Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL KEGIATAN

PRAKTIKUM INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUKURAN

Instruktur
Judul Praktikum

: Taufiq Jauhari, S.T., M.T.


: Temprature Measurement 1
Disusun Oleh :

Kelompok

: 3 (Tiga)

Anggota

Kelas

Hafifa Marza

(061330400317)

Hasni Kesuma Ratih

(061230400321)

Lia Fitri Fujiarsi

(061330400319)

Miranda Aristy

(061330400323)

Nini Nadila

(061330400326)

Ridhollahi

(061330400331)

Robby Admiral Saputra

(061330400332)

: 2 KB

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2014

PENGUKURAN TEMPERATUR
KARAKTERISTIK ANEKA TERMOMETER
(TM 1)

I.

TUJUAN PERCOBAAN

Mengetahui dan mempelajari karakteristik termometer


Membandingkan respon temperatur pemanasan ar dan air dingin
menggunakan thermometer air raksa, termometer PT100, termokopel,
termometer bimetal dan termometer transmitor.

II.

ALAT YANG DIGUNAKAN

Satu set Temprature Measurment Bench


Termometer PT100,termokopel, dan termometer transmitor
Termometer air raksa
Termometer uap
Botol aquadest
Stop watch

BAHAN YANG DIGUNAKAN

III.

Aquadest

DASAR TEORI
Temperatur adalah ukuran panas atau dingin suatu benda. Kulit manusia

mampu merasakan apakah suatu benda panas atau dingin, namun rasa panas atau
dingintersebut relatif terhadap temperature kulit itu sendiri (tidak dapat teramati
secara kuantitatif). Temperature adalah besaran relative, tergantung pada acuan
yang digunakan. Berbagai besaran temperatur menggunakan suatu acuan sebagai
harga dasarnya. Beberapa sifat fisika benda yang digunakan sebagai acuan
pengukuran temperature dicantumkan pada tabel di bawah.

Macam Prinsip Alat Pengukur Temperatur


Besaran temperatur tidak diukur secara langsung. Ukuran temperatur
selalu berdasarkan perubahan sifat fisik benda tertentu akibat pengaruh perubahan
temperatur. Berbagai perubah yang digunakan sebagai prinsip dasar suatu
termometer, antara lain :
1. Perubahan dimensi benda, misalnya
a. Termometer cair dalam bulb (termometer air raksa), berdasarkan
prinsip perubahan volume cairan dalam bulb jika dihubungkan dengan
medium pada temperatur tertentu yang ingin diketahui.
b. Termometer bimetal, berdasarkan perbedaan koefisien ekspansi dua
buah plat logam yang direkatkan.
2. Perubahan tegangan listrik, berdasarkan perbedaan sifat termoelektrik dua
buah bahan, misalnya : thermocouple.
3. Perubahan tahanan listrik suatu benda, misalnya : RTD dan Thermistor.
4. Perubahan tekanan cairan dalam bulb, misalnya pressure termometer.
Termometer Air Raksa
Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan
Fahrenhait. Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es
mencair dan suhu penguapan air. Es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada
thermometer yaitu pada uap air yang mendidih. Saat dikeluarkan termometer dari
uap air, ketinggian air raksa turun perlahan. Ini berhubungan dengan kecepatan
pendinginan (dan pemuaian kaca tabung). Jadi pegukuran suhu celsius

menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan. Titik didih Celcius
yaitu 0 C (212 F) dan titik beku pada 100 C (32 F). Tetapi peneliti lain
-Frenchman Jean Pierre Cristin mengusulkan versi kebalikan skala celsius
dengan titik beku pada 0 C (32 F) dan titik didih pada 100 C (212 F). Dia
menamakannya Centrigade.

Keunggulan Air Raksa Sebagai Alat Pengukur Suhu

1. Raksa dapat menyerap / mengambil panas dari suhu sesuatu yang diukur.
2. Raksa memiliki sifat yang tidak membasahi medium kaca pada
termometer.
3. Raksa dapat dilihat dengan mudah karena warnanya yang mengkilat.
4. Raksa memiliki sifat pemuaian / memuai yang teratur dari temperatur ke
temperatur.
5. Raksa memiliki titik beku dan titik didih yang rentangnya jauh, sehingga
cocok untuk mengukur suhu tinggi.

Termistor
Thermistor mempunyai sensitivitas lebih tingThermistor sering digunakan
sebagal sensor suhu, perubahan suhu atau alat pengaman pemanasan Perubahan
resistansi yang besar terhadap perubahan suhu membuat thermistor banyak
dipakai sebagai sensor suhu yang tinggi.
Thermistor dibentuk darl bahan oksida logam ckobalt, tembaga, besi, atau
nikel. Pemilihan bahaberpengaruh terhadap karakteristik thermistor. Dalam dunia
industri banyak digunakan thermistor berbentuk keping, batang, dan butiran. Tipe
keping umumnya dipasang dengan cara dilekatkan langsung pada benda yang
diukur panasnya. Hal ini banyak diterapkan pada pengukuran suhu yang tinggi.
thermistor menggunakan material ceramic semiconductor dimana responya
terbalik dengan temperatur. Sensor thermistor dapat mengukur temperatur dari
40 ~ 150 0.35 C (-40 ~ 302 0.63 F). Bentuk dari thermistor probe dapat

berbentuk bead, washer, disk dan road seperti diperlihatkan pada gambar 3.33.
Resistance operasi dari thermistor adalah dalam range k Ohm, walaupun aktual
resistance terbentang dalam M Ohm hingga Ohm

Jenis Jenis Termistor


1. Termistor yang mempunyai koefisien negatif, yang disebut NTC
(Negative Temperature Coefisient) NTC merupakan termistor yang
mempunyai koefisient negatif. Dimana bahannya terbuat dari logam
oksida yaitu dari serbuk yang halus kemudian dikompress dan disinter
pada temperatur yang tinggi. Kebanyakan pada material penyusun
termistor biasa mengandung unsur unsur seperti Mn 2 O3, NiO,CO2,.
Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang sangat tinggi,
tetapi dapat diubah menjadi bahan semikonduktor dengan menambahkan
beberapa unsur lain yang mempunyai valensi yang berbeda disebut
dengan doping dan pengaruh dari resistansinya dipengaruhi perubahan
temperatur yang diberikan. Thermistor logam oksida digunakan dalam
daerah 200K sampai 700K. Untuk digunakan pada temperatur yang
sangat

tinggi,

thermistor

dibuat

dari

Al2O3

BeO

MgO.

2. Temistor yang mempunyai koefisien positif yang disebut PTC (Positive


Temperature Coefisient) PTC merupakan termistor dengan koefisien
yang positif. Termistor PTC memiliki perbedaan dengan NTC antara
lain:Koefisien temperatur dari thermistor PTC bernilai positif hanya
dalam interfal temperatur tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan
bernilai nol atau negative. Harga mutlak dan koefisien temperatur dari
termistor PTC jauh lebih besar dari pada termistor NTC.
Aplikasi Termistor
1. Pendeteksi dan pengontrol temperature

Contoh-contoh sederhana jarak dari alarm-alarm api pada pendeteksi


tumor. Kadang-kadang termistor merupakan bagian dari osilator dan
frekwensi keluarannya menjadi fungsi temperatur
2. Seperti pada relay temperatur dan saklar
Sebagai contoh, pengkarakteristikan dengan NTC bias digunakan untuk
mengatur

tegangan

Pengkarakterisasian

dan
dengan

pada
PTC

penundaan
digunakan

dan

waktu

untuk

sirkuit.

memproteksi

gelombang.
3. Pengukuran yang tidak langsung pada parameter-parameter lain.
Ketika termistor mengalami pemanasan atau ketika termistor berada
dekat dengan sumber kalor, termistor akan menilai perubahan yang
bergantung pada temperatur yang dilingkiupinya. Disini bisa dipakai
untuk mengatur tingkat pencairan, aliran gas, tingkat pemvakuman dan
lain sebagainya.
Kelebihan dan Kekurangan Termistor
Kelebihan
Accuracy tinggi ; ~0.02 C (0.36F). Lebih baik dari pada RTD dan
lebih baik lagi dari pada thermocouples.
Sensitivity tinggi ; ~10. Lebih baik dari pada RTD dan lebih baik lagi dari
pada thermocouples. Sebagai hasilnya, kesalahan akibat kabel yang
panjang dan self-heating adalah tidak berarti. Response time lebih pendek
dari RTD, hamper sama dengan thermocouple.Stabilitas dan repeatability
cukup baik.
Ukuran lebih kecil dibanding thermocouple
Kekurangan
Range temperature terbatas -100 ~ 150 C (-148 ~ 302 F).
Hubungan Resistance - Temperature ; nonlinear, tidak sama dengan RTD
dimana mempunyai suatu hubungan yang sangat linier.

Termometer Tahanan Platina


Tahanan (resistance) dari suatu material metal akan berubah terhadap
perubahan temperaturnya. Hal ini merupakan suatu dasar metoda deteksi
temperature. Bahan yang digunakan untuk sensor ini dibagi menjadi dua macam
yaitu bahan konduktor (logam) dan bahan semikonduktor. Bahan konduktor
ditemukan terlebih dahulu dan disebut Resistance-Termometer sekarang disebut
Resistance Temperature Detector (RTD). Jenis semikonduktor muncul lebih
akhir dan diberi nama thermistor. Hubungan Resistance (R) dengan
Temperature (T) adalah sangat berperan

didalam Resistance Temperature

Detector (RTD). Hubungan R-T dari beberapa bahan-bahan RTD digambarkan


sebagai berikut dimana y-axis adalah Resistance yang dinormalisir terhadap
Resistance pada 0 C (32 F) dan x axis adalah temperature.
Kelebihan dan Kekurangan Termometer Tahanan Platina
Kelebihan
Stabil dan akurat.
Linearity lebih baik dari pada thermocouples.
Signal-to-noise ratio : tinggi
Kekurangan

Biaya pengadaan awal : tinggi (lebih mahal)


Self heating.
Membutuhkan sumber arus listrik.
Response time tidak cukup cepat untuk beberapa aplikasi.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


Pemanasan Air
1. Mengisi air pada Water Bath (aquadest)
2. Meletakkan termometer air raksa, platinum,bimetal,termokopel, tekanan
uap dan termometer transmitor pada tutup Water Bath
3. Menghubungkan kabel pada Temperature Measurment ke stop kontak
4. Memutar Main Supply pada posisi on, lampu indikator main on akan
menyala
5. Memutar tombol merah pada Water Bath pada skala 100c
6. Menekan tombol hijau pada Water Bath bersamaan dengan menghidupkan
stop watch
7. Mencatat kenaikan temperatur setiap 1 menit pada semua termometer
8. Bila termometer air raksa telah menunjukkan 100c , menekan tombol
hijau pada water bath
9. Mematikan alat dengan cara memutar Main Supply pada posisi off
10. Mencabut kabel dari stop kontak

Isoterm
1. Mengisi termos dengan air es
2. Meletakkan termometer air raksa, platinum,bimetal,termokopel dan
termometer transmitor pada tutup termos es
3. Menghubungkan kabel pada Termperature Measurment ke stop kontak
4. Memutar Main Supply pada posisi on, menghidupkan stop watch
5. Pada saat memutar Main Supply pada posisi on, menghidupkan stop
watch
6. Mencatat temperatur setiap 1 menit smapai waktu 15 menit
7. Mematikan alat dengan cara memutar Main Supply pada posisi off
8. Mencabut kabel dari stop kontak

V. DATA PENGAMATAN
1.

Pemanasan Air
Waktu

(menit)
ke-

Air Raksa
(c)

Platinum
(c)

Termokopel
(c)

Tekanan
Uap
(c)

Transmitor
(c)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
12,35

32
38
43
50
56
62
68
73
79
84
90
97
100

37
44,1
52,2
55,0
62,7
66,0
75,3
78,3
84,5
87,9
95,4
98,4
100,6

32,2
38,1
44,3
50,6
56,5
62,0
68,1
73,7
79,3
85,1
91,2
96,8
100,5

31
36
40
45
51
57
62
68
73
80
85
91
95

29,1
29,1
29,1
29,2
29,2
29,3
29,3
29,3
29,3
29,3
29,4
29,4
29,4

2. Isoterm
Waktu
(menit)
ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Air
Raksa
(c)
6
6
5
5
4,9
4,8
4,5
4,0
3,5
3
3
3
3
3
3

Platinum
(c)

Termokopel
(c)

Tekanan
Uap
(c)

Transmitor
(c)

5,9
5,1
5,1
5,0
4,9
4,8
4,8
4,8
4,7
4,6
4,5
4,4
4,4
4,3
4,2

8,5
8,2
8,1
8
7,8
7,8
7,7
7,7
7,7
7,7
7,6
7,5
7,4
7,3
7,3

27,4
26,8
26,2
26,1
25,8
25.5
25,3
25
24,8
24,7
24,3
24,2
24,2
24,1
24,1

Grafik 1. Hubungan Kenaikan Tempratur dan Waktu pada Termometer Tekanan Uap dan Termometer Raksa
120

100
96
82 9396

100
70

80

Tempratur (C) 60 48
30
4032

77

62

42

20
0
0123456789
Waktu (Menit)

Termometer Tekanan Uap


Termometer Air Raksa

Grafik 2. Hubungan Kenaikan Tempratur dan Waktu pada Termometer Air Raksa, Termistor dan Tahanan Platina
70
60
50
Termometer Air Raksa

40

Tempratur (C)

Termistor

30

Termometer Tahanan
Platina

20
10
0
0 1 2 3 4
Waktu (Menit)

VI. ANALISA PERCOBAAN


Berdasarkan percobaan karakteristik aneka temperatur telah mencapai
tujuannya yaitu mengenal karakteristik dam mengetahui respon temperatur dari
berbagai alat-alat pengukuran suhu, yaitu mengukur suhu panas dan air dingin
dengan menggunakan beberapa alat termokopel, transmitor, platinum, tekanan
uap, dan termometer air raksa ternyata di dapat hasil akhir pengukuran yang
berbeda.
Pada percobaan penentuan pemanasan, ternyata suhu pembacaan
didapatkan nilainya naik sampai ke 100c pada menit ke 12,35 detik. Dimana pada
pengukuran dengan transmitor, temperatur pt 100, termometer tekanan uap, dan

termometer air raksa hasil pengukuran mendekati sama. Pada termometer air raksa
, cembul merupakan pemberi respon sehingga air raksa dapat memuai dan
menunjukkan skala suhu yang ada. Pada penentuan pemanasan menggunakan
termokopel lebih cepat memberikan respon pengukuran dari pada penentuan
isoterm, pada penentuan isoterm termokopel menurun nya sangat pelan bahkan
tidak seperti termometer air raksa. Temperatur pt 100, karena termokopel adalah
pengubah suhu ke efek listrik.
Pada termometer platina, merupakan termometer dengan rentang
pengukuran yang cukup besar. Alat ini disebut juga memiliki kepekaan yang
tinggi, sedangkan pada termometer tekanan uap, yang mempunyai karakteristik
dapat digunakan pada temperatur dingin.
Pada kalibrasi sampel, termometer yang paling sering digunakan adalah
termometer air raksa memiliki banyak kelebihan sperti mudah dalam pembacaan,
dan mudah kembali keposisi semula.

Tujuan pada percobaan kali ini yaitu untuk membandingkan pengukuran


temperature dengan berbagai macam temperature Sebagai pembanding utama
digunakan thermometer raksa mengingat raksa mempunyai kesensitivitas yang
tinggi dan untuk pengukuran pada suhu yang rendah termometer raksa
mempunyai kelinierannya yang baik terhadap kenaikan suhu . Thermometer lain
yang digunakan antara lain yaitu thermometer Hg, termistor, thermometer
platinum dan thermometer tekanan uap. Thermometer pengukuran temperature
diletakkan dimasing masing lubang dibagian tutup ketel yang berisi air, didalam
lubang yang tidak terpakai ditutup dengan tisu dan isolative agar uap dari air
didalam ketel tidak keluar dan temperature tepat.
Setelah dilakukan pengamatan, pada

percobaan

pertama

yaitu

membandingkan antara thermometer raksa dengan thermometer tekanan uap


didapatkan bahwa suhu yang ditunjukkan oleh thermometer raksa ataupun
thermometer tekanan uap tidaklah linier namun penyimpangannya tidaklah terlalu
jauh. Sedangkan pada percobaan kedua menggunakan termistor, thermometer
tahanan platina dan thermometer raksa, didapatkan dari grafik respon

thermometer raksa dan thermometer tahanan platina sangatlah baik dan linier.
Keduanya bahkan menunjukkan angka yang hampir sama tiap menitnya dengan
perbedaan hanya 0,1 oC sedangkan untuk thermistor baru menunjukkan suhu
yang sama dengan thermometer lainnya pada menit ke-3. Hal ini sesuai dengan
teori karna raksa dan tahanan platina sangat sensitive untuk pengukuran suhu
rendah, sedangkan termistor kesensitivitasnya baru terlihat pada suhu yang sedikit
panas.

VII. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pengukuran temperatur, dengan beberapa alat pengukur
temperatur, menggunakan pengukuran termometer air raksa, termometer pt 100,
termokopel,termometer tekanan uap, dan transmitor. Didapatkan hasil akhir
pengukuran berturut-turut sebsar 100c (termometer air raksa),
100,6c(paltinum),95c(termometer tekanan uap), 100,5c (termokopel) dan
29,4c(transmitor) pada pengukuran pemanasan air. Sedangkan pada pengukuran
isoterm berturut-turut sebsar 3c (termometr air raksa), 4,2c(platinum), 7,3c
(termokopel), dan 24,1c (transmiter).

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet.2013. Penuntun Praktikum Instrumentasi dan Teknik Pengukuran.


Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang.2014
Hermawan, Y. Dasar-dasar Instrumentasi Proses

LAMPIRAN

GAMBAR ALAT

Anda mungkin juga menyukai