Anda di halaman 1dari 16

PERCOBAAN 1

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA

KELARUTAN DUA CAIRAN YANG BERCAMPUR SEBAGIAN

Dosen Pengampu Matakuliah


Drs.Ida Bagus Suryadharma, M.S.
Drs. Darsono Sigit, M.Pd.

OLEH :

KELOMPOK 4

1. Muhammad Mahdum Rosyid (170332614547) **

2. Mishbahul Lail Kadam (170332614585)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Maret 2019
1. JUDUL PERCOBAAN
Penentuan Massa Molekul Relatif Berdasarkan Massa Jenis Gas.

2. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat menentukan


berat molekul suatu senyawa yang mudah menguap dengan cara mengukur
massa jenis uap dari senyawa tersebut.

3. DASAR TEORI
Percobaaan penentuan berat molekul berdasarkan massa jenis gas
menggunakan tabung Erlenmeyer merupakan alternatif lain dari metode
penentuan berat molekul berdasarkan massa jenis gas dengan alat victor meyer.
Senyawa yang digunakan dalam percobaan ini adalah senyawa yang mudah
menguap menjadi gas jika terjadi peningkatan suhu (umumnya 100 oC).
Senyawa yang dimaksudkan yaitu senyawa volatile yang memiliki titik didih
lebih kecil daripada 100 oC.

Suatu gas selalu dipengaruhi oleh perubahan tekanan dan suhu lingkungan.
Berbagai hukum yang dikenal sebagai hukum-hukum gas menyatakan
ketergantungan sejumlah tertentu gas terhadap tekanan, suhu, dan volume.
Sehingga berat molekul senyawa volatile dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan gas ideal yang berdasarkan pengukuran massa jenis
gas. Dari persamaan gas ideal :

PV = nRT ................................ (1)

dari konsep mol, diperoleh

PV = (m/M)RT ........................ (2)

persamaan (2) dapat diubah menjadi:

P(M) = (m/V)RT
= 𝜌RT..........................(3)

Dengan keterangan:
M = Berat molekul T = Suhu (K)

P = Tekanan gas R = Tetapan gas

V = Volume gas 𝜌 = Massa jenis gas

Persamaan gas ideal (ideal gas equation) menerangkan hubungan antara


keempat variable P,V,T dan n. Gas ideal (ideal gas) adalah gas hipotesis yang
perilaku tekanan-volume-suhunya dapat dijelaskan secara lengkap melalui
persamaan gas ideal (Chang,133).

Jika cairan volatil ditempatkan dalam labu Erlenmeyer bertutup yang


mempunyai lubang kecil pada bagian penutupnya dan kemudian labu
Erlenmeyer dipanaskan sampai kurang lebih 100 oC, maka cairan akan menguap
dan uap akan mendorong udara yang terdapat pada labu Erlenmeyer keluar
melalui lubang kecil pada penutup. Setelah semua udara keluar, pada akhirnya
uap yang mendorong udara akan ikut keluar. Uap akan berhenti keluar apabila
kesetimbangan tercapai, yaitu tekanan udara cairan dalam labu Erlenmeyer
sama dengan tekanan udara luar.

Pada kondisi kesetimbangan, labu Erlenmeyer hanya berisi uap cairan


dengan tekanan sama dengan atmosfer, volume sama dengan volume labu
Erlenmeyer dan suhu sama dengan titik didih air dalam penangas air (kurang
lebih 100 oC). Labu erlenmeyer ini kemudian diambil dari penangas air,
didinginkan dalam desikator dan ditimbang sehingga massa jenis gas yang
terdapat didalamnya dapat diketahui. Kemudian dengan menggunakan
persamaan (3), berat molekul senyawa volatil tersebut dapat ditentukan.
4. METODOLOGI
4.1 Alat-alat
1. Labu Erlenmeyer (150 mL)
2. Beaker glass (600 mL)
3. Alumunium foil
4. Karet gelang
5. Jarum
6. Neraca analitik
7. Desikator
8. Barometer

4.2 Bahan-bahan

Cairan kloroform (CHCl3)


4.3 Prosedur Kerja

Langkah Kerja Hasil pengamatan

CHCl3 (Kloroform)
 Dibersihkan erlenmayer
 Ditutup dengan alumunium foil dan
dilubangi dengan jarum
 Direndam dalam penangas air
dengan kurang lebih terendam 1 cm
di bawah akumunium foilnya
 Dibiarkan sampai cairan menguap
62o C
dan dicatat suhunya
 Di keringkan bagian luar tabung
 Di tempatkan pada desikator
 Di timbag lagi di neraca analitik
 Di tentukan volume total labu
erlenmayer
 Di ukur tekanan tekanan dengan 738 mmHg
barometer
 Di catat hasil pengamatan
 Di hitung nilai faktor konversinya

Hasil

5. DATA HASIL PENGAMATAN


No. Data Hasil Pengamatan

1. Massa Erlenmeyer kosong 73,9768 g

2. Massa Erlenmeyer kosong + 74,6685 g


aluminium foil + karet gelang
3. Suhu penangas air saat cairan 62°C
volatil menguap
4. Massa Erlenmeyer dingin + 75,2307 g
aluminium foil + karet gelang
5. Massa Erlenmeyer penuh air 212,0677 g

6. Suhu air dingin 26°C

7. Suhu ruangan 27°C

8. Massa jenis pada suhu 26°C 0,9968 g/mL

9. Tekanan atmosfer 738 mmHg

10. Massa air (perhitungan) 138,0909 g

11. Volume air (perhitungan) 138,5342 mL = 0,138 L

12. Massa gas (perhitungan) 0,5622 g

Dengan cara perhitungan sebagai berikut:


 massa air = massa Erlenmeyer penuh air – massa Erlenmeyer kosong

= 212,0677 g – 73,9768 g = 138,0909 g

massa air
 Vair =
massa jenis air pada suhu 26o C

138,0909 g
= = 138,5342 mL = 0,138 L
0,9968 g/mL

 Massa gas = (massa Erlenmeyer dingin + aluminium foil + karet


gelang) – (massa Erlenmeyer kosong + aluminum foil + karet gelang)
= 75,2307 g – 74,6685 g = 0,5622 g

6. ANALISIS DATA ATAU PEMBAHASAN

Percobaan penentuan massa molekul relatif berdasarkan massa jenis gas


yang dilakukan bertujuan untuk menentukan berat molekul suatu senyawa yang
mudah menguap dengan cara mengukur massa jenis uap dari senyawa tersebut.
Pada percobaan ini dilakukan beberapa tahap yaitu tahap penimbangan,
penguapan menggunakan penangas air dan pendinginan dalam desikator.
Senyawa yang digunakan dalam percobaan ini adalah salah satu senyawa volatil
yaitu cairan kloroform (CHCl3) yang tidak berwarna.

Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan menimbang massa


Erlenmeyer kosong yang didapatkan hasil sebesar 73,9768 g, massa Erlenmeyer
kosong dengan tutup alumunium foil dan karet sebesar 74,6685 g. Selanjutnya
Erlenmeyer diisi cairan CHCl3, ditutup kembali dengan rapat dan diberi lubang
kecil menggunakan jarum pada alumunium foil kemudian diuapkan dalam
penangas air. Pemberian lubang kecil pada alumunium foil agar cairan volatil
yang menjadi uap akan mendorong udara yang terdapat pada labu Erlenmeyer
keluar melalui lubang kecil pada penutup. Setelah semua udara keluar, pada
akhirnya uap yang mendorong udara akan ikut keluar. Uap akan berhenti keluar
apabila kesetimbangan tercapai. Setelah semua cairan CHCl3 menguap,
Erlenmeyer diangkat dari penangas air dikeringkan bagian luar Erlenmeyer
dengan lap kemudian diletakkan dalam desikator. Tujuan diletakkan dalam
desikator adalah untuk mendinginkan labu Erlenmeyer dan mencairkan kembali
uap yang terdapat dalam Erlenmeyer. Suhu penangas air pada saat cairan volatil
menguap tercatat 62oC dan tekanan udara saat percobaan sebesar 738 mmHg.
Langkah selanjutnya yaitu menimbang Erlenmeyer setelah dingin tanpa
melepaskan penutup aluminium foil dan karet gelang, menggunakan neraca
analitik dan diperoleh hasil sebesar 75,2307 g. Kemudian mengisi Erlenmeyer
dengan air hingga penuh kemudian ditimbang tanpa tutup dan diperoleh sebesar
212,0677 g, sehingga dapat dihitung massa air dengan cara,

 massa air = massa Erlenmeyer penuh air – massa Erlenmeyer kosong

= 212,0677 g – 73,9768 g = 138,0909 g

Selanjutnya dapat dihitung:

1. Volume uap CHCl3

Volume uap CHCl3 saat setimbang sama dengan volume air yang diisikan
penuh dalam labu erlenmeyer, karena uap CHCl3 akan menempati ruang dalam
labu erlenmeyer. Suhu air dingin sebesar 26°C dengan massa jenis air pada suhu
26°C adalah 0,9968 g/mL. Massa air yang telah dihitung sebesar 138,0909 g

massa air
𝜌 air pada 26°C =
volume air

𝑔 138,0909 𝑔
0,9968 =
𝑚𝐿 𝑉
138,0909 𝑔
=
0,9968 𝑔/𝑚𝐿

𝑉 = 138,5342 𝑚𝐿 = 0,138 𝐿

Jadi, volume uap yang menempati erlenmeyer adalah sebesar 0,138 𝐿.

2. Massa Jenis Gas / Uap CHCl3


Massa gas/uap = (massa Erlenmeyer dingin + aluminium foil + karet
gelang) – (massa Erlenmeyer kosong + aluminium foil + karet gelang)
= 75,2307 g – 74,6685 g
= 0,5622 g

m uap CHCl3
𝜌 uap CHCl3 =
V uap CHCl3

0,5622 g
=
0,138 𝐿

= 4,0738 𝑔/𝐿

Jadi, massa jenis uap CHCl3 adalah 4,0738 𝑔/𝐿

3. Berat Molekul Cairan CHCl3 berdasarkan Percobaan

Berat molekul dapat dihitung menggunakan persamaan gas ideal dengan


menggunakan data tekanan udara dan suhu penangas serta nilai tetapan R
L.atm
sebesar 0,082 . Tekanan udara saat setimbang pada Erlenmeyer sama
mol.K

dengan tekanan udara luar sebesar 738 mmHg.

Menentukan tekanan dalam satuan atm,

738 mmHg
P= × 1 atm = 0,97105 atm
760 mmHg

Pada percobaan yang telah dilakukan, suhu uap cairan CHCl3 sama dengan suhu
penangas air sebesar 62°C yang telah dihitung menggunakan termometer.

T = (62+273) K = 335 K
Sehingga berat molekul dapat dihitung dengan cara,
PxV=nxRxT
m
PxV = xRxT
M
mxRxT m
PxM= karena 𝜌 =
V V

maka,
PxM=𝜌xRxT
𝜌xRxT
M=
P
g L.atm
4,0719 L x 0,082 mol.K x 335 K
M=
0,97105 atm
M = 115,246 g/mol

Jadi, berat molekul dari cairan CHCl3 hasil percobaan sebesar 115,246 g/mol

Sedangkan berat molekul cairan CHCl3 teoritis sebesar

M CHCl3 Teoritis = 12,01 g/mol + 1,008 g/mol + 3 (35,5) g/mol

= 119,518 g/mol

4. Persen Kesalahan
Setelah menghitung berat molekul CHCl3 hasil dari percobaan dan
menghitung berat molekul teoritis CHCl3 maka dapat dihitung persen
kesalahan dari percobaan yang telah dilakukan.
Mteoritis −Meksperimen
% Kesalahan = | | x 100%
Mteoritis
g g
119,518 − 115,246
mol mol
% Kesalahan = | g | x 100%
119,518
mol

% Kesalahan = 3,5 %
Jadi percobaan yang telah dilakukan memiliki persen kesalahan sebesar 3,5 %

5. Berat Molekul Setelah ditambah Faktor Koreksi


Berat molekul yang telah dihitung memberikan hasil yang tidak sesuai
dengan teori walaupun hampir sama, hal tersebut diduga karena saat
Erlenmeyer didinginkan dalam desikator, tidak semua uap menjadi cairan
kembali, sehingga massa udara dalam Erlenmeyer tidak tertimbang. Oleh
karena itu, massa uap harus ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat
masuk kembali ke dalam erlenmeyer karena adanya uap cairan yang tidak
mengembun. Massa udara tersebut dihitung dengan mengamsusikan bahwa
tekanan parsial udara yang tidak dapat masuk sama dengan tekanan uap cairan
CHCl3 pada suhu kamar, untuk mendapatkan hasil yang paling mendekati
sebenarnya digunakan faktor koreksi. Faktor koreksi ini dapat dihitung melalui
nilai tekanan uap pada suhu ruang laboratorium. Suhu ruang pada saat
percobaan adalah sebesar 27°C = 301 K. Berat molekul udara adalah 28,8
g/mol.

Untuk menghitung tekanan uap CHCl3 pada suhu tertentu digunakan rumus:

1163,03
log 𝑃 = 6,90328 −
(227,4 + 𝑇)

1163,03
log 𝑃 = 6,90328 − (227,4+27)

Log 𝑃 = 6,90328 − 4,5716

log 𝑃 = 2,3368

P = 214,6248 mmHg = 0,282 atm

Massa udara yang tidak dapat masuk karena adanya uap cairan yang tidak
mengembun adalah sebagai berikut:

PxV=nxRxT
mzat volatil yang hilang
P xVzat volatil = xRxT
Mrudara

mzat volatil yang hilang


P x Mudara = xRxT
Vzat volatil

g mzat volatil yang hilang L.atm


0,282 atm x 28,8 mol = x 0,082 x 300 K
0,138 L mol.K

mzat volatil yang hilang = 0,04556 g


Dihitung faktor koreksinya dengan cara,

Faktor koreksi = massa udara yang hilang + massa cairan volatil (CHCl3)

= 0,04556 g + 0,5622 g
= 0,607 g

Berat molekul CHCl3 setelah penambahan faktor koreksi,


𝑚
𝑃𝑥𝑀 = 𝑥𝑅𝑥𝑇
𝑉
0,607 𝑔 𝐿.𝑎𝑡𝑚
0,97105 𝑎𝑡𝑚 𝑥 𝑀 = 0,138 𝐿 𝑥 0,082 𝑥 335 𝐾
𝑚𝑜𝑙.𝐾

𝑀 = 124,586 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Maka akan diperoleh persen kesalahan yang lebih kecil yaitu:
Mteoritis −Meksperimen
% Kesalahan = | | x 100%
Mteoritis
g g
119,518 − 124,586
mol mol
% Kesalahan = | g | x 100%
119,518
mol

% Kesalahan = 4,24 %

7.KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil pengamatan dan analisis data pengamatan, maka dalam
praktikum dengan Judul “Penentuan Massa Molekul Relatif Berdasarkan Massa
Jenis Gas” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Berat molekul CHCl3 percobaan adalah 115,246 g/mol dengan persen


kesalahan sebesar 3,5 % .
2. Berat molekul CHCl3 setelah ditambahkan faktor koreksi adalah
124,586 g/mol dengan persen kesalahan sebesar 4,24 %.
3. Berat molekul CHCl3 teoritis sebesar 119,518 g/mol.

8. DAFTAR RUJUKAN

KBK Kimia Fisika. 2018. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika. Malang: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1,
Jakarta: Erlangga.
TUGAS

1. Hitung volume erlenmeyer dengan menggunakan massa jenis air dari tabel di
bawah ini (massa jenis air dinyatakan dalam gram/ml)
Suhu 0°C 2°C 4°C 6°C 8°C

10°C 0,9997 0,9995 0,9993 0,9990 0,9986

20°C 0,9982 0,9978 0,9973 0,9968 0,9963

30°C 0,9957 0,9951 0,9944 0,9937 0,9930

Suhu = 26°C, 𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 26°C adalah 0,9968 g/mL

massa air
𝜌 air pada 26°C =
volume air
𝑔 138,0909 𝑔
0,9968 =
𝑚𝐿 𝑉
138,0909 𝑔
V =
0,9968 𝑔/𝑚𝐿

𝑉 = 138,5342 𝑚𝐿 = 0,138 𝐿
2. Dengan menggunakan massa cairan X dan volume labu erlenmeyer, hitung
massa jenis gas (pada suhu penangas air dan tekanan atmosfer)
Massa gas/uap = (massa Erlenmeyer dingin + aluminium foil + karet
gelang) – (massa Erlenmeyer kosong + aluminium foil + karet gelang)
= 75,2307 g – 74,6685 g
= 0,5622 g

m uap CHCl3
𝜌 uap CHCl3 =
V uap CHCl3
0,5622 g
=
0,138 𝐿
= 4,0738 𝑔/𝐿
Jadi, massa jenis uap CHCl3 adalah 4,0738 𝑔/𝐿

3. Nyatakan tekanan atmosfer dalam satuan atmosfer (760 mmHg = 1 atmosfer)

738 mmHg
P = 760 𝑚𝑚𝐻𝑔 × 1 𝑎𝑡𝑚 = 0,97105 atm

4. Nyatakan suhu penangas air dalam satuan Kelvin


Suhu penangas 62°C
T = (66+273) K = 335 K
5. Dengan menggunakan persamaan gas ideal, tanpa memasukkan faktor koreksi
hitung berat molekul cairan X
PxV=nxRxT
m
PxV = MxRxT
mxRxT m
PxM= karena 𝜌 =
V V

maka,
PxM=𝜌xRxT
𝜌xRxT
M= P
g L.atm
4,0719 L x 0,082 mol.K x 335 K
M=
0,97105 atm
M = 115,246 g/mol

Jadi, berat molekul dari cairan CHCl3 hasil percobaan sebesar 115,246 g/mol

6. Dengan menggunakan nilai tekanan uap pada suhu kamar, volume erlenmeyer
dan berat molekul udara (28,8 gram/mol), dapat dihitung faktor koreksi yang
harus ditambahkan pada massa cairan X. Hitung faktor koreksi ini dari data yang
anda peroleh dan hitung pula berat molekul senyawa X setelah ditambahkan
faktor koreksi.

1163,03
log 𝑃 = 6,90328 −
(227,4 + 𝑇)

1163,03
log 𝑃 = 6,90328 −
(227,4+27)

Log 𝑃 = 6,90328 − 4,5716

log 𝑃 = 2,33168

P = 214,6248 mmHg = 0,282 atm

Massa udara yang tidak dapat masuk karena adanya uap cairan yang tidak
mengembun adalah sebagai berikut:

PxV=nxRxT
mzat volatil yang hilang
P xVzat volatil = xRxT
Mrudara

mzat volatil yang hilang


P x Mudara = xRxT
Vzat volatil

g mzat volatil yang hilang L.atm


0,282 atm x 28,8 mol = x 0,082 x 300 K
0,138 L mol.K

mzat volatil yang hilang = 0,04556 g

Dihitung faktor koreksinya dengan cara,

Faktor koreksi = massa udara yang hilang + massa cairan volatil (CHCl3)

= 0,04556 g + 0,5622 g

= 0,607 g

Berat molekul CHCl3 setelah penambahan faktor koreksi,


𝑚
𝑃𝑥𝑀 = 𝑥𝑅𝑥𝑇
𝑉
0,607 𝑔 𝐿.𝑎𝑡𝑚
0,97105 𝑎𝑡𝑚 𝑥 𝑀 = 0,138 𝐿 𝑥 0,082 𝑥 335 𝐾
𝑚𝑜𝑙.𝐾

𝑀 = 124,586 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Maka akan diperoleh persen kesalahan yang lebih kecil yaitu:
Mteoritis −Meksperimen
% Kesalahan = | | x 100%
Mteoritis
g g
119,518 − 124,586
mol mol
% Kesalahan = | g | x 100%
119,518
mol

% Kesalahan = 4,24 %

JAWABAN PERTANYAAN

1. Yang menjadi sumber kesalahan utama dalam percobaan ini antara lain:
a. Saat penimbangan labu erlenmeyer kosong sebenarnya labu erlenmeyer
tersebut terisi penuh oleh udara.
b. Saat Erlenmeyer didinginkan dalam desikator, tidak semua uap menjadi
cairan kembali, sehingga massa udara dalam Erlenmeyer tidak tertimbang.
c. Suhu penangas air yang dicatat bukan suhu saat pemanasan berlangsung
akan tetapi, suhu penangas saat selesai pemanasan.
2. Rumus molekul dari cairan volatil X yang memiliki berat molekul 120 g/mol
dengan kandungan unsur C = 10%, Cl = 89 %, dan H = 1 % adalah sebagai
berikut:
10 1 mol
mol C = x 120 gram × = 1 mol
100 12 gram
89 1 mol
mol Cl = x 120 gram × = 3 mol
100 35,5 gram
1 1 mol
mol H = x 120 gram × = 1,2 mol = 1 mol
100 1g

Perbandingan mol C : Cl : H ≅ 1 ∶ 3 ∶ 1

Rumus empiris zat X = CHCl3

Rumus molekulzat X (CHCl3)n = 120 g/mol

(12 × n) + (1 × n) + (35,5 × 3n) = 120

(119,518)n = 120

120
n = 119,518

n = 1,004 ≈ 1

Sehingga rumus molekul zat X adalah CHCl3.


LAMPIRAN GAMBAR

Berat erlenmeyer + air Berat erlenmeyer kosong + Berat erlenmeyer kosong


penuh aluminium foil + karet
gelang

Berat erlenmeyer dingin +


Proses pemanasan Proses pemanasan
aluminium foil + karet
kloroform dalam penangas kloroform dalam penangas
gelang
air air

Proses pendinginan uap


dalam erlenmeyer
Tekanan dalam ruangan menggunakan desikator Suhu saat cairan kloroform
saat zat volatil menguap mendidih

Anda mungkin juga menyukai