Kita dapat memberikan sinyal tegangan bukan berupa sinus pada kedua
kanal. Gambar yang terbentuk pada layar bergantung pada bentuk gelombang
sinyal yang diberikan. Dengan prinsip ini maka dapat mengamati karakteristik
komponen kutub dua.
(Sumber: https://tipsntrik88.wordpress.com/2009/07/07/mengenal-lebih-
dalam-osciloskop/)
Kurva Lissajous
Gambar / Diagram Lissajous definisinya sederhana saja, yaitu adalah
sebuah penampakan pada layar osiloskop yang mencitrakan perbedaan atau
perbandingan Beda Fase, Frekuensi & Amplitudo dari 2 gelombang inputan pada
probe osiloskop.
Definisi Amplitudo
Adalah nilai puncak / Maksimum positif dari sebuah gelombang
sinusoidal. Bila Amplitudo suatu gelombang tertuliskan " 20 " maka nilai keluaran
dari gelombang tersebut akan bergerak dari 0 ke 20 ke 0 ke -20 ke 0 dan ke 20
lagi, begitu seterusnya.
Definisi Frekuensi
Adalah suatu pernyataan yang menggambarkan " Berapa banyak
gelombang yang terjadi tiap detiknya" dalam satuan Hz. Bila disitu tertulis 25Hz
berarti ada 25 gelombang ( 1 gelombang terdiri atas1 Bukit & 1 Lembah ) yang
terjadi dalam 1 detik, ini berarti 1 buah gelombang memakan waktu 1/25 detik =
0.04 detik untuk tereksekusi sepenuhnya ( Inilah yang biasa disebut dengan
Periode Gelombang = Waktu yang dibutuhkan 1 gelombang untuk tereksekusi
seluruhnya ) . Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini:
(Sumber: http://www.sentra-edukasi.com/2009/06/materi-elektro-kurva-
lissajous.html#.UKEgzeKTygY)
V. Prosedur Percobaan
1. Mengukur Karakteristik Komponen Kutub Dua.
1) Buatlah rangkaian seperti gambar (2).
2) Hubungkan generator sinyal dengan input rangkaian
3) Atur frekuensi generator pada 400 Hz.
4) Hubungkan terminal Y pada kanal B, dan terminal X pada Kanal A.
5) Atur selektor time base pada posisi XY.
6) Pilih salah satu komponen kutub dua yang tersedia dan kemudian
hubungkan dengan rangkaian.
7) Atur amplitudo generator sehingga diperoleh gambar yang baik pada
layar osiloskop.
8) Amati dan catatlah bentuk gelonlbang yang terjadi, apakah sesuai
dengan teori ?
9) Ulangi langkah (1) sampai dengan (8) untuk komponen lain yang
tersedia.
Jawaban:
1) Atur selektor time base pada posisi XY, dan saklar pemilih kanal
pada posisi A dan sinkron pada B.
3 dimensi
b. Channel 1
Tegangan= 2 V, Frekuensi= 150 Hz, Osilloskop tegangan= 0,5 V/div
Osilloskop sweep = 2 ms
Channel 2
Tegangan = 2 V, Frekuensi= 100 Hz, Osiloskop tegangan= 0,5 V/div
Osilloskop sweep = 2 ms
3 dimensi
c. Channel 1
Tegangan= 2 V, Frekuensi= 150 Hz, Osilloskop tegangan= 0,1 V/div
Osilloskop sweep = 10 ms
Channel 2
Tegangan = 2 V, Frekuensi= 100 Hz, Osiloskop tegangan= 0,1 V/div
Osilloskop sweep = 10 ms
3 dimensi
d. Channel 1
Tegangan= 2V, Frekuensi= 100 Hz, Osilloskop tegangan= 0,5 V/div
Osilloskop sweep = 2 ms
Channel 2
Tegangan = 2 V, Frekuensi= 100 Hz, Osiloskop tegangan= 0,5 V/div
Osilloskop sweep = 2 ms
3 dimensi
e. Channel 1
Tegangan= 2 V, Frekuensi= 100 Hz, Osilloskop tegangan= 0,5 V/div
Osilloskop sweep = 2 ms
Channel 2
Tegangan = 2 V, Frekuensi= 100 Hz, Osiloskop tegangan= 0,5 V/div
Osilloskop sweep = 2 ms
3 dimensi
f. Channel 1
Tegangan= 2 V, Frekuensi= 50 Hz, Osilloskop tegangan= 2,5 V/div
Osilloskop sweep = 5 ms
Channel 2
Tegangan = 2 V, Frekuensi= 300 Hz, Osiloskop tegangan= 2,5 V/div
Osilloskop sweep = 5 ms
g. Channel 1
Tegangan= 2 V, Frekuensi= 150 Hz, Osilloskop tegangan= 2,5 V/div
Osilloskop sweep = 5 ms
Channel 2
Tegangan = 2 V, Frekuensi= 200 Hz, Osiloskop tegangan= 2,5 V/div
Osilloskop sweep = 5 ms
VIII. Analisa
Pada praktikum ke III yang berjudul Osilloskop 2 yang bertujuan
untuk mempelajari cara penggunaan osilloskop untuk mengamati
komponen kutub dua serta mengukur frekuensi dengan Lissajous . Alat-
alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kabel penghubung atau
jumper, 2 buah function generator, 1 buah sumber daya searah, 1 buah
osilloskop, dan 1 buah multimeter. Osilloskop digunakan untuk melihat
bentuk gelombang tegangan yang keluar dari sumber. Tiap tegangan akan
mengeluarkan gelombang dengan panjang Vmax dan Vmin yang
berbeda-beda. Hal tersebut bergantung pada nilai frekuensi yag
digunakan pada function generator. Pada praktikum kali ini kita
menggunakan 2 function generator sehingga pada layar osilloskop
menampilkan 2 gelombang yang berbeda secara berdampingan apabila
memiliki tegangan dan frekuensi yang berbeda. Osilloskoo memuculkan
gambar gelombang sinusoidal dan gelombang 3 dimensi. Dalam
gelombang sinusoidal terdapat dua buah gelombang yang besarannya
tergantung dari tiap frekuensi yang digunakan pada function generator
dan tegangan yang digunakan. Pada gelombang 3 dimensi kedua
gelombang membentuk gelombang tanpa putus sehingga berbentuk
seperti sebuah pola.
Multimeter pada praktikum ini digunakan untuk mengukur
tegangan yang keluar dari sumber. Pada layar osilloskop aka keluar
bentuk gelombang dari tegangan. Dari bentuk gelombang tersebut kita
dapat mengetahui Vmax dan Vmin dari gelombang tegangan yang
muncul. Vmax dan Vmin gelombang dapat dilihat dari skala yang ada
pada layar osilloskop. Kemudian skala itu di sesuaikan dengan nilai
osilloskop tegangan dan osilloskop sweep. Skala osilloskop sweep akan
mempengaruhi bentuk gelombang. Semakin besar skala osilloskop sweep
maka gambar gelombag akan semakin tingi, sebaliknya semakin kecil
skala osilloskop sweep maka gambar gelombang akan semakin rendah.
IX. Kesimpulan
1. Tegangan sumber dan frekuensi mempengaruhi besar gelombang
yang ditampilkan osiloskop.
2. Penggunaan 2 buah function generator yang memiliki frekuensi
yang berbeda menghasilkan 2 gelombang berbeda pada osilloskop.
3. Gelombang 3 dimensi akan membentuk sebuah gelombang tanpa
putus yang terlihat sehingga terbentuk seperti pola.
4.
X. Lampiran Alat
DAFTAR PUSTAKA