Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LUKMAN HAKIM.P
ACHMAD SUKAMDANI
RIZA YULIAN
ILHAM AKBAR
FAHMI SANTOSO
(135874001)
(135874003)
(135874005)
(135874011)
(135874015)
OPERATIONAL
OPERATIONAL AMPLIFIER
AMPLIFIER (OP-AMP)
(OP-AMP)
hari
terlibat
dalam
pemakaian
peralatan
TEORI
TEORI DASAR
DASAR OPERASIONAL
OPERASIONAL AMPLIFIER
AMPLIFIER (OP(OPAMP)
AMP)
Teori
Teori Dasar
Dasar Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
(Op-Amp)
(Op-Amp)
Teori
Teori Dasar
Dasar Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
(Op-Amp)
(Op-Amp)
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat
diferensial) yang memiliki dua masukan yaitu Input inverting dan noninverting.
Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak
terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan
oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain
sebesar 104 ~ 105.
Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan
penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian
negative feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat
dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite).
Teori
Teori Dasar
Dasar Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
(Op-Amp)
(Op-Amp)
Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan
karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule,
yaitu :
Aturan 1: Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 / v+ = v- )
Aturan 2: Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)
Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian
op-amp.
A adalah penguat tegangan tanpa beban, dimana harga ini adalah tegangan yang di
dapatkan bila tidak ada beban yang dihubungkan pada keluaran. Tegangan masuk (V1
dan V2) dan tegangan keluaran (Vo) .Sumber tegangan (Vcc) yang diperlukan oleh
Op-Amp ada dua macam, yaitu sumber tegangan positif (+ Vcc) dan sumber tegangan
negatif (- Vcc). Hal ini ditujukan agar Op-Amp dapat memperkuat tegangan yang positif
maupun negatif, begitu juga pada bagian output-nya di mana tegangan dapat berharga
positif maupun negatif.
Karakteristik
Karakteristik Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
Karakteristik
Karakteristik Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
Bagian-bagian dari Op-Amp :
Penguat Differensial, yaitu merupakan bagian input dari Op
amp. penguat differensial mempunyai dua input (input + dan
input -)
Penguat Penyangga (Buffer), yaitu penguat penyangga sinyal
output dari penguat differensial agar siap untuk dimasukkan ke
penguat akhir op amp.
Pengatur Bias, yaitu rangkian pengatur bias dari penguat
differensial dan buffer agar diperoleh kestabilan titik nol pada
output penguat akhir
Penguat Akhir, yaitu penguat yang merupakan bagian output
dari Op amp. Penguat Akhir ini biasanya menggunakan
konfigurasi push-pull kelas B atau kelas AB.
Karakteristik
Karakteristik Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
Karakteristik
Karakteristik Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
Secara teoritis Op-Amp adalah penguat yang mempunyai sifat-sifat atau
karakteristik seperti penguat ideal, maka komponen ini harus mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
Faktor penguat Av (open loop gain) tak terhingga artinya jika ada perubahan sedikit saja
pada bagian input-nya maka akan menghasilkan perubahan yang sangat besar pada
output-nya.
Bila input-nya sama dengan nol maka output-nya juga nol
Impedansi input tak terhingga artinya input-nya tidak akan menarik daya dan
tingkat sebelumnya, sehiigga yang diperlukan hanya perubahan tegangan saja.
Impedansi pada bagian output-nya sangat rendah atau nol, artinya tegangan outputnya akan tetap walaupun impedansi beban hampir nol.
Karakteristik
Karakteristik Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
Disamping karakteristik-karekterisrik tersebut di atas ada beberapa karakteristik lagi
yang berkaitan dengan masalah offset yang juga mempengaruhi daya Op-Amp,
diantaranya adalah :
Tegangan offset masukan
Arus prategangan masukan
Arus offset masukan
Resistansi-resistansi basis yang berbeda
CMRR (Common Mode Rejection Ratio).
Kepatuhan keluaran AC
Arus keluar hubung singkat
Karakteristik
Karakteristik Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
Diagram Blok Op-amp :
Karakteristik
Karakteristik Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
Kelebihan penguat Op-Amp :
Impedansi input yang tinggi sehingga tidak membebani penguat sebelumnya.
Impedansi output yang rendah sehingga tetap stabil walau dibebani oleh
rangkaian selanjutnya.
Lebar pita (bandwidth) yang lebar sehingga dapat dipakai pada semua jalur
frekuensi audio.
Adanya fasilitas offset null sehingga memudahkan pengaturan bias penguat
agar tepat dititik tengah sinyal.
Karakteristik
Karakteristik Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
Penguat Tegangan Lingkar Terbuka
Penguatan tegangan lingkar terbuka (open loop voltage gain) adalah penguatan
diferensial Op Amp pada kondisi dimana tidak terdapat umpan balik (feedback) yang
diterapkan padanya.
Tegangan Ofset Keluaran
Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO adalah harga tegangan keluaran dari
Op Amp terhadap tanah (ground) pada kondisi tegangan masukan Vid = 0. Secara ideal,
harga VOO = 0 V. Op Amp yang dapat memenuhi harga tersebut disebut sebagai Op Amp
dengan CMR (common mode rejection) ideal.
Karakteristik
Karakteristik Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
Hambatan Keluaran
Hambatan Keluaran (output resistance) RO dari Op Amp adalah besarnya hambatan
dalam yang timbul pada saat Op Amp bekerja sebagai pembangkit sinyal. Secara ideal
harga hambatan keluaran RO Op Amp adalah = 0.
Lebar Pita
Lebar pita (band width) BW dari Op Amp adalah lebar frekuensi tertentu dimana
tegangan keluaran tidak jatuh lebih dari 0,707 dari harga tegangan maksimum pada saat
amplitudo tegangan masukan konstan. Secara ideal, Op Amp memiliki lebar pita yang
tak terhingga.
Karakteristik
Karakteristik Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
Waktu Tanggapan
Waktu tanggapan (respon time) dari Op Amp adalah waktu yang diperlukan oleh
keluaran untuk berubah setelah masukan berubah. Secara ideal harga waktu respon Op
Amp adalah = 0 detik, yaitu keluaran harus berubah langsung pada saat masukan
berubah.
Karakteristik Terhadap Suhu
Pada Op Amp yang ideal, karakteristiknya tidak berubah terhadap perubahan suhu.
Tetapi dalam prakteknya, karakteristik sebuah Op Amp pada umumnya sedikit berubah,
walaupun pada penerapan biasa, perubahan tersebut dapat diabaikan.
Aplikasi
Aplikasi Penggunaan
Penggunaan Operasional
Operasional
Amplifier
Amplifier
Rangkaian
Rangkaian Penguat
Penguat Linier
Linier
1) Penguat AC Mode Non Inverting
Aplikasi
Aplikasi Penggunaan
Penggunaan Operasional
Operasional
Amplifier
Amplifier
2) Penguat AC Mode Inverting
Rangkaian ini merupakan sebuah penguat yang Vout ditentukan oleh harga R1 dan R2.
Tegangan positif Vin diterapkan melalui tahanan masuk R1 ke masukan negatif
Op-Amp. Umpan balik negatif dibuat oleh tahanan umpan balik R2. Tegangan
antara masukan positif dan negatif pada dasarnya sama dengan nol, karenanya terminal
masukan negatif juga sama dengan nol. Potensial ground yang berada pada
masukan negatif juga akan berharga nol.
Aplikasi
Aplikasi Penggunaan
Penggunaan Operasional
Operasional
Amplifier
Amplifier
3) Penguat Diferensial
Penguat Diferensial terdapat empat buah tahanan presisi dan sebuah Op-Amp membentuk
sebuah penguat diferensial seperti yang tampak pada Gambar. Terminal masukannya ada
dua yaitu V1 dan V2,dimana V1 sebagai masukan negatif dan V2 sebagai masukan
positif. Tegangan keluaran dan penguat diferensator Vout sebanding dengan perbedaan
tegangan yang diterapkan ke masukan negatif dan masukan positifnya, sehingga gain
diferensial akan tergantung dan perbandingan tahanan-tahanannya.
Aplikasi
Aplikasi Penggunaan
Penggunaan Operasional
Operasional
Amplifier
Amplifier
4) Penguat Penjumlah dan Pencampur Audio
Dalam penjumlah pada Gambar di atas semua arus masukan mengalir melalui tahanan
umpan balik Ro, artinya anus yang mengalir pada Ri, tidak mempenganuhi anus
yang mengalir pada Ri yang lain. Secara lebih umum dikatakan bahwa anus
masukan tidak saling mempengaruhi karena masingmasing menghadapi potensial
ground pada simpul penjumlah. Ini mengakibatkan tegangan V1, V2 dan V3 tidak
saling mempengaruhi.
Aplikasi
Aplikasi Penggunaan
Penggunaan Operasional
Operasional Amplifier
Amplifier
5) Penguat Instrumentasi
Aplikasi
Aplikasi Penggunaan
Penggunaan Operasional
Operasional
Amplifier
Amplifier
Rangkaian
Rangkaian Penguat
Penguat Non-Linier
Non-Linier
Aplikasi
Aplikasi Penggunaan
Penggunaan Operasional
Operasional
Amplifier
Amplifier
1) Komparator
Komparator adalah rangkaian dengan dua tegangan masuk tak membalik dan membalik,
dan satu tegangan keluaran. Bila tegangan tak membalik lebih besar dari pada
tegangan membalik, maka komparator menghasilkan tegangan keluaran yang tinggi,
begitu pula bila sebaliknya. Rangkaian dasar Op-Amp sebagai komparator tampak
pada Gambar, dimana Op-Amp dipasang tanpa tahanan umpan balik. Bila masukan
membalik dihubungkan dengan ground, maka tegangan masukan akan kecil.
Aplikasi
Aplikasi Penggunaan
Penggunaan Operasional
Operasional
Amplifier
Amplifier
2) Integrator
Aplikasi
Aplikasi Penggunaan
Penggunaan Operasional
Operasional
Amplifier
Amplifier
3) Diferensiator
sebuah
rangkaian
deferensiator
OpAmp dimana
perbedaannya terletak pada tahanan dan kapasitornya yang saling berpindah tempat.
Karena adanya ground semu, arus kapasitor mengalir melalui tahanan umpan balik
yang menghasilkan tegangan yang setara dengan kemiringan dan tegangan masuk
CONTOH
CONTOH SOAL
SOAL 1
1
Hitung differensiator op-amp dari rangkaian seperti gambar di atas dengan nilai
C1= 1uF dan R = 1 K Ohm Sumber tegangan 15Volt > Awal sinyal adalah 0
Volt.
Tentukan tegangan output :
Vin = 1 Volt (sinyal dc) saat 10 detik.
Vin = 20 Volt (sinyal dc) saat 1 detik
JAWABAN
JAWABAN
Jawaban :
Vo = - Rf C1 . dvin / dt
= - 103 . 10-6 (1V 0V) / 10
= - 10-3 . 0,1
= - 0,0001 V
Gambar Sinyal Output :
Vo = - Rf C1 . dvin / dt
= - 103 . 10-6 (20V
0V) / 1
= - 10-3 . 20
= - 20-2 V
CONTOH
CONTOH SOAL
SOAL 2
2
JAWABAN
JAWABAN
Rf = 330 k = 330.000
Rin = 1 k = 1.000
Vin = 17 mV = 0,017 V
Av = Rf Rin = 330.000 1.000 = 330
Vout = Av Vin = 330 0,017 V = 5,61 V
Vcc = 150% Vout = 150% 5,61 V = 8 V
Apabila input yang diberikan adalah +17 mV, maka output yang dihasilkan adalah 5,61
V. Hal ini mengasumsikan bahwa tegangan catu daya (Vcc) yang digunakan
memungkinkan output bergerak mencapai nilai itu. Sebuahcatu daya6V terlalu kecil
untuk itu, oleh karenanya membutuhkan catu daya dengan rating tegangan setidaknya
8V (atausekitar 150% Vout) .Untuk menguatkan tegangan input sebesar 17 mV.
Sehingga diperoleh Av = 330 , Vout = 5,61 V , Vcc = 8 V.
CONTOH
CONTOH SOAL
SOAL 3
3
JAWABAN
JAWABAN
Kesimpulan
Kesimpulan
Op-amp adalah penguat DC yang memiliki impedansi input tinggi dan impedansi
output rendah.
Op-amp dapat digunakan untuk membalik fase suatu sinyal input.
Op-amp dapat digunakan untuk melakukan penguatan terhadap tegangan dari suatu
input sinyal yang kecil sehingga didapat suatu sinyal keluaran yang besar.
Konfigurasi op-amp seperti integrator atau differensiator dapat digunakan untuk
mengubah bentuk sinyal masukkan menjadi bentuk lain pada bagian keluaran.
Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan
feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting.
TERIMA KASIH