Halaman
Judul
Daftar
Isi
.........................................................................................................
...........................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Tujuan dan
Manfaat
.......................................................................................
......................
.................................................................................
.....................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Transistor
2.2 Pengertian Transistor
Sebagai Saklar
2.3 Contoh Penerapan
Transistor
Sebagai Saklar
........................................................................
...................
........................................................................
...................
..................................................................
................
4
4
9
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
...........................................................................................
........................
13
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Transistor
2.2
Salah satu fungsi dari rangkaian transistor emitor bersama adalah sebagai
saklar seperti pada gambar 2.1, yang bekerja pada dua daerah kerja yaitu
daerah jenuh (saturasi) daerah mati (cut of), grafik terlihat pada gambar 2.2.
Jika VB=0, maka IB=0 dan IC=0, pada kondisi ini transistor pada kondisi tidak
menghantarkan arusIC atau dengan kata lain kondisi saklar terbuka (OFF).
Analogi transistor ketika OFF seperti pada gambar 2.3 berikut.
Daerah yang diarsir biru adalah daerah cut-of. Pada saat cut-of kondisi
transistor adalah arus output pada kolektor mendekati dengan nol, tegangan
pada kolektor maksimum atau sama dengan tengangan sumber dan arus basis
mendekati nol.
Pada saat saturasi kondisi transistor adalah arus basis maksimal
(IB=max)sehingga menghasilkan arus kolektor maksimum (I C=max) dan
tegangan kolektor emitor minimum (VCE=0).
Pada saat kondisi saturasi, sambungan Basis Emittor mendapat bias maju yang
membuat IB mengalir cukup besar yang menyebabkan I C saturasi seperti pada
persamaan 2.1, sehingga :
Jika nilai VCE pada saat saturasi sangat kecil (0,2 sampai dengan 0,3 V) sehingga
VCE dapat diabaikan, maka arus ICdapat dihitung dengan melihat persamaan 2.2:
Secara signifikan harus lebih besar dari I B(min) untuk membuat transistor dalam
keadaan saturasi. Dari rangkaian gambar untuk menghitung nilai I B diperoleh
persamaan 2.4 sebagai berikut :
pada kondisi saturasi (jenuh) IB dapat dinaikkan, tetapi tidak dapat menaikkan
IC. Pada kondisi ini, diperoleh persamaan 2.5 dan 2.6 sebagai berikut:
Keterangan :
Sebagai contoh, kita memiiliki lampu yang akan kita kendalikan (ON/OFF) dengan
sebuah saklar. Maka rangkaian sederhananya seperti yang terlihat pada gambar
di bawah (a).
Sebagai ilustrasi, mari kita ganti saklar tersebut dengan sebuah transistor
agar terlihat bagaimana transistor dapat mengontrol aliran elektron melalui
lampu. Harap diingat bahwa arus yang mengalir melalui transistor harus berada
diantara kolektor dan emitor, karena arus itu lah yang mengalir kelampu dan
yang akan kita kontrol, kita harus memposisikan kolektor dan emitor dimana dua
kontak saklar sebelumnya berada. Kita juga harus memastikan bahwaarus lampu
akan bergerak melawan arah anak panah emitor untuk memastikan bahwa bias
penyimpangan transistornya benar seperti yang terlihat pada gambar (b).
Transistor PNP juga dapat digunakan sebagai saklar, pernerapannya seperti yang
terlihat pada gambar di atas (c).
Penggunaan tipe transistor antara NPN dan PNP tidak dipermasalahkan, yang
penting adalah pembiasan arah arusnya benar (elektron mengalir melawan arah
anak panah transistor).
Jika saklar dalam keadaan terbuka seperti gambar di atas (a), kaki basis
transistor dibiarkan menggantung atau tidak terhubung pada apapun dan tidak
akan ada arus yang melaluinya. Dalam keadaan ini, transistor dikatakan
terpotong (cut off). Jika saklar ditutup seperti yang terlihat pada gambar di atas
(b), elektron akan dapat mengalir dari emitor ke basis, melalui saklar dan naik ke
sisi kiri lampu. Dalam keadaan ini, arus rangkaian menjadi maksimum dan
transistor berada di titik jenuhnya.
Mungkin anda berpikir bahwa rangkaian di atas terlihat sia-sia,
menggunakan transistor untuk mengendalikan lampu yang pada akhirnya anda
masih membutuhkan saklar, benar kan??? Jika kita masih menggunakan saklar
untuk mengontrol lampu lalu apa gunanya transistor mengendalikan arus?
Kenapa tidak kembali saja ke rangkaian originalnya dan menggunakan saklar
langsung untuk mengendalikan arus lampu?
Dua hal yang dapat disimpulkan dari rangkaian ilustrasi di atas adalah sebagai
berikut:
1. Transistor hanya memerlukan arus basis yang relatif rendah agar ON dan
transistor dapat mengangkat arus beban (lampu) yang relatif lebih besar.
Ini bisa menjadi keuntungan karena kita bisa menyalakan lampu yang
arusnya besar menggunakan transistor yang kebutuhan arusnya kecil.
2. Dengan transistor kita dapat mengaplikasikan rangkaian kontrol lampu
dengan cara yang berbeda dari kontrol lampu yang hanya menggunakan
saklar. Pertimbangkan gambar di bawah. Sepasang sel surya (solar cell)
menyediakan 1 volt untuk mengatasi 0,7 VBE transistor agar arus basis
mengalir yang kemudian mengontrol lampu.
2.3
11
3.1 Kesimpulan
Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron
sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah
doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor
ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu
antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu,
sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu
dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektorbasis, atau disingkat dengan dioda kolektor.
Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda
emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus
terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil
dari potensial barriernya, maka arus basis (I B) akan kecil. Ketika tegangan dioda
melebihi potensial barriernya, arus basis (IB) akan naik secara cepat.
12