Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TEORI

OSCILOSKOP

Disusun Oleh:

1. AKHMAL FAIRIL RIFKI (230101050)


2. FIRMAN MAULANA ARDIANSYAH (230301054)
3. M FIKRI ZIDAN FIRMANSYAH (230201061)
4. MOHAMMAD SULTHAN ZAKY (230201062)
5. RAHMAN KUSUMA WARDANI (230201066)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN REKAYASA ELEKTRO DAN MEKATRONIKA

POLITEKNIK NEGERI CILACAP

2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................. 2


2.1 Penjelasan Osciloskop.................................................. 2
2.2 Fungsi Osciloskop........................................................ 3
2.3 Cara Penggunaan Osciloskop....................................... 3
2.4 Contoh Penggunaan dan Perhitungan Hasil ................ 4
2.5 Cara Kerja Osciloskop................................................. 6

BAB III KESIMPULAN.................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk mengetuhi polaritas arus dan tegangan
searah yang selalu tetap dan arus bolak balik yang selalu berubah-ubah. Melalui
Osiloskop juga diamati nilai frekuensi dan bentuk gelombang yang dihasilkan. Jadi,
Osiloskop adalah peralatan elekttronika yang digunakan untuk memperlihatkan bentuk
tegangan listrik. Misalnya, kita tidak pernah bisa melihat signal yang dipancarkan oleh
Hendphone yang kita gunakan. Dengan bantuan Osiloskop, signal tersebut di
perlihatkan di layar osiloskop, sehingga dapat dilihat bentuk gelombang, panjang
gelombang atau frekuensi gelombang, maupun cacat gelombang. Berdasatkan cara
kerja nya osiloskop dibedakan menjadi dua bagian yaitu Osiloskop Analog dan
Osiloskop Digital.Dalam makalah ini kami akan membahas tentang pengertian
osiciloskop

1.2 Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai bahan pembelajaran bersama mengenai
osiloskop dan menambah wawasan mengenai alat-alat ukur dalam fisika.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENJELASAN TENTANG OSCILOSKOP

Menurut David Haliday (1992) : Osiloskop adalah suatu hal yang digunakan untuk
mengamati bentuk gelombang dan pengukurannya. Komponen utama osiloskop adalah
tabung sinar katoda. Komponen utama sinar katoda (Cathode ray tube) atau CRT
adalah :
1. Perlengkapan senapan elektron.
2. Perlengkapan pelat defleksi.
3. Layar frouorosensi.
4. Tabung gelas dan dasar tabung.

Menurut Jeweet,dkk (2000) : Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan
panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna-
warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat
garis-garis melintang secara vertikal dan horizontol yang membentuk kotak-kotak dan
disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu
tegangan. Panel kontrol berisi tombol.-tombol yang bisa digunakan untuk
menyesuaikan tampilan dilayar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang
bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu
untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.

Menurut Michel Tooley (2002) : Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk
menyelidiki gejala yang bersifat periodik. Kompenen utama osiloskop adalah tabung
sinar katoda (CRT). Prinsip kerja tabung sinar katoda adalah sebagai berikut: elektron
dipancarkan dan katoda akan menumbuk bidang gambar yang dilapisi oleh zat yang
bersifat flourecent. Bidang gambar ini berungsi sebagai anoda.
Arah gerak elektron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetik.
Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk mempengaruhi
gerak elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng kapasitor yang
dipasang secara vertikal maka akan terbentuk garis lurus vertikal didinding gambar.
Selanjutnya, jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodik maka elektron
yang pada mula nya bergerak secara vertikal kini juga bergerak secara horizontal
dengan laju tetap. Sehingga pada gambar terbentuk grafik sinusoidal.

Menurut Williamm B Cooper (1993) : Pada saat mengukur dengan osiloskop, basis
waktu secara periodik menggerakan bintik cahaya dari kiri kekanan melalui permukaan
layar. Tegangan yang akan diperiksa dimasukan ke Y atau masukan vertikal osiloskop
menggunakan bintik keatas dan kebawah sesuai dengan nilai tegangan yang
dimasukkan.

iv
Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan berkas gambar pada layar yang menunjukan
variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berkurang
dengan laju yang cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam
pada layar.

2.2 FUNGSI OSKILOSKOP


Fungsi dari alat ukur osiloskop ini yaitu:

 Dapat menyelidiki peristiwa atau gejala yang bersifat periodik


 Dapat mengamati bentuk gelombang kotak dari tegangan listrik
 Dapat menganalisis gelombang dalam rangkaian elektronika
 Dapat mengamati amplitudo tegangan, frekuensi, periode dari sinyal yang tidak
diketahui
 Dapat mengetahui amplitudo modulasi yang dihasilkan pemancar radio
maupun generator pembangkit sinyal
 Dapat menganalisis karakteristik besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang
terlihat pada layar monitor
 Dapat mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran
 Dapat mengukur tegangan arus searah atau arus bolak-balik dan menghitung
frekuensi.
 Mengetahui noise pada rangkaian listrik.
 Membedakan arus AC dan DC.

2.3 CARA PENGGUNAAN OSCILOSKOP


Langkah-langkah dalam menggunakan osiloskop, sebagai berikut:

 Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengkalibrasi dengan cara


menghubungkan osiloskop pada jaringan listrik kemudian menghidupkannya.
Selanjutnya mengamati tampilan pada layar monitor yang akan muncul garis
lurus mendatar (apabila tidak ada sinyal yang masuk).
 Selanjutnya atur fokus, intensitas, kemiringan, X posisi, Y posisi, dengan
mengatur posisi tersebut kemudian mengamati hasil pengukuran.
 Langkah selanjutnya gunakan tegangan referensi pada osiloskop sehingga dapat
melakukakan kalibrasi. Ada dua tegangan referensi yang dapat dijadikan acuan
yaitu tegangan persegi 2 vpp dan 0,2 vpp dengan frekuensi 1 KHz.
 Masukan probe pada terminal acuan sehingga akan muncul tegangan persegi yang
kemudian akan tertera pada layar monitor.
 Apabila yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 vpp, maka pada posisi 1 Volt/div
(satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 Volt) akan terdapat nilai tegangan
dari puncak ke puncak sebayak 2 kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak
horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu kotak.

v
2.4 CONTOH PENGGUNAAN DAN PERHITUNGAN HASIL
PEMBACAAN OSCILOSCOP

A. Mengukur satu sinyal listrik

Jika kita ingin memvisualisasikan tegangan listrik, langkah-langkahnya adalah sebagai


berikut:

1. Hubungkan kutub positif (probe merah) sumber tegangan ke probe berbentuk


pengait di osiloskop, kita gunakan function generator sebagai sumber tegangan.
Sumber berupa tegangan sinusoidal, frekuensi 15kHz dan amplitudo 5V.
Sedangkan probe hitam(negative) dihubungkan dengan capit kecil osiloskop.
Perhatikan ilsutrasi di bawah ini:

2. Selanjutnya tekan tombol AUTO, tunggu sebentar maka sinyal ditampilkan


pada layar. Perhatikan gambar berikut ini:

vi
3. Untuk mengetahui amplitude gelombang, perhatikan pada bagian bawah layar
yang ditandai dengan warna kuning (untuk channel 1). Tertulis 500mV, apa
artinya? Amplitudonya sebesar 500mV x 10 = 5V. 10 adalah factor pengali,
kita ketahui saat kalibrasi atau sebenarnya pengali ini dapat dipilih pada probe
osiloskop, ada dua pilihan yaitu pengali 1 dan 10, sebaiknya pakai pengali 10
supaya oslioskop lebih maksimal dalam menampilkan sinyal.
4. Sedangkan untuk sumbu x terdiri dari frekuensi dan periode, pada layar di
gambar 5 sudah tertulis dengan jelas bahwa frekuensinya sebesar 15kHz dan
periode sebesar:

T=1f

T=115000=0,0667ms=66,7μs
Nilai perhitungan periode hamper sama dengan periode pada layar di osiloskop
yaitu sebesar 66,8 us (mikro detik).

B. Mengukur dua sinyal listrik sekaligus

Pada osilsokop yang kita gunakan, terdapat 4 input untuk sinyal listrik artinya
kita bisa mengukur 4 sinyal listrik sekaligus. Tapi pada saat ini, kita hanya
menampilkan dua sinyal masukan. Misalkan sumber pertama adalah tegangan
sinusoidal dan tegangan kedua adalah gelombang sinusoidal dengan amplitude
dan frekuensi yang sama.

1. Sinusoidal pertama dihubungkan ke channel 1 sedangkan gelombang kedua ke


channel 2 osiloskop, perhatikan gambar berikut ini:

vii
2. Tekan tombol AUTO pada osiloskop, maka tampilan sinyalnya adalah sebagai
berikut:

3. Kita dapat merubah tinggi sinyal dengan cara memutar tombol 2(perhatikan
gambar 3) Ke kiri ke kanan, selain itu kita juga dapat mengatur lebar sinyal
dengan cara memutar kiri kanan pada tombol 3.
4. Perhatikan bahwa tulisan berwarna kuning adalah untuk gelombang pada
channel 1 sedangkan yang warna biru untuk channel 2. Lalu apa tujuannya
menampilkan dua sinyal sekaligus? Supaya kita dapat membandingkannya,
misalkan ingin membandingkan sinyal sebelum dan setelah diberi rangkaian
penguat, dan lain sebagainya.

2.5 CARA KERJA OSCILOSKOP

viii
Osiloskop terdiri dari dua jenis, osiloskop CRT (cathode ray tube) dan osiloskop DSO
(digital storage oscilloscope). Osiloskop CRT atau biasa disebut juga dengan osiloskop
sinar katoda adalah tipe osiloskop lama, alat ini menampilkan sinyal listrik (tegangan
listrik) menggunakan sinar katoda. Sedangkan osiloskop DSO atau osiloskop digital
memvisualisasikan sinyal listrik pada layar LCD dengan memanfaatkan ADC (analog
to digital converter). Alat ini adalah osiloskop yang lebih modern karena kita bisa
menyimpan data-data dan bentuk sinyal yang ditampilkannya ke dalam flash disk, serta
masih banyak fitur menarik lainnya.
A. Osiloskop Digital

Osiloskop DSO atau digital pertama kali dibuat oleh perusahaan bernama Nicolet Test
Instrument pada tahun 1980an, saat itu frekuensi ADC (analog-to-digital-converter)
yang digunakan masih relative lambat yaitu sebesar 1 MHz. Osiloskop digital yang
digunakan saat ini merupakan sebuah computer dengan kemampuan konversi analog ke
digital (ADC) yang sangat presisi untuk pengambilan sampel tegangan yang akan
divisualisasikan. Gambar di bawah ini adalah diagram alur.

Penjelasan masing-masing bagian pada gambar di atas adalah sebagai berikut:

Probe

Probe berfungsi untuk mengukur tegangan pada dua titik / terminal, jadi sinyal masuk pertama
kali melalui probe.

Amplifier/attenuator

Pada bagian ini terdiri dari rangkaian listrik yang berfungsi untuk melakukan penguatan
(amplify) sinyal masukan sehingga sampel sinyal tersebut dapat ditampilkan pada layar.
Kenapa yang ditampilkan sinyal hasil capture dan bukan sinyal aslinya? Karena itu bertujuan
untuk menghindari kerusakan komponen atau rangkaian yang ada di dalam osiloskop.

Trigger select

Sebagian besar osiloskop modern memiliki fitur ini, fungsinya adalah kita sebagai user
diberikan pilihan untuk memilih sinyal internal atau external untuk mentrigger tampilan bentuk
gelombang

ix
Control logic

Pengguna diberikan pilihan untuk mengatur/ setting bagaimana sinyal dicapture dan
ditampilkan.

ADC

ADC berfungsi untuk mengambil sampel dari sinyal listrik yang sudah dikuatkan (amplify)
pada waktu tertentu (diatur oleh control logic). Sample sinyal tersebut kemudian dikonversi
menjadi bilangan biner, kemudian disimpan dalam memory.

Memory

Memory berisi informasi digital yang merepresentasikan sampel dari sinyal listrik. Informasi
ini kemudian digunakan untuk membuat sinyal tiruan semirip mungkin dengan sinyal listrik
aslinya

Time base

Dikontrol oleh control logic, time base berfungsi untuk mengontrol sumbu horizontal pada
layar osiloskop. Pengguna dapat mengatur lebar sinyal listrik baik itu sinusoidal, kotak, dan
lain-lain.

Display

Display berfungsi untuk menampilkan data yang diperoleh di memory, dikombinasikan dengan
informasi dari time base kemudian menampilkan bentuk gelombangnya di layar oslioskop.

B. Tombol-tombol yang ada pada osiloskop

Kami akan memperkenalkan beberapa tombol di osiloskop digital yang sering


digunakan saat memvisualisasikan sinyal listrik. Perhatikan gambar di bawah ini:

x
fungsi dari tiap tombolnya dijelaskan sebagai berikut:

Tombol 1

1 adalah tombol untuk memilih channel, jika ingin menampilkan gelombang pada channel 1
maka CH1 dipencet, begitu juga dengan yang lain. Kita bisa menampilkan lebih dari satu
gelombang dalam satu waktu, bisa menampilkan 2, 3 dan 4 gelombang.

Tombol 2

Masuk ke dalam blok pengaturan sinyal secara vertical, jadi pada tombol ini kita bisa mengatur
ketinggian gelombang. Di atasnya terdapat tombol position, fungsinya adalah untuk mengatur
letak gelombang. Jika dirasa terlalu atas maka bisa diturunkan ke bawah, begitu juga
sebaliknya.

Tombol 3

Masuk ke dalam blok pengaturan sinyal secara horizontal, jadi pada tombol ini kita bisa
mengatur lebar gelombang. Di atasnya terdapat tombol position, fungsinya adalah untuk
mengatur letak gelombang. Jika dirasa terlalu kiri maka bisa digeser ke kanan, begitu juga
sebaliknya.

Blok 4

Pada blok ini merupakan tempat menghubungkan probe ke channel 1 sampai dengan channel 4.

Tombol 5

Tanda print, merupakan tombol yang digunakan untuk menyimpan file gambar dari tampilan
osiloskop yang kemudian disimpan pada flash disk.

Blok 6

Blok ini berisi berbagai macam pengaturan seperti: coupling, BW limit, Probe, invent, volt/div,
dan unit (satuan, bisa V, mV, dll)

Blok 7

Blok ini berisi berbagai pengaturan untuk: periode, frekuensi, rise time, fall time dan width
(lebar sinyal).

Tombol 8

Auto adalah fitur yang digunakan untuk menampilkan gelombang pada skala (volt/div dan
time/div) terbaik, sehingga kita tidak perlu lagi mengatur volt/div dan time/div. osiloskop yang
melakukannya secara otomatis.

Tombol 9

Tombol intensity berfungsi untuk pengaturan kecerahan gelombang, diputar ke kanan artinya
makin cerah sedangkan ke kiri makin redup.

xi
Tombol 10

Dua buah kaitan/terminal, biasanya digunakan untuk menghubungkan probe pada channel ke
pin ini. Tujuannya adalah untuk melakukan kalibrasi pada osiloskop.

Colokan 11

Tempat memasang flash disk. Pada sat gambar diambil, flash disk sedang dicolokkan ke
osiloskop.

xii
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan
1. Fungsi osiloskop secara umum adalah untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal
yang sedang diamati.

2. Ada dua jenis osiloskop yaitu:


Osiloskop Analog : Osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk
menggerakkan berkas electron dalam tabung sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada
layar osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.
Osiloskop Digital : Osiloskop digital umumnya tidak lagi menggunakan tabung CRT,
melainkan diukur oleh microprocessor didalamnya. Lalu hasil outputnya ditampilkan
ke layar LCD, dipermanis tampilannya, memakai warna segala gelombangnya jika
LCD osiloskop tersebut berwarna.

3. Cara penggunan osiloskop adalah yang pertama pengkalibrasian, kemudian menyetel


fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position, setelah probe dikalibrasi maka
dengan menempelkan p robe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul
tegangan persegi pada layar. Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah
vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

https://te.umtas.ac.id/2017/06/06/oscilloscope/
https://pribadiasik.blogspot.com/2015/07/makalah-osiloskop-teori.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Osiloskop

xiv

Anda mungkin juga menyukai