Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

RANGKAIAN OP-AMP

LAPORAN PRAKTIKUM

MUHAMMAD ILHAM FEBRIANTO


G1D021018

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penguat operasional atau Op-Amp hanyalah sebuah sirkuit terpadu
linier (IC) yang memiliki banyak terminal. Op-Amp dapat dianggap sebagai
perangkat penguat tegangan yang dirancang untuk digunakan dengan
komponen umpan balik eksternal seperti resistor dan kapasitor antara terminal
output dan inputnya. Ini adalah penguat tegangan elektronik gain tinggi
dengan input diferensial dan biasanya output berujung tunggal. Op-Amp
adalah salah satu perangkat elektronik yang paling banyak digunakan saat ini
karena digunakan dalam beragam perangkat konsumen, industri, dan ilmiah.
Meskipun istilah penguat operasional kini telah terintegrasi secara total
ke dalam terminologi elektronik saat ini, mungkin tidak disadari bahwa istilah
tersebut berasal dari makalah yang diterbitkan pada tahun 1947. Namun baru
pada tahun 1960-an konsep amplifier ini dapat direalisasikan sepenuhnya
dengan pengenalan luas teknologi sirkuit terpadu. Pada tahun 1963, Op-Amp
sirkuit terpadu monolitik pertama diperkenalkan. Itu adalah A702 dari
Fairchild Semiconductor yang telah dirancang oleh insinyur mereka Bob
Widlar.
Kemudian pada tahun 1965 sebuah penyempurnaan dari A702
diluncurkan. Sekali lagi diproduksi oleh Fairchild, ini adalah A709 dan
merupakan op amp pertama yang digunakan secara luas. Ini bekerja dengan
baik, mengatasi beberapa masalah micro A702, meskipun itu perlu untuk
mengkompensasi amplifier secara eksternal untuk mencegahnya pecah
menjadi osilasi. Pada tahun 1968, A741 yang sangat terkenal pertama kali
diperkenalkan. Penguat operasional ini memecahkan masalah ketidakstabilan
dengan memasukkan kapasitor 30pF kecil ke dalam chip di dalam cetakan.
Sejak itu, banyak chip penguat operasional telah diluncurkan
menawarkan peningkatan kinerja dalam hal impedansi input, offset rendah,
kebisingan rendah dan sejenisnya, dan mereka telah tertanam dalam desain

1
sirkuit elektronik analog. Sekarang penguat operasional telah menjadi blok
bangunan mendasar yang digunakan di seluruh industri elektronik.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui macam-macam karakteristik Op-Amp

2. Mengetahui aplikasi dari rangkaian penguat Op-Amp dan pengikut


tegangan

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pratikum ini antara lain :

1. Apa saja macam-macam karakteristik Op-Amp?

2. Bagaimana cara mengetahui aplikasi dari rangkaian penguat Op-Amp dan


pengikut tegangan?

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Op-Amp
Penguat operasional atau Op-Amp hanyalah sebuah sirkuit terpadu linier
(IC) yang memiliki banyak terminal. Op-Amp dapat dianggap sebagai perangkat
penguat tegangan yang dirancang untuk digunakan dengan komponen umpan
balik eksternal seperti resistor dan kapasitor antara terminal output dan inputnya.
Ini adalah penguat tegangan elektronik gain tinggi dengan input diferensial dan
biasanya output berujung tunggal. Op-Amp adalah salah satu perangkat elektronik
yang paling banyak digunakan saat ini karena digunakan dalam beragam
perangkat konsumen, industri, dan ilmiah.
Penguat operasional adalah pendekatan yang sangat dekat dengan penguat
yang terbilang sempurna yang memiliki penguatan tak terbatas, impedansi input
tak terbatas, dan impedansi keluaran nol. Namun kenyataannya Op-Amp tidak
cukup mencapai kesempurnaan, tetapi dengan penguatan yang sering kali
mencapai 100.000 atau lebih, tingkat impedansi masukan dan tingkat impedansi
keluaran yang lebih dan sangat rendah, Op-Amp dapat dikatakan cukup dekat
untuk memungkinkan ketidaksempurnaan diabaikan dalam kebanyakan kasus.
Op-amp merupakan sebuah IC yang berfungsi untuk menguatkan
sinyal listrikatau tegangan.Besarnya penguatan dari sebuah rangkaian op-
amp ditentukanoleh nilai tahanan atau resistoryang dipasangpada rangkaian
tersebut. Tahanan tersebut meliputi resistor umpan balik RF(resistor
Feedback) dan RIN(resistor input). Secara umum rangkaian pada op-amp sebagai
penguat tegangan terbagi menjadi dua macam yaitupenguat membalik dan
penguat tak membalik. Pada penguat membalik nilai tegangan
keluarannyamemiliki fase yang berkebalikan dengan tegangan masukan op-
amp, sedangkan pada penguat tak membaliktegangan keluarannya
memilikimemiliki nilai keluaran yang samadengan tegangan masukan.
Penguat Operasional atau Operational Amplifier (biasa dikenal dengan Op-
Amp) merupakan sebuah komponen elektronika yang tersusun dari resistor, diode,
dan transistor. Penyusunan dari Op-Amp tersebut disusun dalam sebuah rangkaian

3
yang terintegrasi atau yang biasa dikenal dengan Integrated Circuit (IC). Op-Amp
dalam aplikasinya biasa digunakan sebagai penguat[1].
Untuk dapat memahami sistem kerja dari Op-Amp, maka perlu diketahui
terlebih dahulu beberapa sifat-sifat Op-Amp ideal, yaitu :

a. Perbedaan tegangan input (Vdm) = 0

b. Arus input Op-Amp (ia) = 0

c. Penguat lingkar terbuka (AVOL) tak berhingga.

d. Hambatan keluaran lingkar terbuka (Ro,ol) nol.

e. Hambatan masukan lingkar terbuka (Ri,ol) tak berhingga.

f. Lebar pita (bandwidth) tak berhingga atau ∆f tak berhingga

g. Common Mode Rejection Ratio (CMRR) tak berhingga.

Adapun simbol dan rangkaian ekivalen penguat Op-Amp dapat dilihat


pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Simbol dan Rangkaian Ekivalen Penguat Op-Amp

Penguat operasional memiliki dua input. Salah satunya disebut input


pembalik dan ditandai dengan tanda "-" yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Dan
yang lainnya adalah input non-pembalik dan ini ditandai dengan tanda "+".
OpAmp pada dasarnya adalah penguat diferensial karena output sebanding dengan
perbedaan tegangan antara dua input.

4
Adapun karakteristik dari Op-Amp adalah sebagai berikut:
a. Penguatan Tegangan Loop Terbuka (A)
Penguatan tegangan loop terbuka tanpa umpan balik untuk op amp yang
ideal tidak terbatas. Tetapi nilai khas dari penguatan tegangan loop terbuka
untuk Op-Amp nyata berkisar antara 20.000 hingga 2.000.000.
b. Impedansi Masukan (𝑍𝑖𝑛)
Impedansi masukan didefinisikan sebagai tegangan input oleh arus
input. Impedansi masukan dari sebuah op amp ideal tidak terbatas. Artinya
tidak ada arus yang mengalir di rangkaian input. Namun, sebuah op amp yang
ideal memiliki arus tertentu yang mengalir di rangkaian input dari beberapa
picoamp hingga beberapa mili-amp.
c. Impedansi Keluaran (𝑍𝑜𝑢𝑡)
Impedansi keluaran didefinisikan sebagai rasio tegangan keluaran
terhadap arus masukan. Impedansi keluaran op amp ideal adalah nol, namun op
amp nyata memiliki impedansi keluaran 10-20 kΩ.
d. Bandwidth (BW)
Sebuah op amp yang ideal memiliki bandwidth tak terbatas yang dapat
memperkuat sinyal apapun dari DC ke frekuensi AC tertinggi tanpa kerugian
apapun. Jadi oleh karena itu, sebuah op amp yang ideal dikatakan memiliki
respons frekuensi yang tidak terbatas. Dalam op amp nyata, bandwidth
umumnya terbatas. Batasnya tergantung pada produk gain bandwidth (GB).
GB didefinisikan sebagai frekuensi di mana penguatan penguat menjadi satu.
e. Tegangan Offset
Tegangan offset dari sebuah op amp ideal adalah nol, yang berarti
bahwa tegangan output akan menjadi nol jika perbedaan antara terminal
pembalik dan non-pembalik adalah nol. Jika kedua terminal di-ground,
tegangan output akan menjadi nol. Akan tetapi pada Op-Amp yang nyata
memiliki tegangan offset[2].

2.1.2 Op-Amp Sebagai Pengikut Tegangan


Op-Amp pengikut tegangan mengorbankan faktor penguatan tegangan
sebagai ganti kinerja peningkatan impedansi input dan pengurangan impedansi

5
output. Karena penguatan op amp sangat tinggi, impedansi input pengikut op amp
cenderung tidak terbatas, dan impedansi output cenderung nol. Dalam rentang
arus keluaran pengenal, tegangan umpan balik sama dengan tegangan keluaran,
tegangan keluaran sefasa dengan tegangan masukan, dan tegangan keluaran
sedikit lebih kecil dari tegangan masukan. Dapat diketahui bahwa pengikut
tegangan adalah kasus khusus penguat umpan balik negatif (seri tegangan).
Op-Amp sebagai pengikut tegangan sebenarnya adalah struktur rangkaian
sederhana yang berperan dalam pencocokan impedansi. Ketika sinyal yang lebih
lemah digunakan untuk menggerakkan arus yang relatif tinggi, pengikut tegangan
sering ditambahkan di tengah, sehingga dapat membuat sinyal yang lemah
menjadi lebih kuat. Ini meningkatkan kapasitas beban sampai batas tertentu,
sambil memastikan bahwa bentuk gelombang dan amplitudo sinyal tetap tidak
berubah. Maka rangkaian dari Op-Amp Voltage Follower dapat dilihat pada
Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Rangkaian Op-Amp Voltage Follower

Dari Gambar 2.2 dapat dilihat bahwa karena rangkaian memiliki


penguatan kesatuan, hal ini dapat dicapai melalui koneksi umpan balik negatif
yang berarti bahwa sinyal input terhubung ke terminal input non-pembalik
OpAmp dan output diterapkan langsung ke terminal pembalik input.
Ketika Op-Amp berfungsi seperti penguat loop terbuka yang berarti
tanpa memiliki koneksi umpan balik negatif, ada kenaikan minimal pada tegangan
input yang mengarah pada peningkatan level tegangan output karena Op-Amp
telah meningkatkan gain.
Dengan umpan balik negatif pada pengikut tegangan, ini menghasilkan
efek kompensasi yang membuat nilai tegangan keluaran yang meningkat untuk

6
dikirimkan melintasi terminal negatif dari bagian masukan diferensial, dan dengan
demikian terjadi penurunan tegangan keluaran. Dampak akhir dari umpan balik
negatif pada rangkaian ini adalah memicu tegangan keluaran menjadi sama
dengan katup tegangan masukan pada ujung masukan non-pembalik[3].

2.1.3 Op-Amp Sebagai Penguat


Salah satu aspek kunci dari kinerja penguat operasional dan desain sirkuit
elektroniknya adalah penguatan. Penguat operasional sendiri memberikan tingkat
keuntungan yang besar ketika digunakan dalam apa yang disebut konfigurasi loop
terbuka.
Di bawah kondisi loop terbuka, penguatan op amp mungkin lebih dari
10.000, dengan beberapa penguat operasional memiliki tingkat penguatan hingga
lebih dari sepuluh kali angka ini. Bahkan dengan op amp dari jenis yang sama
mungkin ada variasi penguatan yang besar sebagai akibat dari proses fabrikasi
yang digunakan.
a. Penguat Inverting
Penguat pembalik (juga dikenal sebagai penguat operasional pembalik atau
op-amp pembalik) adalah jenis rangkaian penguat operasional yang menghasilkan
output yang tidak sefase terhadap inputnya sebesar 1800. Artinya jika pulsa
inputnya positif, maka pulsa outputnya akan negatif dan sebaliknya. Rangkaian
Op-Amp penguat inverting dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Rangkaian Op-Amp Penguat Inverting

a. Penguat Non-Inverting

7
Penguat non-inverter memberikan impedansi input yang lebih tinggi
daripada rangkaian op amp pembalik. Seperti rangkaian op amp pembalik,
hanya membutuhkan penambahan dua komponen elektronik: dua resistor untuk
memberikan umpan balik yang diperlukan.
Rangkaian Op-Amp penguat non-inverting dapat dilihat pada Gambar
2.4.

Gambar 2.4 Rangkaian Op-Amp Penguat Non-Inverting

Ketika sinyal diterapkan pada input non-pembalik, rangkaian yang


dihasilkan dikenal sebagai Op-Amp Non-Pembalik. Dalam penguat ini output
persis sefasa dengan input yaitu ketika tegangan positif diterapkan ke rangkaian,
output juga akan positif [4].
Untuk menghitung nilai gain, nilai Vout inverting dan Vout non-inverting
pada rangkaian Op-Amp, maka dapat dilakukan dengan Persamaan 2.1, 2.2, dan
2.3.

Vout
Gain = (2.1)
Vin

Rf
Vout = x Vin (2.2)
Ri

Vout= ( RfRi +1) Vin (2.3)

8
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Peralatan
1. Voltmeter
2. Amperemeter
3. Kit praktikum Op-Amp
4. Kabel penghubung
5. Software Proteus atau Multisim

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1 Percobaan Op-Amp Sebagai Pengikut Tegangan
1. Rangkaian disusun seperti pada Gambar 3.1.
2.

Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Pengikut Tegangan

3. Rangkaian disusun seperti Gambar 3.1.


4. Tegangan Vsat diatur sebesar +15 Volt dan -15 Volt.
5. Vs ditentukan dan divariasikan.
6. Tegangan pada Vout diukur.
7. Hasil percobaan yang dilakukan dicatat pada Tabel 3.1.
8. Grafik dari Vout dan Vs dibuat.

9
3.2.2 Percobaan Op-Amp Membalik
1. Rangkaian disusun seperti Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Rangkaian Penguat Op-Amp Pembalik


2. Rangkaian disusun seperti Gambar 3.1.
3. Tegangan Vsat diatur sebesar +15 Volt dan -15 Volt.
4. Vs ditentukan dan divariasikan.
5. Tegangan pada Vout diukur.
6. Hasil percobaan yang dilakukan dicatat pada Tabel 3.1.
7. Grafik dari Vout dan Vs dibuat
3.2.3 Percobaan Op-Amp Tak Membalik
1. Rangkaian disusun seperti Gambar 3.1.

Gambar 3.3 Rangkaian Penguat Op-Amp Tak Membalik

2. Tegangan saturasi diatur +15 Volt dan -15 Volt.


3. Vs ditentukan dan divariasikan.
4. R1 = 1 KΩ; R3 = 1 KΩ; Rf = 1 KΩ; R2 = 3 KΩ.
5. Tegangan pada Vout, Vs, dan Vref diukur.
6. Langkah percobaan diatas diulangi dengan mengganti harga tahanan Rf =
2 KΩ dan 3 KΩ.

10
7. Hasil percobaan yang dilakukan dicatat pada Tabel 3.3.
8. Grafik dari Vout, Vin, dan Vref dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Nuryanto, Eko Lilik, 2017. Penerapan Dari OP-AMP (Operational


Amplifier). Semarang: Orbith Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa Dan
Sosial.
[2] Tamammam, Soliman, 2014. Applications of The Operational Amplifiers.
America: Int J Electron.
[3] Wisman, Herman, 2015. Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu
Linear. Yogyakarta: Erlangga.
[4] Horrocks, Dustin, 2012. Feedback Circuit and Op-Amp. England: Van
Nostrand Reinhold Co. Ltd.

11

Anda mungkin juga menyukai