Kelompok 3:
KELAS A
JURUSAN BIOLOGI (NK)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEMGETAHUAN ALAM
UNUVERSITAS NEGERI PADANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temukan aplikasi suhu dan kalor,
seperti dalam pembuatan es batu, termos air, panci masak dan lain. Suhu dan
kalor tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Banyak
kegiatan-kegiatan yang berkaitan erat dengan suhu dan kalor seperti hal
yang sederhana, mengetahui berapa suhu yang sedang kita rasakan sekarang.
Suhu didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya suatu benda. Alat untuk
mengukur suhu disebut termometer. Kalor berbeda dengan suhu, kalor
merupakan perpindahan suatu energy panas yang disebabkan adanya suhu
atau usaha benda, satuan internasional kalor adalah joule. Dikarenan shu dan
kalor tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari maka kita perlu
mengetahui apa itu suhu dan kalor.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul makalah yang kami susun tentang “Suhu dan Kalor”
maka masalah yang dapat kami rumuskan berdasarkan judul tersebut adalah
sebagai berikut:
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang:
PEMBAHASAN
A. Suhu
Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Sebagai gambaran tentang suhu adalah saat mandi
menggunakan air hangat. Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita
mencampur air dingin dengan air panas. Ketika tangan kita menyentuh air
yang dingin, maka kita mengatakan suhu air tersebut dingin. Ketika tangan
kita menyentuh air yang panas maka kita katakan suhu air tersebut panas.
Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan
besaran suhu.Terdapat juga pengertian suhu menurut beberapa ahli seperti,
menurut Ir.sarsinta : 2008 pengertian Suhu adalah suatu ukuran dingin atau
panasnya keadaan atau susuatu lainya. Satuan ukur dari Suhu yang banyak
di gunakan di indonesia adalah (Derajat Celcius). Sementara satuan ukur
yang banyak digunakan di luar negri adalah derajat fahrenheit. Menurut
Nurdin Riyanto : 2009 Pengertian Suhu adalah suatu ukuran energi kinetik
rata-rata dari suatu molekul. Jika temperatur tinggi maka energi kinetik rata-
ratapun akan besar.
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu
suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah
termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau
alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler
termometer adalah sebagai berikut:
1. raksa tidak membasahi dinding kaca,
2. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
3. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil
cukup dapat
4. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 °C dan titik didihnya
357C.
c. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu
es yang dicampur dengan garam yang ditetapkan sebagai ("F. Di antara titik
tetap dan titik tetap atas dibagi 180 skala.
d. Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut
suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total
partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan
angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap
bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi 100 skala.
Alat Ukur Suhu
a.Termometer Laboratrium
Alat yang satu ini digunakan dalam mengukur suhu air dingin atau suhu air yang
berlangsung dipanaskan. Termometer laboraturium memakai air raksa atau
alkoholuntuk petunjuk suhu.
b.Termometer Ruang
c.Termometer Klinis
Termometer klinis atau sering disebut juga termometer demam. Banyak paradokter
yang menggunakan jenis termometer ini dalam mengukur suhu badan pasien.Pada
keadaan sehat, suhu badan manusia 37 °C. Tetapi jika badan demam suhu akannaik
melewati angka tersebut, atau dapat mencapai angka 40 °C. Skala termometer
klinisini hanya 35 °C sampai 43 °C. Karena disesuaikan pada suhu badan manusia,
suhu badan manusia tidak mungkin di bawah 35 °C dan tidak melebihi 43 °C.
d.Termometer Six-Bellani
a. Termometer Bimetal
b.Termometer Hambatan
c.Termometer Termokopel
Termometer temokopel ialah jenis sensor suhu yang dipakai dalam mengukur
ataumendeteksi suhu melewati dua jenis logam konduktor yang berbeda dengan
digabungkan pada ujungnya sehingga dapat menimbukan efek “Termo – electric”.
Termokopel yaitusalah satu jenis sensor suhu yang sangat populer dan sering
dipakai untuk rangkaian danmacam – macam elektronika yang berhubungan pada
suhu.
4. Termometer Optis
a.Pirometer Intensitas radiasi yang dipancarkan pada benda yang sangat panas
dalam termometer pirometer berfungsi sebagai menunjukkan perubahan suhu.
Sifat pada termometrik inidimanfaatkan dalam mengukur suhu yang ada pada
pirometer.
B. Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh
perubahan suhuatau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima
kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat
cair, dan pada zat gas. Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian
panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian
volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya
terjadi pemuaian volume saja.
a.Pemuaian panjang
Pemuaian panjang atau pemuaian linier adalah bertambahnya ukuran
panjangsuatu benda karena menerima kalor Pada pemuaian panjang nilai
lebar dan tebal sangatkecil dibandingkan dengan nilai panjang benda
tersebut. Sehingga lebar dan tebaldianggap tidak ada. Contoh benda yang
hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang
sekali. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhioleh beberapa faktor yaitu
panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu.
Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda
atau jenis bahan. Secara matematis persamaan yang digunakan untuk
menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu
tertentu adalah:
Rumus:
∆L = αL ∆T ……………….. Pers. (1)
0
∆L = L – L 0
L – L = αL ∆T
0 0
L = αL ∆T + L
0 0
L = L + αL ∆T
0 0
Keterangan:
L = panjang benda saat dipanaskan (m)
L = panjang benda mula-mula (m)
0
∆T = perubahan suhu ( C) o
b. Pemuaian luas
Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan
lebar,sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang
mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.
Sepertihalnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah
luas awal,koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian
luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka
koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang
Rumus:
A = A (1 + β∆T)
0
Keterangan:
A = luas benda saat dipanaskan (m ) 2
∆T = perubahan suhu ( C)
o
c. Pemuaian volume
Rumus
Pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi
hanya dikenal sebagai muai ruang atau volume saja. Semakin tinggi suhu yang
diberikan pada zat cair maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair
untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula
volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda.
Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan
suhu.
Gas adalah zat yang paling mudah memuai. Perubahan suhu yang tidak telalu
besar dapat mengubah volume gas secara signifikan.
C. Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari benda
dengan suhu yang lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah jika
keduanya dipertemukan atau bersentuhan. Dua benda yang memiliki suhu
yang berbeda ketika dipertemukan maka akan muncul kalor yang mengalir
atau berpindah. Kalor secara alami akan berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah, sehingga bersifat cenderung
menyamakan suhu kedua benda jika saling bertemu atau bersentuhan. Jika
suhu suatu benda itu tinggi maka kalor yang dikandungnya pun sangat besar.
Sebaliknya, jika suhu suatu benda rendah maka kalornya pun sedikit. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya kalor yang ada pada benda atau zat
menyesuaikan dengan 3 faktor, yakni massa zat, jenis zat (kalor jenis), dan
perubahan suhu. Dalam satuan internasional kalor dinyatakan dengan joule.
Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori. Satu kalori sama dengan 4,18
joule.
Rumus:
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
Q = besaran kalor yang dibutuhkan untuk dilepas atau diterima suatu benda
(J)
c = kalor jenis benda atau zat (J/kg⁰C)
m = massa benda atau zat (kg)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
Gas
Pengaruh Kalor terhadap perubahan wujud zat
m
bli
Me
u
al
Me
ny
ng
ist
ng
me
u
kr
ap
e
ng
mb
me
un
Mencair / melebur
Padat Cair
Membeku
a. Kalor Jenis
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1
gram zat untuk menaikkan suhu sebesar 10C. Kalor jenis juga diartikan
sebagai kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima kalor.
Masing-masing benda mempunyai kalor jenis yang berbeda-beda. Satuan
kalor jenis ialah J/kg° C.
c = Q / m.ΔT
Keterangan:
c = kalor jenis zat (J/kg° C)
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
ΔT = perubahan suhu (0C)
b. Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa
tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 10C. Satuan kapasitas kalor dalam
sistem international ialah J/K. Perpindahan kalor juga bisa dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut;
C = Q/ΔT
Keterangan:
Q = besaran kalor yang dibutuhkan untuk dilepas atau diterima suatu benda
(J)
C = kapasitas kalor (J/K)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
C = m.c
Keterangan:
C = kapasitas kalor (J/K)
M = massa zat atau benda (kg)
c = kalor jenis zat atau benda (J/kg.K)
Kalor uap
Q = m.U
Keterangan:
Q = kalor (J)
m = massa zat atau benda (kg)
L = kalor lebur (J/kg)
U = kalor uap (J/kg)
Perpindahan Panas
a.Konduksi
b.Konveksi
c.Radiasi
Ketiga jenis perpindahan panas tersebut dapat terjadi sekaligus pada suatu
proses pemanasan. Contohnya adalah proses memanaskan panci berisi air di
atas kompor seperti pada gambar berikut. Rambatan panas api dari kompor
ke panci adalah prosesradiasi, kemudian air yang panas di bagian bawah
panci akan bergerak ke atas bertukar posisi dengan air di bagian atas
menghasilkan transfer panas melaluikonveksi, dan panas yang terdapat di
pemegang panci yang terbuat dari logam dapatdihantarkan ke tangan melalui
proses konduksi.
Asas Black
Asas Black adalah prinsip yang berada dalam ilmu termodimakia telah
dikemukakan oleh seorang ilmuan Fisika Joseph Black. Asas ini
menjabarkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
Jika dua buah benda yang berbeda yang dalam suhunya dicampurkan, benda
yang panas akan memberi sebuah kalor pada benda yang dingin sehingga
suhu tersebutakhirnya sama.Jumlah kalor yang diserap benda dingin akan
sama pada jumlah kalor yang dilepas dari benda panas. Benda yang
didinginkanakan melepaskan kalor yang sama besar dengan kalor yang
diserap jika dipanaskan.
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya jumlah kalor yang dilepas zat yang
suhunyalebih tinggi sama dengan banyaknya jumlahkalor yang diterima oleh
zat yang suhunyaialah lebih rendah”
Pada saat Anda beraktivitas, misalnya berolahraga akan terjadi peningkatan proses
perubahan energi kimia makanan menjadi energi gerak . Proses ini menghasilkan
panas yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Pada saat ini, mekanisme dalam tubuh
Anda memberi perintah agar tubuh berkeringat. Pada saat keringat itu menguap,
proses penguapan keringat memerlukan kalor. Kalor ini diambil dari kulit
tubuhmu, sehingga tubuh Anda yang memanas itu menjadi dingin, dan kembali ke
suhu optimal. Pada saat itu, mengapa Anda merasa nyaman jika dikipasi? Saat
dikipasi, proses penguapan keringat itu terjadi lebih cepat, sehingga tubuhmu
segera kembali ke suhu optimumnya.
Pada konveksi, panas berpindah melalui aliran udara atau air. Misalnya dengan
hembusan dari kipas angin maupun seperti pada saat mengendarai sepeda atau
kendaraan dengan jendela terbuka. Itulah mengapa pada kondisi tersebut, kita
cenderung merasa lebih dingin. Sementara itu, evaporasi berkaitan dengan
keluarnya panas melalui penguapan keringat. Pada tubuh, fungsi termostat
diperankan oleh hipotalamus. Hipotalamus menerima informasi dari berbagai
bagian tubuh. Selanjutnya dilakukan koordinasi untuk penentuan mekanisme
mempertahankan atau melepaskan panas. Perubahan suhu hingga 0,010 C dapat
terdeteksi oleh hipotalamus ini. Sensor pada tubuh yang berperan untuk
memberikan informasi mengenai suhu tubuh maupun suhu kulit disebut sebagai
termoreseptor.
Pada saat Anda kedinginan, Anda akan menggigil (Gambar 4.36). Dengan
menggigil,maka tubuh Anda bergerak cepat. Gerak tubuh Anda ini memaksa tubuh
melakukan metabolisme, membakar energi kimia makanan menjadi energi gerak
(dan tentu saja menghasilkan energi panas). Dengan cara ini, suhu tubuh tidak
turun. Tentu saja, ada “harga yang harus dibayar”. Pada saat kedinginan, Anda
cepat merasa lapar . Pada bayi, karena kemampuan untuk menggigilnya kurang,
terdapat mekanisme non menggigil untuk mempertahankan panas. Pada saat bayi
baru lahir, terdapat deposit jaringan adiposa berupa lemak coklat yang dapat
mengkonversi energi kimia menjadi panas. Selain sebagai jalur pengiriman nutrisi,
aliran darah pada pembuluh darah juga berperan dalam pengaturan suhu, terutama
aliran darah yang menuju kulit. Sebagai pengatur suhu, aliran darah kulit dapat
bervariasi dari 400 ml/menit hingga 2500 ml/menit. Semakin banyak darah yang
mengalir ke kulit, panas yang terbawa dari tubuh bagian dalam melalui darah akan
semakin banyak yang dapat keluar melalui proses konduksi-konveksi serta radiasi.
Darah yang mengalir pada tubuh manusia dapat mengalami perubahan wujud . Jika
kita terluka, darah akan mengalir. Jika luka tersebut dibiarkan, lama-lama darah
akan mengering. Pada saat itu, darah membeku, mengalami perubahan wujud cair
menjadi padat.Kemampuan darah untuk membeku sangat bermanfaat bagi manusia
karena mencegah terjadinya pengeluaran darah yang banyak dari dalam tubuh. Jika
tubuh kekurangan darah maka bisa menimbulkan efek yang fatal (kematian).
Pengaturan suhu tubuh hewan, semua jenis hewan memperoleh panas dari
lingkungan dan melepaskannya kembali ke lingkungan, disamping mereka sendiri
dapat menghasilkan panas sendiri dari dalam tubuhnya sebagi akibat aktivitas
metabolismenya. Panas dari keduaasal dan peristiwa ini (dari luar dan dari dalam
tubuh hewan tersebut) pada dasarnya merupakan sumber kemampuan untuk
mengatur suhu tubuhnya, yang selanjutnya akan berakibat kepada perilaku
metabolisme, perilaku gerak dan kelangsungan hewan tersebut. Berdasarkan
karakteristik temperatur tubuh yang dihasilkan hewan dan dipengaruhi tidaknya
suhu tubuh hewan oleh lingkungan, dikenal empat istilah mekanisme pengaturan
suhu tubuh pada hewan sebagai berikut:
tumbuhan merupakan mahluk hidup yang tidak bergerak secara aktif melainkan
gerakannya bersifat pasif. Tumbuhan memang tidak memiliki alat gerak seperti
kaki dan tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka
sangatlah kompleks untuk dipelajari. Di setiap tumbuhan tersebut pasti ada
jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri dari xilem dan floem. Kedua
jaringan tersebut berperan sangat penting bagi proses kehidupan sebuah tanaman
dan berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian
menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat
berkembang secara maksimal. Proses ini yang dinamakan dengan transportasi pada
tumbuhan. Tumbuhan melakukan transpirasi, yaitu pelepasan dalam bentuk uap
melalui stomata. Transpirasi ini merupakan salah satu mekanisme pengaturan
fisiologi pada tumbuhan yang terkait dengan berbagai kondisi yang ada di
tubuhnya dan lingkungan sekitarnya. Adanya transpirasi ini menyebabkan
terjadinya aliran air yang berlangsung secara imbas dari akar, batang, dan daun.
Aliran air tersebut akan ikut membantu proses penyerapan dan transportasi air
tanah di dalam tubuh tumbuhan. Mekanisme transpirasi dijelaskan pada gambar
berikut
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar
bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem
mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut
akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion
bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas
melalui arus transportasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa suhu merupakan
besaran yang menyatakan derajad panas suatu benda. Benda yang panas
memiliki suhu yang tinggi, sedangkan suhuyang dingin memiliki suhu yang
rendah.
dalam SI suhu memiliki satuan celcius, kelvin, reamur, farenheit.
Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih
tinggi ke benda yang beruhu lebih rendah. Sebagai bentuk energi, dalam SI
kalor memiliki satuan joule (J).Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu
benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu
benda karena menerima kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian
pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas. Suhu dan kalor tidat dapat
dipisahkan dalam kehidupan. Suhu dan kalor memiliki peranan penting bagi
makhluk hidup khususnya dalam pengaturan suhu pada tubuh makhluk
hidup.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca makalah ini. Diharapkan dengan adanya saran dan kritik dari
para pembaca, penulis dapat menjadi lebih baik lagi dalam menyusun
makalah kedepannya dan dapat bermanfaat bagi banyak orang.