Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ALAT – ALAT UKUR FISIKA OSILOSKOP

Dosen Pengampu : Dr.Rita Juliani, M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Fania Wahdini (4203321009)


2. Mira Amelia (4202421012)
3. Restina Tiolenta Sihombing (4201121017)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.

Makalah ini disusun sebagai bahan pembelajaran bersama dan juga tugas kelompok untuk
mata kuliah Alat – Alat Ukur Fisika. Adapun isi dari makalah ini adalah mengenai Osiloskop.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai suatu bacaan, yang dapat menambah
pengetahuan bagi pembacanya. Namun, makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
saran yang positif dari pembaca sangat diharapkan oleh kami sebagai penyusun demi
tersempurnanya makalah ini.

Medan, 03 Desember 2020

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk mengetuhi polaritas arus dan tegangan searah
yang selalu tetap dan arus bolak balik yang selalu berubah-ubah. Melalui Osiloskop juga
diamati nilai frekuensi dan bentuk gelombang yang dihasilkan.Jadi, Osiloskop adalah
peralatan elekttronika yang digunakan untuk memperlihatkan bentuk tegangan listrik.
Misalnya, kita tidak pernah bisa melihat signal yang dipancarkan oleh Hendphone yang kita
gunakan. Dengan bantuan Osiloskop, signal tersebut di perlihatkan di layar osiloskop,
sehingga dapat dilihat bentuk gelombang, panjang gelombang atau frekuensi gelombang,
maupun cacat gelombang. Berdasatkan cara kerja nya osiloskop dibedakan menjadi dua
bagian yaitu Osiloskop Analog dan Osiloskop Digital.Dalam makalah ini saya akan
membahas tentang pengertian osiloskop dan prinsip kerja Osiloskop.

B. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai bahan pembelajaran bersama mengenai osiloskop
dan menambah wawasan mengenai alat-alat ukur dalam fisika.

C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari osiloskop ?
2. Apa saja jenis – jenis osiloskop ?
3. Bagaimana cara kerja osiloskop ?
BAB II
ISI

Osilokop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik
agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode.

Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk bermacam-macam pengukuran besaran fisika.
Besaran listrik yang dapat diukur dengan menggunakan alat itu antara lain tegangan searah,
tegangan bolak-balik, arus searah, arus bolak-balik, waktu, sudut fasa, frekuensi, dan untuk
bermacam kegiatan penilaian bentuk gelombang seperti waktu timbul dan waktu turun.
Banyak besaran nirlistrik seperti tekanan, gaya tarik, suhu, dan kecepatan dapat diukur
dengan menggunakan tranduser sebagai pengubah ke besaran tegangan.

Gambar Osiloskop

LANGKAH KERJA OSILOSKOP

Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabung
panjang yang disebut tabung sinar katode (Cathode Ray Tube /CRT) atau disebut juga
Osiloskop sinar katoda (Cathode ray oscilloscop/CRO) adalah instrumen laboratorium yang
digunakan untuk pengukuran dan analisa bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dalam
rangkaian-rangkaian elektronik. CRO/CRT dapat menyajikan gambaran visual dari berbagai
fonemena dinamik melalui pemakaian transducer yang mengubah arus, tekanan, regangan,
temperatur, percepatan, dan banyak besaran fisis lainnya menjadi tegangan.

Menurut prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yaitu tipe analog (ART-analog real time
oscilloscope) dan tipe digital (DSO-digital storage osciloscope).
a. Osiloskop Analog

Osiloskop analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya relatif lebih
murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah
dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di
layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat
gelombang-gelombang yang kompleks misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang
dimodulasi amplitudo. Sedangkan keterbatasanya adalah tidak dapat menangkap bagian
gelombang sebelum terjadinya event picu serta adanya kedipan (flicker) pada layar untuk
gelombang yang frekuensinya rendah(sekitar 10-20 Hz).

Penjelasan untuk skema prinsip kerja osiloskop analog :

1. Saat kita menghubungkan probe (kabel penghubung yang ujungnya diberi penjepit) ke
sebuah rangkaian, sinyal tegangan mengalir dari probe menuju ke pengaturan vertikal dari
sebuah sistem osiloskop (Vertical System), sebuah attenuator akan melemahkan sinyal
tegangan input sedangkan amplifier akan menguatkan sinyal tegangan input. Pengaturan ini
ditentukan oleh kita saat menggerakkan kenop "Volt/Div" pada user interface Osiloskop.

2. Tegangan yang keluar dari sistem vertikal lalu diteruskan menuju pelat defleksi vertikal
pada sebuah CRT (Catode Ray Tube), sinyal tegangan yang dimasukkan ke pelat ini nantinya
akan digunakan oleh CRT untuk menggerakkan berkas-berkas elektron secara bidang vertikal
saja (ke atas atau ke bawah).

3. Sampai point ini dapat disimpulkan bahwa sistem vertikal pada osiloskop analog berfungsi
untuk mengatur penampakan amplitudo dari sinyal yang diamati.

4. Selanjutnya sinyal masuk ke dalam pelat defleksi vertikal. Sinyal tegangan yang
teraplikasikan disini menyebabkan berkas-berkas elektron bergerak. Tegangan positif
mengakibatkan berkas elektron bergerak ke atas, sedangkan tegangan negatif menyebabkan
elektron terdorong ke bawah.

5. Sinyal yang keluar dari vertical system tadi juga diarahkan ke trigger system untuk
memicu sweep generator dalam menciptakan apa yang disebut dengan "Horizontal Sweep"
yaitu pergerakan elektron secara sweep - menyapu ke kiri dan ke kanan - dalam dimensi
horizontal atau dengan kata lain adalah sebuah ungkapan untuk aksi yang menyebabkan
elektron untuk bergerak sangat cepat menyeberangi layar dalam suatu interval waktu tertentu.
Pergerakan elektron yang sangat cepat (dapat mencapai 500,000 kali per detik) inilah yang
menyebabkan elektron tampak seperti garis pada layar (misalnya seperti daun kipas pada
kipas angin yang tampak seperti lingkaran saja saat berputar).

6. Pengaturan berapa kali elektron bergerak menyebrangi layar inilah yang dapat kita anggap
sebagai pengaturan Periode/Frekuensi yang tampak pada layar, bentuk konkretnya adalah
saat kita menggerakkan kenop Time/Div pada Osiloskop.
7. Pengaturan bidang vertikal dan horizontal secara bersama-sama akhirnya dapat
mempresentasikan sinyal tegangan yang diamati ke dalam bentuk grafik yang dapat kita lihat
pada layar CRT.

Tahapan Penyetaraan (Kalibrasi) Osiloskop Analog :

1. Sesuaikan tegangan masukan sumber daya AC 220 yang ada di belakang osiloskop
sebelum kabel daya AC dimasukkan stop kontak PLN.

2. Nyalakan osiloskop dengan menekan tombol power.

3. Set saluran pada tombol CH1.

4. Set mode pada Auto.

5. Atur intensitas, jangan terlalu terang pada tombol INTEN.

6. Atur posisi berkas cahaya horizontal dan vertikal dengan mengatur tombol yang bernama
horizontal dan vertikal.

7. Set level mode pada tengah-tengah (-) dan (+).

8. Set tombol tegangan (volt/div) bertanda V pada 2 V, sesuaikan dengan memperkirakan


terhadap tegangan masukan.

9. Pasang probe pada salah satu saluran, (misal CH1) dengan tombol pengalih AC/DC pada
kedudukan AC.

10. Atur saklar/switch pada pegangan probe dengan posisi pengali 1x.

11. Tempelkan ujung probe pada titik kalibrasi.

12. Atur Time/Div pada posisi 1 ms agar tampak kotak-kotak garis yang cukup jelas.

13. Setelah tahapan 11, osiloskop siap digunakan untuk mengukur tegangan

Mengukur gelombang pada Osiloskop

1. Diketahui kecepatan (V) gelombang yaitu 15 m/s dan waktu tempuhnya (t) 2 second.
Ditanyakan kecepatan maksimal satu gelombang (Vmax), Waktu dalam satu gelombang (T),
dan Frekuensi satu gelombang (F).

- Mencari Vmax

Vmax = V x Jumlah kotak yang dilalui gelombang dalam garis vertical

= 15 m/s x 5 kotak= 75 m/s - Mencari Periode/ T


T = t x jumlah kotak yang dilalui gelombang dalam garis Horizontal

= 2 second x 20

= 40 second

- Mencari Frekuensi/ f

F = 1/T

= 1/40

= 1/40 Hz

2. Diketahui kecepatan (V) gelombang yaitu 10 m/s dan waktu tempuhnya (t) 1 second.
Ditanyakan kecepatan maksimal satu gelombang (Vmax), Waktu dalam satu gelombang (T),
dan Frekuensi satu gelombang (F).

- Mencari Vmax

Vmax = V x Jumlah kotak yang dilalui gelombang dalam garis vertical

= 10 m/s x 3 kotak

= 30 m/s

- Mencari Periode/ T

T = t x jumlah kotak yang dilalui gelombang dalam garis Horizontal

= 1 second x 12

= 12 second

- Mencari Frekuensi/ f

F = 1/T

= 1/12

= 1/12 Hz
BAB III

KESIMPULAN

Melalui pembahasan materi tersebut dapat kita simpulkan bahwa, Osiloskop adalah alat ukur
elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan
dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron
memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.

Berikut ini pengukuran yang bisa kita lakukan dengan menggunakan osiloskop meliputi :

1. pengukuran tegangan DC,

2. mengukur tegangan AC, periode, dan frekuensi,

3. mengukur arus listrik AC,

4. pengukuran beda phasa tegangan dengan arus listrik AC, dan

5. pengukuran sudut penyalaan thyristor.

Secara umum fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu yag ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal listrik
yang sedang kita amati.

Terdapat beberapa jenis tegangan gelombang yang terdapat pada osiloskop yaitu
gelombang sinusoida/sinus, gelombang blok/kotak, gelombang gigi gergaji dan gelombang
segitiga.

Layar osiloskop terbagi atas 8 skala besar arah vertikal dan 10 kotak dalam arah
horizontal. Cara penggunaan osiloskop adalah pertama pengkalibrasian kemudian menyetel
fokus, intensitas, kemiringan, x position dan y position, setelah probe dikalibrasi maka
dengan menempelkan probe ke terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi
pada layar.
Daftar Pustaka

Wahyuni, Agus. 2012. Alat Ukur dan Pengukuran. Banda Aceh.

Tooley, Michael. 2002 . Prinsip dan Aplikasi Rangkaian Elektronika edisi kedua.Jakarta ;
Penerbit Erlangga.

http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/02/cara-kerja-osciloscope-analog.html.

http://vebiyantims.wordpress.com/.

http://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/65-kegunaan-
osciloscope-.html.

Anda mungkin juga menyukai