LAPORAN AKHIR :
SEMESTER 114
2021
A. TUJUAN
1. Memahami Hukum Ohm
2. Memperagakan untai pengukuran arus dan tegangan suatu lampu pijar
3. Membuat interpretasi bagan listrik
4. Membuat interpretasi Grafik hubungan antara
a. Tegangan yang terpasang dengan Arus yang mengalir
b. Tegangan yang terpasang dengan tahanannya
c. Tegangan yang terpasang dengan Daya yang diserap
5. Menentukan Tahanan dalam Lampu
6. Memahami Karakteristik Watak lampu pijar
7. S
C. TEORI DASAR
Pengaruh Suhu pada Tahanan
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar besarnya sebanding dengan tegangan (beda
potensial) antara ujung-ujung penghantar tadi atau dinyatakan dengan persamaan:
𝑉
𝐼= (Hukum Ohm) (1)
𝑅
dengan I = arus; dan V = tegangan ; dan R adalah bilangan tetap yang dinamakan tahanan
dari penghantar. Penghantar yang mengikuti Hukum Ohm dinamakan penghantar yang
Linier. Pada umumnya tahanan berubah dengan berubahnya temperatur Untuk
penghantar dari logam, besarnya tahanan bertambah besar jika temperatur makin tinggi.
Bagan 1
Pada bagan 1 dapat di analisis ada kesalahan pembacaan ampermeter, karena yang
terukur adalah jumlah dari arus yang kewat lampu dan yang lewat voltmeter.
Bagan 2
Pada bagan 1 dapat di analisis ada kesalahan pembacaan Voltmeter, karena yang terukur
adalah jumlah dari tegangan pada lampu dan ampermeter
Pemilihan Bagan
Jika
𝑟 𝜌
< 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑛 1, 𝑠𝑒𝑏𝑙𝑎𝑖𝑘𝑛𝑦𝑎
𝑅 𝑟
jika
𝑟 𝜌
> 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑛 2
𝑅 𝑟
𝑟 𝜌
Untuk mengetahui besarnya dan dan dapat dilakukan pengukuran seperti dalam
𝑅 𝑟
prosedur percobaan. Dengan menganggap tahanan dalam dari sumber dapat diabaikan
maka dapat dibuktikan bahwa:
𝑟 𝑉 𝐼 𝐼 −𝐼 𝑉 𝐼𝐼
= = = ( − 𝐼) (2)
𝑅 𝑉𝐼 𝐼 𝑉𝐼 𝐼
dan
𝑉𝐼𝐼
𝜌 𝑉𝐼
= 𝑉 (𝑉−𝑉𝐼 )
−1 (3)
𝑟 − 𝐼
𝐼 𝐼
𝑟 𝜌
Harga terhadap dibandingkan. Kemudian dipilih bagan yang lebih baik untuk ketiga
𝑅 𝑟
contoh tegangan di atas.
Daya Listrik
Daya listrik adalah tenaga listrik persatuan waktu. Kalau tenaga dinyatakan dengan Joule
dan satuan waktu dalam detik maka satuan daya listrik adalah ”watt” atau Joule per
sekon. Daya pada arus bolak balik merupakan fungsi waktu, karena itu apa yang sering
disebut daya pada arus bolak balik pada hakekatnya adalah daya rata-rata selama satu
1 𝑇
periode. Secara matematiks daya rata-rata dapat di ekspresikan 𝑃 = ∫ 𝑉. 𝑖. 𝑑𝑡
𝑇 0
dengan T = Periode, V = harga tegangan sesaat, dan i = harga arus sesaat.
Apabila V = Vmax sin ωt dan I = Imax sin ωt maka P = V.I cos θ (buktikan!)
dengan V dan I harga efektif dari tegangan dan arus, sedang θ adalah beda fase antara V
dan I. Pada percobaan ini dianggap tidak ada perbedaan fase (θ = 0). Sehingga : P = V.I .
Dengan demikian hubungan P = f(V) dapat kita buat berdasarkan pengamatan di atas.
Teori tambahan
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran
arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca
yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan,
sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi. (Bangun Parulian, 2018)
Lampu pijar sebenarnya memiliki susunan yang sederhana, seperti tampak pada
gambar di bawah ini.
𝑆 = √𝑃2 + 𝑄2 (6)
(Moethia Faridha dan Ifan, 2016: Hlm. 26)
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan penyaluran arus listrik
melalui filament yang memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menutupi filament
panas itu menghalangi udara. Sehingga filament tidak langsung rusak akibat teroksidasi.
Prinsip kerja lampu pijar saat bola lampu pijar dihidupkan arus listrik akan mengalir dan
menuju ke filament dengan melewati kawat penghubung. Akibatnya timbul pergerakan
electron bebas dari kutub negatif ke kutub postif. Sepanjang filament ini secara konstan
akan menabrak atom pada filamen.Energinya akan mengetarkan atom atau arus listrik
memanaskan atom . (Bambangan Priyandono; 2017)
Lampu pijar sesuai dengan hukum Ohm maka mengalir arus I dalam suatu kawat
halus yang disebut filamen. Arus listrik yang melewati filamen dirubah menjadi panas
dan cahaya. Arus listrik adalah gerakan elektron-elektron bebas dengan terjadinya panas
maka elektron-elektron yang lebar dari ikatannya dan menempati orbit lain yang lebih
besar. Jika elektron ini kembali ke otbit semula, maka akan memancar cahaya atau panas.
Satuan-satuan yang digunakan sistem penerangan antara lain: satuan untuk intensitas
cahaya: kandela (cd), satuan untuk Flux cahaya: Lumen (lm), satuan untuk Intensitas
penerangan (Iluminansi): Lux (lx), satuan Untuk sudut Ruangan: Steradian (sr).
(Hendrawan, 2018)
Fungsi utama bulb atau bola lampu adalah untuk mengkonsentrasikan panas di
sekitar filamen, sehingga dibutuhkan bulb atau bola lampu kedap udara agar dapat
menghasilkan cahaya dengan sempurna (Dina Fitriasari, Agus Suharsono, dan Ni Luh
Putu Satyaning Pradnya Paramita, 2018: Hlm. 1)
Pada dasarnya filamen pada sebuah lampu pijar adalah sebuah resistor. Saat dialiri
arus listrik, filament tersebut menjadi sangat panas, berkisar antara 2800˚K hingga
maksimum 3700˚K. Ini menyebabkan warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu pijar
biasanya berwarna kuning kemerahan. Pada temperatur yang sangat tinggi itulah filament
mulai menghasilkan cahaya pada panjang gelombang yang kasat mata. Hal ini sejalan
dengan teori radiasi benda hitam. Dengan mengalirnya arus electron melalui filamen tipis
menghasilkan tumbukan-tumbukan di dalam filamen sehingga membentuk cahaya serta
panas sebagai residu. Seiring bertambahnya voltase listrik yang digunakan maka semakin
tinggi intensitas cahaya, sebab aiknya tegangan memacu naiknya aliran listrik karena
resistan bersifat tetap jika kenaikan suhu dihiraukan, dan membesarnya aliran listrik
maka membesar pula probabilitas terjadinya tumbukan di dalam filament. (S. C. Chong
and D. M. Soomro., 2017)
Lampu pijar tergolong lampu listrik generasi awal yang masih digunakan hingga
saat ini. Filamen lampu pijar terbuat dari tungsten (wolfram), bola lampunya diisi gas.
Prinsip kerja lampu pijar, ketika ada arus listrik mengalir melalui filamen yang
mempunyai resistivitas tinggi akan menghasilkan panas hingga filamen berpijar. (Ullin
Dwi Fajri A, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc.,dan Rini Nur Hasanah, Dr., ST., M.Sc., 2016:
Hlm, 1)
Pada setiap lampu incandescent terdiri atas beberapa bagian utama yakni:
1. Brass Base
Pada bagian ini berfungsi sebagai tempat masuk lampu pada soket, bagian ini
didesain agar tidak meleleh ataupun mengalami korosi akibat arus listrik yang
mengalirinya.
2. Filamen Stem Base
Bagian ini terbuat dari kaca yang berfungsi sebagai pembungkus dasar
filamen kawat, sebagai isolator, serta sebagai pondasi berdirinya kawat
filamen, kaca tersebut memiliki ketahanan panas yang tinggi dan tidak mudah
pecah.
3. Filamen Stem
Berfungsi sebagai penopang filamen kawat dan menjaga posisi filamen kawat
sehingga dapat tetap tegak berdiri, sehingga performa kerja lampu tetap
terjaga
4. Lamp Gases
Gas murni yang digunakan untuk mengisi ruang udara di dalam tabung kaca.
5. Filamen Support
Pada bagian ini berfungsi sebagai penyangga filamen kawat agar tidak saling
menyentuh antar bagian, terdiri atas lima sampai enam kawat penyangga.
(Tasdik Darmana dan Dery Risky, 2016: Hlm. 63)
D. CARA KERJA
Pemilihan Bagan
𝑟 𝜌
Untuk mengetahui besarnya dan yang digunakan untuk pemilihan bagan, dapat
𝑅 𝑟
dalam teori). Menentukan bagan yang akan digunakan dalam percobaan watak lampu pijar.