Anda di halaman 1dari 10

“Rangkaian

Transien Kondisi
Awal”
PSPF D 2020
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Start Now
Our Team
Mempersembahkan…

KELOMPOK 6 :

1. Chrismas A Simanjuntak (4203121012)


2. Erdina Sari Sinaga (4203121029)
3. Fitri Handayani (4203321021)
4. Rosyidah Shafwan (4203121013)
5. Surya Azi Rifandha (4203121023)

Back Next
A. Rangkaian Transien
“Transien (gejala peralihan) adalah perubahan nilai tegangan atau arus maupun
keduanya baik sesaat maupun dalam jangka waktu tertentu dan kondisi tunaknya
(steady state).”
Fenomena peralihan dalam rangkaian transient adalah suatu manifestasi
keluaran dari keadaan perubahan mendadak didalam suatu rangkaian listrik pada
suatu saklar membuka, menutup, atau timbulnya gangguan (fault) pda sistem
tersebut.
Penyebabnya adalah dapat dari lingkungan atau faktor eksternal seperti petir, dan
dapat juga akibat perlakuan terhadap sistem itu sendiri atau faktor internal seperti
switching. Kondisi transien dapat berupa tegangan atau arus. Pada rangkaian listrik,
transien merupakan suatu karakteristik respon alami tegangan atau arus dari sistem
yang terdiri dari :
● komponen resistif (R),
● induktif (L) dan
● kapasitif (C) .
Next
Back
B. Penyebab transien pada Rangkaian Listrik

Penyebab fenomena transien adalah karena adanya perubahan parameter rangkaian , yang
biasanya terjadi akibat pensaklaran, rangkaian terbuka (open circuit) atau hubungan
singkat (short circuit).

C. Keadaan Transien
Transien yang terjadi pada saat pembukaan saklar maka akan terjadi
perubahan besar nya arus.
Pada bentuk gelombang arus untuk rangkaian R-L
didapat :
I= arus awal (Ampere)
V= tegangan (Volt)
R= tahanan (Ohm)
L= Induktansi (Henri)
is= arus keadaan steady state (Ampere)
it= arus Transien (Ampere)
t= waktu (detik)
D.Kondisi Awal
Dalam analisis rangkaian transien perlu dibedakan menjadi 3 daerah waktu:
• Sesaat sebelum dilakukan perubahan pada rangkaian, yang dilambangkan pada saat t (0-)
• Saat terjadinya perubahan yang dilambangkan pada saat t(0) .
• Sesaat setelah terjadinya perubahan yang dilambangkan pada saat t ( 0+ ) .

Kondisi awal suatu rangkaian :


 
1. Komponen Resistif (R) 
Pada resistor ideal, arus dan tegangan dihubungkan dengan hukum Ohm V = IR, bila tegangan
tegangan yang dikenakan pada resistor (unit step) maka arus akan
1 mempunyai bentuk yang sama
dengan tegangan yang hanya dirubah oleh faktor ( ), makaR dapat dikatakan bahwa arus yang
mengalir pada resistor akan segera berubah dengan seketika bila tegangan pada terminal resistor
tersebut dirubah, sehingga dapat dikatakan bahwa pada resistor :

R(0-) ≠ iR(O) ≠ iR(0+)


2. Komponen L
Arus yang mengalir pada induktor tidak dapat berubah dengan seketika, karena energi yang secara
tiba-tiba diberikan pada induktor tidak akan merubah arus yang ada sebelumnya pada induktor
tersebut, maka induktor akan bersifat sebagai rangkaian terbuka pada saat energi yang baru
dikenakan pada induktor tersebut, dengan demikian arus iL(0-) yang mengalir akan tetap mengalir
disaat terjadinya perubahan pada terminal induktor, atau dapat dikatakan:
iL(0-) = iL(0) = iL(0+)

3. Komponen C
Tegangan pada kapasitor C yang memiliki kapasitansi tetap tidak dapat berubah dengan seketika,
hal ini dapat dilihat dari bila sebuah kapasitor yang tidak bermuatan dihubungkan ke sumber
energi, maka arus akan mengalir dalam waktu sesaat sehingga kapasitansi ekivalen dengan suatu
rangkaian hubung singkat, hal ini disebabkan tegangan dan muatan adalah berbanding lurus dalam
kapasitor [v = q /c] sehingga muatan nol sebanding dengan tegangan nol (sifat hubungan singkat)
Adapun sifat dari ketiga komponen tersebut secara ringkas dapat
diperlihatkan sebagai berikut :
E. Kondisi Awal dari Turunan pertama Rangkaian R-L Seri
Adapun langkah-langkah untuk kondisi awal dari suatu turunan pada rangkaian :
● Gantikan semua induktor dengan dengan rangkaian terbuka atau dengan sumber arus yang
memiliki arus sebesar arus yang mengalir pada saat t (0+) .
● Gantikan semua kapasitor dengan hubungan singkat atau dengan sumber tegangan
●  Resistor/tahanan dibiarkan tetap tanpa ada perubahan.

Rangkaian seri RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor (R),
induktor (L) dan kapasitor (C) yang dihubungkan dengan sumber
tegangan AC dan disusun secara seri. Hambatan yang dihasilkan oleh
resistor disebut resistansi, hambatan yang dihasilkan oleh induktor
disebut reaktansi induktif (XL), dan hambatan yang dihasilkan oleh
kapasitor disebut reaktansi kapasitif (XC). Ketiga besar hambatan
tersebut ketika digabungkan dalam disebut impedansi (Z) atau
hambatan total.
CONTOH SOAL

1.Tentukanlah besar tegangan maksimum yang dibutuhkan agar dihasilkan kuat


arus maksimum sebesar 4 A !

Diketahui:
R = 60 Ω
XL = 120 Ω
XC = 40 Ω
Imax = 4 A

Ditanya: Vmax ?
Jadi besar tegangan maksimum
yang dibutuhkan yaitu 400 volt
Vmax = Imax . Z = 4 (100) = 400 Volt
Thanks
Do you have any questions?
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik.

KELOMPOK 6

Anda mungkin juga menyukai