TUJUAN
Setelah melakukan percobaan diharapkan :
Dapat menghitung berat molekul suatu zat yang tidak mudah menguap
dengan metode titik beku
II.
1 buah
b. Pengaduk
2 buah
c. Termometer 0 100 0C
1 buah
d. Aluminium Foil
1 Lembar
2 buah
f. Bola Karet
2 buah
g. Piknometer
1 buah
III.
DASAR TEORI
Titik beku suatu zat cair adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan uap pelarut murninya. Bila suatu zat yang sukar menguap
dilarutkan dalam zat pelarut, akan terjadi suatu peristiwapenurunan tekanan uap.
Akhirnya pada suhu tertentu tekanan uap zat pelarut dalam larutan akan
tergantung dari keadaan murninya. Besarnya tekanan uap ini akan tergantung
dari banyaknya zat yang dilarutkan. Perubahan tekanan mengakibatkan adanya
gangguan keseimbangan dinamis dari larutan.
P1
P2
Murni
Larutan
X = mol fraksi zat pelarut/mol fraksi zat padatan murni = 1, maka persamaan
di atas dapat disederhanakan terlarut.
Dimana
T = Tb murni
T = Tb Larutan
=
Dimana :
G1 = berat pelarut
IV.
KESELAMATAN KERJA
Untuk menjaga keselamatan dalam melakukan percobaab gunakanlah jas lab
LANGKAH KERJA
DATA PENGAMATAN
Waktu
Asam Asetat
10
11
140C
140C
14
130C
130C
13
Glasial
Asam Asetat
Glasial +
Naftalena
Natrium
150C 150C
C
150C
oksalat +
Asam Asetat
VII.
PERHITUNGAN
Diketahui :
Tf Asam Asetat
= 15
Mr Naftalena (CH)
= 128,18 gr/mol
Gr Naftalena
= 2gr
Gr Natrium oksalat
= 2gr
= 50 ml
= 1,05 gr/mol
m asam asetat glasial =P asam asetat glasial. Vol asam asetat glasial
= 1,05 gr/mol . 50 ml
= 52,5 gr
Tf campuran(asam asetat glasial + naftalena)
= 27 C
= 25
naftalena)
= 12 C
Ditanya :
A.Kf ?
B.Mr zat X ?
Jawab:
1.
C/mol
2000
= 40,3767 gr
2.
C/mol
Mr zat X
= 1000 . Kf . gr X
m asam asetat Tf
= 1000. 40,37 gr C/mol . 2 gr
52.5 gr . 12 C
= 80,740 gr/mol
630
= 128,15 gr/mol
Mr NaCO
% Kesalahan
= T-P x 100
T
= 134 128,15 x 100
134
= 0,0436x 100
= 4.36 %
VIII.
ANALISIS PERCOBAAN
Praktikum ini berjudul penurunan titik beku, hal pertama yang harus
dilakukan yaitu menentukan massa jenis asam asetat glacial terlebih dahulu yaitu 1,05
gr/ml kemudian mengambil 50 ml asam asetat dan memasukkannya sedalam
Erlenmeyer. Tutu mulut Erlenmeyer yang berisi asam asetat glasial tadi dengan
menggunakan aluminium foil. Sehingga bau asam asetat tersebut tidak menguap karena
asam asetat glacial mempunyai bau yang sangat menyengat. Selanjutnya ukurlah suhu
larutan tersebut dengan menggunakan Termometer setelah suhu didapatkan, tutuplah
kembali Erlenmeyer yang berisi asam asetat glasial tersebut kedalam wadah yang berisi
es batu usahakan es batu tersebut tidak mencair, taburkan NaCl pada es batutersebut,
kemudian setelah itu catat dan ukurlah suhu larutan tersebut untuk setiap 30 detik
sampai suhunya konstan dan larutan membeku dan setelah konstan suhunya 14oC
Setelah itu angkatlah erlenmeyer tersebut dari dalam wadah, kemudian
laplah embun yang ada pada dinding Erlenmeyer. Cairkanlah kembali larutan tersebut
dengan cara mengoyang-goyangkan Erlenmeyernya. Setelah larutan mencair,
tambahkanlah zat terlarut yang telah diketahui berat molekulnya(Naftalena) sebanyak 2
gram ke dalam erlenmeyer yang berisi pelarut, lalu cara percobaan sama dengan
langkah pertama ketika di tambah zat naftalena di dapatkan suhu konstannya 130C,
begitu pula zat x, disini kami menggunakan larutan Asam asetat+Natrium oksalat
dengan suhu konstannya 150C.
IX.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Bahwa penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan
menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.
2. Molalitas suatu larutan berpengaruh pada besarnya perubahan titik beku
suatu larutan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik beku larutan, yaitu konsentrasi
larutan ke elektrolitan larutan dan jumlah partikel\
4.
5. Kf = 40,3767 gr
C/mol
6. % Kesalahan = 4,36%
X.
DAFTAR PUSTAKA
M. Utoro Yahya dan A.H. Bambang Setiaji. Kimia Fisika Theori dan
Praktikum,
XI.
PERTANYAAN
1. Apa yang disebut suatu titik beku suatu zat
2. Apa yang disebut penurunan titik beku molal
3. Apa yang menyebabkan turunnya tekanan uap pada pemberian zat terlarut
JAWAB
1. Titik beku adalah suhu pada tekanan tertentu, dimana terjadi perubahan
wujud dari cair ke padat
2. Penurunan titik beku molal adalah nilai penurunan titik beku jika konsentrasi
larutan sebesar 1 molal
3. Yang menyebabkan turunnya tekanan uap pada pemberian zat terlarut adalah
karena zat itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga
kecepatan penguapan berkurang