaan antara gelombang inverting dengan
non-inverting.
F. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Rangkaian penguat baik inverting maupun non-inverting dapat digunakan
untuk menguatkan sinyal masukan.

Rangkaian inverting akan menguatkan sinyal masukan dan sinyal keluarannya


akan memiliki fasa yang berbeda 1800 dengan sinyal masukannya. maka akan
tampak jelas gelombang pada chanel A dan B

Rangkaian non-inverting akan menguatkan sinyal masukan dan sinyal


keluarannya akan memiliki fasa yang sama dengan sinyal masukannya.

2. Saran
Sebelum melakukan percobaan ini sebaiknya praktikan:
1. memahami konsep tentang penguat operational,
2. memahami softwere dan komponen yang digunakan.
Daftar Pustaka
Ilmu. Teori Dasar Penguat Operational. [Online]. Tersedia
: http://www.ilmu.8k.com/pengetahuan/opamp.html. 15/12/2021.

Nuryanto Lilik Eko. 2017. Penerapan Dari Op-Amp (Operational Amplifier).


15/12/2021.

Anda mungkin juga menyukai