Anda di halaman 1dari 24

Macam macam alat ukur

listrik
Predi Arif Nugroho S.Pd
1 Ampermeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC
maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup.
Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan
elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan
menyisipkan amperemeter secara langsung ke
rangkaian
Bagian terpenting dari Ampermeter adalah
galvanometer. Galvanometer bekerja dengan prinsip
gaya antara medan magnet dan kumparan berarus.
Galvanometer dapat digunakan langsung untuk
mengukur kuat arus searah yang kecil. Semakin besar
arus yang melewati kumparan semakin besar
simpangan pada galvanometer.
Ampermeter terdiri dari galvanometer yang
dihubungkan paralel dengan resistor yang mempunyai
hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan
batas ukur ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat
terbaca pada skala yang ada pada ampermeter.
Alat ini sering digunakan oleh teknisi elektronik yang
biasanya menjadi satu dalam multitester atau
Avometer. Avometer adalah singkatan dari
Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.
2. Voltmeter
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar
tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Selain
itu, alat ini juga bisa digunakan untuk mengukur beda
potensial suatu sumber tegangan, seperti batere, catu
daya, aki, dll.
3. Ohm-meter

Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan
listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus
listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam
ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer
untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada
suatu hambatan listrik (R), yang kemudian
dikalibrasikan ke satuan ohm.
Gambar cara penggunaan Ohmmeter
Tetapi pada umumnya kebanyakan para teknisi
elektro, kelistrikan atau komputer lebih senang
menggunakan alat ukur yang dinamakan
Multimeter/Multitester karena alat ukur ini memiliki
sifat multifungsional, dikarenakan dalam satu alat
ukur bisa dikunakan sebagai Voltmeter, Amperemeter,
dan Ohmmeter.
4. Multitester Analog/Digital
Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang
sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere
meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter),
hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter).
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau
DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan
lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter
analog. Masing-masing kategori dapat mengukur
listrik AC, maupun listrik DC.
Multitester digital multitester analog
Pasanglah probe sesuai dengan kedudukannya. Probe
berwarna merah dicolokkan pada terminal  (+), dan
probe berwarna hitam dicolokkan pada terminal com
(-). Ada beberapa multimeter yang memiliki probe
include dengan multimeternya sehingga tidak perlu
susah-susah memasang
Jenis tegangan. Sebelum melakukan pengukuran kita harus
mengetahui jenis tegangan apa yang akan kita ukur, apakah
tegangan AC (alternating current) atau tegangan DC (direct
current). Dengan mengetahui jenis tegangannya kita dapat
menentukan penempatan selector pada bagian AC atau DC.
Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC
arahkan selektor pada bagian AC. Jika tegangan yang
akan kita ukur adalah tegangan DC maka arahkanlah
selektor pada bagian DC. Jika kita belum mengetahui jenis
tegangannya, supaya aman dalam pengukuran hendaknya
arahkan selektor pada bagian AC (karena tegangan DC
sebenarnya bagian dari tegangan DC).
Besar Tegangan. Sebelum melakukan pengukuran tegangan
hendaknya kita sudah mengetahui berapa besar tegangan yang
akan diukur, untuk memudahkan penentuan Batas Ukur.
Pemilihan batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi
dari tegangan yang diukur (setiap multimeter yang berbeda
merk biasanya berbeda nilai batas ukurnya, sehingga kita harus
menyesuaikan). Misal : kita akan melakukan pengukuran
tegangan PLN, diketahui bahwa jenis tegangan-nya adalah AC
dan besar  tegangan adalah 220 VAC, maka batas ukur yang
harus dipilih (jika menggunakan multimeter di atas) adalah
250 atau 1000. Jika kita belum mengetahui tegangan yang akan
diukur, pilihlah batas ukur yang paling tinggi.
Perhatikan saat melakukan pengukuran, jangan
sampai ujung probe merah dan hitam saling
bersentuhan, karena akan menyebabkan korsleting,
dan akan merusak multimeter.
Pembacaan jarum penunjuk harus tegak lurus. Pada
saat melihat jarum penunjuk jangan sampai bayangan
jarum terlihat (untuk beberapa multimeter biasanya
disediakan cermin/kaca/mirror di antara skala), jika
masih terlihat bayangan jarum maka hasil penunjukan
jarum kurang presisi (tepat).

Anda mungkin juga menyukai