Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FISIKA DARING


RANGKAIAN LISTRIK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK

1. Ricko Syahrul Mucharromi (D3 ME RPL 3 / 0319130036)


2. Pingga agung pradana (D3 ME RPL 3 / 0319130035)

Dosen pembimbing
Aminatus Sa’diyah, S.Si., M.T

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2020
TUGAS PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga
elektron dapat mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses
perpindahan elektron inilah yang kita kenal sebagai listrik.
Elektron dapat mengalir pada material penghantar arus listrik yakni
konduktor. Oleh karena itu kabel dipakai pada rangkaian listrik karena
kabel terbuat dari tembaga yang dapat menghantarkan arus listrik. Tempat
dimana elektron masuk ke dalam rangkaian listrik dinamakan dengan
sumber listrik. Setiap benda yang memakai listrik untuk penggunaannya
disebut sebagai beban listrik.

1.2. Tujuan Praktikum


Setelah melaksanakan praktikum rangkaian listrik, praktikan
diharapkan mampu memahami prinsip hukum Kirchoff dan memahami
konsep Aliran Arus. Selain itu, praktikan dapat menghitung besar Arus
dan tegangan pada suatu rangkaian seri dan paralel

1.3. Manfaat Praktikum


Memahami prinsip hukum kirchoff dan memahami konsep aliran
arus, dan dapat menghitung besar arus dan tegangan pada suatu rangkaian
seri dan paralel.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu
lintasan tertutup. Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah
Rangkaian Listrik terbatas pada elemen atau komponen yang memiliki dua buah
terminal atau kutub pada kedua ujungnya.
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau
muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i dengan kata lain arus
adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan
muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Arah
arus searah dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau berlawanan dengan
arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila
kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima elektron dari
partikel lain. Satuannya : Ampere (A)
Arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan
arah arus negatif mengalir sebaliknya. Macam-macam arus :

1. Arus searah (Direct Current/DC)

Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan


terhadap satuan waktu, artinya dimanapun kita meninjau arus tersebut pada
waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama

2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)

Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap


satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu
tertentu (mempunyai perioda waktu : T).

TEGANGAN
Tegangan atau beda potensial adalah kerja yang dilakukan untuk
menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau
komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau pada
kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita
menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal
ke terminal lainnya.

Gambar Rangkaian Seri dan Pararel

a. Rangakaian seri b. Rangkaian pararel

i = i1 = i2 = i3 Vp= V1 = V2 = V3

Vs = V1 + V2 + V3 i = i1 + i2 + i3

Rs = R1 + R2 + R3 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3

2.2 Prinsip

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff – Hukum Kirchhoff


merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi
untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff
pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama
Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff
terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.
a. Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchoff 1
Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan
dengan dengan arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum
Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau 
Kirchhoff’s Current Law (KCL)
Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu
rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik
percabangan tersebut.”

b. Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchoff 2

Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan


untuk menganalisis  tegangan (beda potensial) komponen-komponen
elektronika pada suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga
dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s
Voltage Law (KVL).

Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :

“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup


adalah nol”

2.3 Rumus
Seri Paralel

i = i1 = i2 = i3 Vp= V1 = V2 = V3

Vs = V1 + V2 + V3 i = i1 + i2 + i3

Rs = R1 + R2 + R3 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3

2.4 Gambar Sistem


a. Rangkaian Seri
b. Rangkaian Paralel

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Langkah Kerja


Langkah Kerja

Rangkaian Seri:
1. Buka aplikasi praktikum pada:
http://physics.bu.edu/~duffy/HTML5/circuit_power_bo
xes_series.html
2. Atur nilai “Battery voltage” (tegangan baterai) menjadi 3 V
3. Atur nilai Resistor 1 = 1 Ω, Resistor 2 = 2 Ω, dan Resistor 3 = 3 Ω
4. Catat nilai tegangan daya pada masing-masing resistor!
5. Ulangi langkah 2-4 untuk nilai tegangan baterai = 6 V!
6. Tangkap layar (screenshot) hasil percobaan tegangan baterai = 6V!

Rangkaian Paralel:
1. Buka aplikasi praktikum pada:
http://physics.bu.edu/~duffy/HTML5/circuit_power_boxe
s_parallel.html
2. Atur nilai “Battery voltage” (tegangan baterai) menjadi 3 V
3. Atur nilai Resistor 1 = 3 Ω, Resistor 2 = 4 Ω, dan Resistor 3 = 5 Ω
4. Catat nilai arus dan daya pada masing-masing resistor!
5. Ulangi langkah 2-4 untuk nilai tegangan baterai = 6 V!
6. Tangkap layar (screenshot) hasil percobaan tegangan baterai = 6V!

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 Data hasil Praktikum


Rangkaian Seri
Teganga Hambata Tegangan Daya masing-
n Baterai n Resistor masing- masing masing
(V) (Ω) resistor resistor
(V) (W)
1 0,5 V 0,25 W
3 2 1V 0,50 W

3 1,5 V 0,75 W

1 1V 1W
6 2 2V 2W

3 3V 3W

Rangkaian Paralel

Teganga Hambata Arus masing- Daya masing-


n Baterai n Resistor masing masing
(V) (Ω) resistor resistor
(V) (W)
3 1A 3W
3 4 0,75 A 2,25 W
5 0,6 A 1,8 W
3 2A 12 W
6 4 1,5 A 9W
5 1,2 A 7,2 W

4.2 Analisis Perhitungan

1. Menghitung besar arus yang mengalir pada masing-masing hambatan dan


arus total menggunakan teori hukum ohm pada rangkaian seri
 Diketahui : V Baterai = 3 V

R1 = 1 ohm

R2 = 2 ohm

R3 = 3 ohm

 Ditanya : A. Arus yang melewati masing masing hambatan

B Arus total

 Jawab :

 A. Arus yang melewati masing masing hambatan

o Itot = V/Rtotal

o Itot = 3 / R1 + R2 + R3

o Itot = 3/ 6 I = 0,5 A (karena rangkaian seri maka kuat arus


sama besar)

 B. Menghitung besar arus yang mengalir pada setiap hambatan

o I1 = V/R1 = 3/ 1 = 3 A

o I2 = V/R2 = 3/ 2 I2 = 1,5 A

o I2 = V/R3 = 3/ 3 I3 = 1 A

 Diketahui : V Baterai = 6 V

R1 = 1 ohm

R2 = 2 ohm

R3 = 3 ohm

 Ditanya : A. Arus yang melewati masing masing hambatan

B Arus total
 Jawab :

 A. Arus yang melewati masing masing hambatan

o Itot = V/Rtotal

o Itot = 6 / R1 + R2 + R3

o Itot = 6/ 6 I = 1 A (karena rangkaian seri maka kuat arus


sama besar)

 B. Menghitung besar arus yang mengalir pada setiap hambatan

o I1 = V/R1 = 6/ 11 = 6 A

o I2 = V/R2 = 6/ 2 I2 = 3 A

o I2 = V/R3 = 6/ 3 I3 = 2 A

2. Menghitung besar tegangan yang mengalir pada masing-masing hambatan


dan tegangan total menggunakan teori hukum ohm pada rangkaian paralel

 Diketahui : V Baterai = 3 V I1 = 1 ohm

R1 = 3 ohm I2 = 0,75 ohm

R2 = 4 ohm I3 = 0,6 ohm

R3 = 5 ohm

 Ditanya : A. Tegangan pada masing masing hambatan

B tegangan total

 Jawab :

 A. Tegangan yang melewati masing masing hambatan

o V=IxR

o VR1 = I1 x R1 = 1 x 3 = 3 V

o VR2 = I2 x R2 = 0,75 x 4 = 3 V

o VR3 = I3 x R3 = 0,6 x 5 = 3 V
 Diketahui : V Baterai = 6 V I1 = 2 ohm

R1 = 3 ohm I2 = 1,5 ohm

R2 = 4 ohm I3 = 1,2 ohm

R3 = 5 ohm

 Jawab

o VR1 = I1 x R1 = 2 x 3 = 6 V

o VR2 = I2 x R2 = 1,5 x 4 = 6 V

o VR3 = I3 x R3 = 1,2 x 5 = 6 V

 B. Tegangan Total

o Diketahui Tegangan = 3 V Karena rangkaian paralel maka


tegangan sama = 3 V

o Diketahui Tegangan = 6 V Karena rangkaian paralel maka


tegangan sama besar = 6 V

4.3 Pembahasan

Data di atas diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan dimana


untuk rangkaian seri kuat arus yang melewati masing-masing hambatan
memiliki besar yang sama dengan rumus I total = V / R total dan untuk rumus
menghitung

besar arus yang di setiap hambatan contohnya di hambatan yang pertama I1 =


V / R1 dan diperoleh hasil seperti yang diatas

Untuk rangkaian paralel tegangan pada masing-masing hambatan


memiliki besar yang sama dimana V rumusnya adalah v = I x R
BAB V
KESIMPULAN
dari praktikum atau percobaan yang telah kita lakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa untuk rangkaian seri memiliki kuat arus yang sama besar dan
memiliki tegangan yang berbeda, sehingga tegangan di setiap hambatan memiliki
besar yang berbeda pula.

Untuk rangkaian paralel memiliki tegangan yang sama besar tetapi besar
kuat arusnya pun berbeda sehingga setiap hambatan memiliki kuat arus yang
berbeda-beda namun memiliki hambatan yang sama besar.

Daftar Pustaka
Modul Praktek Fisika PPNS 2019

http://physics.bu.edu/~duffy/classroom.htm

Anda mungkin juga menyukai