DOSEN PEMBIMBING
Ir. Kasijanto, M.T.
Di Susun Oleh
KELAS 1A
TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
1.4. Metode Penulisan .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
2.1. Multimeter Analog ............................................................................... 2
2.1.1. Cara Menggunakan Multimeter Analog : ......................................... 2
2.1.2. Bagian-bagian multimeter : ............................................................. 3
2.1.3. Mengukur Arus Listrik (I) ................................................................. 4
2.1.4. Mengukur Tegangan Listrik (V) ....................................................... 6
2.1.5. Mengukur Hambatan Listrik atau Resistansi (R) ............................. 7
2.2. Multimeter Digital ................................................................................ 9
2.2.1. Cara Menggunakan Multimeter Digital : ........................................ 10
2.3. Cara Mengukur dan Membaca Skala pada Multimeter .................... 10
2.3.1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage) ................................ 11
2.3.2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage) ................................. 11
2.3.3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere) ........................................... 12
2.3.4. Cara Mengukur Resistor (Ohm) .................................................... 13
2.3.5. Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur : .............................. 13
2.3.6. MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) AC ....... 17
2.3.7. MENGUKUR ARUS LISTRIK (Ampere) DC .................................. 17
2.3.8. MENGUKUR NILAI TAHANAN / RESISTANSI RESISTOR (OHM)
17
2.3.9. Cara membaca OHM METER ...................................................... 18
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 20
3.1. KESIMPULAN ........................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 21
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3Tujuan Penulisan
1
BAB II PEMBAHASAN
Multimeter atau biasanya disebut juga AVOmeter adalah alat ukur yang
dapat digunakan untuk mengukur arus listrik dan tegangan listrik DC atau
pun AC, selain itu juga dapat digunakan untuk menentukan nilai hambatan
(resitansi).
Multimeter juga digunakan sebagai alat untuk memeriksa kebenaran suatu
rangkaian listrik, juga untuk memeriksa kelayakan suatu komponen listrik
atau elektronika.
2
dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum belum
tepat pada angka nol (0).
2.1.1.2. Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur,
misalnya ke arah DC mA apabila akan mengukur arus DC, ke
arah AC V untuk mengukur tegangan AC, dan ke arah DC V untuk
mengukur tegangan DC.
2.1.1.3. Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih
diarahkan ke sekala ohm dan nolkan dahulu dengan
menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila belum
menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm.
2.1.1.4. Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan
penjolok warna hitam ke jolok negatif.
2.1.1.5. Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik
kutub positif dan negatifnya karena bisa menyebabkan alat
ukurnya rusak.
3
2.1.3. Mengukur Arus Listrik (I)
4
Rangkaian pengukuran arus listrik pada suatu beban berupa
lampu dengan sumber AC
Untuk membaca nilai arus listrik DC pada multi meter sekala yang
dibaca pada alat ukur adalah sekala yang berada di posisi tengah ( DCV.A),
selain digunakan untuk mengukur arus sekala tersebut juga digunakan
untuk membaca tegangan DC. Biasanya sekala yang digunakan untuk
mengukur arus dan tegangan DC terdapat lebih dari satu, sehingga masing-
masing sekala tersebut diwakili oleh selector, sehingga tidak diperlukan
menghitung atau mengalikan kembali nilai yang terbaca pada alat ukur.
Contoh pembacaan arus listrik pada multimeter :
Berapakah nilai Arus listrik yang terbaca pada multimeter jika selector
menunjukan pada DC 10A?
Jawab :
5
Maka sekala yang dibaca adalah 0 - 10A, sehingga arus yang terbaca
adalah 2A
I = 2A
6
Rangkaian pengukuran tegangan suatu lampu dengan sumber
tegangan DC.
7
Langkah-langkah menggunakan multimeter untuk mengukur
nilai hambatan (resistansi) :
2.1.5.1. Memeriksa jarum penunjuk menunjukan pada angka 0, jika
jarum petunjuk tidak menunjukan pada angka 0 maka putar
sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk hingga
menunjukan angka 0.
2.1.5.2. Memasang kabel pemeriksa (probe) merah dan hitam pada
multi meter
2.1.5.3. Mengatur selector untuk mengukur hambatan maka memutar
selector ke ohm meter kemudian pilih batas ukur yang kira kira
lebih dari nilai hambatan yang akan diukur.
2.1.5.4. Melakukan pengkalibrasi alat ukur Ohmmeter dengan cara
menghubungkan ujung kabel pemeriksa (probe) merah dan
hitam, jarum penunjuk akan mengarah ke titik 0, jika belum
menunjuk ke titik 0 maka putar knop pengatur hingga jarum
penunjuk menunjukan pada angka 0.
8
Rangkaian pengukuran hambatan suatu lampu dengan
menggunakan multimeter.
Sekala yang dibaca jika mengukur hambatan adalah sekala yang berada
di bagian paling atas (Ω), nilai terkecil dimulai dari kanan.
Contoh pembacaan :
9
yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja.
Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja
mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak
juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai
multimeter digital.
2.2.1.1. Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan
setelah alat ukur siap dipakai.
2.2.1.2. Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur
setelah disambungkan dengan alat ukur.
2.2.1.3. Catat angka yang tertera pada multimeter digital.
2.2.1.4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun
probenya terpasang terbalik karena display dapat memberitahu.
10
tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm Meter
(mengukur Resistansi atau Hambatan)
11
2.3.3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
2.3.3.1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
2.3.3.2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur.
Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar
selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala
yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus.
Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
2.3.3.3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke
beban,
2.3.3.4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur
yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan
Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun
Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat
gambar berikut ini.
2.3.3.5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
12
2.3.4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)
2.3.4.1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
2.3.4.2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur.
Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus
Multimeter Analog)
2.3.4.3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas,
jadi boleh terbalik.
2.3.4.4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk
Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di
langkah ke-2)
13
bergerak sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk
memperkirakan berapa nilai tegangan sebenarnya yang terukur.
Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai Skala yang dapat
membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai pengukuran
lebih akurat.
2.3.5.6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada
skala DCV. Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan
cepat ke paling ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan
yang akan di ukur LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang
dipilih. Jika Hal ini di biarkan terus menerus maka alat ukur
DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur bergerak sangat cepat ke
kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala
SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar. Saat saklar
Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam
layar penunjukan jarum adalah range skala 0-10, dan BUKAN 0-
50 atau 0-250.
14
Nilai tegangan Terlihat Benar
2.3.5.9. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat
pula menggunakan RUMUS:
Berikut saya akan berikan Contoh agar kita lebih mudah dalam
memahaminya:
Contoh I.
Saat melakukan pengukuran ternyata Jarum Alat Ukur berada pada posisi
seperti yang terlihat pada gambar:
15
Berapakah Nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih berada
pada Posisi:
1. 250
2. 10
3. 50
4. 1000
Jawab:
16
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VDC = (1000/10)x 4.4 = 440 Volt
2.3.7.1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
2.3.7.2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka
NOL (0)
2.3.7.3. Lakukan Kalibrasi alat ukur
2.3.7.4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA
2.3.7.5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50
Mikro, 2.5m , 25m , atau 0.25A.
2.3.7.6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/
sumber/komponen yang akan di ukur.
2.3.7.7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan
Pembacaan Tegangan DC diatas)
2.3.8. MENGUKUR NILAI TAHANAN / RESISTANSI RESISTOR
(OHM)
17
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:
2.3.8.1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
2.3.8.2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka
NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL
maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.
2.3.8.3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada
point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar
Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k
selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan
positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah
kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
2.3.8.4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala
OHM yang diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k,
Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang
terukur atau yang terbaca pada alat ukur nntinya akan di KALI
kan dengan nilai Skala OHM yang dipilih oleh saklar Pemilih.
2.3.8.5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur.
(INGAT JANGAN PASANG ALAT UKUR OHM SAAT
KOMPONEN MASIH BERTEGANGAN)
2.3.8.6. Baca Alat ukur.
2.3.9.1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur
Ohmmeter sangatlah mudah.
2.3.9.2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di
tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan
dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih.
2.3.9.3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala
pengali yang anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih
adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau
setara dengan 2 Kohm.
18
Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:
19
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa Multimeter/Multitester adalah alat pengukur listrik yang juga sering
disebut sebagai AVO (Volt-Ohm Meter).Pada kehidupan sehari-hari
multitester dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Volt meter),
hambatan (Ohm meter) maupun arus (Ampere meter). Multitester memiliki
2 jenis yaitu multitester analog dan digital. Multitester digital dalam hasil
pengukuranya lebih baik dari multitester analog, karena hasil pengukuran
dari multitester digital lebih akurat dari pada multitester analog.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://kusumandarutp.blogspot.com/2015/05/penggunaan-multimeter-
avometer-analog.html
https://www.academia.edu/19642219/MAKALAH_ALAT_UKUR
21