Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK RIVIEW

RANGKAIAN LISTRIK DC
Joni Syafrin Rambey,S.T.

Disusun Oleh :

Wahyuni Hsb (5182131005)


Harti Mariani Ritonga(5183331009)

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga Critical
Book Review ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan bapak dosen pengampu dalam menyusun Critical Book Review ini.
Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah saya yaitu ”Rangkaian
Listrik DC”

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca, Jika ada isi yang kurang relevan maka untuk ke depannya saya akan
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi dari
sebelumnya.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun kurangnya pengalaman saya, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 06 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................2

Daftar isi......................................................................................................3

BAB I Pendahuluan...................................................................................4

Latar Belakang.............................................................................................4

Tujuan..........................................................................................................4

Manfaat ......................................................................................................4

BAB II Isi....................................................................................................5

Identitas Buku.............................................................................................5-6

Ringkasan Buku...........................................................................................7-13

BAB III Pembahasan.................................................................................14

Kelebihan Buku...........................................................................................14

Kekurangan Buku.........................................................................................14

BAB IV Penutup........................................................................................15

Kesimpulan.................................................................................................15

Saran............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep arus listrik lebih sederhana daripada konsep gaya atau tenaga.Arus listrik
didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang melewati suatu luas penampang tertentu
persatuan waktu.Arus adalah kecepatran perubahan aliran muatan positif bersih (neto) yang
merupakan besaran scalar. Jika ada arus mengalir dalam rangkaian maka timbul medan gaya
lain di sekitar rangkaian tersebut. Medan ini disebut medan magnet yang muncul sekaligus
dengan medan listrik. Dalam rangkaian listrik dapat menggunakan besaran apa saja namun,
ada rasa cukup kesulitan. Karena itu akan diperkanalkan sejumlah konsep abstrak seperti
tegangan,resistansi, induktansi, kapasitansi, daya dan tenaga.dalam SI satuan untuk gaya
adalah newton. Dan satuan tenaga adalah newton – meter dengan SI yaitu joule(J). Dalam
system MKS (meter kilogram second ) mujatan merupakan salah satu satuan dasar;sedangkan
menurut SI muatan adalah satuan yang diturunkan .Satuan untuk muatan adalah coulomb.
Suatu rangkaian listrik umumnya dicirikan oleh adanya satu atau lebih sumber yang
dihubungkan dengan satu atau lebih beban sebagai penerima tenaga listrik.Suatu sumber
sempurna akan memberikan tegangannya tidak bergantung kepada beban yang dipasangkan
pada kutub-kutubnya.

B. Tujuan

Mengkritisi suatu Bab dalam buku materi kuliah Rangkaian Listrik DC untuk
mengetahui keunggulan dan kelemahan yang ada di dalam Bab buku materi kuliah ini. Selain
itu Mahasiswa mampu mengembangkan budaya membaca, mampu berpikir sistematis dan
kritis, mampu mengekspresikan pendapat dalam memandang suatu buku yang akan direview,
dan Mahasiswa mampu berfikir logis .

C. Manfaat

Manfaat dari Critical Book Review ini adalah agar kita dapat memahami dan mengetahui
kelemahan dan kelebihan dari Bab dalam buku yang kita kritik.
Bab II
ISI

A. Identitas Buku

BUKU I

 Judul Buku : Dasar-Dasar Teknik Listrik


 Penulis : F. SURYATMO
 Tahun Terbit : 2005
 Penerbit : Bina Adiaksara
 Kota Terbit : Medan
 Tebal : 277 halaman
 Bahasa : Indonesia

Buku II

 Judul Buku : Pengetahuan Teknik Elektronika


 Penulis : Drs. Daryanto
 Tahun Terbit : 2007
 Penerbit : Bumi Aksara
 Kota Terbit : Medan
 Tebal : 116 halaman
 Bahasa : Indonesia
B. Ringkasan Buku

Buku I :

Tegangan 1 (satu) Volt ialah Tegangan yang dapat mengalirkan arus satu ampere melalui
tahanan satu ohm.

Hasil penyelidikan George Simon Ohm bahwa jika Tegangan dinaikkan 2x Tahanan tetap,
maka kuat arusnya juga akan naik 2x. Sedangkan arus didalam rangkaian, berubah sebanding
lurus dengan tegangan yang dipakai.

Jika tegangannya tetap, tetapi tahanannya diperbesar 2x maka arus yang mengalir akan
menjadi setengahnya dan jika tahanannya diperkecil menjadisetengahnya, maka arusnya naik
menjadi 2x. Arus dalam rangkaian naik apabila tahanannya turun, dan arus turun jika
tahanannya naik.

𝐄 𝐄
E =IxR 𝐈=
𝐑
𝑹=
𝐈

Dalam Mana :

E : Tegangan Listrik Dalam Satuan Volt

I : Kuat Arus Dalam Satuan Ampere

R : Tahanan Listrik Dalam Satuan Ohm

Catatan : Simbol tegangan selain ditulis dengan huruf “ E” dapat juga diganti dengan “V”
atau “U”.

Contoh Soal Mengenai Hukum Ohm.

1. Suatu lampu pijar selama dipaki mempunyai tahanan sebesar 880 ohm dengan
tegangan kerja sebesar 220 volt. Berapa besarnya kuat arus yang mengalir ?

Jawab : Diketahui : R = 880 ohm

E = 220 Volt

Ditanya : I ( Kuat arus yang mengalir)

Penyelesaian : E = I x R
E 𝟐𝟐𝟎 𝟏
I = R = 𝟖𝟖𝟎 = 𝟒 = 0,25

Jadi kuat arusnya (I) = 0,25 Ampere.


2. Sebuah alat pemanas listrik mengambil kuat arus sebesar 3A pada tegangan 120 Volt.
Berapa Besar Tahanannya ?

Jawab : Diketahui : I = 3A

E = 120 Volt

Ditanya : R ?

Penyelesaian : E = I x R
E 𝟏𝟐𝟎
R= = = 𝟒𝟎 𝑜ℎ𝑚
I 𝟑

jadi R = 40 ohm.

Pengaruh Suhu Pada Tahanan.

Bila suatu benda dipanaskan maka suhunya naik, ukurannya berubah, begitu juga tahanannya.

Pada umumnya jika logam itu suhunya naik maka tahanannya pun naik. Koefisien Suhu
adalah besarnya 1 (satu) ohm (𝛺).

Beserta pertambahan kenaikan tahanan dapat dihitung dengan rumus :

Rt = Rr { 1 + ∝ ( tt – tr) }

Rt = Rt1 { 1 + ∝ ( t2 – t1) } atau hasil pengurangan t2 - t1 = ∆𝒕

t1 – t2 = ∆𝒕

atau : Rt2 = Rt1 { 1 + ∝ ( t2 – t1 ) }

𝐑𝐭𝟐−𝐑𝐭𝟏
∝ = ∝= ∆𝐭 .𝐑𝐭𝟏
Dalam nama :

Rt ( Rt2) = Tahanan pada suhu Tinggi dalam Satuan Ω

Rr ( Rt1) = Tahanan pada suhu rendah dalam satuan Ω

∝ = koefisien suhu dalam satuan Ω/0C

tt (t2) = Suhu tinggi dalam satuan 0C

tr (t1) = Suhu rendah dalam satuan 0C

∆𝐭 = Perbedaan suhu tinggi dengan suhu rendah dalam satuan 0C


Buku II :

HUKUM OHM.

Hubungan antara I,V,R

Pada Buku Satu telah dibicarakan tentang pengertian tegangan, arus, dan tahanan. Suatu
Hubungan yang tertentu dapat diantra pengertian-pengertian tersebut. Misalnya :

Bagan Pengukur digambarkan dibawah dan terdiri atas sebuah unit power supply DC yang
dapat diatur, sebuah multimeter yang dipergunakan sebagai voltmeter, sebuah tahanan dari
1.000 ohm, 800 ohm, dan 220 ohm, kawat-kawat pengukur, dan kawat-kawat penghubung.

Seorang Sarjana Bernama Ohm adalah orang pertama yang menemukan hubungan ini,
berkenaan dengan itu maka dinamakan hukum ohm.

Hukum ohm sapat ditulis dengan tiga cara, yaitu :


𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛
R = 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 = Nilai tahanan

Arus yang melalui tahanan


V =Tegangan pada tahanan = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛

𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛


I= = 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛

Contoh soal :

1. Tegangan pada tahanan sebesar 12 V. Arus yang melalui tahanan 2A. Nilai tahanan
12/2 = 6 ohm.
12v

2A

2. Tegangan pada tahanan 24 volt. Nilai tahanan 48 ohm. Arus yang melalui tahanan
24/28 = 0,5 ampere.
24 V

48
B. Satuan-Satuan. Ω00

Hingga sekarang kita telah mengenal satuan-satuan, seperti volt, ampere, dan ohm.
Ω hanya mengelolah nilai yang lebih
Apakah yang harus anda lakukan apabila anda
besar atau lebih kecil, mesalnya mA, kilovolt, dan mikrovolt.
Persoalan dapat dihindari apabila kita ikut cara berkerja sebagai berikut :

Terjemahkan besaran-besaran yang diketahui dalam besaran dasar


yang telah dikenal yakni Volt, Ampere, Dan ohm.

1 mikroampere 1μA 0,000001 A


1 miliampere 1ma 0,001 A
1 Kiloohm 1kΩ 1.000 Ω
1 megaohm 1MΩ 1.000.000 Ω
1 milivolt 1 mV 0,001 V
1 kilovolt 1 kV 1.000 V

Kesimpulan :

V/R = I V/I = R

R.I =V

C. Rangkaian Seri Dan Paralel


Hingga kini kita telah mempelajari hubungan antara tegangan dan arus dalam
rangkaian dengan satu tahanan. Akan tetapi, banyak rangkaian mengandung lebih dari
satu tahanan. Tahanan-tahanan tersebut dapat dihubungkan dengan cara sebagai
berikut :
1. seri ( dua penahan dihubungkan )
2. sejajar (paralel) atau tiga tahanan dihubungkan sejajar.
3. gabungan antara seri dan paralel.
a. Rangkaian Seri
Dua buah tahanan telah dihubungkan seri. Semua A akan menunjuk harga yang sama.

Dalam tahanan hubugan seri, arus yang melalui tahanan-tahanan mempunyai kuat
arus yang sama.
Jumlah tegangan antara tahanan adalah jumlah tegangan masing-masing.

Vtot = v1 + V2
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan
Buku I :
 Kata-katanya Mudah dipahami
 Terdapat Rumus-rumus yang lengkap

Buku II :

 Kata-katanya Mudah dipahami


 Terdapat Rumus yang Lengkap didalamsetiap Materi
 Dilengkapi juga Dengan gambar rangkaian-rangkaian listrik
B. Kekurangan
Buku I :
 Tidak terdapat gambar rangkaian-rangkaian listrik pada buku
 Cara penulisan huruf dibuku tidak rapi.
 Rumus-rumus didalamnya terlalu berbelit-belit.

Buku II :
 Rumus-rumus yang susah dimengerti
 Cara menyelesaikan soalnya terlalu singkat
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi Hokum ohm mempelajari arus listrik pada rangkaian tertutup. Arus listrik mengalir
karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti lampu
senter,radio, dan televise. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya aliran
listrik dari sumber tegangan.

B. Saran

Dengan adanya critical book report ini, semoga pembaca dapat memahami kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki masing-masing buku yang dikritisi dan mampu memilih metode
mana yang dibutuhkan agar materi yang dibahas dapat dengan cepat dipahami.
Daftar Pustaka

https://zulfran1007.wordpress.com/2016/10/08/makalah-hukum-ohm-dan-kirchoff/

Anda mungkin juga menyukai