Rangkuman materi
1. Arus listrik
Banyaknya muatan (Q) per satuan waktu (t) yang mengalir melalui suatu penghantar
disebut arus listrik (I).
Q
I=
Keterangan: t
I = arus listrik (ampere)
Q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (sekon)
Jika dalam suatu penghantar mengalir elektron sebanyak N dan masing-masing
elektron bermuatan e coulomb, dengan e = 1,6 × 10–19 coulomb, maka kuat arus (I)
adalah:
Ne
I=
t
76
2. Beda Potensial
Aliran muatan dipengaruhi besar kecilnya potensial dari satu titik ke titik yang
lain. Dengan kata lain, besarnya beda potensial akan mempengaruhi banyak muatan
yang mengalir dalam suatu penghantar. Perpindahan muatan dari satu titik ke titik
yang lain diperlukan energi. Jika muatannya adalah muatan elektron, maka dapat
ditulis kembali dalam persamaan:
W
V=
Keterangan: q
V = beda potensial (volt)
W = energi (joule)
q = muatan listrik (coloumb)
Banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan
listrik dari ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan
listrik. Alat untuk mengukur potensial listrik adalah voltmeter.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu dapat mengamati adanya gejala beda
potensial pada baterai atau akumulator. Beberapa baterai dapat disusun secara seri
maupun paralel. Susunan seri adalah kutub positif disambungkan dengan kutub
negatif lainnya. Adapun susunan paralel adalah kutub-kutub yang sejenis disatukan.
Susunan seri beda potensial akan menghasilkan kuat arus listrik yang lebih besar
daripada rangkaian paralel. Hal itu disebabkan oleh bertambahnya beda potensial.
Perhatikan perbedaan susunan seri dan paralel berikut.
2. Tiga buah baterai masing-masing memiliki GGL sebesar E dirangkai secara seri. Be-
rapakah GGL totalnya?
Pembahasan:
Etotal = E + E + E = 3E
77
3. Sebuah penghantar dilalui arus listrik sebesar 150 mA. Berapakah muatan listrik yang
dapat dipindahkan selama 10 menit?
Pembahasan:
Diketahui:
I = 150 mA = 0,15 A
t = 10 menit = 600 sekon
ditanya: Q
Jawab:
Q , sehingga:
I=
t
Q = I x t = 0,15 A x 600 sekon = 90 coulomb
4. Kuat arus listrik yang mengalir pada lampu sebesar 250 mA selama 1 menit. Tentukan
banyaknya elektron yang mengalir pada lampu! (1 elektron =1,6 x 10-19C)
Pembahasan:
Diketahui:
I = 250 mA = 0,25 A
t = 1 menit = 60 sekon
1 elektron = 1,6 x 10-19C
Ditanya: n
Jawab:
Q
n=
e
It
n=
e
( 0,25 A )( 60 s )
n= = 9,375 × 1019 buah
1,6 × 10-19 C
1. Hukum Ohm
Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara beda potensial dari sebuah sumber
arus, kuat arus listrik, dan hambatan suatu rangkaian. Hukum Ohm menyatakan
kesebandingan antara tegangan dan arus ada suatu rangkaian. Jika tegangan pada
suatu rangkaian dinaikkan, maka arus dalam rangkaian akan naik; dan jika tegangan
diturunkan, arus akan turun. Jika nilai hambatan diperbesar, maka kuat arus akan
menurun untuk beda potensial yang tetap, sehingga bisa ditulis:
Persamaan di atas menujukkan bahwa arus berbanding terbalik dengan nilai hambatan.
V=IxR
Keterangan:
V = beda potensial (volt)
78
I = kuat arus (ampere)
R = hambatan (ohm)
2. Hukum Kirchoff
Hukum Kirchoff menjelaskan 2 hal, yaitu:
a. Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat
arus yang keluar dari titik percabangan.
∑I masuk = ∑Ikeluar
I = I1 + I2 + I3 + … + In
b. Dalam rangkaian tertutup, jumlah GGL (E) dan jumlah penurunan potensial
sama dengan nol.
∑ V= ∑IR
79
Berdasarkan gambar di atas, hitunglah nilai I!
Pembahasan:
1 1
I= I+ I+i
2 4
3 1
i=I- I= I
4 4
1
i = ( 2A ) = 0,5 A
4
C. Rangkaian Listrik
1. Rangkaian seri
Pernahkah kamu berada di aula kemudian jika satu sakelar di pencet, maka
beberapa lampu langsung hidup? Jika satu lampu putus, maka lampu lainnya juga
tidak hidup meskipun masih dalam kondisi normal. Lampu-lampu tersebut dirangkai
secara seri. Pada rangkaian seri, hanya terdapat satu lintasan arus listrik. Bagian
rangkaian dipasang secara berurutan, tanpa ada percabangan.
Kita dapat mengganti beberapa hambatan yang dirangkai secara seri dengan
sebuah hambatan. Lampu 1, 2, dan 3 kita beri nama masing-masing R1, R2, dan R3.
Hambatan total lampu dapat kita ganti dengan Rs.
Secara umum, jika terdapat rangkaian seri dengan n buah hambatan yang besarnya
R1, R2, R3, ... Rn, maka hambatan penggantinya adalah:
RS = R1 + R2 + R3 + ... + Rn
2. Rangkaian Paralel
Apa yang terjadi jika lampu-lampu di rumahmu dirangkaikan seri? Maka jika
salah satu lampu mati, maka lampu lainnya juga ikut padam. Untungnya berbagai
peralatan listrik di rumahmu terhubung secara paralel. Rangkaian paralel terdiri
atas beberapa cabang arus.
80
Secara umum, jika terdapat rangkaian paralel dengan n buah hambatan yang
besarnya R1, R2, R3, ... Rn, maka hambatan penggantinya adalah:
1 1 1 1 1
= + + +…+
Rp R1 R2 R3 Rn
3. Penerapan hukum I Kirchoff
Sumber tegangan adalah alat yang dapat menimbulkan beda potensial listrik.
Sebuah sumber tegangan memiliki energi yang dapat digunakan untuk mengalirkan
arus listrik disebut GGL. Sumber-sumber tegangan pada umumnya memiliki
hambatan yang disebut hambatan dalam r. Secara umum, sebuah rangkaian listrik
selalu berlaku hukum Ohm dan hukum I Kirchhoff. Misal, sebuah rangkaian listrik
sederhana yang terdiri atas sebuah hambatan luar, R, sumber tegangan, E, dan
hambatan dalam r dapat dilihat dalam gambar berikut.
Arus dalam rangkaian akan melewati hambatan luar (R) dan hambatan dalam
(r). Oleh karena itu, hambatan totalnya merupakan gabungan hambatan luar (R)
dan hambatan dalam (r), yaitu R + r. Kuat arus dalam rangkaian tersebut dapat
dicari dengan hukum Ohm.
Tiga buah hambatan, masing-masing sebesar 30 ohm, 40 ohm, dan 50 ohm dirangkai seri
dengan sumber tegangan 60 volt. Tentukan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian!
81
Pembahasan:
RS = R1 + R2 + R3
RS = 30 Ω + 40 Ω + 50 Ω = 120 Ω
Daya listrik yang dihasilkan oleh berbagai peralatan listrik dapat kita ketahui dengan
mengalikan beda potensial dengan kuat arus yang melalui peralatan itu. Persamaannya
dapat ditulis sebagai berikut.
P=VxI
Keterangan:
P = daya (watt)
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus (ampere)
Penggunaan energi listrik bergantung pada daya listrik berbagai peralatan yang
digunakan. Jika digunakan bersamaan, maka peralatan listrik yang berdaya besar
membutuhkan energi listrik yang besar pula dibandingkan dengan peralatan yang
sejenis yang berdaya kecil. Selain bergantung pada daya listrik, besar energi listrik
juga bergantung pada lamanya peralatan itu digunakan. Jika semakin lama peralatan
digunakan, maka energi listrik yang diperlukan juga semakin besar. Berdasarkan uraian
di atas, maka energi listrik dapat dirumuskan:
W=Pt
82
Karena P = V I, maka:
W=VIt
Hubungan antara energi listrik dengan hukum Ohm sebagai berikut:
W=VItV=IR
W = (I R) I t = I2 R t
V2
W= t
R
Keterangan:
W = Energi listrik (joule)
P = daya (watt)
t = waktu (sekon)
I = kuat arus (ampere)
R = hambatan (Ω
Energi yang telah kita ketahui persamaaannya tersebut dapat dimanfaatkan dalam
berbagai hal setelah diubah wujudnya ke bentuk lain. Perubahan-perubahan tersebut
antara lain sebagai berikut.
83
Soal dan Pembahasan
1. Sebuah setrika yang hambatannya 100 ohm digunakan selama 15 menit. Jika energi
listrik yang ditimbulkan 22.500 J, maka tentukan kuat arus listrik yang mengalir pada
setrika!
Pembahasan:
W = I2 R t
22.500 = I2 (100 )( 900 )
22.500
I2 = = 0,25
(100 )( 900 )
I = 0,25 = 0,5 s
2. Tiga buah alat listrik yaitu komputer, lampu, dan heater menggunakan daya ber-
turut-turut 200 W, 60 W, dan 40 W digunakan selama 10 jam. Tentukan energi total
yang digunakan untuk mengoperasikan alat-alat listrik tersebut!
Pembahasan:
Alat listrik Daya (W) Waktu (jam) Energi (kWh)
Komputer 200 10 2.000
Lampu 60 10 600
Heater 40 10 400
Energi total: 2.000 kWh + 600 kWh + 400 kWh = 3.000 kWh.
84
Energi yang diperlukan untuk menggerakkan
elektron-elektron dari elektroda Zn ke elektroda
Cu dan jumlah energi per satuan muatan yang
tersedia dari elemen Volta dinyatakan dalam
satuan volt atau joule/coulomb. Akan tetapi
elemen ini memiliki kelemahan, yaitu adanya
gelembung - gelembung gas hidrogen yang tidak
dapat bersenyawa dengan Cu yang menghalangi
jalannya aliran listrik.
b. Elemen Kering
Elemen kering atau baterai adalah sumber Gambar 5.3 Elemen Volta
Sumber: www.pustakapedia.net
tegangan yang dapat lebih lama mengalirkan
arus listrik daripada elemen Volta. Elemen
kering dibuat pertama kali pada tahun 1866 oleh
kimiawan Perancis, George Leclanche. Elemen
kering terdiri dari Zn (seng) yang berbentuk
bejana dan logam dalam Zn ini dilapisi karbon.
Karena batwang arang memiliki potensial lebih
tinggi daripada Zn, maka batang arang sebagai
anoda, sedangkan Zn sebagai katoda.
Gambar 5.4 Elemen Kering
Di bagian dalam elemen kering ini terdapat Sumber: www.pustakapedia.net
85
b. Aki (Akumulator)
Aki merupakan sumber tegangan yang berasal dari reaksi kimia, sebagaimana
elemen Volta dan elemen kering. Aki terdiri atas karet keras atau kaca yang
berbentuk bak dan berisi larutan asam sulfat pekat H2SO4 yang berfungsi sebagai
larutan elektrolit. Di dalam larutan ini terdapat dua kerangka timbul, yaitu timbal
peroksida (PbO2) sebagai anoda dan timbal murni (Pb) sebagai katoda.
Pada pemakaian aki, terjadi proses perubahan energi kimia menjadi
energi listrik. Pemakaian aki di antaranya untuk menyalakan tape recorder,
radio, TV. Pada saat aki digunakan maka terjadi proses kimia sehingga aki dapat
mengalirkan arus listrik. Proses kimia yang terjadi adalah lapisan pada katoda
dan anoda sedikit demi sedikit berubah menjadi timbal oksida (PbO), sehingga
potensial kedua kutub menjadi sama, dan arus listrik tidak dapat mengalir, dalam
hal ini aki dikatakan kosong.
Pada proses pengisian aki, terjadi perubahan energi listrik menjadi energi
kimia. Karena ada aliran arus listrik dari luar, maka kedua kutub anoda dan
katoda dari PbO berubah menjadi PbO2 dan Pb. Peristiwa mengalirkan arus
listrik ke dalam aki ini disebut mengisi atau dalam bahasa sehari-hari disebut
menyeterum aki.
b. Energi Angin
Kincir angin adalah salah satu contoh sumber energi listrik alternatif. Energi
gerak yang dihasilkan oleh gerakan angin terhadap kincir diubah oleh generator
86
menjadi energi listrik. Berbeda dengan batu bara, gas, dan minyak bumi, kincir
angin tidak menyebabkan polusi bagi lingkungan sehingga kincir angin dipercaya
sebagai sumber energi ramah terhadap lingkungan. Akan tetapi, berdasarkan
penelitian pada tahun 1980, ternyata penggunaan kincir angin menimbulkan
permasalahan bagi lingkungan, khususnya pada penurunan populasi burung.
Baling-baling kincir angin yang tinggi dan berukuran sangat besar telah menyita
habitat burung sehingga timbul persaingan antara burung dan kincir.
d. Bioenergi
Bioenergi adalah energi yang diperoleh dari biomassa. Biomassa merupakan
bahan organik yang berasal dari makhluk hidup, baik dari tumbuhan maupun
hewan. Limbah dari budidaya pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
maupun perikanan juga dapat digunakan sebagai sumber bioenergi. Energi yang
diperoleh dari biomassa ini dapat diubah menjadi energi listrik dengan cara
mengolah biomassa menjadi bahan bakar nabati, misalnya etanol atau biodisel.
Bahan bakar nabati ini selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bakar
generator atau diesel untuk menghasilkan listrik.
b. Elektrosepalogram (EEG)
Elektrosepalogram adalah alat uji kedokteran yang digunakan untuk menilai
kerja otak. Sama seperti sel saraf lainnya, sel-sel otak saling terhubung satu sama
lain melalui sinyal-sinyal listrik. Sistem kerja elektrosepalogram mirip dengan
elektrokardiograf. Sinyal-sinyal listrik dari otak akan diterima elektrosepalogram
untuk mencitrakan aktivitas otak dan mendeteksi penyakit-penyakit akibat
kelainan fungsi kerja otak, misalnya epilepsi.
87
4. Upaya Pencegahan Bahaya Listrik
Maraknya kebakaran dan kecelakaan akibat listrik diakibatkan karena kurangnya
wawasan terhadap bahaya listrik itu sendiri dan pencegahannya. Berikut adalah
upaya antisipasi bahaya listrik.
a. Tidak menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik.
b. Menggunakan pemutus arus listrik (sekering) yang sesuai dengan daya
tersambung.
c. Kabel-kabel listrik yang terpasang di rumah tidak dibiarkan ada yang terkelupas
atau dibiarkan terbuka.
d. Menjauhkan sumber-sumber listrik, seperti stop kontak, saklar dan kabel-kabel
listrik dari jangkauan anak-anak.
e. Membiasakan menggunakan material listrik, seperti kabel, sakelar, stop kontak,
steker (kontak tusuk) yang telah terjamin kualitasnya dan berlabel SNI (Standar
Nasional Indonesia)/LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan)/SPLN (Standar PLN).
f. Memangkas pepohonan yang ada di halaman rumah jika sudah mendekati atau
menyentuh jaringan listrik.
g. Menghindari pemasangan antena televisi terlalu tinggi sehingga bisa mendekati
atau menyentuh jaringan listrik.
h. Membiasakan bersikap hati-hati, waspada dan tidak ceroboh dalam mengguna-
kan listrik.
88
4. Apa saja upaya pencegahan bahaya oleh listrik?
Pembahasan:
Tidak menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik.
Menggunakan pemutus arus listrik (sekering) yang sesuai dengan daya tersam-
bung.
Kabel-kabel listrik yang terpasang di rumah tidak dibiarkan ada yang terkelupas
atau dibiarkan terbuka.
Menjauhkan sumber-sumber listrik seperti stop kontak, saklar dan kabel-kabel lis-
trik dari jangkauan anak-anak.
A. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (x)
pada huruf a, b, c, atau d!
89
5. Perhatikan rangkaian listrik berikut! a. memotong kawat penghantar
b. memberi beda potensial yang be-
sar pada kawat tersebut
c. mengganti dengan kawat yang
sama, tetapi lebih panjang
d. mengganti dengan kawat yang
jenisnya sama, tetapi diameternya
lebih besar
Besar hambatan pengganti pada 9. Kuat arus yang paling besar dari
rangkaian di atas adalah ... kombinasi di bawah ini adalah ....
a. tegangan 3 V dan hambatan 15 Ω
a. b. tegangan 4,5 V dan hambatan
30Ω
c. tegangan 6 V dan hambatan 45 Ω
b. d. tegangan 4,5 V dan hambatan
15Ω
c.
10. Tiga buah hambatan dirangkai seper-
ti gambar di bawah ini!
d.
90
12. Perhatikan gambar di bawah ini! 15. Kuat arus listrik yang mengalir pada
suatu penghantar sebesar 5 A. Muatan
listrik yang melewati penghantar itu
selama 0,5 menit adalah …
a. 150 C
b. 170 C
c. 175 C
d. 200 C
91
20. Bahan yang digunakan untuk membungkus kawat pada kabel bersifat ...
a. isolator
b. adaptor
c. konduktor
d. predator
B. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
2. Sebuah solder listrik menggunakan tegangan sebesar 220 volt. Arus yang dapat
dialirkannya 1 A. Berapa panas maksimum yang dihasilkan solder tersebut jika
digunakan selama 10 menit?
3. Perhatikan rangkaian berikut!
Hitunglah:
a. RAC
b. I
c. VAB
d. I1, I2, dan I3
5. Jelaskan pengubahan energi yang terjadi pada alat-alat berikut saat digunakan/
bekerja!
a. baterai
b. motor listrik
c. solder
d. kipas angin
92