Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang berjudul Fermentasi Etanol.

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Fermentasi Etanol atau yang
lebih khususnya membahas tentang hal-hal yang menyangkut fermentasi dan Etanol.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Palembang, November 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

1.3. Tujuan Masalah ................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etanol ............................................................................... 2

B. Sejarah Etanol ..................................................................................... 2-3

C. Fermentasi Etanol ............................................................................... 4-8

D. Manfaat Etanol ................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN.......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I..1. Latar Belakang

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.

Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim


amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang
lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan
sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula
sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada
tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa
daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape
tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.

Fermentasi alkohol ini merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi


etanol (etil alkohol) dan karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu
Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras.

I. 2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian etanol?

2. Bagaimanakah sejarah dari etanol?

3. Bagaimanakah proses fermentasi etanol?

4. Apa manfaat dari etanol?

I. 3. Tujuan Masalah

1. Untuk mengatahui pengertian dari etanol

2. Untuk mengetahui sejarah dari etanol

3. Untuk mengetahui proses fermentasi etanol

4. Untuk mengetahui manfaat dari etanol


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etanol

Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol
saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan
merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Senyawa ini merupakanobat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman
beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang
paling tua. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia
C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakanisomer konstitusional dari dimetil
eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari
gugus etil (C2H5).

Rumus Bangun (Bio)Etanol

B. Sejarah Etanol

Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk
dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang
berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol
telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.

Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol
yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan
etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada
tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil
distilasi melalui arang.

Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk


darikarbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil menentukan
rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper mempublikasikan
rumus kimia etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang
pertama kali ditemukan rumus kimianya. Etanol pertama kali dibuat secara sintetik
pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel dari Britania Raya dan S.G.
Srullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael Faraday berhasil membuat etanol
dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam. Proses ini mirip dengan proses sintesis
etanol industri modern.

Etanol telah digunakan sebagai bahan bakar lampu di Amerika Serikat sejak
tahun 1840, namun pajak yang dikenakan pada alkohol industri semasa Perang
Saudara Amerikamembuat penggunaannya tidak ekonomis. Pajak ini dihapuskan
pada tahun 1906 dan sejak tahun 1908 otomobil Ford Model T telah dapat dijalankan
menggunakan etanol. Namun, dengan adanya pelarangan minuman beralkohol pada
tahun 1920, para penjual bahan bakar etanol dituduh berkomplot dengan penghasil
minuman alkohol ilegal, dan bahan bakar etanol kemudian ditinggalkan
penggunaannya sampai dengan akhir abad ke-20.

Etanol adalah cairan tak berwarna yang mudah menguap dengan aroma yang
khas. Ia terbakar tanpa asap dengan lidah api berwarna biru yang kadang-kadang
tidak dapat terlihat pada cahaya biasa.

Sifat-sifat fisika etanol utamanya dipengaruhi oleh keberadaan gugus hidroksil


dan pendeknya rantai karbon etanol. Gugus hidroksil dapat berpartisipasi ke dalam
ikatan hidrogen, sehingga membuatnya cair dan lebih sulit menguap dari pada
senyawa organik lainnya dengan massa molekul yang sama.

Etanol adalah pelarut yang serbaguna, larut dalam air dan pelarut organik
lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dietil
eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridina, dan toluena. Ia juga larut dalam
hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana, dan juga larut dalam
senyawa klorida alifatik seperti trikloroetana dan tetrakloroetilena.

Ikatan hidrogen menyebabkan etanol murni sangat higroskopis, sedemikiannya ia


akan menyerap air dari udara. Sifat gugus hidroksil yang polar menyebabkannya
dapat larut dalam banyak senyawa ion, utamanya natrium hidroksida, kalium
hidroksida, magnesium klorida, kalsium klorida, amonium klorida, amonium
bromida, dan natrium bromida. Natrium klorida dan kalium klorida sedikit larut
dalam etanol. Oleh karena etanol juga memiliki rantai karbon nonpolar, ia juga larut
dalam senyawa nonpolar, meliput kebanyakan minyak atsiridan banyak perasa,
pewarna, dan obat.

Penambahan beberapa persen etanol dalam air akan menurunkan tegangan


permukaan air secara drastis. Campuran etanol dengan air yang lebih dari 50% etanol
bersifat mudah terbakar dan mudah menyala. Campuran yang kurang dari 50% etanol
juga dapat menyala apabila larutan tersebut dipanaskan terlebih dahulu.

Sifat-sifat kimia : Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa
karbon yang berikatan dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua hidrogen
atom yang terikat dengannya juga. Reaksi kimia yang dijalankan oleh etanol
kebanyakan berkutat pada gugus hidroksilnya.
C. Fermentasi Etanol

Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol


(etil alkohol) dan karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces
cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras.

Reaksi Kimia:

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.

Etanol untuk kegunaan konsumsi manusia (seperti minuman beralkohol) dan


kegunaan bahan bakar diproduksi dengan cara fermentasi. Spesies ragi tertentu
(misalnya Saccharomyces cerevisiae) mencerna gula dan menghasilkan etanol
dankarbon dioksida:

C6H12O6 2 CH3CH2OH + 2 CO2.

Proses membiakkan ragi untuk mendapatkan alkohol disebut sebagai fermentasi.


Konsentrasi etanol yang tinggi akan beracun bagi ragi. Pada jenis ragi yang paling
toleran terhadap etanol, ragi tersebut hanya dapat bertahan pada lingkungan 15%
etanol berdasarkan volume.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perumbuhan ragi adalah :

1. Nutrisi (gizi)

Khamir memerlukan tambahan nutrisi untuk prtumbuhan dan


perkembangbiakannya, yaitu :

- Unsur C, dari karbohidrat

- Unsur N, dari penambahan pupuk yang mengandung nitrogen (urea, ZA,dll)

- Unsur P, dengan penambahan pupuk fosfat ( NPK,TSP,DSP,dll)

- Mineral dan vitamin

2. Keasaman (pH)

Khamir memerlukan media dengan suasana asam , yaitu antara pH 4,8-5,0.


Pengaturan pH dapat dilakukan dengan penambahan asam sulfat jika substratnya
alkalis atau natrium bikarbonat jika substratnya asam.
3. Suhu

Suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan adalah 28-320c.

4. Kadar gula

kadar gula :10 14 %

Proses pembuatan etanol dilakukan secara tiga tahap, yaitu :

1. Tahap pembuatan starter

PEMBUATAN STARTER

GULA DILARUTKAN DALAM AIR

LALU DIPANASKAN PADA SUHU 800C

DI DINGINKAN

(pada suhu ruang)

DIINOKULASI

(dicampur dengan ragi tape, tepung beras, urea,

kalsium nitrat, dan natrium posfat)

DI SAMBUNGKAN DENGAN ERLENMEYER

YANG BERISI LARUTAN ASAM SULFAT

DI INKUBASI

(selama 7 hari)
Langkah kerja :

1. Di dalam gelas kimia 1000 ml, 50 gram gula pasir dilarutkan didalam 500 ml
air. Pada suhu 800C dengan waktu 10 menit larutan dipasteurisasikan,

kemudian didinginkan hingga suhu ruang.

2. Larutan disaring dan ditambahkan ragi tape yang telah dihaluskan, tepung
beras, urea, Kalsium nitrat, dan Natrium posfat. Diaduk rata dan dibiarkan

hngga suhu ruang.

3. Menyiapkan labu erlemeyer 1000 ml dan leher angsa. Memindahlan larutan


tadi ke dalam erlemeyer, dan ditutup dengan leher angsa yang salah satu

lehernya telah diisi dengan Asam sulfat.

4. Larutan diinkubasi selama 3-7 hari pada suhu kamar.

2. Tahap fermentasi dalam fermentor

FERMENTASI

GULA DILARUTKAN DALAM AIR

LALU DIPANASKAN PADA SUHU 800C

DI DINGINKAN

(pada suhu ruang)

DIINOKULASI

(dicampur dengan ragi tape, tepung beras, urea,

kalsium nitrat, natrium posfat, 5 ml starter, dan

larutan NaOH)
DI SAMBUNGKAN DENGAN ERLENMEYER

YANG BERISI LARUTAN ASAM SULFAT

DI INKUBASI

(selama 7 hari)
Langkah Kerja :

1. Di dalam gelas kimia 2000 ml, 600 gram gula pasir dilarutkan didalam 1000
ml air. Pada suhu 800C dengan waktu 10 menit larutan dipasteurisasikan,

kemudian didinginkan hingga suhu ruang. Pada saat bersamaan, dididihkan

kemudian air didinginkan sebanyak 3500 ml.

2. Larutan gula disaring dan ditambahkan ragi tape yang telah dihaluskan,

tepung beras, urea, Kalsium nitrat, dan Natrium posfat ke dalam gelas kimia. 3.
Diaduk rata dan dibiarkan hngga suhu ruang. Kemudian digabungkan dengan air
(3500 ml) tadi.

4. Latutan diperiksa dengan pH berkisar 4,5-4,8.

5. Menambahkan asam atau basa yang diperlukan.

6. Menyiapkan alat fermentor, kemudian memasukkan campuran gula + air ke


dalam reactor, menambahkan larutan starter dan memeriksa kembali pH

larutan.

7. diinkubasi dalam fermentor selama 1 minggu pada suhu 300C.

3. Tahap pemurnian dengan alat destilasi fraksionasi

Produk hasil fermentasi mengandung alkohol yang rendah, disebut bir (beer)dan
sebab itu perlu di naikkan konsentrasinya dengan jalan distilasi bertingkat. Beer
mengandung 8 10% alkohol. Maksud dan proses distilasi adalah untuk memisahkan
etanol dari campuranetanol air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen
yang berbeda suhu didihnya, distilasi merupakan cara yang paling mudah
dioperasikan dan juga merupakan cara pemisahan yang secara thermal adalah efisien.
Pada tekanan atmosfir, air mendidih pada 1000C dan etanol mendidih pada sekitar
780C. perbedaan dalam titik didih inilah yang memungkinkan pemisahan campuran
etanol air. Prinsip : Jika larutan campuran etanol air dipanaskan, maka akan lebih
banyak molekul etanol menguap dari pada air. Jika uap-uap ini
didinginkan(dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan yang
dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya. Jika kondensat
ini dipanaskan lagi dan kemudian dikondensasikan, maka konsentrasi etanol akan
lebih tinggi lagi. Proses ini bisa diulangi terus, sampai sebagian besar dari etanol
dikonsentrasikan dalam suatu fasa. Namun hal ini ada batasnya. Pada larutan 96%
etanol, didapatkan suatu campuran dengan titik didih yang sama(azeotrop). Pada
keadaan ini, jika larutan 95-96% alkohol ini dipanaskan, maka rasio molekul air dan
etanol dalam kondensat akan teap konstan sama. Apabila kadar etanolnya sudah 95%
dilakukan dehidrasi atau penghilangan air. Untuk menghilangkan air bisa
menggunakan kapur tohor atau zeolit sintetis. Tambahkan kapur tohor pada etanol.
Biarkan semalam.

Langkah Kerja :

Larutan dikeluarkan dari fermentor dengan baik, kemudian larutan dipindahkan


ke dalam labu didih pada peralatan destilasi. Melakukan destilasi sesuai prosedur dan
menimbang produk yang didapat, larutan disimpan di dalam botol yang tertutup
rapat.
D. Manfaat Etanol

1. Sebagai bahan bakar kendaraan

2. Sebagai bahan dasar minuman beralkohol

3. Sebagai bahan bakar Direct-ethanol fuel cells (DEFC)

4. Sebagai bahan bakar roket

5. Sebagai bahan kimia dasar senyawa organik

6. Sebagai antiseptik

7. Sebagai pelarut untuk parfum, cat dan larutan obat

8. Digunakan untuk pembuatan beberapa deodoran

9. Digunakan untuk pengobatan untuk mengobati depresi dan obat bius

10. Sebagai bahan kecantikan dan kedokteran.


BAB III

PENUTUP

3. 1. Kesimpulan

1. Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol
saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna.

2. Dalam sejarahnya etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah


sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Minuman. Dalam alkohol
terdapat sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia. Etanol telah digunakan sebagai bahan
bakar lampu di Amerika Serikat sejak tahun 1840.

3. Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi


etanol (etil alkohol) dan karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu
Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras.
Reaksi Kimia:

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP .

4. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://satriomakalahskripsiproposal.blogspot.com/2011/11/proses-fermentasi-
alkohol

http://perpustakaan.or.id/2012/10/14/respirasi-anaerob-fermentasi-alkohol-dan-asam-
laktat/

Jobsheet Rekayasa Bioproses dan Pangan Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang


2016

http://yusufzae.blogspot.com/
FERMENTASI ETANOL

Disusun Oleh :

1. Charina Pakpahan (061630400991)

2. Dewi Apriyani Utari (061630400295)

3. Shinta Permatasari (061630400310)


Kelas : 1/KA

Dosen Pembimbing :

Ir. Jaksen M Amin, M.Si

JURUSAN D3 TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2016

Anda mungkin juga menyukai