PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknologi pada masa ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan sehingga banyak
berpengaruh pada berbagai bidang. Manusia berusaha untuk terus berinovasi dan berintegrasi
dengan bebaagai hal untuk kemudahan dalam mengerjakan bebrbagai hal. Perubahan yang paling
mencolok untuk saat ini adalah berkembangnya alat-alat elektronik. Untuk mendukung
perkembangan teknologi, macam-macam komponen pendukungnya pun terus di ciptakan dan
diperbaharui. Seperti transistor, kapasitor dan sebagainya.
Dalam makalah ini penulis memaparkan penjelasan mengenai 5 komponen elektronika
yaitu transistor, induktor, kapasitor, diode dan resistor.
B. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk melengkapi tugas mata kuliah EC Analog.
Dan untuk menjelaskan tentang komopnen-komponen elektronika.
Komponen-komponen elektronika
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. TRANSISTOR
1. Sejarah transistor
Sejarah transistor pada awalnya di temukan oleh William Shockley dan John Barden pada
tahun 1948. Transistor awal mulanya di pakai dalam praktek pada tahun 1958. Pada saat ini ada
dua jenis tipe transistor, yaitu transistor tipe P N P dan transistor jenis N P N. Dalam
rangkaian difital, transistor di gunakan sebagai saklar untuk kecepatan tinggi. Beberapa transistor
juga dapat di rangkaian sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memory dan
komponen lainnya.
Kebanyakan ahli sejarah mengira bahwa dunia elektronika dimulai ketika Thomas Alpha
Edison menemukan bahwa filamen panas memancarkan elektron (1883). Untuk merealisasi nilai
komersial dari penemuan Edision, Fleming mengembangkan dioda hampa (1904). Deforest
menambahkan elektroda ketiga untuk mendapatkan trioda hampa (1906). Sampai 1950, tabung
hampa mendominasi elektronik; mereka digunakan dalam penyearah, penguat, osilator,
modulator, dan lain-lainnya.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan berkurangnya penggunaan tabung hampa dimasa
sekarang ini. Hal ini dapat dilihat dari perbedaannya yang sangat mencolok jika dibandingkan
dengan transistor begitu pula dengan kelebihan dan kekurangannya.
Perbedaan tabung hampa dengan transistor adalah sebagai berikut:
a. Pada tabung hampa:
Komponen-komponen elektronika
Page 2
b. Pada transistor:
Transistor mempunyai tiga kaki yan terdirti dari: Basis, Kolektor, dan Emitor.
Rangkaian dalam transistor tak kelihatan dari luar karena terbungkus plat atau mika.
Transistor than terhadap goncangan.
Transistor hanya membutuhkan tegangan atau energi listrik yang minimum, hanya
kira-kira beberapa volt saja.
Sejak ditemukannya transistor maka terjadilah revolusi di dalam dunia elektronika, karena
transistor memiliki keuntungan yang lebih dibanding tabung hampa. Namun pada dasarnya,
antara tabung hampa dengan transistor hampir sama dengan tabung elektroda atau tabung
elektron. Persamaan ialah pada kakinya sebagai berikut:
Katoda = Emitor
Anoda = Kolektor
Kasa kemudi = Basis
2. pengertian transistor
Pengertian Transistor adalah komponen elektronika terbuat dari alat semikonduktor yang
banyak di pakai sebagai penguat, pemotong (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Pengertian Transistor pada alat semikonduktor
mempunyai 3 elektroda (triode), yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor) dan pemancar
(emitor).
Pada dasarnya transistor juga memiliki banyak kegunaan, salah satunya adalah berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET)
memungkinkan mengalirkan arus listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Tegangan yang memiliki satu terminal contohnya adalah Emitor yang dapat di pakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang lebih besar dari pada input basis.
Dalam sebuah rangkaian analog, komponen transistor dapat di gunakan dalam penguat
(amplifier). Komponen yang terdapat dalam rangkaian analog antara lain pengeras suara, sumber
Komponen-komponen elektronika
Page 3
listrik stabil dan penguat sinyal radio. Jadi pengertian transistor dapat di bilang sebagai
pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu tertentu.
Pengertian transistor merupakan komponen yang sangat penting dan di perlukan untuk
sebuah rangkaian elektronika. Tegangan yang terdapat pada transistor merupakan tegangan satu
terminal, misalnya emitor yang dapat di pakai untuk mengatur arus dan tegangan inputnya,
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Cara kerja transistor hampir mirip dengan cara kerja resistor, yang juga memiliki tipe tipe
dasar yang modern. Pada saat ini ada 2 tipe dasar transistor modern, yaitu tipe Bipolar Junction
Transistor (BJT) dan tipe Field Effect Transistor (FET) yang memiliki cara kerja berbeda beda
tergantung dari kedua jenis tersebut.
Komponen-komponen elektronika
Page 4
saklar tertutup, akibat dari kejadian ini arus akan mengalir dari colector ke emitor. Pada saat
kondisi tegangan colector emitor mendekati 0 volt.
Sebaliknya jika tegangan transistor sebagai saklar tidak di berikan arus tegangan, maka
transistor akan berada dalam kondisi Cut off dan terminal colector emitor terputus seolah sakalar
menjadi terbuka. Akibat dari pemutusan ini arus tidak akan mengalir dari colector menuju
emitor. Dalam kondisi ini tegangan yang di hasilkan akan maksimal.
Kalau misalkan transistor di pakai hanya pada dua titik, yaitu titik putus dan titik saturasi,
maka transistor akan di pakai sebagai saklar. Daya yang di serap oleh dua titik ini sangat kecil,
tetapi dalam keadaan aktif daya yang di serap transistor akan lebih besar. Sebab pemakaian yang
mana menggunakan arus lebih besar harus di upayakan agar daerah yang di lewati aktif,
sehingga transistor tidak menjadi terlalu panas.
4. Fungsi transistor
Fungsi Transistor dalam suatu rangkaian elektronika, terutama dalam sebuah sirkuit atau
jalan sebuah rangkaian. Secara keseluruhan fungsi transistor hanya sebagai jangkar dalam suatu
komponen. Transistor merupakan komponen elektronika yang memiliki 3 kaki,di mana dari
masing masing kaki di beri nama dengan basis (B), colector (C) dan emitor (E).
Transistor adalah sebuah alat semikonduktor yang bisa di pakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung tegangan (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal dan
sebagai fungsi lainnya. Transistor sendiri juga dapat kita jadikan semacam kran listrik , di mana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET) dapat memungkinkan pengaliran
arus listrik yang sangat akurat dari sumber listriknya.
Fungsi transistor juga dapat kita bedakan menjadi 2 bagian, yaitu transistor bagian PNP dan
transistor bagian NPN. Untuk dapat membedakan antara transistor PNP dan transistor NPN dapat
kita lihat dari arah panah pada kaki emitornya. Contohnya adalah transistor PNP yang anak
panahnya mengarah ke dalam dan transistor NPN arah panahnya mengarah ke luar.
Fungsi transistor memang sangat penting dalam dunia elektronika modern. Khususnya
dalam rangkaian analog, di mana transistor di gunakan dalam amplifier atau penguat. Di dalam
rangkaian analog meliputi pengeras suara, sumber listrik stabil dan juga penguat sinyal radio.
Komponen-komponen elektronika
Page 5
Sedangkan dalam rangkaian digital, transistor banyak di gunakan sebagai saklar yang
memiliki kecepatan tinggi. Dari beberapa transistor juga dapat kita rangkai sedemikian rupa
sehingga sebuah transistor yang kita rangkai tadi berfungsi sebagai logic gate, memory dan
komponen komponen lainnya.
Cara kerja transistor sangat berbeda dengan komponen penguat lainnya, seperti tabung
elektronik yang kemampuannya dapat berkembang secara berkala tergantung dari bentuk fisik
yang di miliki oleh transistor itu sendiri. Itu sebabnya transistor menjadi pilihan utama para
penghobi elektronika dalam menyusun konsep rangkaian.
Sekarang ini fungsi transistor banyak yang sudah terkontaminasi dan di satukan dari
beberapa jenis transistor menjadi satu buah komponen yang lebih kompleks yang dalam dunia
elektronika biasa di sebut dengan Integrated Circuit (IC). IC mempunyai cara kerja dan
kemampuan yang lebih sederhana, tetapi mempunyai bentuk fisik yang ringkas sehingga tidak
banyak memakan tempat
5. Jenis-jenis transistor
Jenis-Jenis Transistor yang paling umum di bedakan menjadi dua jenis, yaitu Transistor
Bipolar dan Transistor Efek Medan. Jenis-Jenis Transistor ini sangat menentukan sekali dalam
pembuatan rangkaian elektronika. Terutama untuk pembuatan rangkaian amplifier, rangkaian
saklar, general purpose, rangkaian audio, tegangan tinggi dan masih banyak lagi yang lainnya.
Transistor Bipolar atau nama lainnya adalah transistor dwikutub adalah jenis transistor
paling umum di gunakan dalam dunia elektronik. Di dalam transistor ini terdapat 3 lapisan
material semikonduktor yang terdiri dari dua lapisan inti, yaitu lapisan P-N-P dan lapisan N-P-N.
Transistor bipolar juga memiliki 3 kaki yang masing masing di beri nama Basis (B), Kolektor
(K) dan Emiter (E). Perbedaan antara fungsi dan jenis-jenis transisor ini terlihat pada polaritas
pemberian tegangan bias dan arah arus listrik yang berlawanan
Cara kerja transistor bipolar dapat di lihat dari dua dioda yang terminal positif dan negatif
selalu berdempet, itu sebabnya pada saat ini terdapat 3 kaki terminal. Perubahan arus listrik dari
jumlah kecil dapat menimbulkan efek perubahan arus listrik dalam jumlah besar khususnya pada
terminal kolektor. Prinsip kerja ini lah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat
elektronik.
Komponen-komponen elektronika
Page 6
Transistor Efek Medan atau biasa di singkat FET adalah transistor yang juga memiliki 3 kaki
terminal yang masing masing di beri nama Drain (D), Source (S) dan Gate (G). Sistem kerja FET
adalah dengan cara mengendalikan aliran elektron dari terminal Source ke Drain melalui
tegangan yang di berikan pada terminal Gate.
Pada saat ini jenis-jenis transistor FET di bagi menjadi dua tipe, yaitu enhancement mode
dan depletion mode. Kedua mode ini menandakan polaritas tegangan gate di bandingkan dengan
source pada saat FET menghantarkan listrik. Sebagai contoh dalam depletion mode, di sini gate
adalah negatif di bandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah
positif. Jika tegangan pada gate di rubah menjadi positif, maka aliran arus kedua mode di antara
source dan drain akan meningkat.
Komponen-komponen elektronika
Page 7
biasa di gunakan dalam rangkaian transistor khusunya sebagai penguat yang biasa di gunakan
dalam rangkaian amplifier sedehana.
Fungsi transistor sebagai saklar dengan memanfaatkan daerah penjenuhan (saturasi) dan
daerah penyumbatan (cutt-off). Pada saat saturasi nilai resistansi penyambungan kolektor emitter
secara ideal sama dengan nol atau koklektor terhubung langsung. Dan pada saat cut-off nilai
resistansi penyambungan kolektor emitter secara ideal sama dengan tak terhingga atau terminal
kolektor dan emitter terbuka.
Suatu transistor sebagai penguat dapat bekerja secara optimal maka titik penguat dengan
transistor harus di tentukan dan juga harus sama dengan yang di tentukan oleh garis beban
AC/DC. Contohnya adalah memiliki titik kerja di daerah cut-off, titik kerja berada di tengahtengah garis beban dan penguat kelas AB merupakan gabungan antara kelas A dan B yang
bekerja secara bergantian dengan tipe transistor PNP dan NPN
Komponen-komponen elektronika
Page 8
8. Rangkaian transistor
Komponen-komponen elektronika
Page 9
B. KAPASISTOR
1. Pengertian kapasistor
Kapasitor atau kondensator oleh ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867)pada
hakikatnya adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik,
dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik atau komponen
listrik yang mampu menyimpan muatan listrik yang dibentuk oleh permukaan ( piringan atau
kepingan ) yang berhubungan yang dipisahkan oleh suatu penyekat. Ketika kapasitor
dihubungkan pada sebuah sumber tegangan maka piringan atau kepingan terisi elektron. Bila
elektron berpisah dari satu plat ke plat lain maka muatan elektron akan terdapat diantara kedua
kepingan. Muatan ini disebabkan oleh muatan positif pada plat yang kehilangan elektron dan
muatan negatif pada plat yang memperoleh elektron.
Komponen-komponen elektronika
Page 10
Komponen-komponen elektronika
Page 11
diberikan catu daya dengan tegangan 5 Volt, berarti kapasitor yang dipilih harus memiliki
tegangan kerja minimum 2 x 5 = 10 Volt.
2. Tantalum Capacitor
Merupakan jenis electrolytic capacitor yang elektrodanya terbuat dari material
tantalum. Komponen ini memiliki polaritas, cara membedakannya dengan mencari tanda
+ yang ada pada tubuh kapasitor, tanda ini menyatakan bahwa pin dibawahnya memiliki
polaritas positif. Diharapkan berhati hati di dalam pemasangan komponen karena tidak
boleh terbalik. Karakteristik temperatur dan frekuensi lebih bagus daripada electrolytic
capacitor yang terbuat dari bahan alumunium dan kebanyakan digunakan untuk system
yang menggunakan sinyal analog. Contoh aplikasi yang menggunakan kapasitor jenis ini
adalah noise limiter, coupling capacitor dan rangkaian filter.
Komponen-komponen elektronika
Page 12
3. Ceramic capacitor
Kapasitor menggunakan bahan titanium acid barium untuk dielektriknya. Karena
tidak dikonstruksi seperti koil maka komponen ini dapat digunakan pada rangkaian
frekuensi tinggi. Biasanya digunakan untuk melewatkan sinyal frekuensi tinggi menuju
ke ground. Kapasitor ini tidak baik digunakan untuk rangkaian analog, karena dapat
mengubah bentuk sinyal. Jenis ini tidak mempunyai polaritas dan hanya tersedia dengan
nilai kapasitor yang sangat kecil dibandingkan dengan kedua kapasitor diatas.
Komponen-komponen elektronika
Page 13
suhu yang lebih bagus dari semua jenis kapasitor di atas. Dapat digunakan untuk
frekuensi tinggi. Biasanya jenis ini digunakan untuk rangkaian yang menggunakan
frekuensi tinggi, dan rangkaian analog. Kapasitor ini biasanya disebut mylar dan
mempunyai toleransi sebesar 5% sampai 10%.
Page 14
6. Polypropylene Capacitor
Kapasitor ini memiliki nilai toleransi yang lebih tinggi dari polyester film capacitor.
Pada umumnya nilai kapasitansi dari komponen ini tidak akan berubah apabila dirancang
disuatu sistem dimana frekuensi yang melaluinya lebih kecil atau sama dengan 100KHz.
Pada gambar dibawah ditunjukkan kapasitor polypropylene dengan toleransi 1%.
5. Nilai kapasitor
Untuk mencari nilai dari kapasitor biasanya dilakukan dengan melihat angka/kode yang
tertera pada badan kapasitor tersebut. Untuk kapasitor jenis elektrolit memang mudah, karena
nilai kapasitansinya telah tertera dengan jelas pada tubuhnya. Sedangkan untuk kapasitor
keramik dan beberapa jenis yang lain nilainya dikodekan. Biasanya kode tersebut terdiri dari 4
digit, dimana 3 digit pertama merupakan angka dan digit terakhir berupa huruf yang menyatakan
toleransinya. Untuk 3 digit pertama angka yang terakhir berfungsi untuk menentukan 10n, nilai n
dapat dilihat pada tabel dibawah.
Komponen-komponen elektronika
Page 15
Misalnya suatu kapasitor pada badannya tertulis kode 474J, berarti nilai kapasitansinya
adalah 47 + 104 = 470.000 pF = 0.47F sedangkan toleransinya 5%. Yang harus diingat didalam
mencari nilai kapasitor adalah satuannya dalam pF (Pico Farad).
Komponen-komponen elektronika
Page 16
C. DIODA
1. Sambungan semikonduktor P-N
Jika suatu semikonduktor separuh dikotori sehingga menjadi semikonduktor tipe P dan
separuhnya lagi dikotori sehingga menjadi semikonduktor tipe N, maka bidang yang membatasi
kedua tipe semikonduktor ini disebut sambungan tipe P-N. Sambungan ini tidak boleh dengan
menghubungkan semikonduktor tipe P dan N dengan menyoldir, atau melalui kabel penghubung
sebab akan menyebabkan struktur kristal terputus.
Sambungan ini mempunyai sifat sebagai berikut :
a. Pada keadaan terbuka
Jika kedua ujung yang tidak tersambung tidak dihubungkan dengan rangkaian luar
maka dikatakan sambungan P-N dalam keadaan terbuka. Dalam keadaan ini maka
disekitar sambungan akan erjadi daerah pengosongan pembawa muatan bebas yang juga
disebut daerah muatan ruang serta terbentuk potensial penghalang. Pandang sambungan
semikonduktor P-N pada gambar IV-1 dibawah ini.
Komponen-komponen elektronika
Page 17
Karena di daerah P konsentrasi hole besar, konsentrasi elektron bebas kecil sedang didaerah
N konsentrasi hole kecil, konsentrasi elektron bebas besar maka perbedaan konsentrasi ini
menyebabkan terjadinya difusi hole dari P ke N dan elektron bebas dari N ke P. Hole yang
bertemu dengan elektron bebas akan berekombinasi sehingga netral. Akibatnya disekitar
sambungan tidak terdapat hole dan elektron bebas sehingga daerah ini disebut daerah
pengosongan pembawa muatan bebas (depletion region). Karena kehilangan hole dan elektron
bebas maka aseptor akan menjadi ion negatif dan donor akan menjadi ion positif yang tetap
ditempat atau diruang tersebut karena beratnya sehingga daerah itu juga disebut daerah muatan
ruang. Akibatnya di daerah itu akan terbentuk medan listrik atau beda potensial yang
menghalangi difusi lebih lanjut sehingga pada sambungan terbuka ini akhirnya tidak terdapat
arus listrik. Besarnya potensial penghalang ini untuk Ge 0,3 V sedang untuk Si 0,7 V pada
suhu kamar.
Komponen-komponen elektronika
Page 18
Komponen-komponen elektronika
Page 19
tidak akan terjadi arus listrik dari pembawa muatan mayoritas. Tetapi terdapat arus
linstrik yang sangat kecil (dalam orde A) yang disebabkan oleh pembawa muatan
minoritas. Seperti telah diuraikan, bahwa semi konduktor tipe P mempunyai muatan
minoritas elektron bebas, sedangkan semi konduktor tipr N mempunyai muatan minoritas
hole yang jumlahnya sangat sedikit, yang adanya akibat suhu. Muatanmuatan minoritas
ini mendapat prasikap maju dari baterei sehingga mengalirkan arus yang disebut arus
balik (Io) atau arus jenuh balik (Is). Arus ini tergantung pada suhu. Dari hasil
penyelidikan diketahui bahwa pada Ge Io akan menjadi lipat dua untuk setiap kenaikann
suhu 10oC dan pada SI, Io akan menjadi lipat dua setiap kenaikan suhu 6oC.
2. Pengertian Dioda
Dioda merupakan komponen elektronika yang mempunyai dua elektroda (terminal), dapat
berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Ada dua jenis dioda yaitu dioda tabung dan dioda
semikonduktor. Dalam pembahasan ini hanya dibahas dioda semikonduktor saja sebab diode
tabung sekarang jarang dipakai.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sambungan semikonduktor P-N hanya dapat
mengalirkan arus listrik pada saat diberi prasikap maju (Io diabaikan karena terlalu kecil).
Dengan kata lain sambungan semikonduktor P-N hanya dapat mengalirkan arus ke satu arah.
Dioda semikonduktor dibuat dari sambungan P-N ini. Terminal pada P disebut anoda, sedang
terminal N disebut katoda. Gambar dibawah menunjukkan dioda semikonduktor tersebut.
Gambar a. menunjukkan sambungan P-N nya, sedang gambar b menunjukkan lambang atau
simbolnya. Arah panah menunjukkan arah hole (arus listrik) jika diberi tegangan maju (prasikap
maju).
Komponen-komponen elektronika
Page 20
Dalam menunjukkan anoda dan katodanya pabrik memberikan tanda berupa simbol di atas
atau gelang pada badannya seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
Gambar paling kiri untuk arus kecil 100 mA dan dapat menahan tegangan balik 75 V
tanpa dadal. Dua yang ditengah untuk arus maju sedang 500 mA dan dapat menahan tegangan
balik 250 V tanpa dadal, sedang gambar paling kanan untuk arus maju besar sampai beberapa
ampere dan tegangan balik sampai ratusan volt.
3. Spesifikasi Dioda
Agar dapat memilih dioda sesuai dengan keperluan, orang harus tahu spesifikasi yang
diberikan oleh pabrik dalam lembar data. Beberapa spesifikasi yang penting antara lain :
tegangan puncak, arus maju rata- rata, arus sentakan maju, tegangan maju maksimum, tegangan
maju, arus balik, disipasi daya dan waktu pulih balik.
Disamping itu dioda harus dicek apakah rusak atau tidak. Cara pengecekan dapat dengan
menggunakan multitester yang selektornya diletakkan pada posisi ohm meter. Maka pada arah
maju (prasikap maju) tahanannya akan kecil, pada umumnya < 100W. Sedang pada arah balik
(prasikap balik) tahanannya > 5000W. Perlu diingat bahwa colok + pada multitester justru
terhubung dengan kutub baterei, sedang colok pada multitester justru terhubung dengan
kutub + baterei.
Komponen-komponen elektronika
Page 21
4. Karakteristik Dioda
Karakteristik dioda dapat ditunjukkan oleh hubungan antara arus yang lewat dengan beda
potensian ujung-ujungnya. Karakteristik diode ada umumnya diberikan oleh pabrik, tetapi dapat
juga diselidiki sendiri dengan rangkaian seperti gambar dibawah.
Komponen-komponen elektronika
Page 22
Komponen-komponen elektronika
Page 23
Kurva karakteristik ststik tersebut secara teoritis dapat dibuktikan mempunyai persmaan:
I = Io (V/VT 1)
Dimana
I = arus maju
Io = arus jenuh balik
= 2,7
V = tegangan terpasang
VT =
5. parameter-parameter diode
beberapa parameter diode yang penting antara lain:
a. tahanan Bulk (TB)
adalah jumlah tahanan bahan semikonduktor tipe P dan N yang digunakan untuk
membuat diode
TB = TP + TN
b. tahanan sambungan
harganya untuk sambungan dengan prasikap maju tergantung pada arus DC maju.
rj =
=
untuk Ge
untuk Si
rac = rd = rB + rj
untuk IF >> maka rj dapat diabaikan terhadap rj sehingga
Rac = rj
Komponen-komponen elektronika
Page 24
D. INDUKTOR
1. Pengertian inductor
induktor atau kumparan adalah merupakan ssalah satu diantara komponen pasif elektronika
yang bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dan sebaliknya bisa menghasilkan
listrik bila diberi medan magnet. Induktor ini umumnya dibuat dari kawat penghantar tembaga
yang dibentuk menjadi kump0paran atau lilitan. Satuan induktansinya disebut Henry.
Suatu induktor yang ideal mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau kapasitansi
dan tidak memboroskan energi. Sebuah induktor pada kenyataanya adalah kombinasi dan
induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas dari kawat tembaga,dan beberapa kapasitansi.
Pada sutu frekuensi, induktor bisa menjdi sirkuit resonansi lantaran kapasitas parasitnya, tak
hanya memboroskan energy pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan
energy didalam inti karena dampak histerisis, dan paa arus tinggi bisa mengalami nonlinieritas
karena adanya penjenuhan.
Komponen-komponen elektronika
Page 25
3. Jenis-jenis induktor
a. Fixed coil
Yaitu induktor yang memiliki harga yang sudah pasti. Biasanya dinyatakan
dalam kode warna seperti yang diterapkan pada resistor. Harganya dinyatakan dalam
satuan mikrohenry (H).
b. Variable coil
Yaitu induktor ayng harganya dapat diubah-ubah atau disetel. Contohnya adalah
coil yang digunakan dalam radio.
c. Choke coil (kumparan redam)
Yaitu coil yang digunakan dalam teknik sinyal frekuensi tinggi.
4. Konstruksi induktor
Sebuah induktor biasanya dikontroksi seabagai sebuah lilitan dari bahan penghantar,
biasanya kawat tembaga digulung pada inti magnet berupa udara atau bahan ferromagnetic.
Bahan inti yang mempunyai permeabilitas magnet yang lebih tinggi dari udara meningkatkan
medan magnet dan menjaganya tetap dekat pada induktor, ssehingga menigkatkan induktansi
induktor. Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja laminasi untuk menekan
arus eddy. Ferrit lunak biasanya digunakan sebagai inti pada induktor frekuensi tinggi,
dikarenkan ferrit tidak menyebabkan kerugian daya pada frrekuensi tinggi seperti pada inti
Komponen-komponen elektronika
Page 26
besi.ini dikarenakan ferrit mempunyai lengkung histeris yang sempit dan resistivitasya yang
tinggi mencegah arus eddy.
Induktor dibuat dengan berbagai bentuk. Sebagian besar dikontruksi dengan menggulung
kawat terlukts keluar. Beberapa jenis menutup penuh gulungan kawat didalam material inti,
dinamakan induktor terslubungi. Beberapa induktor mempunyai inti yang dapat diubah letaknya,
yang memungkinkan pengubahan induktansi. Induktor yang digunakan untuk menhana frekuensi
sangant tinggi biasanya dibuat dengan melilitkan tabung atau manic-manik ferrit pada kabel
trasnmisi. Induktor kecil dapat dicetak langsung pada papan rangkaian cetak dengan mebuat jalur
tembaga berbentuk spiral. Beberapa induktor dapat dibentuk pada rangkaian terintegrasi menhan
menggunakan inti planar. Tetapi bentuknya yang kecil membatasi induktansi. Dan gyrator dapat
menjadi pilihan alternative.
Komponen-komponen elektronika
Page 27
Komponen-komponen elektronika
Page 28
E. RESISTOR
1. Pengertian resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik
dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, niai tegangan terhadap resistansi
berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum ohm :
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resitor dapat dibuat dari
bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
resistivitas tinggi sepertinikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu dan induktansi. Resistor dapat diintegrasi
kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki
bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan
kebutuhan arus rangkain agar tidak terbakar.
Komponen-komponen elektronika
Page 29
1. Resistor mempunyai 4 cincin, artinya cincin 1 dan 2 adalah nilai angka atau digit, cincin
ke 3 adalah faktor pengali banyaknya (0), sedangkan cincin ke 4 adalah besarnya
toleransi.
2. Resistor dengan 5 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah nilai angka atau digit,
cincin ke 4 adalah faktor pengalli (banyaknya 0), sedangkan cincin ke 5 menunjukan
besarnya toleransi.
3. Resistor dengan 6 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah nilai angka atau digit,
cincin ke 4 faktor pengali (banyaknya 0), cincin ke 5 besarnya toleransi, sedangkan
cincin ke 6 koefisien temperatur. Untuk lebih jelas mengenai kode warna tersebut, dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel kode warna resistor
Komponen-komponen elektronika
Page 30
Pada gambar diatas, ditunjukan beberapa contoh bentuk fisik resistor tetap, dari yang
paling kecil sampai yang paling besar sesuai dengan daya yang dimilikinya. Dengan
perkembangan teknologi baru yang disebut dengan SMD (Surface Mounted Device) yang
Komponen-komponen elektronika
Page 31
membuat bentuk resistor tetap menjadi lebih kecil sehingga dalam praktinya kita dapat
membangun sebuah sistem yang mempunyai ukuran sekecil mungkin.
Selain kemasan axial, terdapat pula kemasan lain yang disebut dengan (Single-In-Line) SIP
resistor. Dimana didalam satu kemasan ini terdapat beberapa resistor yang disusun secara paralel
dan mempunyai 1 pusat yang disebut dengan common. Cara pemasangannya biasanya berdiri
sesuai dengan kaki yang ada, maka dengan resistor ini juga bisa menghemat ruang dalam
penempatan pada papan pcb. Gambar diatas ini adalah bentuk fisik dari SIP Resistor yang
memiliki 9 pin dan 5 pin. Namun pasaran akan sangat banyak ditemukan SIP Resistor dengan
jumlah pin yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhanya.
Brikut ini merupakan beberapa jenis resistor tetap
1.) Precision Wirewound Resistor
Merupaka tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi yaitu
sampai 0,005% dan TCR (Temperature Coeffisient of Resistance) sangat rendah.
Sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai aplikasi DC yang membutuhkan
tingkat keakuratan sangat tinggi. Namun jangan menggunakan tipe ini untuk aplikasi
Komponen-komponen elektronika
Page 32
rf (radio frequency) karena resistor jenis ini mempunyau Q resonant frequency yang
rendah.
Contoh
aplikasi
yang
menggunakan
resistor
ini
adalah
DC
Komponen-komponen elektronika
Page 33
Komponen-komponen elektronika
Page 34
Komponen-komponen elektronika
Page 35
Komponen-komponen elektronika
Page 36
gambar LDR
LDR adalah singkatan dari Lght Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor yang
nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya.
Biasanya LDR digunakan untuk rangkaian-rangkaian sakelar otomatis tertentu seperti
lampu taman, lampu jalan, dimana LDR akan bekerja secara otomatis sesuai dengan
tingkat cahaya yang ada didepannya.
Komponen-komponen elektronika
Page 37
9.) VDR
VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor
tidak tetap yang nilai resistansinyaakan berubah tergantung dari tegangan
yang
diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai
tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan semakin
besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR akan sangat cocok digunakan sebagai
stabilizer bagi komponen transistor.
Komponen-komponen elektronika
Page 38
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip
kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter,
daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP.
Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor
dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang
yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau
disingkat dengan dioda kolektor.
Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis
dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa.
Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan
kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat
Komoponen-komponen elektronika diatas merupakan komponen yang sangat penting, dan
dalam kehidupan sehari-hari elektronika itu sendiri tidak dapat kita pisahkan.
B. SARAN.
Saran saya pada teman teman setelah membaca makalah ini yang berjudul komponenkomponen elektronika, Teman teman dapat mempelajari berbagai komponen elektronik yang
di bahas dalam makalah ini, Kemudian jika ada salah dalam penulisan, saya selaku penulis minta
maaf sebesar besarnya.
Komponen-komponen elektronika
Page 39
DAFTAR PUSTAKA
Komponen-komponen elektronika
Page 40