Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FISIKA DARING


RANGKAIAN LISTRIK

Nama : Karina Larasati Gunawan


NRP : 1020040003

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2020
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rangkaian Listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-


alat listrik lainnya yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan
hubungan alat-alat listrik, maka rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara,
yaitu:
1. Rangkaian seri,
Rangkaian seri adalah rangkaian yang hanya ada satu jalur tempat arus
listrik mengalir dari sumber arus listrik.
Kelebihan dari rangkaian seri adalah : Lebih menghemat daya yang
dikeluarkan pada baterai. Kekurangan rangkaian seri adalah: Jika salah
satu komponen dicabut atau rusak maka komponen yang lain tidak akan
berfungsi sebagai mana mestinya. Misalnya saja tiga buah lampu
disusun secara seri, maka apabila salah satu lampu dicabut atau rusak
maka lampu yang lain akan ikut padam, Nyala lampu yang satu dengan
yang lain tidak sama terangnya, dan Semakin jauh dari sumber listrik
maka nyala lampu semakin redup.
2. Rangkaian paralel,
Rangkaian paralel adalah rangkaian yang disusun secara bercabang
Kekurangan rangkaian listrik paralel adalah boros kabel dan saklar.
Kelebihan rangkaian paralel adalah jika salah satu lampu padam yang
lain tetap menyala dan nyala lampu sama terang.
3. Rangkaian campuran.
Rangkaian campuran adalah rangkaian yang terdiri dari rangkaian seri
dan rangkaian paralel.
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam rangkaian


listrik, resistor dapat disambung dengan dua cara, yaitu seri dan paralel.
Tapi bisa juga disambung dengan cara campuran yaitu paralel dan seri
secara bersama-sama.
1.2 Tujuan Praktikum

1. Mampu memahami prinsip hukum Kirchoff dan memahami konsep


aliran arus
2. Mampu menghitung besar arus dan tegangan pada suatu rangkaian seri
dan paralel
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Teori

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik


yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit
mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen atau komponen yang akan
dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik terbatas pada elemen atau
komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada kedua
ujungnya.
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau
muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i dengan kata
lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak
maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun
akan hilang. Arah arus searah dengan arah muatan positif (arah arus listrik)
atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi
muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif
apabila menerima elektron dari partikel lain. Satuannya : Ampere (A)
Arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan
arah arus negatif mengalir sebaliknya. Macam-macam arus :
1. Arus searah (Direct Current/DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap
satuan waktu, artinya dimanapun kita meninjau arus tersebut pada waktu
berbeda akan mendapatkan nilai yang sama
2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap
satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda
waktu tertentu (mempunyai perioda waktu : T).
TEGANGAN
Tegangan atau beda potensial adalah kerja yang dilakukan untuk
menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau
komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau pada
kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu


terminal ke terminal lainnya.

Gambar Rangkaian Seri dan Pararel

(a) Rangakaian seri (b) Rangkaian pararel

i = i1 = i2 = i3 Vp= V1 = V2 = V3
Vs = V1 + V2 + V3 i = i1 + i2 + i3
Rs = R1 + R2 + R3 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3

2.2 Hukum – Hukum Rangkaian

Hukum – hukum rangkaian merupakan dasar untuk melakukan


analisis. Ada dua hukum, yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff.

1. Hukum Ohm, menyatakan bahwa tegangan melintasi


berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus
dengan arus yang mengalir melalui benda tersebut.
Persamaan nya adalah sebagai berikut :
V=I.R
Keterangan : V = tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
R = Hambatan (ohm)
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

2. Hukum Kirchhoff merupakan hukum yang menjelaskan


tentang suatu rangkaian sederhana. Rangkaian listrik
tersebut terdiri dari scalar, baterai, dan lampu. Jika skalar
terbuka, maka lampu listrik tidak menyala karena arus belum
mengalir. Namun jika skalar tertutup, maka lampu akan
menyala karena arus listrik mengalir dari kutub positif menuju
kutub negative baterai.
Hukum Kirchhoff 1, persamaannya sebagai berikut :
∑ I masuk = ∑ I keluar
Hukum Kirchhoff 2, persamaannya sebagai berikut :
∑V = 0
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Langkah Kerja

Rangkaian Seri:
1. Membuka aplikasi praktikum pada:
http://physics.bu.edu/~duffy/HTML5/circuit_power_boxes_series.html
2. Mengatur nilai “Battery voltage” (tegangan baterai) menjadi 3 V
3. Mengatur nilai Resistor 1 = 1 Ω, Resistor 2 = 2 Ω, dan Resistor 3 = 3 Ω
4. Mencatat nilai tegangan daya pada masing-masing resistor!
5. Mengulangi langkah 2-4 untuk nilai tegangan baterai = 6 V!
6. Menangkap layar (screenshot) hasil percobaan tegangan baterai = 6V!

Rangkaian Paralel:
1. Membuka aplikasi praktikum pada:
http://physics.bu.edu/~duffy/HTML5/circuit_power_boxes_parallel.html
2. Mengatur nilai “Battery voltage” (tegangan baterai) menjadi 3 V
3. Mengatur nilai Resistor 1 = 3 Ω, Resistor 2 = 4 Ω, dan Resistor 3 = 5 Ω
4. Mencatat nilai arus dan daya pada masing-masing resistor!
5. Mengulangi langkah 2-4 untuk nilai tegangan baterai = 6 V!
6. Menangkap layar (screenshot) hasil percobaan tegangan baterai = 6V!
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

LAPORAN SEMENTARA
Nama : Karina Larasati Gunawan
NRP : 1020040003
Nama percobaan : Rangkaian Listrik

Rangkaian Seri
Tegangan Hambatan Tegangan Daya masing-
Baterai (V) Resistor (Ω) masing-masing masing resistor
resistor (V) (W)
1 0,50 V 0,25 W

3 2 1,00 V 0,50 W

3 1,50 V 0,75 W

1 1,00 V 1,00 W

6 2 2,00 V 2,00 W

3 3,00 V 3,00 W

Rangkaian Paralel
Tegangan Hambatan Arus masing- Daya masing-
Baterai (V) Resistor (Ω) masing resistor masing resistor
(A) (W)
3 1,00 A 3,00 W

3 4 0,75 A 2,25 W

5 0,60 A 1,80 W

3 2,00 A 12,00 W

6 4 1,50 A 9,00 W

5 1,20 A 7,20 W

Tangkapan Layar hasil percobaan:


1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Tugas

1. Untuk rangkaian seri, dengan menggunakan teori Hukum Ohm, hitung


arus yang mengalir pada masing-masing hambatan dan arus total!
2. Untuk rangkaian paralel, dengan menggunakan teori Hukum Ohm,
hitung tegangan yang mengalir pada masing-masing hambatan dan
tegangan total!
3. Berikan pembahasan hasil praktikum!
4.2 Pembahasan

1. Perhitungan arus pada rangkaian seri dengan menggunakan teori


Hukum Ohm
Persamaan Hukum Ohm : V = I . R
𝑉
:I=
𝑅
Diketahui :
 Pada tegangan baterai 3 V
R1 = 1 Ω
R2 = 2 Ω
R3 = 3 Ω
Rtotal = R1 + R2 + R3
=1Ω+2Ω+3Ω
=6Ω

Vtotal = V1 + V2 + V3
= 0,50 V + 1,00 V + 1,50 V
= 3,00 V

𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Itotal =
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
3𝑉
= = 0,5 A
6Ω
𝑉1 0,50 𝑉
I1 = = = 0,50 A
𝑅1 1Ω
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

𝑉2 1,00 𝑉
I2 = = = 0,50 A
𝑅2 2Ω
𝑉3 1,50 𝑉
I3 = = = 0,50 A
𝑅3 3Ω

 Pada tegangan baterai 6 V

R1 = 1 Ω
R2 = 2 Ω

R3 = 3 Ω
Rtotal = R1 + R2 + R3

=1Ω+2Ω+3Ω
=6Ω

Vtotal = V1 + V2 + V3

= 1,00 V + 2,00 V + 3,00 V


= 6,00 V

𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Itotal =
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
6𝑉
= =1A
6Ω
𝑉1 1,00 𝑉
I1 = = =1A
𝑅1 1Ω
𝑉2 2,00 𝑉
I2 = = =1A
𝑅2 2Ω
𝑉3 3,00 𝑉
I3 = = =1A
𝑅3 3Ω
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

2. Perhitungan tegangan pada rangkaian parallel dengan menggunakan


teori Hukum Ohm
Persamaan Hukum Ohm : V = I . R
 Pada tegangan baterai 3 V
R1 = 3 Ω

R2 = 4 Ω
R3 = 5 Ω
1 1 1 1
= + +
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3
1 1 1
= + +
3 4 5
20 15 12
= + +
60 60 60
47
=
60

Rtotal = 1,277 Ω
Itotal = I1 + I2 + I3
= 1,00 + 0,75 + 0,60
= 2,35 A
Vtotal = Itotal . Rtotal

= 2,35 . 1,277
=3V
V1 = R1 . I1
=3.1
=3V
V2 = R2 . I2
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

= 4 . 0,75
=3V
V3 = R3 . I3
= 5 . 0,60
=3V
 Pada tegangan baterai 6 V
R1 = 3 Ω

R2 = 4 Ω
R3 = 5 Ω
1 1 1 1
= + +
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3
1 1 1
= + +
3 4 5
20 15 12
= + +
60 60 60
47
=
60

Rtotal = 1,277 Ω
Itotal = I1 + I2 + I3
= 2,00 + 1,50 + 1,20
= 4,7 A
Vtotal = Itotal . Rtotal
= 4,7 . 1,277
=6V
V1 = R1 . I1
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

=3.2
=6V
V2 = R2 . I2
= 4 . 1,50
=6V
V3 = R3 . I3
= 5 . 1,20
=6V

3. Pembahasan

Pada percobaan praktikum rangkaian listrik data yang diperolah


adalah besar kuat arus, tegangan dan resistor. Diketahui bahwa
tegangan, V berbanding lurus dengan kuat arus, I dan hambatan, R. Hal
ini dapat dibutikan dengan rumus V = I . R, dimana semakin besar nilai
I dan R nya makan V atau tegangan listiknya akan semakin besar pula.
Pada rangkaian seri, besarnya nilai arus listrik adalah sama, hal itu
dapat dibuktikan berdasarkan perhitungan pada percobaan rangkaian
seri. Sebagai contoh, diketahui pada rangkaian listrik seri dengan
tegangan baterai sebesar 3 volt, V1 sebesar 0,5 V, V2 sebesar 1 V dan
V3 sebesar 1,50 V. diketahui juga R1 sebesar 1 ohm, R2 sebesar 2 ohm
dan R3 sebesar 3 ohm. Data yang dipakai bervariasi, setelah dilakukan
perhitungan untuk mencari nilai arus diperoleh hasil yang sama yaitu
sebesar 0,5 A. Percobaan tersebut dapat membuktikan bahwa pada
rangkaian seri nilai dari arus listrik, I adalah sama.Pada rangkaian seri,
semakin besar nilai hambatan nya, maka tegangan dan daya yang
dihasilkan akan semakin besar.
Pada rangkaian listrik parallel,setelah dilakukan percobaan
didapatkan hasil bahwa semakin besar hambatan maka arus listrik dan
daya yang dihasilkan akan semakin kecil, hal itu terjadi karena
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

hambatan berbanding terbalik dengan arus jika pada rangkaian parallel.


Dapat dibuktikan dengan hasil percobaan yang sudah dilakukan.
Diketahui pada tegangan baterai sebesar 3 volt nilai hambatannya
adalah 3 ohm, 4 ohm, dan 5 ohm. Didapatkan hasil arus berurutan
sebesar 1 A, 0,75 A dan 0,60 A. Setelah dilakukan perhitungan
berdasarkan data yang sudah dihasilkan pada rangkaian parallel
besarnya tegangan adalah sama meskipun besar arus listrik dan
hambatannya berbeda pada tiap rangkaian.
1020040003
KARINA LARASATI GUNAWAN

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Hukum Kirchoff terbagi menjadi 2, yaitu hukum Kirchoff 1 yang menjelaskan


tentang jumlah arus masuk sama dengan jumlah arus yang keluar pada
rangkaian, untuk hukum Kirchoff 2 menjelaskan tentang penjumlahan
tegangan pada masing – masing komponen penyusun listrik yang membentuk
suatu lintasan tertutup bernilai nol

2. Untuk menghitung kuat arus dan tegangan pada rangkaian seri maupun
parallel dapat dihitung menggunakan persamaan Hukum Ohm, yaitu : V = I .
R. Nilai kuat arus untuk rangkaian seri akan selalu sama atau konstan,
sedangkan pada rangkaian parallel nilai yang selalu sama atau konstan adalah
tegangan.

Anda mungkin juga menyukai