Instruktur
Judul Praktikum
Kelompok
: 3 (Tiga)
Anggota
Kelas
Hafifa Marza
(061330400317)
(061230400321)
(061330400319)
Miranda Aristy
(061330400323)
Nini Nadila
(061330400326)
Ridhollahi
(061330400331)
(061330400332)
: 2 KB
PENGUKURAN TEMPERATUR
KARAKTERISTIK ANEKA TERMOMETER
(TM 1)
I.
TUJUAN PERCOBAAN
II.
III.
Aquadest
DASAR TEORI
Temperatur adalah ukuran panas atau dingin suatu benda. Kulit manusia
mampu merasakan apakah suatu benda panas atau dingin, namun rasa panas atau
dingintersebut relatif terhadap temperature kulit itu sendiri (tidak dapat teramati
secara kuantitatif). Temperature adalah besaran relative, tergantung pada acuan
yang digunakan. Berbagai besaran temperatur menggunakan suatu acuan sebagai
harga dasarnya. Beberapa sifat fisika benda yang digunakan sebagai acuan
pengukuran temperature dicantumkan pada tabel di bawah.
menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan. Titik didih Celcius
yaitu 0 C (212 F) dan titik beku pada 100 C (32 F). Tetapi peneliti lain
-Frenchman Jean Pierre Cristin mengusulkan versi kebalikan skala celsius
dengan titik beku pada 0 C (32 F) dan titik didih pada 100 C (212 F). Dia
menamakannya Centrigade.
1. Raksa dapat menyerap / mengambil panas dari suhu sesuatu yang diukur.
2. Raksa memiliki sifat yang tidak membasahi medium kaca pada
termometer.
3. Raksa dapat dilihat dengan mudah karena warnanya yang mengkilat.
4. Raksa memiliki sifat pemuaian / memuai yang teratur dari temperatur ke
temperatur.
5. Raksa memiliki titik beku dan titik didih yang rentangnya jauh, sehingga
cocok untuk mengukur suhu tinggi.
Termistor
Thermistor mempunyai sensitivitas lebih tingThermistor sering digunakan
sebagal sensor suhu, perubahan suhu atau alat pengaman pemanasan Perubahan
resistansi yang besar terhadap perubahan suhu membuat thermistor banyak
dipakai sebagai sensor suhu yang tinggi.
Thermistor dibentuk darl bahan oksida logam ckobalt, tembaga, besi, atau
nikel. Pemilihan bahaberpengaruh terhadap karakteristik thermistor. Dalam dunia
industri banyak digunakan thermistor berbentuk keping, batang, dan butiran. Tipe
keping umumnya dipasang dengan cara dilekatkan langsung pada benda yang
diukur panasnya. Hal ini banyak diterapkan pada pengukuran suhu yang tinggi.
thermistor menggunakan material ceramic semiconductor dimana responya
terbalik dengan temperatur. Sensor thermistor dapat mengukur temperatur dari
40 ~ 150 0.35 C (-40 ~ 302 0.63 F). Bentuk dari thermistor probe dapat
berbentuk bead, washer, disk dan road seperti diperlihatkan pada gambar 3.33.
Resistance operasi dari thermistor adalah dalam range k Ohm, walaupun aktual
resistance terbentang dalam M Ohm hingga Ohm
tinggi,
thermistor
dibuat
dari
Al2O3
BeO
MgO.
tegangan
Pengkarakterisasian
dan
dengan
pada
PTC
penundaan
digunakan
dan
waktu
untuk
sirkuit.
memproteksi
gelombang.
3. Pengukuran yang tidak langsung pada parameter-parameter lain.
Ketika termistor mengalami pemanasan atau ketika termistor berada
dekat dengan sumber kalor, termistor akan menilai perubahan yang
bergantung pada temperatur yang dilingkiupinya. Disini bisa dipakai
untuk mengatur tingkat pencairan, aliran gas, tingkat pemvakuman dan
lain sebagainya.
Kelebihan dan Kekurangan Termistor
Kelebihan
Accuracy tinggi ; ~0.02 C (0.36F). Lebih baik dari pada RTD dan
lebih baik lagi dari pada thermocouples.
Sensitivity tinggi ; ~10. Lebih baik dari pada RTD dan lebih baik lagi dari
pada thermocouples. Sebagai hasilnya, kesalahan akibat kabel yang
panjang dan self-heating adalah tidak berarti. Response time lebih pendek
dari RTD, hamper sama dengan thermocouple.Stabilitas dan repeatability
cukup baik.
Ukuran lebih kecil dibanding thermocouple
Kekurangan
Range temperature terbatas -100 ~ 150 C (-148 ~ 302 F).
Hubungan Resistance - Temperature ; nonlinear, tidak sama dengan RTD
dimana mempunyai suatu hubungan yang sangat linier.
Isoterm
1. Mengisi termos dengan air es
2. Meletakkan termometer air raksa, platinum,bimetal,termokopel dan
termometer transmitor pada tutup termos es
3. Menghubungkan kabel pada Termperature Measurment ke stop kontak
4. Memutar Main Supply pada posisi on, menghidupkan stop watch
5. Pada saat memutar Main Supply pada posisi on, menghidupkan stop
watch
6. Mencatat temperatur setiap 1 menit smapai waktu 15 menit
7. Mematikan alat dengan cara memutar Main Supply pada posisi off
8. Mencabut kabel dari stop kontak
V. DATA PENGAMATAN
1.
Pemanasan Air
Waktu
(menit)
ke-
Air Raksa
(c)
Platinum
(c)
Termokopel
(c)
Tekanan
Uap
(c)
Transmitor
(c)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
12,35
32
38
43
50
56
62
68
73
79
84
90
97
100
37
44,1
52,2
55,0
62,7
66,0
75,3
78,3
84,5
87,9
95,4
98,4
100,6
32,2
38,1
44,3
50,6
56,5
62,0
68,1
73,7
79,3
85,1
91,2
96,8
100,5
31
36
40
45
51
57
62
68
73
80
85
91
95
29,1
29,1
29,1
29,2
29,2
29,3
29,3
29,3
29,3
29,3
29,4
29,4
29,4
2. Isoterm
Waktu
(menit)
ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Air
Raksa
(c)
6
6
5
5
4,9
4,8
4,5
4,0
3,5
3
3
3
3
3
3
Platinum
(c)
Termokopel
(c)
Tekanan
Uap
(c)
Transmitor
(c)
5,9
5,1
5,1
5,0
4,9
4,8
4,8
4,8
4,7
4,6
4,5
4,4
4,4
4,3
4,2
8,5
8,2
8,1
8
7,8
7,8
7,7
7,7
7,7
7,7
7,6
7,5
7,4
7,3
7,3
27,4
26,8
26,2
26,1
25,8
25.5
25,3
25
24,8
24,7
24,3
24,2
24,2
24,1
24,1
Grafik 1. Hubungan Kenaikan Tempratur dan Waktu pada Termometer Tekanan Uap dan Termometer Raksa
120
100
96
82 9396
100
70
80
Tempratur (C) 60 48
30
4032
77
62
42
20
0
0123456789
Waktu (Menit)
Grafik 2. Hubungan Kenaikan Tempratur dan Waktu pada Termometer Air Raksa, Termistor dan Tahanan Platina
70
60
50
Termometer Air Raksa
40
Tempratur (C)
Termistor
30
Termometer Tahanan
Platina
20
10
0
0 1 2 3 4
Waktu (Menit)
termometer air raksa hasil pengukuran mendekati sama. Pada termometer air raksa
, cembul merupakan pemberi respon sehingga air raksa dapat memuai dan
menunjukkan skala suhu yang ada. Pada penentuan pemanasan menggunakan
termokopel lebih cepat memberikan respon pengukuran dari pada penentuan
isoterm, pada penentuan isoterm termokopel menurun nya sangat pelan bahkan
tidak seperti termometer air raksa. Temperatur pt 100, karena termokopel adalah
pengubah suhu ke efek listrik.
Pada termometer platina, merupakan termometer dengan rentang
pengukuran yang cukup besar. Alat ini disebut juga memiliki kepekaan yang
tinggi, sedangkan pada termometer tekanan uap, yang mempunyai karakteristik
dapat digunakan pada temperatur dingin.
Pada kalibrasi sampel, termometer yang paling sering digunakan adalah
termometer air raksa memiliki banyak kelebihan sperti mudah dalam pembacaan,
dan mudah kembali keposisi semula.
percobaan
pertama
yaitu
thermometer raksa dan thermometer tahanan platina sangatlah baik dan linier.
Keduanya bahkan menunjukkan angka yang hampir sama tiap menitnya dengan
perbedaan hanya 0,1 oC sedangkan untuk thermistor baru menunjukkan suhu
yang sama dengan thermometer lainnya pada menit ke-3. Hal ini sesuai dengan
teori karna raksa dan tahanan platina sangat sensitive untuk pengukuran suhu
rendah, sedangkan termistor kesensitivitasnya baru terlihat pada suhu yang sedikit
panas.
VII. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pengukuran temperatur, dengan beberapa alat pengukur
temperatur, menggunakan pengukuran termometer air raksa, termometer pt 100,
termokopel,termometer tekanan uap, dan transmitor. Didapatkan hasil akhir
pengukuran berturut-turut sebsar 100c (termometer air raksa),
100,6c(paltinum),95c(termometer tekanan uap), 100,5c (termokopel) dan
29,4c(transmitor) pada pengukuran pemanasan air. Sedangkan pada pengukuran
isoterm berturut-turut sebsar 3c (termometr air raksa), 4,2c(platinum), 7,3c
(termokopel), dan 24,1c (transmiter).
LAMPIRAN
GAMBAR ALAT