MIND MAPPING
107
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
108
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
θ 3600
θ=ω . t ω= ω=
t T
P2
109
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
P1
O
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
A Jadi AC= AB + BC
C AC=v 2−v 1
∆ v=v 2−v 2
∆v
Untuk ∆ t 0 ( P2 hampir berimpit dengan P1), maka ∆ v=0, hanya untuk ∆ t
∆t
0 (harga limit/harga batas).
Secara matematis ditulis sbb:
∆v
lim disebut percepatan pada suatu saat (at).
∆ t →0 ∆t
P2 N : P1 P 2= AB:CA
v (P1 P2)
R : P1 P2=v : ∆ v jadi ∆ v=
R
∆v v ( P1 P 2 )
Maka at=limit = lim
∆ t ∆t →0 R ∆ t
110
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
v P1 P2
¿ lim
R ∆t→ 0 ∆ t
at =
v
lim
∆s v v2
¿ . v=
R ∆ t →0 ∆ t R R
Karena arah percepatan pada suatu saat ini (at) selalu melalui pusat lingkaran,
maka disebut: percepatan sentripetal (¿ as); drumuskan:
v2
as= as = percepatan sentripetal
R
v = kecepatan linier
R = jari-jari lingkaran
Gaya sentripetal ini dapat dibentuk oleh segala macam jenis gaya:
Contoh:
111
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
ada yang dihubungkan dengan ban (sabuk), mata rantai atau langsung
bersinggungan dalam bentuk roda-roda yang bergerigi.
Beberapa ketentuan yang berlaku untuk hubungan roda-roda yang
berputar beraturan.
1. Roda A dan roda B
sesumbu/sepusat /
seporos; yang satu B
melekat pada yang A
lain, maka:
w roda A=w roda B;
v tepi roda A ≠ v tepi roda B
Catatan tambahan:
Jika roda-roda I dan II adalah roda-roda bergigi, maka dikenal istilah
pemindahan putaran roda gigi. Yang jumlah giginya berturut-turut n1 dan n2
(karena R1 < R2, maka n1 <n 2; R = jari-jari roda).
Jika gigi-gigi saling bertautan di titik P, maka frekuensinya berturut-turut
f 1 dan f 2.
Untuk roda I berputar 1 kali, titik P dilalui sejumlah n1 gigi roda I maupun
n1
roda II, jadi roda II melakukan putaran = x 1 putaran.
n2
Untuk roda I berputar 1 kali, berarti roda II melakukan putaran
n1
¿ x 2 putaran.
n2
112
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
n1 n1 f 2
Jadi f 2=( n2
Xf1 ) = ,
n2 f 1
Kesimpulan : Perbandingan jumlah gigi-gigi dari kedua roda gigi pada sistem
pemindahan – putaran roda gigi maupun sistem pemindahan
putaran rantai yang melakukan gerak melingkar beraturan
adalah berbanding terbalik dengan frekuensinya atau berbanding
terbalik dengan kecepatan sudutnya.
Pertanyaan Konsep
1. Kadang-kadang dikatakan bahwa air dikeringkan dari pakaian pada suatu
pengering berputar disebabkan oleh gaya sentrifugal yang melempar air ke
arah luar. Apakah ini benar?
2. Jelaskan semua gaya yang bekerja pada seorang anak yan gmengunggangu kuda
pada komedi putar!
3. Seember aira dapat diputara dalam suatu lingkaran vertikal tanpa
menumpahkan air, meski berada pada puncak lingkaran ketika ember
tertelungkup. Jelaskan!
4. Jika anda berada dalam suatu satelit yang sedang mengorbit bumi, bagaimana
anda bisa mengatasi masalah berjalan, minum atau menempatkan sebuah
gunting di atas meja?
5. Sebuah antena longgar dan menjadi lepas dari sebuah satelit yang sedang
dalam orbit melingkar di sekitar bumi. Jelaskan gerak antena sesuadahnya!
Jika ia mendarat di Bumi, jelaskan dimana? Jika tidak, jelaskan bagaimana ia
dapat mendarat di Bumi?
6. Orang seringkali bertanya: “Apa yang menahan sebuah satelit berada di
orbitnyadalam mengelilingi Bumi? Bagaimana seharusnya tanggapan anda?
113
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
7. Anda memutara seutas tali yang pada ujungnya terikat sebuah bola, sehingga
bola melingkar beraturan secara horizontal. Mengapa tali putus ketika anda
memutar tali dengan sangat cepat?
8. Misalkan tali yang mengikat benda yang sedang bergerak melingkar putus,
bagaimakah arah gerak benda selanjutnya? Sebutkan juga bunyi hukum fisika
yang mendukung jawaban anda!
9. Dapatkah seorang pilot merasakan keadaan tanpa bobot ketika ia melakukan
manuver loop (lingkaran vertikal di atas langit) Jika ya, jelaskan! Dan jika
tidak berilah satu vontoh untuk menyangkalnya!
10.Sebuah mobil sedang bergerak di jalan desa yang menyerupai lingkaran roller
coaster. Jika mobil bergerak dengan laju konstan, bandingkanlah gaya yang
dilakukannya terhadap bagian horizontal jalan dengan gaya yang dilakukannya
pada jalan di puncak bukit dan di dasar bukit. Jelaskan mengapa?
11.Jelaskan bagaimana pertanyaan: “Berapakah kecepatan linear sebuah titik di
khatulistiwa?” Memerlukan anggapan mengenai kerangka accuan yang ia
gunakan? Tunjukkanlah bagaimana jawaban tersebut berubah jika acuannya
berubah!
12.Besaran apakah yang berbeda antara gerak melingkar beraturan secara
horizontal/mendatar dengan vertikal?
13.Bagaimakah kecepatan benda dapat diubah tanpa mengubah lajunya? Jelaskan
jawaban anda!
14.Perputaran Bumi mengelilingi sumbunya memberikan pengaruh apa terhadap
benda di muka Bumi dekat khatulistiwa?
15.A) Gaya apakah yang bekerja pada satelit yang mengelilingi Bumi?
B) Gaya apakah yang dikerjakan oleh satelit itu?
16.Mengapa pada gerak lurus beraturan tidak timbul percepatan tetapi pada gerak
melingkar beraturan timbul percepatan?
17.Mengapa pada dua roda gigi yang
bersinggungan (lihat gambar), roda gigi
yang lebih besar berputar lebih lambat
daripada roda gigi yang lebih kecil?
18.Gambar ini menunjukkan kotak gir
dengan dua macam kelajuan. Pada
gambar manakah poros X akan berputar
lebih lambat? (a) atau (b)? Jelaskan!
Praktikum
114
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
I. TUJUAN
Mendefinisikan besaran-besaran dan sifat-sifat dari gerak melingkar beraturan (GMB).
II. TEORI
Agar suatu benda dapat bergerak melingkar, maka harus selalu ada gaya sentripetal
yang berfungsi untuk membelokkan arah kecepatan benda. Arah gaya ini selalu
menuju pusat lingkaran. Besar gaya sentripetal pada gerak melingkar adalah :
F SP=m . aSP
v2 2
a SP= =ω . R
R
2π
ω= =2 π . f
T
Dengan : FSP = gaya sentripetal (N), m = massa benda (kg), aSP = percepatan
sentripetal (m.s-2), v = kecepatan linier (m.s-1), R = jari-jari gerak melingkar (m), ω =
Kecepatan sudut (rad.s-1), T = Periode (s), f = frekuensi (Hz).
Definisi Periode Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu putaran
Definisi Frekuensi Jumlah putaran dalam satu detik.
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerakan dimana periode atau frekuensi
benda selalu tetap (tidak berubah dalam waktu), atau percepatan sudut benda α = 0,
sehingga semua besaran yang ada juga memiliki nilai yang tetap.
III. ALAT-ALAT
- Satu set Percobaan GMB (tabung putar,
beban putar, beban gantung dan benang
kasur)
- Penggaris
- Stop watch
115
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
V. DATA PENGAMATAN :
Waktu untuk 10 Perioda Jari-jari Massa beban Massa beban
Perc. putaran putar mP (gr ) gantung mG
T ( detik) R ( cm )
(gr)
t (detik)
1. t1 = T1 = R1 =
2. t2 = T3 = R2 =
3. t3 = T4 = R3 =
g = 978 cm/detik2
VI. PERTANYAAN :
1. Hitunglah kecepatan sudut benda putar dari setiap percobaan !
2. Hitunglah kecepatan linier benda putar dari setiap percobaan !
3. Hitunglah percepatan sentripetal benda putar dari setiap percobaan ! Berapa rata-
ratanya!
4. Hitunglah gaya sentripetal benda putar tersebut ! (dari rata-rata percepatan
sentripetal).
5. Sesuai hukum Newton, besar gaya sentripetal sama dengan gaya tegangan tali.
Carilah besar tegangan tali (sama dengan berat beban gantung) dan bandingkan
besarnya dengan gaya sentripetal (seharusnya sama). Jelaskan mengapa ada
perbedaan!
PENEMU
BARON KARL VON DRAISE
116
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
Cara menggerakkan sepeda Draise ini belum menggunakan rantai dan padal
kayuhan. Pengendara harus menjejakkan kedua kakinya di tanah secara bergantian
agar sepeda ini bisa melaju. Pada perkembangan selanjutnyalah baru sepeda diberi
pedal dan berbagai variasi lainnya, tetapi inti dari sepeda adalah lingkaran roda
yang bergerak maju dengan keseimbangan pengemudinya.
117
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
7. Pada zaman dulu, para pemburu menggunakan sebah bau yan gdiikatkan pda
ujung seutas tali sebagai senjata. Batu tersebut diputar-putar di atas kepala
sehingga membentuk lingkaran horizontal. Jika diameter lingkaran 1,6 m,
massa batu 0,5 kg, dan batu terputar 3 kali setiap sekon, hitunglah percepatan
dan gaya sentripetalnya!
8. Sebuah elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan lintasan berbentuk
lingkaran yang jari-jarinya 0,0529 mm. Bila kecepatan elektron 2,19 x 106 m.s -
2
, maka carilah :
a. Berapa periode orbit elektron?
b. Berapa percepatan sentripetal yang dialami elektron?
c. Berapa kecepatan sudutnya?
9. Di atas sebuah piringan yang berputar horizontal diletakkan sebuah uang
logam. Piringan tersebut berputar 300 kali dalam waktu 314 sekon. Jika jarak
uang logam dengan titik pusat piringan sama dengan 50 cm, berapakah ...
a. Kelajuan uang logam?
b. Percepatan uang logam?
10.Seorang pengendara motor massa seluruhnya 100 kg, membuat putaran berjari-
jari 50 m dengan laju 72 km/jam. Hitunglah :
a. Kecepatan sudutnya?
b. Periodanya?
c. Gaya sentripetalnya?
11.Sebuah truk beserta muatannya bermassa 2,5 ton dalam keadaan melintas di
atas jalan yang membukit, bagian atasnya boleh dianggap sebagai bagian dari
busur lingkaran yang jari-jarinya 25 m (g = 10 m.s -2). Berapa gaya tekan truk
terhadap jalan di puncak bukit itu jika kecepatan truk di situ 54 km/jam?
118
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
V = ... ?
D
B
A C
a. Berapa lama orang tersebut naik sepeda tanpa istirahat setelah menempuh
jarak 7,2 km?
b. Hitunglah jumlah gigi pada roda gir belakang !
15.Sebuah batu bermassa 2 kg diikat pada seutas tali yang panjangnya 1,5 m.
Dengan ujung tali yang lain sebagai pusat. Tali diputar dalam bidang
horizontal. Bila terjadi 6 putaran dalam 12 detik, hitunglah :
a. Perioda gerak melingkar
b. Frekuensi
c. Kecepatan sudut
d. Kecepatan linear
e. Percepatan sentripetal
f. Tegangan tali
16.Diketahui roda A dan B bersinggungan. Radius roda A = 5 cm dan B = 8 cm.
Roda B dihubungkan melalui sabuk dengan roda C yang radiusnya 4 cm. Roda C
sepusat dengan roda D yang radiusnya 10 cm. Bila roda A diputar searah jarum
jam dengan kecepatan sudut 18 rad.s -1, berapakah kecepatan linear roda D?
Kemanakah arah putaran roda D?
119
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
D
A B
C
17.Sebuah beban massanya 200 g diikat pada seutas tali, kemudian diputar
menurut bidang vertikal sehingga lintasannya berbentuk lingkaran dengan jari-
jari 30 cm. Jika kecepatan anguler konstan sebesar 9 rad.s -1 dan g = 10 m.s -2.
Berapakah gaya tegangan tali pada saat lintasan terendah? Berapa pada saat
lintasan tertinggi?
18.Sebuah peluru bermassa 6 g ditembakkan ke dalam sebuah balok 2 kg yang
mula-mula diam di tepi meja yang tingginya 1 m (lihat pada gambar). Peluru
mengeram di dalam balok dan setelah tumbukan baok mendarat sejauh 2 m
dari kaki meja. Tentukan kelajuan awal peluru!
v
2m
19.Sebuah roda yang diameternya 3 m berputar dengan putaran 120 rpm.
Hitunglah :
a. Frekuensinya
b. Periodanya
c. Kecepatan sudutnya
d. Kecepatan linear dari sebuah titik pada sabuk roda
20.Suatu benda O bermassa 0,5 kg yang diikat pada ujung seutas kawat yang
panjangnya 1 m diputar dalam ingkaran horizontal C sehingga kawat membuat
sudut 300 terhadap vertikal. Hitung kelajuan benda dan tegangan pada kawat!
120
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
a. Berapa koefisien gesekan statis minimum antara keping uang dan piringan
hitam?
b. Berapa jauh dari sumbu putar keping uang harus diletakkan, tanpa slip,
45
jika piringan hitam diputar pada kelajuan putaran/menit?
π
121
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
2. Hubungan antara percepatan (a) dan kecepatan (v) dalam gerak melingkar
beraturan ditunjukkan oleh grafik:
3. Roda yang berputar 300 putaran tiap menit memiliki kecepatan sudut:
a. 30 π rad . s−1 c. 5 π rad . s−1 e.
b. 60 π rad . s−1
d. 2,5 π rad . s −1
5. Akibat rotasi bumi, keadaan Kevin yang bermassa ∝ di Bandung dan David
yang bermassa ∝ di London, akan sama dalam hal …
a. Laju liniernya d. kecepatan angulernya
b. Kecepatan linearnya e. percepatan sentripetalnya
c. Gaya gravitasi buminya
jari 10 cm. Roda ini dihubungkan dengan tali karet pada roda lain yang
mempunyai jari-jari 50 cm seperti pada gambar. Jika motor memberikan
kecepatan sudut 200 rad/s pada roda A, maka kecepatan sudut roda B
adalah …
a. 20 rad/s d. 40 rad/s
b. 5,6 rad/s e. 56 rad/s
c. 4 rad/s
8. Roda A dan B konsentris dan keduanya melekat satu sama lain. Roda B dan C
dihubungkan dengan tali karet. Jari A, B dan C masing-masing 40 cm, 20 cm
dan 30 cm. Tiap menit roda C berputar 30 kali. Berapakah besar kecepatan
tangensial roda A?
a. 30 π cm. s−1 c. 50 π cm. s−1 e. 70 π cm. s−1
b. 40 π cm. s−1 d. 60 π cm. s−1
10. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali berputar dalam
suatu bidang yang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu
lingkaran dengan jari-jari 1,5 m. Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s dan
g=10 m. s−2, maka dengan tali pada saat benda itu ada pada titik terendah
adalah:
a. 50 newton c. 80 newton e. 70 newton
b. 40 newton d. 30 newton
11. Sebuah benda yang massanya m diikat dengan sutas tali yang panjangnya
R, kemudian diputar sehingga benda dan tali berputar pada bidang datar
horizontal yang licin dengan kecepatan sudut ω. Kalau percepatan gravitasi
g, maka tegangan talinya adalah...
m. w 2
a. m . g d. −mg
R
m. w 2
b. e. m . w2 R−mg
R
c. m . w2 . R
123
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
12. Sebuah piringan berputar terhadap sumbu yang melalui titik pusatnya dan
tegak lurus pada bidang piringan. Titik P dan titik Q ada pada piringan
dengan jarak titik P terhadap titik pusat adalah 2 X jarak titik Q. Maka
perbandingan antara kecepatan linear di P dan di Q adalah …
1
a. 4 c. 1 e.
4
1
b. 2 d.
2
15.Sebuah batu dengan massa 2 kg diikat dengan tali dan diputar sehingga
lintasannya berbentuk lingkaran vertikal dengan jari-jari 0,5 m. Jika
kecepatan sudut batu 5 rad/s dan g=10 m. s−2, maka tegangan tali pada saat
batu di titik tertinggi adalah …
a. 36 N c. 16 N e. 56 N
124
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
b. 144 N d. 124 N
16. Sebuah mobil bergerak melintasi puncak
sebuah bukit (lihat gambar). Jalan yang
dilintasinya terletak di dalam bidang
vertikal. Apabila kelengkungan jalan itu
berjari-jari 30 m dan mobil berjalan
dengan laju 36 km/ jam, sedangkan
percepatan gravitasi bumi 10 m. s−2 ,
maka gaya tekan mobil (massa = 600 kg) pada jalan yang dilaluinya adalah
…
a. 8000 N d. 4000 N
b. 6000 N e. 2000 N
c. 5000 N
18. Dengan soal yang sama dengan nomor 17, tunjukkan pula bahwa gaya
normal yang dikerjakan bidang lingkaran pada bola adalah:
1
a. N= m. g sin ∝ d. N=3 m. g . sin ∝
2
b. N=m. g .sin ∝ e. N=4 m . g . sin ∝
c. N=2m . g . sin ∝
19. Seorang anak laki-laki dengan massa m duduk di puncak sebuah gunung es
yang berbentuk setengah lingkaran, seperti pada gambar. Jika dia mulai
meluncur dengan kecepatan v (anggap permukaan es tanpa gesekan),
maka anak itu akan meninggalkan gunung es di titip P dengan nilai
3
sin θ= . Maka nilai v yang benar adalah …
4
1 1
a. √ 2 R . g c.
√
2
1
R. g. e.
4√R. g.
b. √ R . g d.
√
3
R.g.
125
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
20. Sebuah benda bermassa 0,1 kg yang diikat pada seutas tali yang
panjangnya 40 cm, diputar secara horizontal di atas sebuah meja yang
licin. Jika tegangan maksimum pada tali adalah 4 N, kecepatan maksimum
putaran benda adalah …
a. 1 m. s−1 c. 4 m. s−1 e. 10 m. s−1
b. 2 m. s−1 d. 8 m . s−1
22. Sebuah batu dengan massa 2 kg diikat dengan tali dan diputar sehingga
lintasannya berbentuk lingkaran vertikal dengan jari-jari 0,5 m. Jika
kecepatan sudut batu 6 rad/s dan g=10 m. s−2, maka tegangan tali pada
saat batu di titik tertinggi adalah …
a. 16 N c. 56 N e. 144 N
b. 36 N d. 124 N
126
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
600
B
APLIKASI FISIKA
Pemilu Pakai Fisika
Fisika dan Pemilu? Aneh apa hubungannya? Apa mungkin Fisika dihubungkan dengan
Pemilu? Fisika kan ilmu eksak, sedangkan pemilu itu berhubungan dengan ilmu
sosial, mana mungkin bisa nyambung? Pertanyaan ini mungkin bisa muncul dibenak
kita semua. Namun dengan semakin berkembangnya ekonofisika dan sosiofisika,
hubungan ini jadi mungkin. Ayo kita lihat bagaimana hubungan fisika dan pemilu
itu.
Pemilu 2004 merupakan pesta demokrasi. Seluruh rakyat berbondong-bondong ke
tempat pemungutan suara untuk menentukan masa depan negara. Satu hal ang
menarik dari pemilu 2004 adalah pemilu ini merupakan pemilu langsung. Tiap
orang mencoblos tidak hanya logo partai, tapi juga orang-orang yang akan duduk di
kursi legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah) serta
kursi eksekutif (kursi presiden dan wakil presiden). Sudah satu jenjang pemilu yang
kita ikuti, yaitu pemilihan legislatif, sekarang kita akan memasuki pemilihan
eksekutif yang tentu menyimpan fenomena yang sangat menarik untuk diamati.
Jika pergerakan saham menjadi fokus perhatian ekonofisika (econophysics), maka
pemungutan suara dan pemilu bisa merupakan salah satu pusat perhatian
sosiofisika (sociophysics).
Bagaimana fisika memandang pemilu 2004? Informasi apa yang bisa kita ambil dari
susunan perolehan suara yang ada? Angka-angka perolehan suara tiap partai dan
tiap calon anggota DPD tentu menyimpan makna yang menarik untuk dibedah. Di
luar analisis statistika yang berkembang saat ini, fisika mempunyai metode
mekanika statistik yang menarik untuk menganalisis data-data perolehan suara.
Metode ini sudah biasa digunakan dalam ekonofisika.
127
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
Para ahli statistik tahu bahwa semua data memiliki sifat distribusi. Distribusi yang
paling terkenal adalah distribusi Gaussian yang sering disebut distribusi acak.
Artinya jika sistem itu mempunyai sifat acak yang tinggi maka distribusinya
cenderung Gaussian. Bentuk distribusi ini seperti bentuk sebuah bel. Distribusi lain
adalah distribusi power-law (distribusi hukum pangkat). Distribusi ini dinyatakan
dalam persamaan sederhana P(x) ~ x -a (x pangkat minus a) dengan a merupakan
suatu bilangan konstan. Pada distribusi ini terjadi kesenjangan distribusi, populasi
tidak tersebar merata, ada bagian yang populasinya sangat banyak, tetapi ada
bagian yang populasinya sangat sedikit.
Sifat distribusi power-law ini dapat ditemukan dalam peristiwa fisika terutama
yang berhubungan dengan keadaan kritis. Misalnya air pada suhu 374 derajat
Celsius dan tekanan sekitar 220 atm. Pada kondisi ini air berada pada kondisi kritis
yaitu antara cair dan gas. Ketika suhu air dinaikkan sedikit saja, massa jenis,
kompresibilitas dan viskositas air ini akan berubah secara drastis mengikuti power-
law (hukum pangkat). Apa yang menyebabkan demikian? Disini molekul-molekul air
melakukan tindakan mengatur dirinya (self-organizing critically) untuk mengubah
massa jenis, kompresibilitas, dan viskositas air tersebut.
Per Bak, seorang fisikawan Denmark mengatakan bahwa sifat pengaturan diri
sendiri ini terjadi pada semua sistem yang berada pada keadaan kritis. Sebagai
illustrasi ia mengatakan bahwa ketika pasir dituangkan diatas permukaan lantai,
pasir akan membentuk suatu bukit kecil. Bukit ini makin lama makin tinggi sampai
suatu ketinggian tertentu. Setelah itu terjadi keanehan. Kemiringan bukit ini tidak
berubah walaupun bukit bertambah tinggi. Menurut Per Bak setelah bukit
mencapai suatu kemiringan tertentu (kondisi kritis), pasir-pasir akan mengatur
dirinya sedemikian sehingga kemiringan bukit tidak berubah. Alam ternyata
dilengkapi sang pencipta dengan kemampuan mengatur diri ketika berada dalam
keadaan kritis.
Sifat power-law yang berhubungan dengan pengaturan diri dalam kondisi kritis ini
terjadi pada berbagai fenomena lain seperti distribusi kekayaan (orang kaya makin
kaya dan orang miskin tambah miskin), populasi kota-kota (kota-kota tertentu
sangat banyak penduduknya, kota lain sangat kurang) dan situs-situs internet (ada
situs yang sangat banyak diakses tetapi situs lain sangat kurang). Disini orang
mengatur dirinya untuk memilih daerah-daerah atau hal-hal yang lebih
menyenangkan dan memberikan keuntungan.
Sifat pengaturan diri ini terdapat juga pada mereka yang sering berpikir positif.
Ketika di pagi hari kita berkata bahwa hari ini sangat indah dan membahagiakan,
maka terjadi suatu pengaturan diri yang membuat hari ini menjadi indah dan
membahagiakan. Sebaliknya ketika kita berpikir negatif, kusut, dan sial. Yang
terjadi adalah demikian. Jadilah seperti apa yang kita percayai.
Menakjubkan! Sifat pengaturan diri pada kondisi kritis ini juga ditemui dalam
distribusi hasil pemilu 2004 dan 1999. Ini terlihat dari sifat power-law data hasil
pemilu ini. Jika kita gambarkan grafik kemungkinan sebuah kontestan pemilu untuk
memperoleh sejumlah suara sebagai fungsi jumlah suara tersebut, kita dapatkan
grafiknya berupa power law, di mana bilangan pangkatnya mendekati satu. Jika
digambarkan dalam skala logaritma grafik ini akan berbentuk garis lurus dengan
kemiringan garis menyatakan pangkat dari power law ini. Kemiringan grafik ini a
=1.632 untuk tahun 1999 dan a=1.41 untuk tahun 2004 (lihat gambar). Hasil ini
128
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
menceritakan pada kita bahwa dalam pemilu ini masyarakat mengatur diri (self
organizing) untuk memilih partai sesuai yang dikehendakinya. Dengan kata lain
pemilu bersifat demokratis (masyarakat memilih sesuai dengan kebebasannya).
Semakin pangkat power-law-nya mendekati satu (a = 1) semakin demokratis pemilu
tersebut. Dilihat dari nilai bilangan pangkatnya, pemilu 2004 tampak lebih
demokratis dibandingkan dengan pemilu 1999. Namun perbedaan ini tidak terlalu
banyak. Ada dua hal yang kita bisa analisa dari hasil ini yaitu pertama, pola yang
hampir sama dari kedua distribusi tersebut menunjukkan bahwa pandangan
masyarakat terhadap keberadaan partai politik tersebut tidak berbeda jauh untuk
tahun 1999 dan 2004. Hal ini sebenarnya cukup memberikan tanda tanya karena
telah terjadi perubahan yang cukup besar dalam aturan pemilu 2004 relatif
terhadap 1999. Pemilu 2004 memilih calon wakil rakyatnya secara langsung
sedangkan pemilu 1999 tidak. Kesimpulan yang kita bisa ambil adalah bahwa
rakyat masih kurang memahami perbedaan sistem pemilu tidak langsung (1999)
dan langsung (2004).
Kedua, distribusi power-law dalam pemilu tersebut menunjukkan bahwa kedua
pemilu tersebut telah mengkondisikan masyarakat pada keadaan kritis, dimana
masyarakat diminta untuk menentukan pilihannya berdasarkan kehendaknya. Jadi
disini masyarakat mengatur dirinya untuk memilih sesuai dengan keinginannya
(demokratis). Sehingga kita boleh katakan bahwa pemilu 1999 dan 2004 memang
cukup demokratis. Jadi, meskipun pemahaman rakyat atas partai politik yang
dipilihnya dalam pemilu tidak terlihat begitu jauh berbeda, namun sifat power-law
pada kedua pemilihan tersebut telah menunjukkan bahwa keduanya tetap
menunjukkan bahwa kedua pemilu cukup demokratis.
129
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 5 GERAK MELINGKAR
Dengan analisis yang sama kita melihat bahwa pemilihan suara calon anggota DPD
ternyata lebih demokratis lagi. Ini ditunjukkan dari sifat power-law pada distribusi
perolehan suara calon anggota DPD yang bilangan pangkatnya sama dengan satu.
130
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013