KELISTRIKAN
Disusun oleh :
NIM : P323057
Kelas : TM23B
A. LATAR BELAKANG
Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi.
Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektik, karena setiap kuantitas fisis
mudah dapat diubah kedalam kualitas elektrik, seperti tegangan, arus dsb. Misalnya:
temperatur yang dulu diukur menggunakan termometer air raksa sekarang dapat
diukur dengan thermocople
Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi dibidang
pengukuran, pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus untuk
mahasiswa elektronika. Karena tanpa pengukur listrik maka kita sangatlah sulit untuk
mengetahui besaran-besaran listrik yang sangat kita perlukan dalam membuat suatu
perencanaan, pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik.
Mengingat begitu pentingnya pengukuran listrik, maka dalam makalah ini akan
dibahas mengenai instrumen arus searah dan arus bolak-balik.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Galvanometer
2. Ampere meter
3. Volt meter
4. Ohm Meter
5. Multimeter Analog/Digital
6. Oscilloscope
7. Kwh Meter
8. Megger
9. Watt Meter
10. Generator Fungsi
11. Tang Ampere
12. Tacho Meter
13. Lux Meter
14. LCR Meter
1. Galvanometer
Kegunaan dari Galvanometer :
Adalah untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik yang kecil. Galvanometer
juga alat yang digunakan untuk menentukan kehadiran, arah, dan kekuatan dari arus
listrik dalam konduktor. Galvanometer didasarkan pada penemuan oleh hans
C.Oersted bahwa jarum magnetik dibelokkan oleh kehadiran arus listrik dalam
konduktor terdekat. Ketika arus listrik melewati konduktor, jarum magnetik
cenderung berbelok disudut kanan ke konduktor sehingga arah paralel ke garis
induksi di sekitar konduktor dan yang poin kutub utara ke arah dimana garis-garis ini
induksi mengalir. Secara umum, sejauh mana jarum ternyata tergantung pada
kekuatan saat ini.
2. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang
disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.
• Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas
cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.
• Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca
gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila
posisi jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter.
3. Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.
Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial antara 2 titik pada rangkaian.
Cara Penggunaan Voltmeter :
4. Ohm Meter
Ohm meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk
menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan
yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm.
1) Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter
sangatlah mudah.
2) Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum
Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di
pilih dengan sakelar pemilih.
3) Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda
pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan
tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.
5. Multimeter
Kegunaan dari Multimeter
Multimeter adalah alat pengukuran listrik yang sering dikenal sebagai AVO meter
(Ampere,Volt, dan Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan
(ohm-meter), maupun arus (ampere meter). Ada dua kategori multimeter yauitu
multimeter digital atau DMM (digital multi meter) dimana multimeter ini merupakan
yang baru dan lebih akurat hasilnya, serta multimeter analog. Masing masing kategori
dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan
perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan
lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang
sangat tinggi.
1) Hanya lebih sederhana dan lebih cermat dalam penunjukan hasil ukurannya
karena menggunakan display 4 digit sehingga mudah membaca dan memakainya.
2) Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan setelah alat ukur siap
dipakai.
3) Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur setelah disambungkan
dengan alat ukur.
4) Catat angka yang tertera pada multimeter digital.
Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya terpasang terbalik
karena display dapat memberitahu.
6. Osiloskop
Kegunaan dari Osiloskop
1) Nyalakan osiloskop, pada beberapa jenis terkadang proses boot cukup lama
bahkan hampir sama dengan lamanya proses booting pada PC. Terlebih pada jenis
tabung CRT yang memerlukan pemanasan pada tabung CRT sebelum bisa
menampilkan grafik sinyal
2) Setelah dinyalakan pada display akan muncul garis mendatar
3) Hubungkan probe positif (+) pada terminal kalibrasi, pada beberapa probe
terdapat pilihan untuk faktor pengali yaitu x10 atau x1, pastikan pilihan pada x1
4) Pada tampilan osiloskop akan muncul tampilan sinyal persegi (square wave) dan
pada kondisi ini, harus dicari settingan yang tepat supaya pada layar CRO
menampilkan tegangan 2 Vpp dengan frekuensi 1kHz
5) Ubah dulu pada pilihan tombol trigger, sesuaikan pilihan sesuai channel yang
digunakan, jika menggunakan CH1 maka pilih opsi CH1
6) Coupling pilih ke AC, sesuaikan dengan pilihan pada probe.
7) Pilihan Volt/Div (Vertikal) pilih selector pada 1 Volt, sedangkan Time/div
(Horizontal)pilih pada 0.5 Volt
8) Sesuaikan juga pilihan fokus, intensitas cahaya dan position supaya tampilan
sinyal menjadi jelas
9) Jika sudah menampilkan seperti dibawah ini maka osiloskop siap digunakan
7. Kwh Meter
Wattjam adalah alat ukur energi listrik. Wattjam (Wh = watt-hour) atau kilowatt-
jam (kWh) sebetulnya alat ukur listrik yang banyak terpasang di setiap rumah. Kita
sering salah memahami mengira bahwa alat ukur yang terpasang dirumah adalah alat
ukur daya listrik. Padahal sebetulnya alat ukur listrik yang terpasang dirumah kita itu
adalah Wattjam. Angka penunjuk pun menyatakan nilai energi listrik yang terpakai
dalam rentang waktu tertentu.
Cara menggunakan Kwh Meter
Baik meteran listrik (Kwh meter) digital ataupun analog, sama-sama memiliki
prinsip input yang sama. Yang berbeda hanya meteran listrik digital akan
mengonversi sinyal analog menjadi sinyal digital lalu ditampilkan di layar.
8. Megger
Sebelum melaksanakan uji, hal yang perlu dipersiapkan adalah memastikan alat
yang akan diuji harus terbebas dari tegangan AC maupun DC. Kedua jenis tegangan
tersebut dapat mempengaruhi hasil pengujian. Prosedur pengujian menggunakan
Megger adalah sebagai berikut:
Apabila pada skala 1 jarum bergerak, pindah ke skala 2. Jika hasilnya sama,
pindah ke skala selanjutnya, dan tunggu waktu pengukuran (30 – 60 detik) selesai
atau anggap selesai ketika jarum tidak lagi bergerak.
Catat hasil pengukuran, lalu kalikan hasil tersebut dengan faktor kali dari alat
ukur. Selanjutnya, bandingkan hasil dengan nilai tahanan isolasi yang seharusnya.
9. Wattmeter
Kegunaan Wattmeter
Wattmeter adalah alat ukur untuk daya listrik. Sebetulnya wattmeter adalah
gabungan dari alat ukur listrik dengan alat ukur tegangan listrik, namun dirancang
sedemikian rupa sehingga penunjukkannya menunjukkan nilai daya listrik yang
terpakai.
Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang
diperlukan, merupakan bagian dari peralatan (software) uji coba elektronik yang
digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang
atau satu kali.
Tang ampere merupakan suatu alat yang mempunyai berbagai fungsi. Setiap
teknisi kelistrikan pasti sangat familiar dengan alat ukur satu ini karena cukup mudah
dan praktis digunakan.
Jepitkan rahang tang ampere ke kabel listrik yang diinginkan. Setting saklar
clamp meter ke posisi ampere meter (tertulis huruf A dengan gelombang sinus di
atasnya) dengan cara memutarnya.
Tekan trigger untuk membuka penjepit atau rahang tang ampere. Kemudian
jepitkan ke kabel konduktor yang dialiri listrik (kabel listrik ditengah-tengah penjepit)
kemudian lepaskan trigger clamp meter. Baca nilai ampere yang tertera di layar clamp
meter.
Tacho Meter adalah alat instrument yang dirancang untuk mengukur kecepatan
rotasi dari sebuah objek, seperti alat pengukur dalam sebuah mobil yang mengukur
putaran per menit (RPM) dari poros engkol mesin.
1) Tekan tombol “mode” pada jam tangan Anda hingga Anda berada dalam
mode chronograph. Setelah itu, jarum detik pada jam Anda akan berhenti
bergerak ketika mencapai jam 12.
3) Lihat jarum detik jam tangan Anda. Tentukan dimana posisinya menunjuk
pada dial tachometer. Jumlah ini merupakan kecepatan di mana Anda bepergian
dalam satuan per jam. Contohnya, jika Anda memerlukan waktu satu menit untuk
mencapai jarak 1-2 km, kemungkinan akan mengarah ke angka 90, ini artinya
Anda melaju dengan kecepatan 90 km per jam.
5) Lakukan hal yang sama untuk objek yang bergerak terlalu cepat pada
tachometer, melainkan kali ini kalikan hasil Anda, tidak membaginya. Kenaikan
terkecil yang dapat tercatat secara umum adalah 7,5 detik.
Luxmeter merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat atau
lemahnya cahaya yang terdapat pada suatu ruangan atau tempat tertentu.
Apabila kita telah mengetahui intensitas cahaya pada suatu ruangan, kita dapat
menentukan lampu yang tepat untuk dipasang pada setiap ruangan. Sehingga,
dihasilkan tingkat pencahayaan yang sesuai standar. agar tingkat pencahayaan
ruangan sesuai dengan fungsi ruangan.
LCR Meter merupakan alat yang dapat digunakan untuk pengukuran induksi,
kapasitansi, dan juga resistensi komponen listrik elektrik. Alat ini merupakan
peralatan tes elektronik yang dikenal mengukur inductance (L), capacitance (C),
dan resistance (R) dari komponen. Alat ini mempunyai beberapa jenis dan tipe
yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
5) Membaca nilai yang ada pada layar dan dapat diturunkan 1 tingkat di
bawah posisi awal apabila nilai desimalnya terlalu kecil, sehingga akan
mendapatkan nilai desimal yang tentunya lebih besar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat ukur listrik merupakan peralatan yang diperlukan oleh manusia. Karena
besaran listrik seperti : tegangan, arus, daya, frekuensi dan sebagainya tidak dapat
secara langsung ditanggapi oleh panca indera.