Anda di halaman 1dari 41

BAB 2

HUKUM DAN FORMULASI


RANGKAIAN LISTRIK
Ir. Ali Nurdin, MT

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Outcome)


1. Capaian Pembelajaran Umum
Mahasiswa dapat memahami hukum-hukum yang paling mendasar sebagai penyelesaian
anailsa rangkaian yang sederhana. Hukum yang dimaksud adalah hukum Ohm dan
hukum Kirchoff. Dengan kedua hukum diatas mahasiswa mengetahui sifat-sifat
rangkaian seri, rangkaian paralel, rangkaian kombinasi seri-paralel dan rangkaian yang
lebih komplek yang terdiri dari lebih satu sumber tegangan.

2. Capaian Pembelajaran Khusus


Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang terdiri dari beberapa resistansi yang
dihubungkan dalam seri, paralel dan kombinasi keduanya. Selain itu mahasiswa juga
dapat mengkalkulasi besaran-besaran seperti resistansi total rangkaian, nilai arus dari
sumber, besar daya yang dikonsumsi rangkaian, jatuh tegangan ( voltage drop ) pada
masing-masing resistansi serta besar arus disetiap percabangan dari rangkaian dengan
menggunakan hukum Ohm. Dengan penggunaan hukum Kirchoff mahasiswa dapat
mengkalkulasi besaran arus disetiap cabang rangkaian yang komplek yang terdiri dari
lebih satu sumber tegangan ( emf ) dengan meng-eliminir dari persamaan loop yang
didapatkan.

A. PENDAHULUAN/ DESKRIPSI SINGKAT


Pemakaian hukum Ohm digunakan untuk menyelesaikan rangkaian – rangkaian
sederhana baik didalam hubungan seri, paralel dan kombinasi keduanya guna
memperoleh besaran seperti resistansi total, arus rangkaian, jatuh tegangan dan besar
daya yang dipakai rangkaian. Sedangkan untuk penyelesaian rangkaian yang tidak
sederhana lagi (rangkaian yang terdiri dari lebih satu sumber tegangan), maka disini
digunakan hukum Kirchoff sebagai pengganti hukum Ohm, yaitu dengan bantuan
persamaan-persamaan dalam bentuk loop/mesh. Selanjutnya dari beberapa persamaan
loop tersebut akan dieksekusi agar didapatkan nilai-nilai arus dari setiap percabangan
rangkaian.

B. POKOK-POKOK ISI
Bab ini dan bab berikutnya dibatasi pada analisis rangkaian sederhana yang hanya
mempunyai sumber arus, sumber tegangan, dan resistansi. Di dalam menganalisis
rangkaian ini akan menggunakan beberapa teorema rangkaian (jaringan) dan metode-
metode matematik yang akan dibicarakan selanjutnya pada rangkaian yang mengandung
elemen pasif.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 19


2.1 Hukum Kirchoff tentang Arus Listrik
Hukum Kirchoff tentang arus / Kirchoff Current Law I ( KCL I ) sering disebut
hukum Kirchoff 1 yang berbunyi hukum Kirchoff arus yaitu “Jumlah aljabar dari arus – arus
yang memasuki setiap node rangkaian adalah nol.

Hukum ini mereprentasikan pernyataan matematika dari fakta bahwa muatan tidak
dapat terakumulasi pada sebuah node. Sebuah node bukanlah elemen rangkaian, dan sudah
barang tentu node ini tidak dapat menyimpan, memusnahkan, ataupun membangkitkan
muatan. Oleh karenanya, penjumlahan arus harus nol. Analogi hidrolik dapat digunakan
untuk memperjelas pernyataan ini. Sebagai contoh, tinjaulah tiga buah pipa air yang
digabungkan sehingga membentuk hubungan seperti huruf Y. kita definisikan tiga buah
“arus” mengalir masuk ke dalam masing – masing pipa dari ketiga pipa ini. Jika kita tetap
bersi keras bahwa airnya selalu mengalir, jelaslah bahwa kita tidak dapat memiliki tiga buah
aliran air positif atau ppipanya akan pecah. Oleh karena itu, nilai dari satu atau dua buah arus
yang didefinisikan haruslah negatif. Contoh Penerapan KCL 1 adalah:

2.2 Hukum Kirchoff tentang Tegangan Listrik


Hukum Kirchoff 2 sering disebut dengan Hukum Kirchoff tegangan / Kirchoff
Voltage law. Bunyi hukum Kirchoff tegangan yaitu “Penjumlahan aljabar dari tegangan di
sekeliling suatu lintasan tertutup sama dengan nol. Dapat juga didefisikan sebagai jumlah
tegangan pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol, atau penjumlahan tegangan pada
masing masing komponen yang membentuk satu lintasan tertutp akan bernilai sama dengan
nol. Contoh analisa KVL ( Kirchoff Voltage Law ) seperti gambar dibawah ini:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 20


2.3 Rangkaian seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu daya
lewat satu rangkaian. Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian.
Contoh yang baik dari beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. (
kurang lebih 20 lampu dalam rangkaian seri ). Rangkaian seri terbentuk jika dua buah bola
lampu atau lebih dihubungkan secara berderet. Demikian pula dengan sumber tegangan juga
dihubungkan secara berderet. Pada rangkaian seri apabila salah satu lampu diputuskan ( mati
) maka lampu yang lain juga juga akan mati.
Dua buah elemen atau lebih berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki
sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan.
Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam
rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.

I R1 R2 R3

V1 V2 V3
V

2.1 Rangkaian resistor seri


Perlu diingat bahwa :
a. Arus yang melalui ke tiga konduktor adalah sama.
b. Drop tegangan pada masing-masing konduktor adalah berbeda yang disebabkan
oleh resistansi dan diberikan oleh hukum Ohm.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 21


c. Jumlah ke tiga drop tegangan adalah sama dengan tegangan yang dipakai pada
ketiga konduktor.
V = V1 + V2 + V3
V = I.R
V = IR1 + IR2 + IR3
dimana : R = resistansi ekivalen
I.R = IR1 + IR2 + IR3
R = R 1 + R2 + R3
Sifat-sifat Rangkaian Seri

1. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.


2. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama.
Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri
adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.
3. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian
menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang
mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
4. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran
arus terhenti.

Penerapan rangkaian listrik seri

1. Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik &
lampu LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs)
sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).
2. Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih
memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan
ballastnya.
3. Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol),
demikian juga kulkas.
4. Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.

2. 4 Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis
edar untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik
dihubungkan secara parallel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa
mempengaruhi rangkaian yang lain. Rangkaian paralel terbentuk jika dua buah bola lampu
atau lebih dihubungkan secara berjajar. Kutub lampu sejenis dihubungkan ke kutub baterai
yang sama. Pada rangkaian paralel jika salah satu lampu diputuskan ( mati ), lampu yang
lainya tetap menyala. Hal ini terjadi karena lampu yang lain masih terhubung dengan sumber
arus listrik.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 22


Sifat-sifat Rangkaian Paralel

1. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.


2. Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus
masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
3. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian
mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel
adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
4. Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
I1 R1

I I2 R2

I3 R3

V
Gambar 2.2 Rangkaian Resistor parallel

Kuat arus yang keluar dari sumber tegangan adalah I berdasarkan hukum Kirchoff 1 tentang
arus adalah:
I = I1 + I2 + I3
Tegangan pada tiap-tiap komponen adalah sama, maka :
V V V 1 1 1
I= + + =V    
R1 R2 R2  R1 R2 R2 
Susunan paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan pengganti paralel R p, maka:

V  1 
I= atau I = V  
Rp  R p 
Sehingga diperoleh :

1 1 1 1
   + ….
Rp R1 R2 R3
Penerapan rangkaian listrik paralel.
1. Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
2. Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 23


2.5 Kapasitor
Secara prinsip sebuah kapasitor terdiri atas dua keping konduktor yang ruang
diantaranya diisi oleh dielektrik (penyekat), misalnya udara atau kertas. Kedua konduktor
diberi muatan sama besar tetapi jenisnya berlawanan (yang satu bermuatan +, lainnya
bermuatan -). Kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan listrik dinyatakan oleh
besaran kapasitas (kapasitansi). Satuan SI dari kapasitor adalah Farad (F)untuk menghormati
Michael Faraday yang sering digunakan adalah mikrofarad (F), nanofarad (nF), pikofarad
(pF). 1 F = 10-6 F; 1 nF = 10-9 F; 1 pF = 10-12 F
Jenis-jenis kapasitor.
1. Kapasitor kertas
Berfungsi sebagai bahan penyekat diantara kedua pelat. Kapasitor jenis ini memiliki
kapasitas sebesar 0.1 F.
2. Kapasitor elektrolit
Sebagai bahan penyekat adalah aluminium oksda. Salah satu keping diberi tanda +
sebagai anoda keping lainnya berpotensial lebih negatif daripada anoda disebut
katoda. Ketika mengisi kapasitor elektrolit dengan suplai DC, kutub + kapasitor harus
dihubungkan ke kutub+ suplai DC dan kutub – harus dihubungkan ke kutub – suplai
DC. Kapasitor elektrolit memiliki kapasitas 100.000 pF.
3. Kapasitor variabel
Kapasitor dengan nilai kapasitas dapat diubah-ubah, sehingga digunakan untuk
memilih frekuensi gelobang pada gelombang radio penerima. Nilai maksimum
kapasitasnya sampai dengan 500 pF (0,0005 F).
Kapasitas suatu kapasitor tergantung dari dimensi atau ukuran dean medium medan
yang ada didalam kapasitor. Kapasitor adalah 2 buah konduktor yang dipisahkan suatu
isolator atau zat dielektron kapasitor terdiri dari ;
1. kapasitor keping sejajar
2. kapasitor bola sepusat
3. kapasitor silinder/ tabung.
Tiap-tiap kapasitor mempunyai kapasitas (C) yang dinyatakan sebagai perbandingan
yang tetap antara muatan Q dari salah satu pengantarnya terhadap beda potensial maka :
Q
C
V
apabila harga C adalah konstan (tetap) : bila Q besar maka V besar sedangkan C tetap. Bila Q
kecil maka V kecil sedangkan c tetap.
Kapasitor tersusun secara seri

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 24


Kapasitor tersusun secara Paralel

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 25


2.6 Induktor
Induktor adalah juga kumparan yang memiliki koefisien induktansi sendiri (L), dan
besarnya dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut :

 
L  (n 2A) / S hendry
Dimana; n = banyaknya lilitan kumparan
 = permeobilitas inti kumparan, dan untuk udara bebas harganya
4x10 (hendry/meter).
7

A = luas penampang inti kumparan


S = panjang kumparan
Tegangan yang diterapkan pada inductor, besarnya sebanding dengan perubahan arus setiap
saat dalam kumparan tersebut, dan secara matematis ditulis sebagai berikut :
V  Ldi / dt  Volt

Bahwa tegangan pada induktor ada, apabila arus yang mengalir melewatinya adalah
arus yang berubah-ubah setiap saatnya (di/dt). Tetapi kalau arus yang melewatinya tidak
berubah-ubah dan arus itu adalah arus yang konstan (arus DC) maka tegangan pada induktor
tidak ada atau inductor hanyalah sebagai kawat penghantar biasa sehingga drop tegangan
padanya sama dengan nol.Induktor tersusun secara seri.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 26


Menggunakan KVL

dimana

Induktor tersusun secara parallel.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 27


Menggunakan hukum KCL

C. RANGKUMAN
Komponen berupa resistor, induktor dan kapasitor dapat disusun secara seri maupun
berbentuk paralel bahkan dapat terbentuk kombinasi dari rangkaian seri dan paralel.
Induktor dan kapasitor dapat bekerja pada tegangan yang bersumber bolak balik / AC
dan bila dipaksakan terhubung dengan sumber tegangan DC, maka induktor akan
bersifat Short Circuit dan kapasitor bersifat open circuit. Hukum Ohm dan Hukum
Kirchoff dapat dipergunakan untuk menganalisa berbagai rangkaian listrik seri, paralel
atau kombinasi, dengan satu sumber tegangan atau lebih.

2.7 Soal Penyelesaiannya:


1. Hitunglah besarnya kapasitansi total dari C1 = 2µF dan C2 10 µF tersusun secara
serial

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 28


Penyelesaiannya:

2. Tentukanlah nilai arus i jika pada gambar dibawah ini diberikan sumber tegangan DC
10 volt.

Penyelesaiannya :
Komponen L jika dihubungkan dengan sumber tegangan DC akan bersifat sebagai
short circuit, sedangan komponen C jika dihubungkan dengan sumber tegangan DC
akan bersifat open circuit.
i = 10/(5+5) = 1 Ampere.

3. Empat buah Kapasitor masing masing 1µF, 3µF, 5µF dan 6 µF Terhubung secara
paralel satu sama lainnya. Bila diberi tegangan sebesar 100 volt hitunglah kapasitansi
total, muatan total dan muatan masing masing kapasitor.
Penyelesaiannya :
a. Kapasitan total

b. Muatan total

c. Muatan masing masing kapasitor

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 29


Bila diricek muatan total akan sama dengan jawaban b.

4. Hitunglah arus dan tegangan pada masing masing tahanan pada gambar dibawah ini
hanya menggunakan hukum Kirchoff.

Penyelesaiannya:
v1 a f
b

8Ω i2

V2 3Ω V3 6Ω
30 v

c d e

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 30


KVL dan KCL pada loop cbadc dekat sumber tegangan

KVL dan KCL pada loop 2

maka didapatkan i2 = 2 Ampere

KVL dan KCL pada loop cbafedc


i1-i2-i3 = 0
Vcb+Vba+Vaf+Vfe+Ved+Vdc = 0 -30+V1+0+V3+0+0=0 -30+8i1+6i3=0
i1=(30-6i3)/8 dimana V2=V3 3i2 = 6i3 maka i2 =2i3
i1-i2-i3 = 0 (30-6i3)/8 -2i3 –i3 = 0 30-6i3-16i3-8i3 = 0 didapat i3=1 A
i2=2i1 = 2.1 = 2 A i1-i2-i3 = 0 i1-2-1 = 0 didapat i1 = 3 A
V1 = 8.3 = 24 Volt V2=V3 = 3.2 = 6 Volt

KVL dan KCL pada loop cdabc


i1-i2-i3 = 0
Vcd+Vda+Vab+Vbc = 0 0-V2-V1+30=0 -3i2-8i1+30=0
i1=(30-3i2)/8 dimana V2=V3 3i2 = 6i3 maka i3 =0,5i2
i1-i2-i3 = 0 (30-3i2)/8 -i2 –0,5i2 = 0 30-3i2-8i2-4i2 = 0 didapat i2=2 A
i3=0,5i2 = 0,5.2 = 1 A i1-i2-i3 = 0 i1-2-1 = 0 didapat i1 = 3 A
V1 = 8.3 = 24 Volt V2=V3 = 3.2 = 6 Volt

KVL dan KCL pada loop cdefabc


i1-i2-i3 = 0
Vcd+Vde+Vef+Va+Vab+Vbc = 0 0+0-V3+0-V1-30=0 -30+V1+V33=0 -30+8i1+6i3=0
i1=(30-6i3)/8 dimana V2=V3 3i2 = 6i3 maka i2 =2i3
i1-i2-i3 = 0 (30-6i3)/8 -2i3 –i3 = 0 30-6i3-16i3-8i3 = 0 didapat i3=1 A
i2=2i1 = 2.1 = 2 A i1-i2-i3 = 0 i1-2-1 = 0 didapat i1 = 3 A
V1 = 8.3 = 24 Volt V2=V3 = 3.2 = 6 Volt

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 31


Metode seri dan paralel.
1 1 1
  didapat Rt1 = 2 ohm sehingga it = i1 = Vt/RT1 = 30/(8+2)= 3 A
RT 1 3 6
Vcb+Vba+Vad+Vdc = 0 -30+V1+V2+0 = 0 -30+8 i1+3i2 = 0 -30+8.3+3i2=0
Didapatkan i2=2 A dimana i1=i2+i3 3=2+i3 didapat i3 = 1
V1= 8.3 = 24 Volt V2=V3=3i2=3.2 = 6 volt

5. Hitunglah harga R jika daya pada tahanan 5 Ohm sebesar 20 Watt seperti terlihat pada
gambar ini.

Penyelesaiannya:
P 20
P  i52 R maka i5    2 ampere.
R 5
V5 = i5.R = 2.5 = 10 Volt sedangkan i20 = V/20 = 10/20 = 0,5 Ampere
It = i5+i20 = 2+0,5 = 2,5 Ampere
Vt = V5 + it.R 50 = 10 + 2,5. R didapat R = 16 Ohm

6. Hitunglah besarnya nilainya resistansi resistor total gambar rangkaian dibawah ini.

Penyelesaiannya:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 32


dan

dan

7. Kalkulasi resistansi efektif (total) dari kombinasi resistansi dan drop tegangan
pada masing- masing resistansi bila tegangan 60 V ditentukan pada A dan B.
I3 3O

A I2 C 18O D 8O B
I 6O I5 I6
I1
I4
5O

V = 60 V

Solusi : *) resistansi antara A dan C =

*) resistansi pada cabang ACD = 18 + 2 = 20 Ω


*) parallel antara titik A dan D dari resistansi 20  dan 5 
Jadi resistansi antara A dan D  20 x 5  4 
20  5
*) resistansi antara A dan B = 4 + 8 = 12 
Jadi total arus rangkaian ( I ) = 60/12 = 5 A

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 33


20
I1  x 5  4A
25
5
I2  x 5  1A
25
6 6
I3  x1  A
9 9
3 3
I4  x1  A
9 9
I5  I2  1 A
I6  I  5 A
• drop tegangan pada resistor 3  = 6/9 x 3 = 2V
• drop tegangan pada resistor 2 Ω = 3/9 x 6 = 2V
• drop tegangan pada resistor 18  = 1 x 18 = 18 V
• drop tegangan pada resistor 5  = 4x5 = 20 V
• drop tegangan pada resistor 8  = 5x8 = 40 V

8. Hitunglah harga R bila daya pada tahanan 4 ohm sebesar 16 Watt.

8
2

4

30
10  R

Penyelesaianya:
P4 = i2 R4 i  P / R  16 / 4  2 Ampere
V4 =i4.R4 = 2.4 = 8 Volt dimana i8 = V4/R8 = 8/8 = 1 Ampere.
iR = 2+1=3 Ampere sedangkan iT = i10+3
V10 = i10.R10
V10 = 30+2.iT maka i10.R10 = 30+2.iT
i10 = 30+2(i10+3)
10 i10 = 30+2i10+6 didapatkan i10 = 4,5 Ampere.
V10 = V4+VR 10.4,5 = 8+3 R didapatkan R = 12,4 Ohm

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 34


9. Hitunglah besarnya nilainya resistansi resistor total gambar rangkaian dibawah ini.

Penyelesaiannya:

dimana

Hasil akhirnya

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 35


10. Tentukanlah besarnya tegangan V1 dengan analisa KVL.

11. Tentukanlah besarnya tegangan Vab dan arus I menggunakan analisa KCL.

12. Perhatikanlah titik simpul A dari suatu rangkaian listrik seperti tampak pada
gambar!
Kuat arus I1 = 10 A, I2 = 5 A arah menuju titik A. Kuat arus I3 = 8 A arah keluar dari
titik A. Berapakah besar dan arah kuat arus I4?

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 36


Penyelesaian :
Menurut Hukum I Kirchhoff
 I masuk =  I keluar
 I masuk = I1 + I2 = 10 +5 = 15 ampere
I3 = 8 A arah keluar dari titik A
I4 harus berarah keluar juga agar seimbang.
 I keluar = I3 + I4 = 8 + I4
Jadi
 I masuk =  I keluar
I1 + I2 = I3 + I4
I5 = 15  8
I4 = 7 A, dengan arah keluar dari titik A

13. Hitung kapasitas pengganti rangkaian berikut ini C 1 = C2 = …… C12 = 12  F

C1 C4 C7 C10

C2 C6 C9 C11

C3 C5 C8 C12

Penyelesaiannya :
Langkah penyelesaian soal di atas adalah menghitung kapasitas pengganti dari
rangkaian paling kanan seterusnya bergerak ke kiri.
C10, C11 dan C12 rangkaian seri C7, Cp1 dan C8 rangkaian seri
1 1 1 1
  
Cs1 C10 C11 C12
1 1 1 3
     Cs1  4  F
12 12 12 12
1 1 1 1
  
Cs2 C7 Cp1 C8
1 1 1 11 48
     Cs2  F
12 16 12 48 11

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 37


Cs1 dan C9 rangkaian paralel Cs1 dan C6 rangkaian paralel
180
Cp1 = Cs1 + C9 = 16 Cp2 = Cs2 + C6 = F
11
C4, Cp2 dan C5 rangkaian seri C1, Cp3 dan C3 rangkaian seri

1 1 1 1
  
Cs3 C4 Cp2 C5
1 11 1 41 180
     Cs3  F
12 180 12 180 41
1 1 1 1
  
C tot C1 Cp3 C3
1 41 1 51 20
     C tot  4  F
12 672 12 224 51
Cs3 dan C2 rangkaian parallel
672
Cp3 = Cs3 + C2 = F
41

14. Pada rangkaian kapasitor di bawah ini C1 = 4  F , C2 = 6  F , C3 = 12  F dan C4 =


2  F . Bidang I diberi muatan 400  C , bidang VIII dibumikan dan jarak antara 2
keping kapasitor berturut-turut adalah 2 mm, 2 mm, 4 mm dan 8 mm. Hitunglah :
potensial masing-masing keping dan kuat medan listrik antara keping-keping
kapasitor.
Q = 400  C C1 C2 C3 C4
I II III IV V VI VII VIII

Yang perlu diperhatikan pada soal ini adalah :


 Keping yang dibumikan potensialnya nol (bumi kita ambil sebagai acuan)
 Keping-keping yang dihubungkan dengan kawat mempunyai potensial sama
 Semua keeping bermuatan sama q = 400  C karena dihubungkan seri
Penyelesaiannya :
Langkah awal adalah mencari potensial total (beda tegangan antara keping I dan keping VIII)
dengan cara membagi muatan total dengan kapasitas total keping.
Qtot = q = 400  C
Rangkaian seri :

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 38


1 1 1 1 1
   
Ctot C1 C2 C3 C4
1 1 1 1
   
4 6 12 2
Ctot = 1 F
Q tot 400 x 10-6
Vtot =   400 volt
Ctot 10-6
Vtot = VI - VVIII
400= VI - 0 VI = 400 volt
-6
q 400 x 10
V1 =   100 volt
C1 4 x 10-6
q 400 x 10-6 200
V2 =   volt
C2 6 x 10-6 3
V1 = VI - VII V2 = VIII - VIV
100 = 400 - VII 200/3 = 300 - VIV
VII = 300 volt VIV = 700/3 volt
VIII = VII = 300 volt (saling terhubung) VV = VIV = 700/3 volt
(saling terhubung)
q 400 x 10-6 100 q 400 x 10-6
V3 =   volt V4 =   200 volt
C3 12 x 10-6 3 C4 2 x 10-6
V3 = VV - VVI
100/3 = 700/3 - VVI
VVI = 200 volt
VVII = VVI = 200 volt (saling terhubung)
Untuk menghitung medan listrik kapasitor, kita gunakan rumus : E = V/d
V 100
E1  1  -3
 5 x 104 V/m
d1 2 x 10
V2 200/3
E2   -3
 3,33 x 104 V/m
d 2 2 x 10
V3 100/3
E3   -3
 8,3 x 104 V/m
d 3 4 x 10
V4 200
E4    2,5 x 104 V/m
d 4 8 x 10-3

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 39


15. Hitunglah nilai L total pada gambar rangkaian dibawah ini:

Lt1 = 20H+12 H+10 H = 42 H

maka
16. Hitunglah besaran yang ditanyakan hanya menggunakan Hukum Kirchoff

R1 R2
i1 i2
+ - + -
i3
v1 v2
+

10 V v3 R3 12 V

Diketahui: i3 = 2A
v2 = -10 V
R1 =8; R3 = 1 
Ditanya i 1, i 2 = ...
R2 = ...
Penyelesaian:
Gunakan KVL pada loop sebelah kiri :
-10 + v1 + v3 = 0
-10 + i1.R1 + i3.R3
-10 + 8i1 +2.1 = 0
8i1 =8
i1 = 1A

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 40


Gunakan KCL pada titik simpul 1 :
im = ik
i1 = i2 + i3
1 = i2 + 2
i2 = -1A
v2  10
R2 =   10
i2 1
17. Hitunglah besaran yang ditanyakan hanya menggunakan Hukum Kirchoff:

R1 i2 R2

i3

+
v3 R3 v2
2A

Diketahui : V3 = 6V
R1 = R2 = 1 
R3 = 2 
Ditanya : a) i2 = ...
b) V2 = ...
Penyelesaian :
a) Gunakan KCL pada titik simpul 1:
Im = Ik
2 = i 2 + i3
v3
2 = i2 +
R3
6
2 = i2 +
2
2 = i2 + 3
i2 = -1A
b) Gunakan KVL pada loop sebelah kanan:
–v3 + i2R2 + V2 = 0
-6 + (-1.1) + V2 = 0
V2 = 7 V

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 41


18. Hitunglah besaran yang ditanyakan hanya menggunakan Hukum Kirchoff:
2v1
i 
+ -
+-
v1
18 V


Diketahui seperti pada gambar:


Ditanya : v1 = ...
Penyelesaian :
Gunakan Hukum KVL :
 18  v1  2v1  3i  0
 18  (2i )  2(2i )  3i  0
9i  18
i  2A
v1  2i
v1  2.1  2V

19. Hitunglah besaran yang ditanyakan hanya menggunakan Hukum Kirchoff:




+ - 3V1
3A +
V1   
- i2

Diketahui seperti pada gambar:


Ditanya : a)v1 = ...
b) i2=....
Penyelesaian :
a) v1  3.8  24V
b) sederhanakan rangkaian diatas dengan menganti resistor paralel dengan ekivalen
resistornya

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 42


i 

+ - 3V1 
3A +
V1  
-

Gunakan KVL pada loop kanan:


3v1  8i  4i  0
3.24  12i  0
72  12i  0
i  6 A
 6 
i2   .  6 A
 6  12 
i2  2 A
20. Hitunglah arus io jika vs sebesar 12 volt menggunakan hukum kirchoff.

Penyelesaiannya:

dimana

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 43


21. Hitunglah Tegangan yang dirasakan oleh masing masing kapasitor rangkaian dibawah
ini:

Penyelesaiannya:

atau menggunakan formulasi

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 44


22. Hitunglah arus dan daya pada inductor dan kapasitor.

Penyelesaiannya:
Induktor disuplai dengan tegangan Dc akan bersifat short circuit sementara kapasitor
akan bersifat open circuit.

23. Hitunglah arus masing masing resistor rangkaian listrik dibawah inijika besarnya arus
io 3 Ampere.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 45


Penyelesaiannya:
V1 = (3+5)I0 = 8.3 = 24 Ampere.

I1=V1/4 = 24/4 =6 ampere dimana I2 = I1+Io = 6+3 = 9 Ampere


V2 = V1+2I2 = 24+2.9 = 42 Volt sehingga I3 = V2/7 = 42/7 = 6 Ampere.

24. Jika lampu 4 dimatikan lampu yang mana masih dalam keadaan hidup dan mati.

Lampu 1 dan 2 tersusun seri, demikian juga dengan lampu 1, 3, dan 4. Namun
rangkaian lampu 1 dan 2 tersusun paralel dengan lampu 3 dan 4. Jika lampu 4 dilepas
maka lapu 3 akan mati tetapi lampu 1 dan 2 tetap menyala. Jawaban dari soal di atas
lampu yang mati adalah lampu 3 an lampu 4.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 46


25. Hitunglah arus yang dirasakan masing masing resistor.

Penyelesaiannya:

maka didapatkan

26. Analisa harga resistansi tahanan, arus dan tegangan pada gambar dibawah ini:

Penyelesaiannya:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 47


27. Analisa harga resistansi tahanan, arus dan tegangan pada soal 19 bila R2 open circuit

28. Apakah lampu akan menyala atau tidak menyala apabila saklar diposisi terbuka dan
tertutup pada gambar dibawah ini:

Penyelesaiannya:
Saat saklar dalam keadaan terbuka lampu menyala. disebabkan induktor diberikan
tegangan DC akan bersifat short circuit.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 48


Saat saklar dalam keadaan tertutup lampu tidak menyala disebabkan induktor
diberikan tegangan DC akan bersifat short circuit.

29. Posisi induktor pada gambar soal 21 digantikan dengan kapasito apa yang terjadi
dengan lampu.
Penyelesaiannya:
Pada saat saklar ditutup maka lampu akan menyala, ini disebabkan kapasitor yang
dihubungkan dengan sumber tegangan DC akan bersifat sebagai open circuit. Bila
saklar dalam keadaan terbuka lampu tidak akan menyala.

30. Hitunglah arus pada masing masing resistor pada gambar dibawah ini:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 49


Penyelesaiannya:

31. Sebuah dapur memiliki tiga peralatan elektronik yang terpasang pada jalur listrik 120
Volt, yaitu: oven microwave 1200 Watt, pemanas air 850 Watt, dan rice cooker 900
Watt. Arus listrik akan terputus pada circuit breaker PLN yang terpasang jika
melebihi 15 Ampere. Dari ketiga benda elektronik tersebut, manakah yang dapat
dipakai secara bersamaan tanpa memutuskan circuit breaker yang dapat memutuskan
arus listrik?
a) oven microwave, pemanas air, dan rice cooker
b) oven microwave dan pemanas air
c) oven microwave dan rice cooker
d) pemanas air dan rice cooker
Solusi:
Kita harus tahu bahwa stop kontak di rumah kita merupakan rangkaian paralel
sehingga masing-masing jalur tidak mempengaruhi jalur lain dan saat salah satu jalur
terputus, maka jalur lainnya akan tetap dapat mengaliri arus listrik. Agar lebih
jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.
Dengan arus listrik maksimal 15 Ampere pada voltase 120 volt, maka besarnya daya
listrik maksimal pada dapur tersebut adalah:
Agar tidak terjadi “mati listrik” karena turunnya circuit breaker, maka penggunaan
alat-alat elektronik tidak boleh melebihi 1800 Watt.
Oven microwave + pemanas air + rice cooker: 1200 W + 850 W + 900 W = 2950 W
Oven microwave + pemanas air: 1200 W + 850W = 2050 W
Oven microwave + rice cooker: 1200 W + 900 W = 2100 W

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 50


Rice cooker + pemanas air: 900 W + 850 W = 1750 W
Jadi, pada dapur hanya bisa dioperasikan rice cooker dan pemanas air secara
bersamaan. Semua kombinasi lain selain kedua peralatan diatas akan menurunkan
circuit breaker sehingga listrik akan padam.
Maka, jawaban yang benar adalah D.
32. Hitunglah besarnya arus pada masing masing cabang gambar rangkaian dibawah ini
dengan hanya menggunakan hukum Kirchoff.

Penyelesaiannya:

I1=4I2 maka I2 = 6/4 ampere dimana 12 I2 = 6 I3 maka I3 = 18 A dan I4 = -55/4 A

2.8 Soal bab 2 yang harus dikerjakan


1. Hitunglah besarnya nilainya resistansi resistor total gambar rangkaian dibawah ini.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 51


2. Hitunglah besarnya nilainya resistansi resistor total gambar rangkaian dibawah ini.

3. Tentukanlah tegangan V pada Gambar rangkaian berikut :

4. Tentukanlah arus i pada gambar rangkaian berikut :

5. Tentukanlah i1, i2 dan Vab pada gambar rangkaian berikut :

6. Hitunglah arus , tegangan dan daya pada masing masing resistor pada gambar
dibawah ini:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 52


7. Hitunglah arus , tegangan dan daya pada masing masing resistor pada gambar
dibawah ini:

8. Hitunglah arus , tegangan dan daya pada masing masing resistor pada gambar
dibawah ini:

9. Tentukan drop tegangan dan arus masing masing resistor.


24V
I1 1Ω

2Ω I2
A B

3Ω I3

4Ω I4

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 53


10. Tentukanlah nilai i dan R pada gambar rangkaian berikut :

11. Hitunglah arus total pada rangkaian dibawah ini :

12. Hitung Nilai L totalpada gambar dibawah ini:

13. Hitunglah tegangan sumber rangkaian dibawah ini jika arus pada tahanan 5 Ohm
sebesar 14 Ampere.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 54


14. Hitunglah besarnya daya pada dua sumber tegangan rangkaian dibawah ini:

15. Tentunlah harga i1 dan i2 pada gambar rangkaian berikut:

16. Hitunglah nilai C total dan Q total pada gambar gambar rangkaian dibawah ini.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 55


17. Jika saklar ditutup lampu mana yang hidup paling terang dari tiga buah lampu pada
gambar ini dimana jenis lampu sama.

V1 V2

X X
L 1 L 2

X
L3

V S

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 56


18. Hitunglah tegangan total dan arus total pada gambar dibawah ini.

V3

X
I 3

X X
I1 I2
V1 V2

I V
19. Empat buah lampu serupa terhubung dengan sumber tegangan 6 Volt, urutkan lampu
yang menyala dari paling redup sampai yang paling terang.

A B C
X X X

X
D

VS
20. Pada gambar dibawah ini berapa kuat arus yang ditunjukkan ampermeter bila A2 bila
S1 ditutup dan S2 dibuka, A1 bila S1 dibuka dan S2 ditutup, A1 dan A2 jika semua
saklar tertutup.

20 V
20 
A2 X
S1

A1 X
10  S2

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 57


21. Hitunglah tegangan pada masing masing kapasitor rangkaian dibawah ini:

22. Menunjukkan angka berapakah yang terlihat pada alat ukur di gambar bawah ini bila
daya yang dirasakan resistor 2 Ω sebesar 8 Watt.

V
2 
A A
5 4 3

A
6 R
V

23. Menunjukkan angka berapakah yang terlihat pada alat ukur di gambar bawah ini.
V1 V3

R1 5Ω
A1 A3
5Ω R3
A2
10 Volt

R2 5Ω V2

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 58


24. Hitunglah arus dan tegangan pada masing masing resistor pada gambar dibawah ini:
R1 R2

3Ω 2Ω R4

R3 4Ω

10 Volt

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 59

Anda mungkin juga menyukai