Anda di halaman 1dari 14

PERCOBAAN IV

Judul Percobaan : Transistor Bipolar


Hari / Tanggal Percobaan : Jumat / 26 April 2019
Nama Asisten : Firnanda Ramadhan Gea

Tujuan Pecobaan : 1. Mengetahui cara menentukan kaki transistor

menggunakan ohm meter.

2. Mengetahui karakteristik transistor bipolar.


3. Mampu merangkai rangkaian sederhana
menggunakan transistor bipolar.
4. Mampu menganalisis rangkaian sederhana
transistor bipolar.

A. Latar belakang

Kita sering mendengar istilah transistor di kehidupan sehari-hari dan tidak


asing lagi dengan alat elektronika tersebut. Transistor digunakan sebagai penguat (
amplifier ) pengeras suara , sumber listrik stabil dan penguat sinyal radio dalam
rangkaian analog.
B. Dasar Teori

Menurut Edwin c.Lowenberg (1995 : 93), menyatakan bahwa transistor dapat


dianggap sebagai suatu piranti control elektronika zat padat dengan dua penyearah
sambungan arah P-N. Transistor mempunyai tiga terminal : emiter, basis, dan
kolektor.

Transistor sambungan mempunyai dua penyearah sambungan P-N yang


terbuat dari bahan semikonduktor ektrinsik jenis P dan N. Sambungan P-N
merupakan antar muka (interface) antara bahan semikonduktor jenis P dan N.
Transistor sambungan dirancang sebagai PNP atau NPN, tergantung pada susunan
fisis bahan semikonduktor. Maka titik temu emiter-basis mendapat bias maju dan
titik temu kolektor-basis nmendapat bias balik. Titik P-N mempunyai resistansi
rendah bila mendapat bias maju dan resistansi tinggi biala mendapat bias balik.

Menurut Sutrisno (1986 : 117), menyatakan bahwa transistor adalah suatu


komponen aktif dibuat dari bahan semikonduktor. Ada dua jenis transistor, yaitu
transistor dwikutub (bipolar0 dan transistor efek medan (Field Effect Transistor-
FET). Transistor bipolar adalah transistor yang menggunakan baik muatan positif
maupun negatif untuk penghantar arusnya. Transistor dwikutub dibuat dengan
menggunakan semikonduktor etrinsik jenis P dan jenis N, yang disusun seperti
gambar :

P N P

E E C

emitor basis kolektor

Ketiga bagian transistor ini disebut emitor,basis.dan kolekter.Masing-


masing bagian transistor bagian ini dihubungkan keluar transistor dengan
menggunakan konduktor.Pada transistor dwikutub sambungan P-N antar emitor
dan basis diberi panjar maju sehingga arus mengalir dari emitor ke basis. Panjar
adalah tegangan dan arus dc yang harus lebih dahulu dipasang agar rangkaian
transistor bekerja. Arus listrik ditentukan mempunyai arah seperti gerak muatan
positif.

Menurut Sri Handayani (2009:321) enyatakan bahwa tegangan keluaran


antara kolektor-emitor meruapakan sinyal masukan V1 (ΔV0=VCE) berkurang
turun, sebaliknya sinyal masukan V1 yang berkurang menyebabkan tegangan
keluaran antara kolektor-emitor (ΔV0=VCE).

Transistor adalah dioda dengan dua sambungan (junction) sambungan itu


membentuk transistor PNP amupun NPN. Transistor ini disebut transistor bipolar,
karena sruktur dan prinsip keduanyan tegangna dari perpindahan elektron dikutub
negatif mengisi kekurangan elektron dikutub positif.

Transistor yang paling banyak digunakan saat ini adalah transistor silikon
jenis PNP, hal ini disebabkan jenis PNP dapat digunakan pada frekurnsi tinggi
dibanding dengan jenis NPN. Pembawa muatan mayoritas adalah elektron-
elektron bebas memiliki mobilitas dri pada lubang.

Sifat dasar transistor adalah arus kecil yang melalui rangkaian-rangkaian


kolektor an basic emitor memperkenalkan arus besar mengalir melalui rangkaian
kolektor-emitor.
C. Alat Dan Bahan

1. Transistor

2. Resistor

3. Projectboard

4. Multimeter

5. Catu daya

6. Kabel Penghubung

D. Prosedur Percobaan

1. Mencari Kaki Base

a) Diatur multimeter pada pengaturan ohmmeter

b) Dilakukan pengukuran seperti gambar di bawah ini:

_ +

1 2 3

c) Diperhatikan penunjuk jarum, apabila jarum bergerak ke kanan dengan

posisi probe yang satu tetap pada kaki 3 dan probe lainnya pada kai 1

atau kaki 2. Berarti kaki 3 adalah base transistor. Jika probe positif yang
berada pada kaki 3 beraarti transistor tersebut berjenis NPN, sebaliknya

jika probe negatif berada pada kaki 3 berarti transistor tersebut berjenis

PNP.

2. Mencari Kaki Kolektor dan Emitor

a) Dimisalkan transistor berjenis NPN

b) Dilakukan pengukuran seperti gambar di bawah ini :

_ +

1 2 3

c) Diperhatikan penunjuk jarum, apabila jarum bergerak ke kanan pada

kaki 1 (pada probe positif) adalah emiter daan kaki 2 (pada probe

negatif) adalah kolektor, atau jika di pasang kebalikannya (probe positif

berada pada kaki 2 dan probe negaatif berada pada kaki 1), dan jarum

tidak bergerak, maka kaki 1 adalah emiter dan kaaki 2 adalah kolektor.

3. Karakteristik Transistor Bipolar

a) Disusun rangkaian seperti dibawah ini


RC

RB

Vbb Vcc

b) Diukur tegangan yang ada pada resistor di kaki basis transistor

menggunakan multimeter dan dicatat ke tabel.

c) Diubah tegangan sumbernya mulai dari 3 volt, 6 volt, 9 volt dan 12

volt.

d) Diukur tegangan yang ada pada resistor di kaki kolektor transistor

dengan menggunakan multimeter dicatat ke tabel

e) Diubah tegangan sumbernya mulai dari 3 volt, 6 volt, 9 volt dan 12

volt.
E. Data Pengamatan

No Vs (V) RB (Ω) RC (Ω) VB (volt) VC (volt)

1 3 1000 5600 3 3

2 6 1000 5600 6 6

3 9 1000 5600 9 9

4 12 1000 5600 12 12
F. Pengolahan Data

1. Mencari nilai hambatan pada Rb

Rb : coklat – hitam – merah – emas .

Rb = 10 x 102 Ω + 5%

Rb = 1000 Ω + 5%

2. Mencari nilai hambatan pada Rc

Rc : merah – hitam – merah – emas .

Rb = 20 x 102 Ω + 5%

Rb = 2000 Ω + 5%

 Mencari nilai Vb

Diketahui : BU = 3
ST = 300
JG = 60

HG =

HG =

HG = 5

 Pada VS = 6 Volt

Vb = x BU
= x 3V

= 0,25 Volt

 Pada Vs = 9 Volt

Vb = x BU

= x 3 Volt

= 1,05 volt

 Pada Vs = 12 Volt

Vb = x BU

= x 3 Volt

= 1,85 Volt

 Mencari nilai Vc

 Pada Vs =6 Volt

Vc = x BU

= x 3 Volt
= 0,55 Volt

 Pada Vs = 9 Volt

Vc = x BU

= x 3 Volt

= 2,2 volt

 Pada Vs = 12 Volt

Vc = x BU

= x 12 Volt

= 3,8 Volt

G. Kesimpulan Dan Saran

a. Kesimpulan

1. Cara menentukan kaki resistor dengan menggunakan ohm meter


adalah apabila jarum multimeter bergerak kekanan dengan posisi
probe yang satu tetap pada kaki tiga berarti transistor tersebut
berjenis NPN dan apabila jarum bergerak kekanan maka kaki satu
(probe positif) disebut emiter dan kaki kedua (pada posisi probe
negatif) adalah kolektor.
2. Karakteristik transistor bipolar yaitu sebagai input untuk mengatur
arus, output yaitu untuk mengatur arus elektron dan karakteristik
arus transfer atau konstan.
3. Dalam merangkai transistor bipolar kita harus mengetahui kaki-kaki
ada pada transistor tersebut yaitu kaki base, kolektor dan emitor.
4. Didalam rangkaian sederhana transistor bipolar terdapat resistor dan
transistor yang dihubungkan dengan catu daya dan diukur dengan
ohm meter.

b. Saran

Sebelumnya terima kasih buat Abang yang telah memandu kami dalam

praktikum percobaan ini. Selain itu, abang sudah sanagat cukup jelas

menerangkan teori dan mencontohkan praktikum. Saya harap abang dapat

mempertahankannya.

H. Tugas Dan Pertanyaan Akhir

1. Jelaskan dan sebutkan tipe transistor bipolar.

Jawab :

Tipe transistor bipolar :

 Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan


arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk
mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari
Kolektor ke Emitor.
 Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan
arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk
mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari
Emitor ke Kolektor.

DAFTAR PUSTAKA

Lowenberg, Edwin c. 1995. Elektro dan Penerapan. Jakarta : Erlangga.

Handayani, Sri. 2009. Dasar-Dasar Fisika. Jakarta : Erlangga.

Sutrisno. Elektronika Teori dan Penerapan. Bandung : ITB, 1989.


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai