Anda di halaman 1dari 6

PENGUKURAN FREKUENSI DENGAN OSILOSKOP

I. Tujuan
 Mahasiswa mengetahui cara menggunakan osiloskop untuk mengukur frekuensi sinyal
gelombang ac dengan metoda pengukuran perioda gelombang ac tersebut.
 Mahasiswa mengetahui cara pengukuran beda fasa dengan osiloskop dengan metoda
dual trace dan metoda Lissajous.

II. Petunjuk keselamatan kerja

 Periksa sumber tegangan yang diberikan tidak melebihi tegangan yang seharusnya
dan perhatikan polaritas sumber

III. Landasan Teori

Dengan kemampuannya untuk menampilkan gambar sinyal gelombang ac yang diukur,


osiloskop dapat mengukur besarnya frekuensi sinyal melalui gambar yang muncul pada layar
dengan cara mengukur perioda waktunya. Untuk dapat menentukan perioda waktu dari sinyal
ac, kita dapat mengukur jumlah kotak (divisi) pada arah horisontal untuk satu perioda
gelombang. Dengan mengetahui besarnya Time/Div, besarnya perioda sama dengan :

T = jumlah kotak untuk satu perioda x Time/Div

Dan untuk menghitung frekuensinya dapat digunakan persamaan sebagai berikut:

f = 1 / T Hz

dimana : T adalah perioda gelombang ac yang diukur


f adalah frekuensi gelombang ac.

Gambar 12.1. Perioda bentuk gelombang ac

Pengukuran diatas dilakukan dengan cara menggambarkan langsung sinyal input gelombang
ac pada layar.
Terdapat cara lain untuk mengukur frekuensi gelombang input yaitu dengan metoda gambar
Lissajous. Metoda ini dilakukan dengan cara membandingkan dua sinyal gelombang ac pada
osiloskop, gelombang yang pertama yang akan diukur frekuensinya dimasukan pada chanel 1
dan gelombang yang kedua yang diketahui frekuensinya dimasukkan pada chanel 2 dari
osiloskop. Dengan mengatur osiloskop pada mode X-Y, akan terbentuk gambar Lissajous
seperti yang ditunjukkan pada gambar 12.1, dimana perbandingan frekuensi kedua sinyal
merupakan perbandingan bilangan bulat misalnya : 1:1 , 1:2 , 2:3 , dan seterusnya.

f1 : f2 = 1 : 1 f1 : f2 = 2 : 1 f1 : f2 = 3 : 2
(a) (b) (c)

Gambar 12.2. Gambar Lissajous untuk beberapa frekuensi sinyal

dimana f1 = frekuensi sinyal pada chanel 1


f2 = frekuensi sinyal pada chanel 2

Dari gambar diatas, apabila frekuensi gelombang input pada chanel 1 diketahui, maka frekuensi
gelombang input pada chanel 2 dapat ditentukan. Demikian pula berlaku untuk sebaliknya.

IV. Alat dan Komponen Yang digunakan

1. 1 Osiloskop
2. 2 Generator Fungsi

V. Langkah – langkah percobaan

A. Mengukur frekuensi dengan cara langsung.

1. Siapkan osiloskop dua chanel, kemudian hidupkan powernya dengan meng ON


kan tombol power. Tunggu sesaat agar osiloskop agak panas.
2. Atur tombol-tombol osiloskop sehingga muncul garis yang tajam (focus) pada
tengah-tengan layar osiloskop seperti yang dilakukan pada percobaan 10.
3. Atur saklar pemilihan chanel pada posisi chanel 1, dan saklar triger pada chanel
1. Selektor input pada posisi ac, Volt/Div sebesar 0,5 V, dan Time/Div sebesar
2 ms.
4. Hidupkan generator fungsi dan pilih bentuk gelombang sinusoida, kemudian
atur tombol putar frekuensi sehingga skala pada tombol putar menunjukkan 1
kHz.
5. Hubungkan output generator fungsi dengan input osiloskop chanel 1 dengan
menggunakan kabel coxial dengan terminal BNC. Kemudian naikan amplituda
tegangan output generator fungsi dengan memutar tombol amplituda searah
jarum jam.
6. Perhatikan gambar yang muncul pada layar, atur amplituda tegangan sinus
sehingga digambar menunjukkan 2 V puncak ke puncak.
7. Gambarkan bentuk gelombangnya dan catat besarnya perioda dari gelombang
sinus tersebut. Catat pula nilai Volt/Div, dan Time/Div dari osiloskop,
kemudian hitung besarnya frekuensi dengan menggunakan rumus diatas.

B. Mengukur frekuensi dengan cara Lissajous.

1. Hidupkan osiloskop, kemudian atur tombol-tombolnya sehingga muncul garis


yang tajam ditengah layar.
2. Atur saklar pemilih chanel osiloskop untuk memilih kedua chanelnya, Volt/Div
pada angka 0,5 V dan Time/Div pada angka 0,2 ms.
3. Sediakan dua buah generator fungsi, kemudian hidupkan dan pilih gelombang
outputnya pada posisi sinusoida keduanya. Atur tombol pengatur frekuensi dari
generator fungsi masing-masing pada frekuensi 1 kHz.
4. Hubungkan kedua generator fungsi ini masing-masing pada input chanel 1 dan
chanel 2 osiloskop, perhatikan gambar yang muncul pada osiloskop, kemudian
atur posisi gambar chanel 1 dan chanel 2 agar tidak bertumpuk sehingga kedua
gambar itu bisa terlihat dengan jelas, yang satu diatas dan yang lainnya
dibawahnya.
5. Atur amplituda sinyal pada generator fugsi masing-masing sebesar 2 V puncak
ke puncak.
6. Ubah osiloskop pada Mode X-Y, perhatikan gambarnya pada osiloskop, putar
perlahan-lahan tombol frekuensi salah satu generator fungsi sampai diperoleh
gambar lingkaran yang mendekati diam, kalaupun masih berputar, gerakannya
cukup lambat sehingga gambar lingkarannya masih bisa terlihat.
7. Lakukan cara diatas dengan mengatur perbandingan frekuensi kedua generator
fungsi yang masuk pada chanel 1 dan chanel 2 sebesar f1 : f2 = (1 : 2), (1 : 3),
(2 : 1) dan (2 : 3).
8. Gambarkan pada lembaran data pengukuran gambar Lissajousnya untuk setiap
perbandingan frekuensi yang diberikan.

VI. Data Pengamatan

1. Gambar dan data pengamatan percoban A.


2. Gambar dan data pengamatan percoban B.

Fx : Fy = 1 : 1

Fx : Fy = 1 : 2

Fx : Fy = 2 : 1

Fx : Fy = 2 : 3

Fx : F y = 1 : 3
VII. Pertanyaan dan Tugas

1. Selain menggunakan osiloskop, sebutkan alat lain yang dapat mengukur frekuensi
gelombang ac ?
Dengan menggunakan alat yang bernama frequencymeter yang berfungsi untuk
mengukur gelombang ac atau frekuensi.

2. Tunjukkan berapa frekuensi maksimum yang dapat diukur oleh osiloskop yang
saudara gunakan.
Frekuensi maksimum yang dapat diukur oleh osiloskop kami adalah 2 KHz.

3. Buat kesimpulan dari praktek ini !


Berdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa selain digunakan untuk
melihat dan mengukur gelombang sinus dan non sinus serta gelombang lainnya
dengan frekuensi yang berbeda – beda, osiloskop juga bisa digunakan untuk
mengukur frekuensi suatu gelombang dengan dua metoda yakni metoda secara
langsung maupun metoda Lissajous.
Untuk mengukur frekuensi suatu tegangan degan metoda Lissajous adalah dengan
cara membandingkan satu input dengan input lain yang sudah diketahui
frekuensinya. Dan untuk metoda langsung hanya perlu mengetahui perioda
gelombang tersebut dengan menggunakan rumus f =1/T , dengan T = jumlah divisi
(kanan – kiri satu gelombang) x time/div.

VIII. Daftar pustaka

1. William D Cooper, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran, Edisi ke


2, 1985, Penerbit Erlangga, Jakarta.
2. Jones. Larry D, Chin. A.Foster, Electronic Instruments and Measurements,
Second edition, 1991, Prentice Hall International, Englewood Cliffs
LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

NO. PERCOBAAN :9

JUDUL : PENGUKURAN FREKUENSI DENGAN OSILOSKOP

NAMA PRAKTIKAN : DEANTY NURSYAHFITRI (161331041)

NAMA PARTNER : - AGUNG DENDI SAPUTRA (161331034)

- BAYU FAJAR PRATAMA (161331040)

KELAS / GROUP : 1B TEKNIK TELEKOMUNIKASI / 1

TANGGAL PERCOBAAN : 15 DESEMBER 2016

PENYERAHAN LAPORAN : 22 DESEMBER 2016

INSTRUKTUR / ASS : SANAM

NILAI :

KETERANGAN :

Anda mungkin juga menyukai