Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN THERMISTOR UNTUK PENGUKURAN

SUHU RUANG
Hairil Budiarto
Prodi D3 Teknik Mekatronika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura
Kampus Universitas Trunojoyo Madura, Telang PO.BOX. 2 Kamal
Email : irelunud@gmail.com

ABSTRAK

Perancangan sistem pengukuran pada suhu ruang menggunakan sensor suhu termistor ini mengangkat
beberapa isu penting, termasuk bagaimana desain hardware dan desain dari sebuah program yang akan bekerja
untuk menjalankan sistem suhu ruang, tujuan dari desain sistem ini adalah untuk membantu orang guna
mengetahui suhu yang terjadi pada ruang tersebut. Pada dasarnya, sistem sirkuit ini dirancang untuk mengubah
perubahan suhu yang terjadi pada sebuah sensor yang berupa sinyal analog menjadi sinyal digital dan
menampilkannya pada komputer dengan menggunakan ADC 0804 dan mikrokontroler AT mega
8535.pengkondisian sinyal berasal dari rangkaian pembagi tegangan dan terdapat sedikit masalah , seperti sinyal
terlalu lemah, maka dari itu harus diperkuat dengan rangkaian op-amp sehingga sinyal dapat dibaca oleh ADC
dan mikrokontroler dapat diteruskan ke ATMega 8535 . Suhu kamar hasil pengukuran dengan termistor sebagai
sensor suhu yang dikeluarkan hasilnya tidak seperti yang diharapkan dan delay yang terjadi ± 6 detik dan
perbedaan hasil pengukuran ± 3oC. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat menggunakan sensor lebih sensitif, ,
dan hasilnya bisa seperti yang diharapkan.

Kata kunci : Thermistor, Microcontroller ATMega 8535, ADC 0804, Op-Amp.

ABSTRACT

In the design of the measurement system at room temperature using a thermistor temperature sensor is
raised several issues, including how about the hardware design and the design of a program that works to run
the circuit system, the purpose of the design of this system is to help people know the temperature change a
space. In essence, the circuit system is designed to convert temperature changes that occur in a sensor into
digital values and display it on a computer using ADC 0804 and microcontroller AT Mega 8535.signal
konditional derived from the voltage divider circuit there is a litle bit of a problem, such as the signal is too
weak to should be strengthened with a series of op-amp so that the signal can be read by the ADC and the
microcontroller can be forwarded to aT Mega 8535. Room temperature measurement with thermistor sensor
which issued the thermistor resistance so that the result is not so good its about ± 3oC and then delay about ± 6
second. Further research expected to use a more sensitive sensor so that the delay and the result can be
expected.

Keyword : Thermistor, Microcontroller ATMega 8535, ADC 0804, Op-Amp.


PENDAHULUAN dimaksud air hangat di sini adalah air yang
paling panas yang dapat ditahan oleh kulit
Salah satu teknologi terapan itu adalah tangan ita selama kira-kira 30 detik. Dengan
alat yang berfungsi untuk mengukur. Namun cepat pindahkan kedua tangan kita ke dalam
peralatan yang ada sekarang masih sederhana ember ketiga yang berisi air yang suhunya di
sehingga memerlukan pengembangan teknologi antara air dingin dan hangat. Air terasa lebih
yang lebih efektif sehingga teknisi tidak harus sejuk untuk tangan kanan dan lebih hangat
selalu siap di lapangan untuk mencatat setiap untuk tangan kiri.
perubahan suhu dengan rentang waktu tertentu Suhu secara umum dapat diukur dalam
sesuai yang diperlukan pada saat pengambilan tiga skala yang berbeda yaitu Celcius,
sample suhu untuk kemudian diteliti lebih Fahrenhait dan Kelvin. Skala Celcius
lanjut supaya dapat ditindaklanjuti baik dampak mempunyai titik didih air 100OC dan titik beku
positif maupun negatifnya. air 0OC. Skala Fahrenhait mempunyai titik
Pada pengkondisian udara (air didih air 212OF dan titik beku air 32OF.
conditioning) di samping perhitungan Sedangkan untuk skala Kelvin didasari oleh
temperatur, juga didasarkan atas pertimbangan skala Celcius. Untuk mengubah dari Celcius ke
kelembaban pada udara itu dikondisikan, selain Kelvin dengan menambahkan 273O pada skala
hal itu, beberapa bahan bahan memerlukan Celcius yang terukur.
kadar air dan kelembapan tertentu untuk Suhu dapat diukur dalam berbagai
menjaga ketahanan dan keawetannya. macam cara yang berbeda. Dalam hal ini
Berdasarkan praktikum sensor dan pengukuran suhu secara garis besar dapat
aktuator yang didapat pada penelitian, dengan dibedakan menjadi dua macam yaitu
menggunakan thermistor sebagai sensor suhu, pengukuran secara mekanik dan pengukuran
dimana thermistor tersebut mengeluarkan nilai secara elektrik. Pengukuran secara mekanik
resistansi tersendiri berdasarkan perbedaan suhu tergantung pada beberapa prinsip fisik bahwa
di sekitarnya. gas, zat cair dan zat padat dapat berubah
Maka dari itu timbul ide penulis untuk volumenya apabila benda tersebut dipanaskan.
membuat sistem pengukuran suhu ruangan, Penggunaan substansi zat yang tidak sama dapat
yang dibangun sebagai suatu sistem yang merubah volume dalam perbedaan kuantitas zat
mampu mengukur perubahan suhu dan dan tersebut. Sebagai contoh, air raksa mempunyai
diharapkan menyimpan data pengukuran itu penambahan 0,01% per derajat Fahrenhait
pada memori internal. sedangkan alkohol di lain pihak mempunyai
penambahan 0,07% per derajat Fahrenhait
Dasar Teori (0,1% per derajat Celcius). Yang termasuk
dalam pengukuran mekanik antara lain
Konsep suhu termometer glass-steam, termometer bimetallic,
termometer filled-system. Sedangkan
Suhu merupakan derajat panas dari suatu
pengukuran secara elektrik menggunakan energi
benda. Dari sentuhan telapak tangan, kita dapat
listrik untuk mengontrol perubahan suhu secara
menyusun urutan benda-benda berdasarkan
analog maupun secara digital dan mempunyai
derajat panasnya dari benda A, B, dan C, kita
prinsip yang hampir sama dengan secara
dapat memutuskan bahwa B lebih panas dari A,
mekanik. Pengukuran perubahan suhu tersebut
C lebih panas dari B. Kita dapat menyatakan
dapat dideteksi dengan menggunakan beberapa
bahwa suhu yang paling tinggi adalah C, dan
sensor antara lain thermocouple, thermistor,
yang paling rendah adalah A. Jadi, konsep suhu
RTD IC Op-Amp, IC LM 35 dan lain
berasal dari perasaan kita.
sebagainya.
Kita dapat merasakan panas atau dingin
suatu benda dengan menyentuhnya. Akan
tetapi, apakah perasaan kita dapat menyatakan
suhu benda dengan tepat ? Percobaan sederhana Thermistor sebagai sensor suhu
ini pertama kali disarankan oleh John Locke Nama termistor berasal dari Thermally
pada tahun 1960. Mula-mula kita celupkan Sensitive Resistor. Termistor biasanya termasuk
tangan kiri pada ember yang berisi air dingin material-material semikonduktor yang dibagi
dan tangan kanan pada ember yang berisi air dua golongan:oksida logam dan semikonduktor
hangat selama kira-kira 30 detik. Yang kristal tunggal. Negative Temperature
Coefficient (NTC) pertama kali ditemukan oleh Ukurannya kecil dibandingkan dengan
Faraday pada perak sulfid pada tahun 1833. termometer lain, ukurannya dalam range 0.2mm
Pemahaman tentang termistor oksida ini sampai 2mm. Termistor dibedakan dalam 2
mengalami perkembangan yang sangat pesat jenis, yaitu termistor yang mempunyaikoefisien
oleh becker, Vervey dkk pada akhir tahun 1940- negatif, yang disebut NTC (Negative
an. Termistor kristal germanium dipelajari oleh Temperature Coefisient), temistor yang
Lark-Horovitz dkk pada tahun 1946, dan mempunyai koefisien positif yang disebut PTC
olehestermann (meneliti Si), Hung dan Gliessman pada (Positive TemperatureCoefisient). Kedua jenis
tahun 1950, Friedberg padatahun 1951, dan termistor ini mempunyai fungsinya masing
kemudian Fritzsche dan Kunzler dkk. Silikon masing, tetapidi pasaran, yang lebih banyak
pada suhu rendah dipelajari oleh Morin, Maita dan digunakan adalah termistor NTC. Karena
Cralson pada tahun 1954-1955. Broom juga termistor NTC material penyusunnya yaitu
mempelajari termometer GaAs pada tahun metal oksida, dimana harganya lebih murah
1958. darimaterial penyusun PTC yaitu Kristal
tunggal.
NTC merupakan termistor yang
mempunyai koefisient negatif. Dimana
bahannya terbuat dari logam oksida yaitu dari
serbuk yang halus kemudian dikompress dan
disinter pada temperatur yang tinggi.
Kebanyakan pada material penyusun termistor
biasa mengandung unsur - unsur seperti Mn2O3,
NiO, CO2O3, Cu2O, Fe2O3, TiO2, dan U2O3.
Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai
Gambar 1. Thermistor
resistansi yang sangat tinggi, tetapi dapat
diubah menjadi bahan semikonduktor dengan
Termistor atau thermal resistor adalah
menambahkan beberapa unsur lain yang
suatu jenis resistor yang sensitive terhadap
mempunyai valensi yang berbeda disebut
perubahan suhu. Prinsipnya adalah memberikan
dengan doping dan pengaruh dari resistansinya
perubahan resistansi yang sebanding dengan
dipengaruhi perubahan temperatur yang
perubahan suhu. Perubahan resistansi yang
diberikan. Thermistor logam oksida digunakan
besar terhadap perubahan suhu yang relatif
dalam daerah 2000K sampai 7000K. Untuk
kecil menjadikan termistor banyak dipakai
digunakan pada temperatur yang sangat tinggi,
sebagai sensor suhu yang memiliki ketelitian
thermistor dibuat dari Al2O3, BeO, MgO,
dan ketepatan yang tinggi. Termistor yang
Y2O3, dan Dy2O3.
dibentuk dari bahan oksida logam campuran
PTC merupakan termistor dengan
(sintering mixture), kromium, kobalt, tembaga,
koefisien yang positif. Termistor PTC memiliki
besi, atau nikel, berpengaruh terhadap
perbedaan dengan NTC antara lain :
karakteristik termistor, sehingga Pemilihan
bahan oksida tersebut harus dengan 1. Koefisien temperatur dari thermistor PTC
perbandingan tertentu. Dimana termistor bernilai positif hanya dalam interfal
merupakan salah satu jenis sensor suhu yang temperatur tertentu, sehingga diluar
mempunyai koefisien temperatur yang tinggi. interval tersebut akan bernilai nol atau
Komponen dalam termistor ini dapat negatif,
mengubah nilai resistansi karena adanya 2. Harga mutlak dan koefisien temperatur
perubahan temperatur. Dengan demikian dapat dari termistor PTC jauh lebih besar
memudahkan kita untuk mengubah energi daripada termistor NTC.
panas menjadi energi listrik. Termistor dapat
Kebanyakan termistor digunakan pada
dibentuk dalam bentuk yang berbeda-beda,
daerah temperatur dalam konsentrasi inonisasi
bergantung pada lingkunganyang akan dicatat
(n atau p) yang berpengaruh terhadap fungsi
suhunya. Lingkungan ini termasuk kelembaban
temperatur. Dimana energy aktivasi Ea adalah
udara, cairan, permukaan padatan, dan radiasi
hubungan pada energi gap dan tingkat
dari gambar dua dimensi. Maka, termistor bisa
impuritas. Dimana nilai hambatan semakin
berada dalam alat±alat seperti disket, mesin
kecil ketika temperaturnya dinaikkan, ini yang
cuci, tasbih (manik-manik), balok,dan satelit.
biasa disebut termistor NTC
Dimana R adalah hambatan pada suhu T,  Dilindungi capsul (plastik, teflon/material

 Memperlambat waktu respon karena kontak


R0 adalah hambatan awal ketika T0 (pada lembam)
temperatur ruang), B adalah Konstanta
termistor dimana besarnya bergantung dari jenis termal kurang baik
bahan dan memiliki dimensi yang sama dengan
suhu. Hargakonstanta termistor yang memenuhi
pasar biasanya antara rentang 2000-5000 K.
Pengubah tegangan analog ke tegangan

Dengan ρ=R � merupakan resistivitas digital
listrik thermistor. Selain konstanta thermistor Pengubah tegangan analog ke tegangan
(B), sensitivitas (α)juga menentukan digital berfungsi untuk mengubah harga
karakteristik dari termistor. Nilai sensitivitas tegangan sinyal yang telah dicuplik (tegangan
menentukan sejauh mana termistor yang dibuat analog) kedalam kode-kode biner (besaran
dapat dengan cepat mendeteksi perubahan digital). Pada alat ini digunakan komponen
temperatur lingkunagan termistor. Termistor ADC 0804. IC ADC 0804 adalah sebuah
yang baik sensitifitasnya lebih besar dari - CMOS 8 bit yang bekerja dibawah 100µs dan
2,2%/K. menggunakan metode successive
approximation untuk pengkonversinya. IC
Ciri khas dari harga α adalah sekitar = - ADC jenis ini menawarkan beberapa
5% yang mana 10 kali lebih sensitiv dari pada keuntungan antara lain kecepatan yang tinggi
detektor temperatur resistansi metal. Resistansi dan konsumsi daya rendah
dari termistor berada pada daerah 1 KΩ sampai
10 MΩ.

Gambar 3. Blok Diagram Logika ADC

Berdasarkan blok diagram ADC 0804


Gambar 2 Karakteristik dari thermistor diatas dapat dijelaskan bahwa metode ini
melakukan trace dengan cara tracking dengan
mengeluarkan kombinasi bit-bit MSB = 1
1000 0000. Apabila kurang dari tegangan

 Resistansi tinggi 30 Ω sampai 41,5kΩ


Karakteristik dari thermistor: analog input maka bit MSB berikutnya = 1

 Respon waktu cepat, untuk thermistor manik


1100 0000 dan apabila tegangan analog input
ternyata lebih kecil dari tegangan yang

 Lebih murah daripada RTD


½ detik dihasilkan ADC maka langkah berikutnya

 Sensitivitas sangat tinggi (1000 kali lebih


menurunkan kombinasi bit 1010
0000.

 Perubahan resistansi 10% per ºC. Misal


sensitif daripada RTD
ADC0804 mempunyai lebar data 8-bit
maka format data maksimal adalah 256 (0FFH).
resistansi nominal 10Ω maka resistansi akan ADC0804 mempunyai tegangan referensi pada
berubah 1 Ω utk setiap perubahan pin 9, tegangan tersebut sebagai acuan dalam
 Tidak sensitif terhadap shock dan vibrasi
temperatur 1 ºC konversi bit/volt. VREF diberikan input 5 volt
untuk memberikan skala maksimum sebesar 5
volt.
Sebagai contoh, jika pada tegangan
referensi 5 volt, maka setiap tegangan
masukannya diwakilkan oleh perhitungan
tegangan ke data sebagai berikut :
Bila diketahui Vin masukan ADC sebesar
100mV dan Vreff ADC sebasar 5 Volt dengan
lebar data 256 bit.
256
...
Vin
/Volt
Bit
Vreff

256
51
2
(1)
1.10
3
.2Bit
/Volt
5.10
Gambar 5. Blok Diagram ADC0804
Maka keluaran data ADC0804 adalah Dengan memperhatikan blok diagram
52Bit/Volt (Desimal) jika di konversi ke Hexa diatas dapat dijelaskan bahwa prinsip kerja dari
akan menjadi 34H (00110100B) pada pin 11- ADC 0804 adalah, proses pengkonversian
18. dimulai dengan memberikan logika 0 pada CS
ADC 0804 merupakan IC yang berfungsi dan WR secara bersamaan. Saat keadaan ini
untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal start flip-flop diset sehingga menghasilkan
digital. IC ini mempunyai resolusi 8 bit, waktu keluaran berlogika 1 yang akan mereset register
konversi 100 µs, sumber daya DC 5 volt, 1 geser 8-Bit, mereset INTR FF dan memberikan
saluran masukan, jangkauan tegangan masukan logika 1 pada masukan D flip-flop (F/F1).
0 sampai 5 volt dengan daya 15 mW. Sinyal detak dalam rangkaian akan mentransfer
Konfigurasi pin dan blok diagram ADC logika ini ke keluaran F/F1. Sebagai akibatnya
0804 dapat dilihat sebagai berikut: G1 juga mengkombinasi logika ini dengan CLK
A untuk menghasilkan sinyal reset pada start
F/F. Apabila WR atau CS berlogika 1 maka
start F/F direset dan shift register mendapat
pulsa detak dan proses konversi dengan metode
successive aproximation dimulai. Bersamaan
dengan konversi ini, kata digit baru dikirimkan
oleh G2 ke TRI STATE OUTPUT LATCHES.

Saat konversi selesai (sampai konversi


LSB, output Q shift register berlogika 1.
Keadaan ini tidak segera diikuti oleh peubahan
output Q’ pada LATCH 1. Sehingga pada akhir
pengubahan, CLK A pada LATCH 1 diaktifkan
agar Q’ berubah berlogika 0. Logika ini akan
menyebabkan set pada INTR F/F selama 8
periode pulsa detak eksternal yang ditandai
dengan keluaran INTR berlogika 0. Data hasil
konversi dapat dibaca dengan memasangkan
logika 0 pada masukan CS dan RD. Kondisi ini
akan mereset INTR F/F dan keluaran TRI
STATE LATCHES memberikan data 8 bit.

Gambar 4. Konfigurasi Pin ADC0804


Pengubah suhu ke besaran tegangan
Pada percobaan ini saya memakai
thermistor yang memiliki kapasitas 50
Kῼ,karena bila saya memakai thermistor
dengan kapasitas ini saya bisa menggunakan
rangkaian pembagi tegangan sebagai rangkaian
pengolah sinyal,karena memiliki perubahan
Gambar 5. Diagram waktu pada saat mulai resistansi yang signifikan dan menghasilkan
mengubah tegangan nilai tegangan yang besar,mudah dibaca jika
analog ke tegangan digital (SOC) terjadi perubahan suhu.Berikut ini adalah
gambar pengolahan sinyal yang kami uji.Saya
Proses mengubah (SOC) dimulai saat menggunakan supply sebesar 5V karena
logika 0 pada sinyal CS, dan WR. Selama tegangan yang saya harapkan maksimum
proses pengubahan, sinyal INTR dalam keadaan bernilai sebesar 5V.Saya menginginkan range
logika 1. Setelah selesai pengubahan (EOC) tegangan sebesar 0-5V sebagai output yang
sinyal WR akan 1 dan sinyal INTR akan direset dihasilkan oleh thermistor ini.
ke keadaan rendah atau 0. kemudian sinyal
INTR yang sudah 0 tersebut dijadikan sebagai
masukan ke sinyal WR untuk kembali lagi
memulai mengubah.
ADC 0804 membutuhkan sinyal detak
untuk bekerja. Sinyal detak ini dapat diturunkan
dari luar ADC maupun dibangkitkan sendiri
oleh ADC dengan cara memasangkan jaringan
R-C pada kaki yang telah disediakan untuk
menghasilkan detak sendiri. R terhubung
dengan kaki 19 dan 4, C terhubung dengan
Gambar 7. Rangkaian uji termistor sebagai pembagi
kaki 4 dan ground.
tegangan
Agar ADC dapat bekerja optimal,
frekuensi detak yang diberikan sebesar 640 Dengan menggunakan rumus di atas
KHz. Untuk konversi satu data diperlukan 64 kita bisa menghitung tegangan yang dihasilkan
periode detak. Dengan demikian waktu oleh thermistor.Pada percobaan yang saya
konversi untuk satu data sebesar 64/640.000 = lakukan resistor yang saya gunakan adalah
100 μs. Untuk mencari besarnya frekuensi 10Kῼ.Dalam percobaan ini saya bisa
detak yang diberikan dicari dengan rumus: menghitung sensitivitas dari thermistor 50KΩ

fCLK
yang saya gunakan.Setelah saya hitung
1 didapatkan hasil sebesar ±0.042 V/°C.Kita bisa
(2)
1.1RC menghitung perbandingan tegangan dengan
suhu dengan menggunakan sensitivitas dari
thermistor,atau bisa juga menggunakan
perhitungan pembagi tegangan.Ternyata hasil
yang didapat di dalam percobaan ini berbeda
dengan teori contohnya adalah sensitivitas yang
setelah melakukan percobaan bernilai ±0.042
V/°C sedangkan dengan teori menmiliki nilai
±10mV/°C.Percobaan berhasil karena terbukti
bahwa sensor thermistor yang digunakan
berjenis NPN,karena semakin bertambahnya
suhu pada thermistor semakin berkurang juga
nilai resistansi dari thermistor tersebut.Dengan
menggunakan sensor ini kita bisa mengetahui
Gambar 6. Rangkaian pembangkit frekuensi sinyal
perubahan suhu yang terjadi di udara maupun di
detak
air tidak seperti sensor LM 35 yang tidak bisa
mengukur perubahan suhu air.
Microcontroller AT MEGA 8535 7. Port USART untuk komunikasi serial.
8. Fitur peripheral
Mikrokontroler adalah suatu alat
elektronika digital yang mempunyai masukan
dan keluaran serta kendali dengan program
yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara Berikut ini adalah konfigurasi Pin AVR
khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya ATMega8535.
membaca dan menulis data. Mikrokontroler
adalah sebuah komputer didalam chip yang
digunakan untuk mengontrol peralatan
elektronik. Mikrokontroler itu sejenis
mikroprosesor yang menekankan efisiensi dan
efektifitas biaya.

Secara harfiahnya adalah "pengendali


kecil" dimana sebuah sistem elektronik yang
sebelumnya banyak memerlukan komponen-
komponen pendukung seperti IC TTL dan
CMOS dapat direduksi / diperkecil dan
akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini. Mikrokontroler pertama
kali dikenalkan oleh Texas Instrument
dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang
merupakan mikrokontroler 4 bit pertama.
Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971.
Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip,
lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, Gambar 8. Konfigurasi kaki (pin) ATMega 8535
pada tahun 1976 Intel mengeluarkan
mikrokontroler yang kelak menjadi populer METODE
dengan nama 8748 yang merupakan
mikrokontroler 8 bit, yang merupakan Pada blok pertama terdapat blok
mikrokontroler dari keluarga MCS 48. masukan. Dimana pada blok ini terdapat sensor
Sekarang di pasaran banyak sekali suhu yang menggunakan Thermistor sebagai
ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sensornya. Sensor ini sangat berpengaruh
sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan sekali, karena apabila diletakkan pada suatu
antara mikrokontroler dan mikroprosesor ruangan, maka sensor akan langsung bekerja
sangat tipis. Masing vendor mengeluarkan mengukur nilai resistansi yang ada diruangan
mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas yang tersebut, dengan rangkaian pembagi tegangan
cenderung memudahkan user untuk merancang maka diharapkan hasil pengukurannya berupa
sebuah sistem. tegangan yang akan menjadi masukan pada
Jenis Mikrokontroller yang dipakai rangkaian op-amp yang akan diteruskan ke
dalam proyek ini adalah ATMega 8535. Berikut ADC 0804.
ini adalah Fitur yang dimiliki oleh ATMega
8535:
1. Mikrokontroller AVR 8 bit yang memiliki
kemampuan tinggi,dengan daya rendah.
2. Arsitektur RISC dengan throughput
mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz.
3. Memiliki Kapasitas Flash memori 16
Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM
1Kbyte.
4. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port
Gambar 9. Diagram blok sistem pengontrolan suhu
A, Port B, Port C, dan Port D.
5. CPU yang terdiri atas 32 buah register. IC LM 358 digunakan sebagai penguat.
6. Unit Interupsi internal dan eksternal. Rangkaian penguat ini diperlukan karena
kenaikan sebesar 10 mV setiap derajat celcius
tidak dapat langsung dihubungkan ke ADC
0804 karena berada di bawah toleransi
ketelitian. Tingkat kenaikan tegangan yang
lebih kecil dari toleransi ketelitian ADC 0804
akan menyebabkan kesalahan dalam
pengukuran. Untuk menghindari kesalahan
tersebut maka diperlukan rangkaian penguatan
dengan menggunakan LM 358 serta dengan
konfigurasi penguatan tak membalik. Resistor
R 10kΩ dan potensiometer 50kΩ dapat
digunakan untuk mengatur agar keluaran dari
LM 35 menjadi lima kali lebih besar.
Gambar 10. Rangkaian sensor menggunakan
ADC0804 mempunyai sebuah saluran thermistor
masukan analog. Pemilihan ini dikarenakan
sistem ini hanya membutuhkan sebuah HASIL DAN PEMBAHASAN
masukan. ADC0804 memerlukan sinyal denyut
untuk bekerja, sinyal ini bisa diumpan dari luar Untuk pengujian sensor thermistor
ADC0804, tapi bisa juga dibangkitkan sendiri dilakukan dengan cara mengukur tegangan
oleh ADC0804. waktu yang diperlukan keluaran dari rangkaian pembagi tegangan.
mengubah tegangan analog menjadi besaran Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan
digital sekitar 64 periode sinyal denyut diatas, sensor serta termometer air raksa ke dalam
dengan demikian semakin tinggi frekuensi wadah yang berisi air panas untuk mendapatkan
sinyal denyut maka semakin cepat pula waktu suhu yang maksimal sedangkan untuk
konversi. Frekuensi yang diijinkan untuk mendapatkan suhu minimal sama dengan suhu
ADC0804 adalah 100 – 1460 KHz, tapi ruang. Dengan memasukkan termometer ke
umumnya cukup dipakai 640 KHz. Sedangkan dalam wadah dapat diketahui setiap perubahan
tegangan yang diperbolehkan yaitu 0 – 5Volt. suhu sama dengan berapa volt yang di deteksi
Sinyal denyut dibangkitkan dengan oleh rangkaian pembagi tegangan.
menggunakan rangkaian RC. Pengujian sistem pengukuran suhu
Rangkaian ADC yang digunakan dilakukan hampir sama dengan pengujian
menggunakan MODE FREE, dimana ADC0804 sensor thermistor, hanya saja yang diukur
akan mengeluarkan data hasil pembacaan bukan lagi tegangan keluaran dari sensor, tetapi
masukan secara otomatis dan berkelanjutan hasil tegangan yang telah di konversi menjadi
setelah selesai mengubah tegangan analog ke tegangan digital oleh ADC 0804. Pengujian ini
digital. dilakukan dengan menghubungkan tiap-tiap
Kecepatan konversi tergantung dari keluaran dari ADC (D0 – D7) dengan LED.
frekuensi yang diberikan dari rangkaian Tiap-tiap LED akan mewakili 1 angka biner
eksternal. Pada rangkaian ini digunakan atau 1 bit.
rangkaian RC dengan resistor 10kΩ dan Terakhir adalah pengujian keseluruhan
kapasitor 150pF agar menghasilkan frekuensi sistem. Untuk pengujian ini, dilakukan hampir
sebesar 640 KHz. sama dengan pengujian sensor. Kemudian
Keluaran 8 bit dari ADC 0804 pada kaki keluaran dari alat dapat dilihat pada komputer
11 – 18 akan di hubungkan / di masukkan ke dan penampil 7 segmen. Komputer akan
kaki port P1.0 – P1.7 pada AT89C52 untuk menampilkan perubahan-perubahan suhu yang
diproses agar menjadi data yang bisa terjadi dalam bentuk grafik.
ditampilkan pada 7 segmen.
Berdasarkan tabel pembagi tegangan,
maka tegangan yang terjadi (V out) akan seperti
grafik pada gambar 13.

Gambar 11. Grafik hasil percobaan nilai resistansi vs


suhu

Hasil percobaan perbandingan suhu (oc)


terhadap tegangan (volt) yang dihasilkan oleh
thermistor setelah menggunakan rangkaian seri
terhadap resistor 10kΩ, adalah :
Gambar 13. Grafik voltage (volt) vs suhu (c).

SIMPULAN
Pada pengukuran suhu kadang hasil yang
terukur oleh sensor suhu tidak sama dengan
suhu yang terukur oleh termometer air raksa.
Perbedaan pengukuran yang terjadi antara
pembacaan sensor dengan termometer air raksa
disebabkan oleh kondisi dan kemampuan
Gambar 12. Grafik hasil percobaan nilai voltage komponen serta pengaruh komponen-
(volt) vs suhu (c). komponen pendukung lainnya.
Thermistor sebagai sensor suhu terdapat
Hasil percobaan perbandingan suhu (oc)
selisih atau kesalahan pengukuran yang relatif
terhadap tegangan (volt) dengan menggunakan
besar, hal itu dikarenakan komponen yang ada
teori pembagi tegangan adalah :
di pasaran tidak tepat nilai dari resistansinya.
Tabel 1. Hasil tegangan keluaran dari rumus Data pengamatan sistem menunjukkan
pembagi tegangan. adanya perbedaan hasil pengukuran suhu
keluaran sistem terhadap termometer air raksa
sekitar ± 3oC.
Penggunaan sensor suhu seharusnya
menggunakan sensor yang lebih peka dari
thermistor sehingga hasil tegangan kenaikan
sensor dapat terukur dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fadholi, Achmad, Pengontrol suhu


berbasis mikrokontroler, Universitas
Gunadarma. Jakarta. 2007.
[2] Thomas, P., Simulation of Industrial
Processes for Control Engineers,
Butterworth-Heinemann, Linacre House,
Jordan Hill, Oxford OX2 8 DP,255
Wildwood Avenue, Woburn, MA 01801-
2041, A Division of reed Educational and
Professional Publishing Ltd, 1999.
[3] Wildwood Avenue, Woburn, MA 01801-
2041, A Division of reed Educational and
Professional Publishing Ltd, 1999.
[4] Yadda, Abdul Harris, Thermistor sebagai
sensor temperaturuntuk transducer kadar
air udara berbasis Psikrometri, Puslit
KIM-LIPI, 2009.
[5] Yadda, A. H., Penelitian Pembuatan RH-
meter dengan Menggunakan Thermistor,
Tugas Akhir Sarjana Departemen Fisika
Teknik Institut Teknologi Bandung,
Agustus 1975.

Anda mungkin juga menyukai