Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang berjudul Fermentasi Etanol.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Fermentasi Etanol atau yang
lebih khususnya membahas tentang hal-hal yang menyangkut fermentasi dan Etanol.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN.......................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
I. 2. Rumusan Masalah
I. 3. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol
saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan
merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Senyawa ini merupakanobat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman
beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang
paling tua. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia
C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakanisomer konstitusional dari dimetil
eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari
gugus etil (C2H5).
B. Sejarah Etanol
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk
dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang
berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol
telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.
Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol
yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan
etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada
tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil
distilasi melalui arang.
Etanol telah digunakan sebagai bahan bakar lampu di Amerika Serikat sejak
tahun 1840, namun pajak yang dikenakan pada alkohol industri semasa Perang
Saudara Amerikamembuat penggunaannya tidak ekonomis. Pajak ini dihapuskan
pada tahun 1906 dan sejak tahun 1908 otomobil Ford Model T telah dapat dijalankan
menggunakan etanol. Namun, dengan adanya pelarangan minuman beralkohol pada
tahun 1920, para penjual bahan bakar etanol dituduh berkomplot dengan penghasil
minuman alkohol ilegal, dan bahan bakar etanol kemudian ditinggalkan
penggunaannya sampai dengan akhir abad ke-20.
Etanol adalah cairan tak berwarna yang mudah menguap dengan aroma yang
khas. Ia terbakar tanpa asap dengan lidah api berwarna biru yang kadang-kadang
tidak dapat terlihat pada cahaya biasa.
Etanol adalah pelarut yang serbaguna, larut dalam air dan pelarut organik
lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dietil
eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridina, dan toluena. Ia juga larut dalam
hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana, dan juga larut dalam
senyawa klorida alifatik seperti trikloroetana dan tetrakloroetilena.
Sifat-sifat kimia : Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa
karbon yang berikatan dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua hidrogen
atom yang terikat dengannya juga. Reaksi kimia yang dijalankan oleh etanol
kebanyakan berkutat pada gugus hidroksilnya.
C. Fermentasi Etanol
Reaksi Kimia:
Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
1. Nutrisi (gizi)
2. Keasaman (pH)
4. Kadar gula
PEMBUATAN STARTER
DI DINGINKAN
DIINOKULASI
DI INKUBASI
(selama 7 hari)
Langkah kerja :
1. Di dalam gelas kimia 1000 ml, 50 gram gula pasir dilarutkan didalam 500 ml
air. Pada suhu 800C dengan waktu 10 menit larutan dipasteurisasikan,
2. Larutan disaring dan ditambahkan ragi tape yang telah dihaluskan, tepung
beras, urea, Kalsium nitrat, dan Natrium posfat. Diaduk rata dan dibiarkan
FERMENTASI
DI DINGINKAN
DIINOKULASI
larutan NaOH)
DI SAMBUNGKAN DENGAN ERLENMEYER
DI INKUBASI
(selama 7 hari)
Langkah Kerja :
1. Di dalam gelas kimia 2000 ml, 600 gram gula pasir dilarutkan didalam 1000
ml air. Pada suhu 800C dengan waktu 10 menit larutan dipasteurisasikan,
2. Larutan gula disaring dan ditambahkan ragi tape yang telah dihaluskan,
tepung beras, urea, Kalsium nitrat, dan Natrium posfat ke dalam gelas kimia. 3.
Diaduk rata dan dibiarkan hngga suhu ruang. Kemudian digabungkan dengan air
(3500 ml) tadi.
larutan.
Produk hasil fermentasi mengandung alkohol yang rendah, disebut bir (beer)dan
sebab itu perlu di naikkan konsentrasinya dengan jalan distilasi bertingkat. Beer
mengandung 8 10% alkohol. Maksud dan proses distilasi adalah untuk memisahkan
etanol dari campuranetanol air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen
yang berbeda suhu didihnya, distilasi merupakan cara yang paling mudah
dioperasikan dan juga merupakan cara pemisahan yang secara thermal adalah efisien.
Pada tekanan atmosfir, air mendidih pada 1000C dan etanol mendidih pada sekitar
780C. perbedaan dalam titik didih inilah yang memungkinkan pemisahan campuran
etanol air. Prinsip : Jika larutan campuran etanol air dipanaskan, maka akan lebih
banyak molekul etanol menguap dari pada air. Jika uap-uap ini
didinginkan(dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan yang
dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya. Jika kondensat
ini dipanaskan lagi dan kemudian dikondensasikan, maka konsentrasi etanol akan
lebih tinggi lagi. Proses ini bisa diulangi terus, sampai sebagian besar dari etanol
dikonsentrasikan dalam suatu fasa. Namun hal ini ada batasnya. Pada larutan 96%
etanol, didapatkan suatu campuran dengan titik didih yang sama(azeotrop). Pada
keadaan ini, jika larutan 95-96% alkohol ini dipanaskan, maka rasio molekul air dan
etanol dalam kondensat akan teap konstan sama. Apabila kadar etanolnya sudah 95%
dilakukan dehidrasi atau penghilangan air. Untuk menghilangkan air bisa
menggunakan kapur tohor atau zeolit sintetis. Tambahkan kapur tohor pada etanol.
Biarkan semalam.
Langkah Kerja :
6. Sebagai antiseptik
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
1. Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol
saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna.
4. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://satriomakalahskripsiproposal.blogspot.com/2011/11/proses-fermentasi-
alkohol
http://perpustakaan.or.id/2012/10/14/respirasi-anaerob-fermentasi-alkohol-dan-asam-
laktat/
http://yusufzae.blogspot.com/
FERMENTASI ETANOL
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :