1. Multimeter Analog
Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum
adalah alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan
jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe .
Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan
ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak digunakan untuk
mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan
hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu
pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah
sudah tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.
2. Multimeter Digital
Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter
analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital.
Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat
jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital
dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah
komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.
● Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala
terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω),
tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.
●Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk
menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk
mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik
(probes) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.
●Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan
Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada
multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe
transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan
jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.
●Selain dua multimeter yang telah disebutkan diatas, telah ada perkembangan
pada produk multimeter ini yang disebut multimeter clamp . Berikut
penjelasannya.
●Di bidang teknik listrik dan elektronik, multimeter clamp atau multimeter jepit
adalah perangkat listrik memiliki dua rahang yang terbuka untuk memungkinkan
menjepit di sekitar konduktor listrik. Hal ini memungkinkan sifat-sifat arus listrik
dalam konduktor yang akan diukur, tanpa harus melakukan kontak fisik dengan
konduktor listrik, atau untuk memutuskan untuk penyisipan melalui probe.
Klem saat ini biasanya digunakan untuk membaca besarnya sebuah sinusoidal
saat ini (selalu digunakan dalam arus bolak-balik sistem tenaga (AC) distribusi),
tetapi dalam kaitannya dengan instrumentasi canggih lebih fase dan gelombang
yang tersedia. Arus bolak-balik yang sangat tinggi (1000 A dan lebih) yang
mudah dibaca dengan meteran yang sesuai; arus langsung , dan sangat rendah arus
AC (milliamperes) lebih sulit untuk diukur.
Pada dasarnya merupakan gabungan dari alat ukur tegangan searah, arus
searah dan tegangan bolak-balik. Untuk mengetahui sifatnya, pada pengukuran
tegangan (AC dan DC) perlu di perhatikan sensitivitas yang dinyatakan ohm/volt.
`Tahanan dalam Voltmeter = range x sensitivitas`. Pada pengukuran tegangan AC
perlu diperhatiakan spesifikasi daerah frekuensi. Harga efektif tegangan AC perlu
dikalibrasi dengan gelombang sinus murni.
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik,
arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara
umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk
beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan
sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO
meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Multimeter dibagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan multimeter
digital. Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari,
seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang
analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan
yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi
untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan
multimeter digital.
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih
banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-
tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak,
tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya
dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan
tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service
center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk
memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan
yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
(Sumber:http://www.sisilain.net/2010/10/pengertian-dan-fungsi-multimeter.html)
V. Rangkaian Percobaan
1.(a) 1. (b)
2.(a) 2.(b)
Jelaskan.
Jelaskan.
Jelaskan!
5. Untuk percobaan (3) buat grafik hubungan arus, tegangan, dan tahanan.
6. Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan dan berikan koreksi
kesalahan untuk setiap percobaan. Dan hasilnya dimasukkan ke dalam
tabel.
7. Buat analisa dan kesimpulan saudara.
Jawaban :
1. Lebih teliti menggunakan multimeter analog, karena lebih presisi dan akurat
daripada multimeter digital.
4. Penyimpangan tetap ada yang di sebabkan drop tegangan pada tahanan dalam
ammeter. Jika nilai beban lebih besar dari tahanan dalam ammeter, maka
penyimpangan dapat diabaikan.
5.