RANGKAIAN OP-AMP
LAPORAN PRAKTIKUM
1
sirkuit elektronik analog. Sekarang penguat operasional telah menjadi blok
bangunan mendasar yang digunakan di seluruh industri elektronik.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui macam-macam karakteristik Op-Amp
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Op-Amp
Penguat operasional atau Op-Amp hanyalah sebuah sirkuit terpadu linier
(IC) yang memiliki banyak terminal. Op-Amp dapat dianggap sebagai perangkat
penguat tegangan yang dirancang untuk digunakan dengan komponen umpan
balik eksternal seperti resistor dan kapasitor antara terminal output dan inputnya.
Ini adalah penguat tegangan elektronik gain tinggi dengan input diferensial dan
biasanya output berujung tunggal. Op-Amp adalah salah satu perangkat elektronik
yang paling banyak digunakan saat ini karena digunakan dalam beragam
perangkat konsumen, industri, dan ilmiah.
Penguat operasional adalah pendekatan yang sangat dekat dengan penguat
yang terbilang sempurna yang memiliki penguatan tak terbatas, impedansi input
tak terbatas, dan impedansi keluaran nol. Namun kenyataannya Op-Amp tidak
cukup mencapai kesempurnaan, tetapi dengan penguatan yang sering kali
mencapai 100.000 atau lebih, tingkat impedansi masukan dan tingkat impedansi
keluaran yang lebih dan sangat rendah, Op-Amp dapat dikatakan cukup dekat
untuk memungkinkan ketidaksempurnaan diabaikan dalam kebanyakan kasus.
Op-amp merupakan sebuah IC yang berfungsi untuk menguatkan
sinyal listrikatau tegangan.Besarnya penguatan dari sebuah rangkaian op-
amp ditentukanoleh nilai tahanan atau resistoryang dipasangpada rangkaian
tersebut. Tahanan tersebut meliputi resistor umpan balik RF(resistor
Feedback) dan RIN(resistor input). Secara umum rangkaian pada op-amp sebagai
penguat tegangan terbagi menjadi dua macam yaitupenguat membalik dan
penguat tak membalik. Pada penguat membalik nilai tegangan
keluarannyamemiliki fase yang berkebalikan dengan tegangan masukan op-
amp, sedangkan pada penguat tak membaliktegangan keluarannya
memilikimemiliki nilai keluaran yang samadengan tegangan masukan.
Penguat Operasional atau Operational Amplifier (biasa dikenal dengan Op-
Amp) merupakan sebuah komponen elektronika yang tersusun dari resistor, diode,
dan transistor. Penyusunan dari Op-Amp tersebut disusun dalam sebuah rangkaian
3
yang terintegrasi atau yang biasa dikenal dengan Integrated Circuit (IC). Op-Amp
dalam aplikasinya biasa digunakan sebagai penguat[1].
Untuk dapat memahami sistem kerja dari Op-Amp, maka perlu diketahui
terlebih dahulu beberapa sifat-sifat Op-Amp ideal, yaitu :
4
Adapun karakteristik dari Op-Amp adalah sebagai berikut:
a. Penguatan Tegangan Loop Terbuka (A)
Penguatan tegangan loop terbuka tanpa umpan balik untuk op amp yang
ideal tidak terbatas. Tetapi nilai khas dari penguatan tegangan loop terbuka
untuk Op-Amp nyata berkisar antara 20.000 hingga 2.000.000.
b. Impedansi Masukan (𝑍𝑖𝑛)
Impedansi masukan didefinisikan sebagai tegangan input oleh arus
input. Impedansi masukan dari sebuah op amp ideal tidak terbatas. Artinya
tidak ada arus yang mengalir di rangkaian input. Namun, sebuah op amp yang
ideal memiliki arus tertentu yang mengalir di rangkaian input dari beberapa
picoamp hingga beberapa mili-amp.
c. Impedansi Keluaran (𝑍𝑜𝑢𝑡)
Impedansi keluaran didefinisikan sebagai rasio tegangan keluaran
terhadap arus masukan. Impedansi keluaran op amp ideal adalah nol, namun op
amp nyata memiliki impedansi keluaran 10-20 kΩ.
d. Bandwidth (BW)
Sebuah op amp yang ideal memiliki bandwidth tak terbatas yang dapat
memperkuat sinyal apapun dari DC ke frekuensi AC tertinggi tanpa kerugian
apapun. Jadi oleh karena itu, sebuah op amp yang ideal dikatakan memiliki
respons frekuensi yang tidak terbatas. Dalam op amp nyata, bandwidth
umumnya terbatas. Batasnya tergantung pada produk gain bandwidth (GB).
GB didefinisikan sebagai frekuensi di mana penguatan penguat menjadi satu.
e. Tegangan Offset
Tegangan offset dari sebuah op amp ideal adalah nol, yang berarti
bahwa tegangan output akan menjadi nol jika perbedaan antara terminal
pembalik dan non-pembalik adalah nol. Jika kedua terminal di-ground,
tegangan output akan menjadi nol. Akan tetapi pada Op-Amp yang nyata
memiliki tegangan offset[2].
5
output. Karena penguatan op amp sangat tinggi, impedansi input pengikut op amp
cenderung tidak terbatas, dan impedansi output cenderung nol. Dalam rentang
arus keluaran pengenal, tegangan umpan balik sama dengan tegangan keluaran,
tegangan keluaran sefasa dengan tegangan masukan, dan tegangan keluaran
sedikit lebih kecil dari tegangan masukan. Dapat diketahui bahwa pengikut
tegangan adalah kasus khusus penguat umpan balik negatif (seri tegangan).
Op-Amp sebagai pengikut tegangan sebenarnya adalah struktur rangkaian
sederhana yang berperan dalam pencocokan impedansi. Ketika sinyal yang lebih
lemah digunakan untuk menggerakkan arus yang relatif tinggi, pengikut tegangan
sering ditambahkan di tengah, sehingga dapat membuat sinyal yang lemah
menjadi lebih kuat. Ini meningkatkan kapasitas beban sampai batas tertentu,
sambil memastikan bahwa bentuk gelombang dan amplitudo sinyal tetap tidak
berubah. Maka rangkaian dari Op-Amp Voltage Follower dapat dilihat pada
Gambar 2.2.
6
dikirimkan melintasi terminal negatif dari bagian masukan diferensial, dan dengan
demikian terjadi penurunan tegangan keluaran. Dampak akhir dari umpan balik
negatif pada rangkaian ini adalah memicu tegangan keluaran menjadi sama
dengan katup tegangan masukan pada ujung masukan non-pembalik[3].
a. Penguat Non-Inverting
7
Penguat non-inverter memberikan impedansi input yang lebih tinggi
daripada rangkaian op amp pembalik. Seperti rangkaian op amp pembalik,
hanya membutuhkan penambahan dua komponen elektronik: dua resistor untuk
memberikan umpan balik yang diperlukan.
Rangkaian Op-Amp penguat non-inverting dapat dilihat pada Gambar
2.4.
Vout
Gain = (2.1)
Vin
Rf
Vout = x Vin (2.2)
Ri
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Peralatan
1. Voltmeter
2. Amperemeter
3. Kit praktikum Op-Amp
4. Kabel penghubung
5. Software Proteus atau Multisim
9
3.2.2 Percobaan Op-Amp Membalik
1. Rangkaian disusun seperti Gambar 3.2.
10
7. Hasil percobaan yang dilakukan dicatat pada Tabel 3.3.
8. Grafik dari Vout, Vin, dan Vref dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
11