Pada eksperimen ini akan diberikan salah satu metode untuk memverifikasi teori Hukum
Kirchhoff dengan validasi secara teori dan matlab. Terdapat dua buah Hukum Kirchhoff yang akan
diverifikasi, yaitu Hukum Kirchhoff I yang dikenal juga sebagai Hukum Arus Kirchhoff (HAK) dan
Hukum Kirchhoff II yang dikenal juga sebagai Hukum Tegangan Kirchhoff (HTK). Untuk
memverifikasi teori Hukum Kirchhoff ini digunakan 3 rangkaian listrik, yaitu seri, paralel, dan
gabungan. Pada rangkaian seri, paralel, dan gabungan hasil validasi Hukum Kirchhoff sesuai
dengan literatur jika dibuktikan melalui aplikasi matlab, sedangkan bila dibuktikan melalui teori
hasilnya tidak sesuai, namun mendekati literatur.
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik
dengan memproduksi penuru tegangan diantaranya kedua salurannya sesuai dengan arus yang
mengalirnya berdasarkan hukum Ohm. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik
dan sirkui elektronik dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan resistansi/kawat
yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromiun.karakteristik utama dari resistor
adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien
suhu, desah listrik, dan indukstansi.
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi.
Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai,
biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan
biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti
merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi
seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah
titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik"
memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%.
Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%)
pada ujung lainnya.
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari
empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi
dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan
setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang
terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
• Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel memliki ciri yang dapat dikenali, yaitu susunan rangkaiannya memiliki
cabang. Instalasi listrik di suatu rumah biasanya menggunakan susunan rangkaian pararlel.
Meskipun sedikit lebih rumit dari
rangkaian seri, rangkaian paralel memiliki banyak keuntungan.
• Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Secara umum,
karakteristik dan hukum yang berlaku pada rangkaian campuran juga mengikuti keduanya.
4.2 Pembahasan
1) Menghitung nilai resistor
1. Resistor 1
Resistor Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Cincin 4
1. Merah Hijau Jingga Emas
Nilai 2 5 𝑥 103 ± 5%
(25.000 ± 1.250 )Ω
2. Resistor 2
Resistor Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Cincin 4
2. Abu Abu Orange Kuning Emas
Nilai 8 3 𝑥 104 ± 5%
(830.000 ± 41.500)Ω
3. Resistor 3
Resistor Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Cincin 4
3 Biru Hijau Orange Emas
Nilai 6 5 𝑥 103 ± 5%
(65.000 ± 3.250)
2) Rangkaian Seri
1. R Total
R Total = R1+R2+R3
=25.000 + 830.000 + 65.000
=920.000 Ω
2. I Total
I Total = 𝑣
𝑅 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
9𝑣
I Total =
920.000 Ω
I Total = 9,78 . 10−6 A
3. I pada setiap hambatan (I1, I2, I3)
I1 = I2 = I3 = Itotal = 9,78 . 10−6 A
2. I Total
𝑣
𝐼 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 =
𝑅 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
9𝑣
𝐼 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = = 0,60728745 𝐴
14,82 Ω
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 60.279 Ω
R Total = 25.000 Ω + 60.279 Ω = 85.279 Ω
2. I Total
𝑣
𝐼 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 =
𝑅 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
9𝑣
𝐼 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = = 0,00001055359 𝐴
85.279 Ω
3. I pada setiap hambatan (I1, I2, I3)
𝐼1 = 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,00001055359 𝐴
𝑅2 830.000
𝐼2 = 𝑥 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑥 0,00001055359 𝐴
𝑅2 + 𝑅3 830.000 + 65.000
= 0,00001138008
𝑅3 65.000
𝐼3 = 𝑅3+𝑅2
𝑥 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 65.000+830.000
𝑥 0,00001055359 𝐴 = 0,0001453148
4. Beda potensial pada setiap hambatan (V1 , V2 , V3)
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑟𝑒𝑙
𝑣 𝑠𝑒𝑟𝑖 = 𝑥 𝑣𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 + 𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑟𝑒𝑙
KESIMPULAN
2. Nilai kuat arus dan voltase pada tiap resistor pada rangkaian seri
3. Nilai kuat arus dan dan voltase tiap resistor pada rangkaian paralel
2,63839866 I2 0,00001138008
Vparalel
I3 0,0001453148
9 0,00001055359
Vtotal Itotal
Daftar Pustaka
https://en.wikipedia.org/wiki/Resistor
https://idschool.net/smp/rangkaian-listrik-seri-paralel-dan-campuran/
Demareanti, Cyanisa Novi. Hukum Kirchhoff: Politeknik STTT Bandung
Wijaya, Adi Arif. Hukum Kirchhoff. Bandung: Politeknik STTT Bandung
Prastida, Icho. Hukum Kirchhoff. Bandung: Politeknik STTT Bandung