DIMMER LAMPU AC
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
NOPRIYANDI
FIRDAUS
IRMA
VANNANI ALVIN SYAHRI
Jika terminal MT1 dan MT2 diberi tegangan jala-jala PLN dan gate
dalam kondisi mengambang maka tidak ada arus yang dilewatkan oleh triac
(kondisi idel) sampai pada tegangan ‘break over’ triac tercapai. Kondisi ini
dinamakan kondisi off triac. Apabila gate diberi arus positif atau negatif maka
tegangan ‘break over’ ini akan turun. Semakin besar nilai arus yang masuk ke
gate maka semakin rendah pula tegangan ‘break over’nya. Kondisi ini
dinamakan sebagai kondisi on triac. Apabila triac sudah ‘on’ maka triac akan
dalam kondisi on selama tegangan pada MT1 dan MT2 di atas nol volt. Apabila
tegangan pada MT1 dan MT2 sudah mencapai nol volt maka kondisi kerja triac
akan berubah dari on ke off. Apabila triac sudah menjadi off kembali, triac akan
selamanya off sampai ada arus trigger ke gate dan tegangan MT1 dan MT2
melebihi tegangan ‘break over’nya.
Triac digunakan untuk mengontrol tenaga di konsumen dengan
menggerakkan fase dengan rangkaian berikut (sirkuit ini dinamakan dimmer)
Sebelum menghidupkan Triac, sebuah arus yang sangat kecil mengalir pada
beban dan semua sumber tegangan turun ke RC filter dobel. Tegangan ini dibagi
dan bergerak di fase VC. Ketika VG melewati penghidupan tegangan, triac hidup
dan terhubung sampai ke input tegangan setengah lingkaran dan berhenti.
Ketika input tegangan turun menjadi 0V, triac mati dan prosedur
penghidupannya berulang di tegangan yang terbalik.
Pembatasan dari potensiometer mengurangi kekuatan gelombang dalam
gerbang dan sudut penghidupan,dengan demikian mengurangi rata-rata arus di
konsumen. Penggunaan double filter memungkinkan lebih dari 10 0 . Ketika
power di konsumen diaktifkan oleh pokok di control, ini sangat sulit untuk
mencapai sudut penghidupan yang yang lebar. Alasan mengapa penghidupan
tegangan triac adalah rendah(kurang dari 1 V) adalah tegangan pokok sangat
tinggi.
DIAC
DIAC merupakan salah satu anggota dari thyristor dan termasuk dalam
jenis “Bidirectional Thyristor” yang juga dikenal sebagai “Bilateral Trigger
Diode”. Istilah DIAC diambil dari “ Dioda AC”. DIAC mempunyai dua buah
terminal dan dapat menghantar dari kedua arah jika tegangan breakovernya
(VBB) terlampaui. Tidak seperti halnya transistor, DIAC mempunyai tingkatan
doping sekitar junctionnya yang sebanding.
(a) (b) (c)
Gambar 1.3 (a)Ekivalen DIAC, (b) DIAC sebagai susunan pengancing (Latch),
(c) Simbol DIAC
DIAC mempunyai impedansi yang tinggi bagi arus dalam dua arah,
hingga bias DIAC melewati breakover arah mundurnya. Biasanya bias untuk
DIAC agar mencapai breakover ini adalah antara 28 sampai 36 volt,namun
demikian tergantung dari pada tipenya. Agar kita mengetahui prinsip kerja
DIAC, maka kita nggap pemberian catu dayanya seperti terlihat pada gambar
diatas. Jika tegangan yang diberikan pada DIAC menyamai atau melebihi
tegangan breakover, maka salah satu Latch akan menutup juga. DIAC adalah
suatu komponen yang berkelakuan seperti dua buah thyristor yang dihubungkan
saling bertolak belakang. Oleh karena itu DIAC mempunyai dua buah tegangan
penyalaan. Tegangan penyalaan pertama berada pada tegangan maju (+Vbo)
sedangkan yang kedua ada pada tegangan baliknya (-Vbo).
DIAC banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya yang
menggunakan TRIAC. Gambar dibawah memperlihatkan salah satu contoh
rangkaian yang memperlihatkan peran DIAC dalam rangkaian pengendali daya.
http://iddhien.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=34&Itemid=105 diakses tgl 16
Desember 2011
http://fauzan.smkdarunnajah.sch.id/2011/04/220v-light-dimmer-
circuit.htmla diakses tgl 16 Desember 2011