Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang
2 Cahaya sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
Tanpa cahaya manusia tidak akan dapat melihat benda-benda di sekitarnya. Oleh
karena itu manusia memerlukan sumber cahaya, seperti matahari dan api.
Mulanya lampu listrik itu berisi kawat logam atau filamen yang menjadi panas bila
dilalui aus listrik dan berpijar sehingga menghasilkan cahaya. Lampu seperti ini
disebut lampu pijar.
3 Dalam perkembangan selanjutnya diciptakan lampu-lampu pembiasaan gas.
Kalau lampu pijar memberikan cahaya karena kawat pijat dilalaui arus listrik, maka
lampu pembiasaan gas dapat memberikan cahaya karena adanya pembiasaan gas
dalam tabung lampu yang menghasilkan cahaya. Dalam tabung lampu pembiasaan
gas berisi gas mulia dan terdapat dua buah elektroda pada ujung-ujungnya. Apabila di
antara kedua elektroda itu diberi tegangan yang cukup tinggi, maka elektron akan
lepas dari elektroda negatif atau katoda. Selanjutnya elektron ini akan bertumbuhkan
dengan atom-atom gas dalam tabung yang mengakibatkan gas tersebut bercahaya.
Lampu seperti ini sering disebut lampu TL (Tube Lamp) atau lampu neon karena
berisi gas neon.
4

1.2

Rumusan Masalah
Dari latar belakang, penulis merumuskan beberapa masalah yang timbul yaitu:
1) Apa itu lampu TL?
2) Apa itu LED?
3) Apa saja kelebihan dan kekurangan dari keduanya?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah:
1) Mendeskripsikan lampu TL.
2) Mendeskripsikan LED.
3) Menyebutkan kelebihan dan kekurangan dari keduanya.

1.4 Manfaat penulisan

Manfaat yang dapat diambil dalam penulisan makalah ini adalah Penulis
khususnya dapat mempertimbangkan dalam pemilihan alat penerangan yang tepat
untuk membantu menerangi.

1.5 Batasan Masalah


Pembahasan masalah ini hanya terbatas pada kekurangan, kelebihan, dan
perbandingan antara lampu TL dan LED.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Penelitian Terdahulu
Fenomena pendaran (fosforesens) pada beberapa jenis batu dan material lain selama

ratusan tahun, bahkan sebelum dipahami cara kerjanya. Sejak pertengahan abad XIX,
eksperimen memperlihatkan suatu nyala terjadi dari bejana kaca hampa udara yang dilewati
arus listrik. Penjelasan pertama kali dilakukan sekitar tahun 1845 oleh ilmuwan
berkewarganegaraan Inggris, Sir George G. Stokes dari Universitas Cambridge. Dia
menamakan fenomena ini sebagai fluorescence dari kata flourite, yaitu nama sebuah mineral
yang dapat berpendar. Penjelasan ini berdasarkan sifat alamiah listrik dan fenomena cahaya
yang dikembangkan pada tahun 1840an oleh Michael Faraday dan James Clerk Maxwell,
keduanya ilmuwan dari Inggris.
Pada tahun 1857, seorang ilmuwan dari Perancis, Alexandre E. Becquerel
menginvestigasi dua macam fenomena pendaran (fosforesens dan fluoresens). Dia berteori
tentang pembuatan tabung pendaran serupa dengan yang dibuat pada masa kini. Becquerel
bereksperimen dengan melapisi tabung vakum dengan material yang dapat berpendar dan
kemudian menjadi dasar pengembangan lampu pendar selanjutnya.
Lampu pendar pertama dipatenkan dengan dokumen paten U.S. Patent No. 889,692
pada tahun 1901 oleh Peter Cooper Hewitt (1861-1921), seorang berkebangsaan Amerika
Serikat. Lampu pendar tersebut bekerja dengan uap raksa tekanan rendah dan adalah prototipe
pertama dari lampu pendar masa kini. Lampu tersebut digunakan untuk studio fotografi dan
industri.
Pada tahun 1927, Edmund Germer, Friedrich Meyer, dan Hans Spanner mematenkan
lampu dengan uap bertekanan tinggi dengan U.S. Patent No. 2,182,732 dan berikutnya
George Inman bekerja sama dengan General Electric (GE) untuk membuat lampu pendar
yang praktis. Lampu tersebut pertama dijual pada tahun 1938 dan dipatenkan pada tanggal 14
Oktober 1941 dengan U.S. Patent No. 2,259,040. Paten inilah yang kemudian dianggap
menjadi dasar dari pembuatan lampu pendar modern.

Sedangkan lampu hemat energi (LHE) masa kini pertama dikembangkan oleh Edward
E. Hammer, seorang insinyur dari General Electric saat terjadi krisis energi tahun 1970an.
Walaupun pihak pimpinan GE menyukai rancangan tersebut, mereka memutuskan untuk
tidak memasarkannya pada saat itu karena LHE membutuhkan fasilitas produksi baru yang
akan memakan biaya $25 juta. Rancangan lampu tersebut pada akhirnya bocor dan disalin
oleh pihak-pihak lain

2.2

Lampu TL
Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang memanfaatkan gas NEON

dan lapisan Fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus listrik. Tabung lampu
TL ini diisi oleh semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas ini
akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut bergerak dan
memendarkan lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL. Lampu TL dengan travo
merupakan jenis lampu penerangan dengan konsumsi daya yang relatif lebih rendah dari
lampu bola. Lampu TL juga memiliki temperature yang lebih rendah dibandingkan dengan
lampu bolam dengan daya yang sama. Penggunaan ballast elektronik ini adalah
perkembangan dari ballast travo yang memiliki efisiensi daya jauh lebih baik dari pada
ballast travo.

2.3

Lampu LED
LED (Light Emitting Diode)

adalah komponen elektronika yang dapat

memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan


keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik
lainnya. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan
Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan
panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode)
yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang
mengganti lampu tube.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1

Rangkaian
A. Lampu TL
Berikut rangkaian Lampu TL:

Rangkaian di atas sebenarnya cukup sederhana. Dalam rangkaian tersebut


menggunakan transistor 2N3055 dan beberapa komponen lainnya yang bisa anda lihat di
skema gambar tersebut. Untuk urusan trafo, bisa menggunakan batang ferrit yang dililitkan
oleh kawat email tembaga hingga membentuk kumparan di kedua sisinya. Untuk kumparan
sekunder, lilitkan kawat email tembaga berdiameter 0.1 mm ke arah lampu TL. Sementara
untuk kumparan primer, lilitkan kawat email tembaga berdiameter 0.8 mm yang menuju ke
arah sumber daya listrik seperti aki atau daya lainnya. Setelah selesai dengan trafo, rakit
sesuai dengan skema tersebut dan rangkaian lampu TL siap dicoba.

B. Lampu LED
Menghitung nilai resistor Rangkaian LED parallel :

R LED Merah = (12 V- 1.8V) /0.02 A = 510 ohm


R LED Biru = (12V 3V) / 0.02 A = 450 ohm
Menghitung nilai resistor rangkaian LED secara seri:
R = (12V 9.6 V) / 0.02 A = 120 ohm

3.2

Tegangan

3.2.1

Tegangan Lampu TL
Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampu TL akan

mengjasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter sedangkan 75 watt lampu
bolam biasa (lampu bolam dengan filamen tungsten) menghasilkan 1200 lumens. Atau
dengan kata lain perbandingan effisiensi lampu TL dan lampu bolam adalah 53 : 16. Efisiensi
disini didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang dihasilkan dibagi dengan daya listrik yang
digunakan.

3.2.2

Tegangan LED

1. Infra merah : 1,6 V


2. Merah : 1,7 V 2,1 V
3. Oranye : 2,2 V
4. Kuning : 2,4 V
5. Hijau : 2,6 V
6. Biru : 3,0 V 3,5 V
7. Putih : 3,0 3,6 V
8. Ultraviolet : 3,5 V
Arus LED
1. LED berdiameter 3 mm 5 mm pada umumnya beroperasi 20 mA sampai 30 mA.
2. Super Bright LED membutuhkan arus >200 mA

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
1. Kelebihan
a) Lampu TL
Cahaya yang dihasilkan lebih putih bersih, sehingga terkesan lebih terang apabila
digunakan untuk penerangan
Panas yang dihasilkan sangat rendah
Cahaya dapat memancar lebih merata
Apabila rusak masih dapat diperbaiki
Lebih hemat
b) Lampu LED
Mempunyai umur penggunaan yang lebih lama dibanding lampu biasa. LED bisa

mencapai keawetan hingga 30 ribu jam.


Mempunyai efisiensi energy hingga 80-90 persen. Jauh lebih baik dibanding lampu

lainnya. Selain itu LED juga hanya memerlukan tegangan listrik yang rendah.
Cahaya yang dihasilkan lampu LED tidak panas. LED tidak memproduksi sinar

UV dan energy panas.


Cahaya yang dihasilkan lampu LED juga tidak mendistorsi warna sekitar, sehingga

lebih aman digunakan untuk penerangan jalan.


Ukuran yang lebih kecil sehingga dapat diaplikasikan dengan lebih praktis.
Tidak mengandung merkuri sehingga lebih ramah lingkungan.
Dengan lensa optik yang sesuai, cahaya lampu LED dapat diarahkan sesuai
keinginan.

2. Kekurangan
a) Lampu TL
Besarnya biaya pembelian satu set lampu TL
Tempat yang digunakan oleh satu set lampu TL lebih besar.
b) Lampu LED
Harga lampu LED masih tergolong mahal
Suhu lingkungan dapat mempengaruhi umur lampu LED
Intensitas cahaya yang termasuk kecil.
3)

Hasil
Dalam memilih lampu, penulis lebih memperhatikan kondisi dan jenis bangunan :
1. Jika ruangannya luas, penulis sarankan menggunakan lampu TL, karena cahaya
dapat memancar merata.

2. Jika jenis rumahnya minimalis, penulis sarankan menggunakan lampu LED,


karena intensitas cahayanya cukup dan lebih efisien.
4.2

Saran
Didalam menulis sebuah makalah penelitian, ada baiknya kita mempertimbangkan

dan memperhitungkan ulang dalam memilih jenis lampu untuk sebuah ruangan agar dalam
pemilihan lampu bisa sesuai dan tepat. Walaupun mempunyai beberapa kekurangan, namun
jika melihat dan mempertimbangkan kelebihan dan keunggulan LED tersebut membuat LED
memang layak untuk dipertimbangkan. Bahkan sebagian besar perusahaan sudah mulai
mengganti lampu mereka dengan lampu LED. Begitu juga dengan pemerintah dan
kontraktor swasta yang mengerjakan proyek pemerintah mulai melirik penggunaan lampu
PJU LED sebagai pengganti lampu PJU konvensional yang tidak menggunakan LED. Hal ini
dikarenakan efisiensi LED yang lebih menguntungkan dari sisi penggunaan listrik. Sebagai
perbandingan, lampu LED 8 watt akan lebih terang dibandingkan lampu biasa atau lampu TL
dengan daya 20 watt.

10

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_pendar
http://nie-lampuled.blogspot.co.id/
http://www.slideshare.net/puspawijaya/proses-pencahayaan-pada-lampu-tl
http://elektronika-dasar.web.id/karakteristik-dan-prinsip-kerja-lampu-tl-fluorescent-lamp/

11

Anda mungkin juga menyukai