Anda di halaman 1dari 32

Pengukuran Besaran Listrik

Dosen: Novi Kurniasih ST.,MT

Disusun : Ari Nugroho


Nim : 201911012
• Pengukuran, beserta definisi dan
klasifikasinya, factor yang mempengaruhi
kesalahan, dan macam macam kelas alat
Materi yang akan ukur.
dibahas: • Alat ukur Listrik beserta klasifikasi,
fungsi, dan kalibrasinya
Pengukuran adalah penentuan besaran,
dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau satuan ukur. Pengukuran
juga dapat diartikan sebagai pemberian
angka terhadap suatu atribut atau
PENGUKURAN karakteristik tertentu yang dimiliki oleh
seseorang, hal, atau objek tertentu menurut
aturan atau formulasi yang jelas dan
disepakati.
Klasifikasi pengukuran
Klasifikasi dari pengukuran di bagi menjadi 4 bagian yaitu:

1) Pengukuran Langsung

Proses pengukuran yang hasil pengukurannya dapat dibaca langsung dari alat ukur yang digunakan.

2) Pengukuran Tak Langsung

Pengukuran tak langsung terjadi bila dalam proses pengukuran tidak bisa digunakan satu alat ukur saja
dan tidak bisa dibaca langsung dari hasil pengukurannya

3) Pengukuran dengan Kaliber Batas

Kadang-kadang dalam proses pengukuran kita tidak perlu melihat bebeapa besar ukuran benda yang
dibuat melainkan hanya untuk melihat apakah benda yang dibuat masih dalam batas-batas toleransi
tertentu. Misalnya saja mengukur diameter lubang.

4) Pengukuran dengan Perbandingan Bentuk Standart

Pengukuran di sini sifatnya hanya membandingkan bentuk benda yang dibuat dengan bentuk standar
yang memang digunakan untuk alat pembanding.
Faktor yang Kesalahan dalam pengukuran dapat digolongkan
menjadi 3 jenis, yaitu:
mempengaruhi
kesalahan dalam 1. Kesalahan umum
pengukuran Kesalahan ini kebanyakan disebabkan oleh
kesalahan manusia contohnya kesalahan dalam
membaca alat ukur, penyetelan yang tidak tepat dan
kesalahan dalam penaksiran.
2. Kesalahan sistematis
Kesalahan ini disebabkan oleh kekurangan pada
instrument itu sendiri contohnya gesekan beberapa
komponen yang bergerak terhadap bantalan yang
dapat menimbulkan pembacaan yang tidak tepat.
3. Kesalahan acak yang tak disengaja
Kesalahan ini diakibatkan oleh penyebab yang
tidak dapat langsung diketahui. Antara lain sebab
perubahan parameter atau system pengukuran
terjadi secara acak
Klasifikasi alat ukur listrik menurut standar IEC no. 13B-23
menspesifikasikan bahwa ketelitian alat ukur dibagi menjadi
8 kelas, yaitu:

1. Kelas 0,05; 5. Kelas 1,0;

Macam
macam kelas 2. Kelas 0,1; 6. Kelas 1,5;

alat ukur
3. Kelas 0,2; 7. Kelas 2,5;

4. Kelas 0,5; 8. Kelas 5;


Dari 8 kelas alat ukur tersebut digolongkan menjadi 4 golongan
sesuai dengan daerah pemakaiannya, yaitu:
1. Golongan dari kelas 0,05, 0,1, 0,2 termasuk alat ukur presisi yang tinggi. Biasa digunakan di
laboratorium

2. Golongan alat ukur dari kelas 0,5 mempunyai ketelitian dan presisi tingkat berikutnya dari kelas 0,2
alat ukur ini biasa digunakan untuk pengukuran-pengukuran presisi.

3. Golongan dari kelas 1,0 mempunyai ketelitian dan presisi pada tingkat lebih rendah dari alat ukur
kelas 0,5. Alat ini biasa digunakan pada alat ukur portebel yang kecil atau alat-alat ukur pada panel.

4. Golongan dari kelas 1,5, 2,5, dan 5 alat ukur ini dipergunakan pada panel-panel yang tidak begitu
memperhatikan presisi dan ketelitian
Alat ukur listrik yang akan di Bahas yaitu:
• Galvanometer
• Amperemeter
• Voltmeter
Alat ukur listrik • Avometer
• Ohmmeter
Galvanometer
• Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk
mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif
kecil. Dan berfungsi sebagai sebuah aktuator
1) Tangent
Jenis yang pertama adalah Tangent. Galvanometer
Tangent ini merupakan alat ukur yang dulu dipakai
untuk mengukur arus listrik. Alat ini bekerja
dengan menggunakan jarum kompas untuk
membandingkan medan magnet yang dihasilkan
oleh arus yang tidak diketahui dengan medan
magnet bumi.
Jenis jenis
Galvanometer : 2) Astatic 
Jika tangent menggunakan medan magnet
bumi,maka Astatic tidak. Galvanometer Astatic ini
tidak perlu berorientasi pada bidang bumi jadi lebih
mudah dipakai. Astatic ditemukan oleh Leopoldo
Nobili pada tahun 1825.
3) Mirror

Galvanometer Mirror ini diciptakan untuk mencapai


sensitivitas yang jauh lebih tinggi. Tujuannya tentu agar
arus yang paling kecil sekalipun tetap terdeteksi. Pertama
kali dipakai pada tahun 1850 an, Galvanometer Mirror
ini dipakai untuk penerima kabel telegraf bawah laut
trans-atlantik

4) Ballistic 

Jenis terakhir adalah Ballistic. Belum ada penjelasan


mendalam soal ballistic. Sejauh yang didapatkan,
ballistic memiliki kemampuan baca yang lebih baik dari
jenis lain. Galvanometer nyatanya bisa dipakai dalam hal
apapun,  terutama yang berhubungan dengan arus listrik
dan cara mendeteksinya. Keunggulan lain dari
Galvanometer ini bukan hanya pada bendanya, tapi juga
prinsip kerjanya.
Bagian dan Fungsi dari Galvanometer:
• Papan sekala, berfungsi untuk membaca hasil pengukuran.
• Jarum penunjuk, berfungsi menunjukan skala dimana kuat arus
yang terdapat dalam kumparan.
• Pegas, berfungsi untuk menggerakan jarum kompas
• Magnet, berfungsi sebagai pengalir arus listrik.
• Kumparan,berfungsi sebagai media penghantar energi.
• Saklar, berfungsi menghubungkan atau memutus arus listrik.
• Inti besi lunak, digunakan untuk bagian inti di dalam solenoid
atau kumparan listrik
Cara Kerja Galvanometer
• Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz.
Gaya dimana gerak partikel akan menyimpang searah
dengan gaya lorentz yang mempengaruhi.
• Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat
juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari
gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam
suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah
gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah
medan magnet (B). Jari tengah, menunjukkan arah
arus listrik (I).
• Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah
arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak
berlawanan dengan arah arus.
Kalibrasi Galvanometer
• Untuk mengkalibrasi galvanometer digunakan
beberapa metode, yaitu: Metode kapasitor,Metode
solenoid , dan Metode induktansi bersama,
dimana sumber arus dirangkaian primer di kopel
ke galvanometer melalui pengujian induktansi
bersama (M).
Amperemeter
• Amperemeter adalah salah satu alat ukur yang biasa
digunakan untuk mengukur seberapa besar kuat arus
listrik yang terdapat pada sebuah rangkaian. Jika
anda menggunakan alat ini, anda akan menjumpai
tulisan A dan mA.
• Amperemeter AC. 
Ampere meter AC adalah salah satu alat ukur
AC yang digunakan untuk mengetahui besar
kecilnya arus yang terdapat pada rangkaian
listrik AC. Alat ukur ini biasa ada pada susunan
seri. Alat ini akan memperoleh arus yang melalui
penghantar yang telah terpasang pada suatu
rangkaian listrik AC. 
Jenis jenis • Amperemeter DC
Amperemeter
Jenis kedua adalah Amperemeter DC yang juga
merupakan alat ukur DC. Dari sini, dapat
disimpulkan bahwa Amperemeter tidak hanya
bisa digunakan untuk mengukur arus listrik AC
saja, tetapi juga DC yang terhubung secara seri.
Untuk cara penggunaannya, tidak jauh berbeda
dengan cara menggunakan jenis AC. 
Bagian-bagian Amperemeter
• Terminal positif dan negatif.
• Batas ukur.
• Skala tinggi dan rendah
• Adapun untuk rumusnya adalah:
• I=V/R
Dalam ilmu fisika, A adalah lambang dari Ampere,
yang merupakan satuan dari SI guna untuk
menunjukkan kuat besarnya pada arus listrik. Namun,
juga tidak sedikit menyebutnya dengan sebutan Amp.
Kalibrasi Ampermeter Arus Searah (DC)
Kalibrasi secara sederhana yang dilakukan pada ampermeter
arus searah. Caranya dapat dilakukan dengan
membandingkan arus yang melalui ampermeter yang akan
dikalibrasi (A) dengan ampermeter standar (As). Langkah-
langkahnya ampermeter (A) dan ampermeter standar (As)
dipasang secara seri perhatikan gambar  di bawah. Gambar
Kalibrasi Ampermeter Arus Searah (DC) Sebaiknya
ampermeter yang akan digunakan sebagai meter standar
adalah ampermeter yang mempunyai kelas presisi yang
tinggi (0,05, 0,1, 0,2) atau presisi tingkat berikutnya (0,5).
Voltmeter
Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk
mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu
rangkaian listrik. Biasanya, ketika Anda akan
menggunakan alat ini, Anda akan menemukan tulisan
milivolt (mV), voltmeter (V), mikrovolt, dan juga
kilovolt (kV).
Bagian-Bagian Voltmeter
• Voltmeter memiliki beberapa bagian penting yang harus Anda
pahami secara benar agar nantinya bisa menggunakannya
secara benar juga.
• Terminal positif dan negative
• Skala tinggi dan rendah
• Setup pengatur fungsi
• Batas ukur
• Jarum penunjuk
Pada alat voltmeter juga terdapat komponen yang
terdiri dari galvanometer yang dikolaborasikan
dengan multiplier atau alat yang biasa disebut
dengan hambatan seri.

Dalam suatu alat ukur kelistrikan tentu bekerja


dengan prinsip kerja tertentu, termasuk Voltmeter.
Dimana ada fluksi magnetik yang memiliki bentuk
mirip gelombang sinus dengan frekuensinya sama. Cara Kerja Voltmeter
Selain itu, fluksi magnetik ini nantinya juga akan
memasuki kepingan dalam logam yang dirangkai
secara paralel. Terdapat juga perbedaan antara fase
dalam satu fluks dengan fluks lainnya. Dan
tegangan-tegangan yang memunculkan arus putar
pada kepingan itu pun dipengaruhi akibat adanya
fluks yang terjadi secara bolak-balik.
Kalibrasi Voltmeter Arus Searah (DC)
Sama halnya pada ampermeter, kalibrasi voltmeter arus
searah dilakukan dengan cara membandingkan harga
tegangan yang terukur voltmeter yang dikalibrasi (V) dengan
voltmeter standar (Vs). Langkah-langkahnya voltmeter (V)
dan voltmeter standar (Vs) dipasang secara paralel
perhatikan gambar cara kalibrasi sederhana voltmeter
dibawah. Gambar Kalibrasi Voltmeter Arus Searah (DC)
Voltmeter yang digunakan sebagai meter standar adalah
voltmeter yang mempunyai kelas presisi tinggi (0,05, 0,1,
0,2) atau presisi tingkat berikutnya (0,5).
Avometer
Avometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tegangan listrik, hambatan dan juga arus listrik.
Avometer mempunyai nama atau sebutan lain, yaitu
multimeter karena memang alat ini multifungsi. Nama
avometer sendiri sebenarnya merupakan singkatan
dari tiga fungsi dari alat ini sendiri. Simbol A
merupakan Ampere (satuan arus listrik), V merupakan
Volt (satuan tegangan listrik) dan O merupakan Ohm
(satuan hambatan listrik).
Jenis jenis avometer
• Avometer/Multitester Analog

Avometer analog merupakan avometer yang menggunakan


jarum sebagai penunjuk ukuran dari rangkaian listrik yang
diukur. Jenis ini bisa dikatakan sebagai jenis avometer manual
dimana anda harus membaca skala yang ditunjuk jarum untuk
mengetahui hasil ukur. Pengukuran menggunakan avometer
analog ini sangat terbatas, karena memiliki tingkat maksimum
ukuran selebar skala pointer.
• Avometer Digital

Avometer digital merupakan jenis dari avometer yang hasil


dari pengukurannya dapat langsung muncul dalam bentuk
angka digital. Oleh sebab itu, tingkat keakuratannya lebih
tinggi jika dibandingkan dengan avometer analog.
Bagian bagian avometer
• Kotak Meter
• skala
• Jarum penunjuk meter
• Zero Adjustment (Pengatur Jarum)
• Zero OHM adjusting knob
• Lubang kutub + dan -
• Saklar pemilih
1. Sebelum dikalibrasi Jarum penunjuk meter biasanya ada
di sisi kiri avometer dan diperiksa apakah sudah tepat
pada titik 0 atau tidak.

2. Putar sekrup untuk mengatur jarum sampai ketitik 0.

3. Pasang jarum probe pada konektor + dan –.

4. Pasangkan probe + dengan probe – agar terjadi short


circuit dan akan mengarahkan jarum ke titik 0 ke sisi
Kalibrasi Avometer kanan avometer.

5. Pastikan jarum menunjukkan pada titik 0.

6. Jika belum ketitik 0 dapat diputar zero adjustment agar


jarum ketitik 0.

7. Avo meter siap digunakan.


Ohmmeter
Ohm meter adalah suatu perangkat yang difungsikan untuk
mengukur jumlah listrik yang dihasilkan dari suatu
pergeseran .Gerakan pergeseran tersebut seperti suatu
elektron yang melewati sebuah konduktor atau penghantar
listrik.
• Ohm-meter Analog.

Alat ukur jenis analog memiliki model penghitungan yang


lebih manual dan simpel untuk dibaca. Terdapat jarum ukur
yang nantinya berhenti pada angka tertentu. Anda harus
membacanya dengan lebih jeli dan detail tentang angka yang
diarahkan oleh jarum penunjuk. Alat ukur ini biasanya lebih
sering digunakan oleh tukang service TV dan komputer.
• Ohm-meter Digital.
Jenis jenis ohm Jenis yang kedua yaitu digital yang memiliki tingkat akurasi
meter jauh lebih detail dan akurat. Nilai Hambatan yang dihasilkan
oleh jenis digital memiliki tambahan satuan yang jauh lebih
terperinci. Pilihan pengukurannya pun jauh lebih variatif
dibandingkan dengan model analog. Hanya saja, model ini
memiliki kekurangan yaitu susah melakukan monitoring
terutama saat Voltase tidak stabil atau naik turun.
Bagian Bagian Ohmmeter
• Sekrup bertujuan untuk mengatur
kedudukan jarum meter.
• Tombol ‘zero ohm adjust tombol ini
digunakan untuk mengatur jarum meter
agar berada pada angka nol.
• Saklar pemilih digunakan memilih batas
ukuran serta posisi pengukurannya.
• Lubang kutub positif dan negatif berfungsi
untuk memasukkan test lead atau ujung
kabel.
• Probe(+)dan (-)
Kalibrasi Ohmmeter
• Pastikan Saklar Jangkar (BU = Batas Ukur) pada
posisi Ohmmeter
• Hubungkan kedua Probe (Jumper) alat ukur
positif (merah) dan negatif (hitam), maka jarum
akan bergerak menuju angka NOL/ Mendekati
NOL
• Putar Knop Zero Ohm Adjustment, sampai jarum
berhenti di angka NOL.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai