LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIKA
OLEH :
KELOMPOK 4
JURUSAN KIMIA
Maret 2019
1. JUDUL PERCOBAAN
Penentuan Massa Molekul Relatif Berdasarkan Massa Jenis Gas.
2. TUJUAN
3. DASAR TEORI
Percobaaan penentuan berat molekul berdasarkan massa jenis gas
menggunakan tabung Erlenmeyer merupakan alternatif lain dari metode
penentuan berat molekul berdasarkan massa jenis gas dengan alat victor meyer.
Senyawa yang digunakan dalam percobaan ini adalah senyawa yang mudah
menguap menjadi gas jika terjadi peningkatan suhu (umumnya 100 oC).
Senyawa yang dimaksudkan yaitu senyawa volatile yang memiliki titik didih
lebih kecil daripada 100 oC.
Suatu gas selalu dipengaruhi oleh perubahan tekanan dan suhu lingkungan.
Berbagai hukum yang dikenal sebagai hukum-hukum gas menyatakan
ketergantungan sejumlah tertentu gas terhadap tekanan, suhu, dan volume.
Sehingga berat molekul senyawa volatile dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan gas ideal yang berdasarkan pengukuran massa jenis
gas. Dari persamaan gas ideal :
P(M) = (m/V)RT
= 𝜌RT..........................(3)
Dengan keterangan:
M = Berat molekul T = Suhu (K)
4.2 Bahan-bahan
CHCl3 (Kloroform)
Dibersihkan erlenmayer
Ditutup dengan alumunium foil dan
dilubangi dengan jarum
Direndam dalam penangas air
dengan kurang lebih terendam 1 cm
di bawah akumunium foilnya
Dibiarkan sampai cairan menguap
62o C
dan dicatat suhunya
Di keringkan bagian luar tabung
Di tempatkan pada desikator
Di timbag lagi di neraca analitik
Di tentukan volume total labu
erlenmayer
Di ukur tekanan tekanan dengan 738 mmHg
barometer
Di catat hasil pengamatan
Di hitung nilai faktor konversinya
Hasil
massa air
Vair =
massa jenis air pada suhu 26o C
138,0909 g
= = 138,5342 mL = 0,138 L
0,9968 g/mL
Volume uap CHCl3 saat setimbang sama dengan volume air yang diisikan
penuh dalam labu erlenmeyer, karena uap CHCl3 akan menempati ruang dalam
labu erlenmeyer. Suhu air dingin sebesar 26°C dengan massa jenis air pada suhu
26°C adalah 0,9968 g/mL. Massa air yang telah dihitung sebesar 138,0909 g
massa air
𝜌 air pada 26°C =
volume air
𝑔 138,0909 𝑔
0,9968 =
𝑚𝐿 𝑉
138,0909 𝑔
=
0,9968 𝑔/𝑚𝐿
𝑉 = 138,5342 𝑚𝐿 = 0,138 𝐿
m uap CHCl3
𝜌 uap CHCl3 =
V uap CHCl3
0,5622 g
=
0,138 𝐿
= 4,0738 𝑔/𝐿
738 mmHg
P= × 1 atm = 0,97105 atm
760 mmHg
Pada percobaan yang telah dilakukan, suhu uap cairan CHCl3 sama dengan suhu
penangas air sebesar 62°C yang telah dihitung menggunakan termometer.
T = (62+273) K = 335 K
Sehingga berat molekul dapat dihitung dengan cara,
PxV=nxRxT
m
PxV = xRxT
M
mxRxT m
PxM= karena 𝜌 =
V V
maka,
PxM=𝜌xRxT
𝜌xRxT
M=
P
g L.atm
4,0719 L x 0,082 mol.K x 335 K
M=
0,97105 atm
M = 115,246 g/mol
Jadi, berat molekul dari cairan CHCl3 hasil percobaan sebesar 115,246 g/mol
= 119,518 g/mol
4. Persen Kesalahan
Setelah menghitung berat molekul CHCl3 hasil dari percobaan dan
menghitung berat molekul teoritis CHCl3 maka dapat dihitung persen
kesalahan dari percobaan yang telah dilakukan.
Mteoritis −Meksperimen
% Kesalahan = | | x 100%
Mteoritis
g g
119,518 − 115,246
mol mol
% Kesalahan = | g | x 100%
119,518
mol
% Kesalahan = 3,5 %
Jadi percobaan yang telah dilakukan memiliki persen kesalahan sebesar 3,5 %
Untuk menghitung tekanan uap CHCl3 pada suhu tertentu digunakan rumus:
1163,03
log 𝑃 = 6,90328 −
(227,4 + 𝑇)
1163,03
log 𝑃 = 6,90328 − (227,4+27)
log 𝑃 = 2,3368
Massa udara yang tidak dapat masuk karena adanya uap cairan yang tidak
mengembun adalah sebagai berikut:
PxV=nxRxT
mzat volatil yang hilang
P xVzat volatil = xRxT
Mrudara
Faktor koreksi = massa udara yang hilang + massa cairan volatil (CHCl3)
= 0,04556 g + 0,5622 g
= 0,607 g
𝑀 = 124,586 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Maka akan diperoleh persen kesalahan yang lebih kecil yaitu:
Mteoritis −Meksperimen
% Kesalahan = | | x 100%
Mteoritis
g g
119,518 − 124,586
mol mol
% Kesalahan = | g | x 100%
119,518
mol
% Kesalahan = 4,24 %
7.KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil pengamatan dan analisis data pengamatan, maka dalam
praktikum dengan Judul “Penentuan Massa Molekul Relatif Berdasarkan Massa
Jenis Gas” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
8. DAFTAR RUJUKAN
KBK Kimia Fisika. 2018. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika. Malang: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1,
Jakarta: Erlangga.
TUGAS
1. Hitung volume erlenmeyer dengan menggunakan massa jenis air dari tabel di
bawah ini (massa jenis air dinyatakan dalam gram/ml)
Suhu 0°C 2°C 4°C 6°C 8°C
massa air
𝜌 air pada 26°C =
volume air
𝑔 138,0909 𝑔
0,9968 =
𝑚𝐿 𝑉
138,0909 𝑔
V =
0,9968 𝑔/𝑚𝐿
𝑉 = 138,5342 𝑚𝐿 = 0,138 𝐿
2. Dengan menggunakan massa cairan X dan volume labu erlenmeyer, hitung
massa jenis gas (pada suhu penangas air dan tekanan atmosfer)
Massa gas/uap = (massa Erlenmeyer dingin + aluminium foil + karet
gelang) – (massa Erlenmeyer kosong + aluminium foil + karet gelang)
= 75,2307 g – 74,6685 g
= 0,5622 g
m uap CHCl3
𝜌 uap CHCl3 =
V uap CHCl3
0,5622 g
=
0,138 𝐿
= 4,0738 𝑔/𝐿
Jadi, massa jenis uap CHCl3 adalah 4,0738 𝑔/𝐿
738 mmHg
P = 760 𝑚𝑚𝐻𝑔 × 1 𝑎𝑡𝑚 = 0,97105 atm
maka,
PxM=𝜌xRxT
𝜌xRxT
M= P
g L.atm
4,0719 L x 0,082 mol.K x 335 K
M=
0,97105 atm
M = 115,246 g/mol
Jadi, berat molekul dari cairan CHCl3 hasil percobaan sebesar 115,246 g/mol
6. Dengan menggunakan nilai tekanan uap pada suhu kamar, volume erlenmeyer
dan berat molekul udara (28,8 gram/mol), dapat dihitung faktor koreksi yang
harus ditambahkan pada massa cairan X. Hitung faktor koreksi ini dari data yang
anda peroleh dan hitung pula berat molekul senyawa X setelah ditambahkan
faktor koreksi.
1163,03
log 𝑃 = 6,90328 −
(227,4 + 𝑇)
1163,03
log 𝑃 = 6,90328 −
(227,4+27)
log 𝑃 = 2,33168
Massa udara yang tidak dapat masuk karena adanya uap cairan yang tidak
mengembun adalah sebagai berikut:
PxV=nxRxT
mzat volatil yang hilang
P xVzat volatil = xRxT
Mrudara
Faktor koreksi = massa udara yang hilang + massa cairan volatil (CHCl3)
= 0,04556 g + 0,5622 g
= 0,607 g
𝑀 = 124,586 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Maka akan diperoleh persen kesalahan yang lebih kecil yaitu:
Mteoritis −Meksperimen
% Kesalahan = | | x 100%
Mteoritis
g g
119,518 − 124,586
mol mol
% Kesalahan = | g | x 100%
119,518
mol
% Kesalahan = 4,24 %
JAWABAN PERTANYAAN
1. Yang menjadi sumber kesalahan utama dalam percobaan ini antara lain:
a. Saat penimbangan labu erlenmeyer kosong sebenarnya labu erlenmeyer
tersebut terisi penuh oleh udara.
b. Saat Erlenmeyer didinginkan dalam desikator, tidak semua uap menjadi
cairan kembali, sehingga massa udara dalam Erlenmeyer tidak tertimbang.
c. Suhu penangas air yang dicatat bukan suhu saat pemanasan berlangsung
akan tetapi, suhu penangas saat selesai pemanasan.
2. Rumus molekul dari cairan volatil X yang memiliki berat molekul 120 g/mol
dengan kandungan unsur C = 10%, Cl = 89 %, dan H = 1 % adalah sebagai
berikut:
10 1 mol
mol C = x 120 gram × = 1 mol
100 12 gram
89 1 mol
mol Cl = x 120 gram × = 3 mol
100 35,5 gram
1 1 mol
mol H = x 120 gram × = 1,2 mol = 1 mol
100 1g
Perbandingan mol C : Cl : H ≅ 1 ∶ 3 ∶ 1
(119,518)n = 120
120
n = 119,518
n = 1,004 ≈ 1