Nilai Pre-Test
Nilai Quiz
Rangkaian Tunggal, Seri, dan Paralel
NRI : (PRINT)
II.1. Hambatan
Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus
Listrik (I), Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa
Inggris disebut dengan “Ohm’s Laws”. Hukum Ohm pertama kali
diperkenalkan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon
Ohm (1789-1854) pada tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan
Hukum Ohm tersebut pada Paper yang berjudul “The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically” pada tahun 1827.
Bunyi dari Hukum Ohm adalah :
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang
diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”
Dimana :
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik
yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan
waktu. Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda potensial atau tegangan pada
media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai tegangan antara kedua
titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir pada
kedua titik tersebut. Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere),
yang dimana dalam penulisan rumus arus listrik ditulis dalam simbol I (current).
∑ 𝐼 (𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘) = ∑ 𝐼 (𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟)
Rangkaian seri adalah salah satu model rangkaian listrik. Dalam pelajaran
kelistrikan, rangkaian seri adalah suatu rangkaian yang semua bagian-
bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus
listrik yang sama. Rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian tunggal,
membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan, melalui setiap
bagian, dan kembali lagi ke sumber tegangan. Kuat arus yang mengalir selalu
sama di setiap titik sepanjang rangkaian. Hambatan yang dirangkai secara seri
akan semakin besar nilai hambatannya. Sedangkan, lampu yang dirangkai
secara seri nyalanya menjadi semakin redup. Apabila satu lampu mati, maka
lampu yang lain juga akan mati.
1. Jika salah satu mati, maka beban yang lain juga ikut mati
2. Pembagian arus listrik yang tidak merata
3. Nyala lampu lebih redup.
II.5. Rangkaian Paralel
V=I.R ; Rtotal=1/R1+1/R2+1/R3+…1/RN.
1. Laptop/PC
2. Software LiveWire
3. Multimeter
4. Battery
5. Resistor 15Ω, 100Ω, 220Ω, 470Ω, dan 560Ω
15 Ω
III.2.2 Percobaan Rangkaian Seri
470 Ω
100 Ω
220 Ω
1. Siapkan PC/Laptop
2. Buka Software LiveWire
3. Rangkai dan siapkan peralatan sesuai gambar
4. Set baterai menjadi 12 V.
5. Asisten memeriksa rangkaian.
6. Klik ‘Run’ pada aplikasi dipandu asisten.
7. Lalu ukur arus (i) dan tegangan (v).
8. Lakukan pengukuran yang sama untuk percobaan yang berbeda
9. Masukkan semua data pengukuran ke dalam table data.
10. Klik ‘Stop’ pada aplikasi.
BAB V
DATA HASIL PENGAMATAN DAN EVALUASI
V.2. Evaluasi
BAB VI
TUGAS
470 Ω
220 Ω 560 Ω
VII.1 Kesimpulan
VII.2 Saran
LAMPIRAN