ARUS SEARAH
NIM : 101320135
Kelas : PE – 2A
∆𝑄
I= …… (Persamaan I).
∆𝑡
Seperti yang telah dilakukan beberapa kali dalam hal lain, kita
sering kali ingin mengambil pandangan umum dan tidak berurusan objek
tertentu, tetapi dengan material (bahan). Disini kita juga melakukannya
dengan berfokus bukan pada potensial V pada resistor tertentu tetapi pada
medan listrik 𝐸⃗ di suatu titik dalam material resistif (beresistansi.). Alih-
alih berurusan dengan arus I yang melalui resistor, kita berurusan dengan
densitas arus 𝐽 di titik yang dimaksud. Alih-alih resistansi R dari suatu
objek, kita berurusan dengan resistivitas 𝜌 dari materialnya : 𝜌 =
𝐸
… . (𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝐼𝐼𝐼 ). jika kita menggabungkan satuan SI untuk E dan J
𝐽
𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 (𝐸)
menurut persamaan III untuk satuan 𝜌, maka didapatkan : =
𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 (𝐽)
𝑉/𝑚 𝑉
= 𝐴 𝑚 = Ω . 𝑚. (Halliday, 2005)
𝐴/𝑚 2
𝑰t = 𝐼1 + 𝐼2 … . . (Persamaan VII)
𝑉
R= … . . (𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑉)
𝐼
1 1 1
= + … … (𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑉𝐼𝐼𝐼)
𝑅𝑡 𝑅1 𝑅2
R = Hambatan (Ω)
4. Pembahasan
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat
atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.
Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai dengan namanya bersifat resistif dan
termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif.
Satuan atau nilai resistansi suatu resistor disebut Ohm dan dilambangkan Ω. Jika
suatu hambatan diputus maka rangkaian paralel dapat digunakan untuk merangkai
suatu hambatan, untuk rangkaian seri digunakan untuk merangkaian suatu
hambatan yang apabila salah satunya diputus, maka akan mempengaruhi
hambatan lain.
Kapasitor adalah sebuah benda yang dapat menyimpan muatan listrik.
Fungsi kapasitor adalah salah satunya untuk mencegah terjadinya loncatan listrik.
Sering sekali terjadi lompatan listrik pada kumparan yang menyebabkan
terputusnya arus listrik, kapasitor juga dapat berfungsi sebagai penyimpanan
listrik sederhana, pada arus DC (Direct Current) kapasitor berfungsi sebagai
isolator atau penghambat arus masuk.
Arus listrik DC (Direct Current) merupakan jenis arus yang mengalir
secara searah. Awalnya arus DC dikira mengalir dari kutub positif menuju kutub
negatif. Sebaliknya, untuk arus listrik AC (Alternating Current) merupakan jenis
arus listrik yang tidak mengalir secara searah melainkan bolak-balik. Rangkaian
seri yang dihubungkan ke sumber tegangan AC disebut rangkaian seri RC. Setiap
impedansi Z yang diparalelkan dalam rangkaian AC mempunyai tegangan yang
sama, baik besar, arah maupun fasenya.
Nilai hambatan secara teoritis dan pengukuran memiliki nilai yang
berbeda, apabila secara teoritis nilai hambatan yang dipakai adalah 100Ω dan
secara perhitungan memiliki nilai yang berbeda tetapi tidak terlampau jauh dari
nilai teoritis. Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah penyetelan
instrumen yang tidak tepat ataupun setelah melakukan pengukuran nilai
instrument tidak dikembalikan ke angka nol.
Hukum ohm adalah penegasan bahwa arus yang melalui suatu peranti
selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diharapkan pada peranti
tersebut. Suatu peranti konduksi mematuhi hukum ohm Ketika resitansi peranti
ini tidak bergantung pada magnitudo dan polaritas beda potensial yang
diharapkan. Sering diperdebatkan bahwa V = I R adalah pernyataan hukum ohm.
Itu tidak benar, persamaan ini adalah persamaan pendefinisi untuk resistansi dan
itu tidak berlaku untuk semua peranti konduksi, apakah peranti tersebut mematuhi
hukum ohm atau tidak. Jika kita mengukur beda potensial V pada, dan arus I yang
melalui peranti apapun, bahkan diode-sambungan pn, kita dapat menemukan
𝑉
resistansinya pada nilai V itu sebagai R = . Namun, esensi hukum ohm adalah
𝑖
plot I terhadap V adalah linear, artinya R tidak bergantung pada V. Sebuah
material konduksi mematuhi hukum ohm Ketika resistivitas material tersebut
tidak bergantung pada magnitude dan arah medan listrik yang diterapkan.
Ketika saklar dimatikan, tegangan mula-mula masih mendekati sumber
yang diberikan tetapi pada selang waktu tertentu tegangan kapasitor akan
menurun tetapi tidak langsung menurun tetap akan mendekati sumber yang
diberikan, pada selang waktu tertentu tegangannya akan menurun. Tegangan awal
pada kapasitor bernilai nol, pada selang tertentu setelah saklar dinyalakan
tegangan akan meningkat senilai tegangan sumber yang diberikan.
Jika kedua pelat dihubungkan pada sumber tegangan DC atau AC
(contohnya baterai), elektron didorong ke satu pelat oleh terminal negatif baterai,
sedangkan elektron ditarik dari pelat lain oleh terminal positif baterai. Perbedaan
muatan antara kedua pelat tersebut terlalu besar, maka akan terjadi percikan yang
melompati celah diantara kedua pelat tersebut dan membuang muatan yang
tersimpan, untuk meningkatkan jumlah muatan pada pelat, bahan dielektrik yang
berupa isolator ditempatkan diantara kedua pelat tersebut. Nilai kapasitansi atau
kapasitas muatan kapasitor ini juga tergantung pada bahan dielektrik yang
digunakan. Jika permitivitas bahan bernilai besar maka nilai kapasitansi juga akan
besar. Kapasitor terhadap tegangan AC mempunyai resistansi yang berubah-ubah
sesuai dengan frekuensi kerja dan kapasitor terhadap tegangan AC akan
menimbulkan pergeseran fasa, dimana arus 90° mendahului tegangannya.
5. Kesimpulan
Besaran arus searah dapat dihitung menggunakan rumus dari hukum Ohm
Hambatan pada percobaan pertama dan kedua dapat dihitung
𝑉
menggunakan persamaan hukum Ohm dimana R = 𝑖 dan untuk hambatan
total dapat dihitung dengan menjumlahkan hambaran
Pada rangkaian seri tegangan total dapat dihitung dengan menjumlahkan
tegangan pertama dan tegangan kedua
6. Daftar Pustaka
1. Giancolli,Douglas C.2001. Fisika: Prinsip dan Aplikasi, Erlangga: Jakarta
2. Halliday, David. 2005. Fisika Dasar, Erlangga : Jakarta
3. Harun, Diyono. 2016. Buku Pintar Praktikum Fisika SMA. Jakarta Timur:
Laskar Aksara
4. Soedjo, Peter. 1985. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu
5. Tipler, Paul. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta Timur :
Erlangga