Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH KIMIA FISIKA

Tangki Penyimpanan

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Industri

Dosen Pengampu :

Eka Cahya Mulyawati,S.Si,MT.

Disusun Oleh :

Setiya Eko Nurkaswoto (08.2021.1.01917)

Yudistira Kusferianto (08.2021.1.01918)

Moch Agil Soeharja (08.2021.1.01919)

Andika Putri (08.2021.1.01933)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dengan ini penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Alat Industri Kimia yang diberi judul "Tangki Penyimpanan".
Adapun makalah Alat Industri Kimia tentang " Tangki Penyimpanan " ini
berisi tentang jenis-jenis Tangki.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari makalah Alat industri kimia
tentang " Tangki Penyimpanan " ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari pembaca
diharapkan untuk penyempurnaan makalah di kedapannya. Terimah kasih.

Surabya, 06 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................1

1.2 TUJUAN ................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................2

2.1 STORAGE TANK .................................................................................2

2.2 REACTOR TANK ...............................................................................27

2.3 KESIMPULAN ....................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Tangki pada dasarnya dipakai sebagai tempat penyimpanan material baik


berupa benda padat, cair, maupun gas. Dalam mendesain tangki, konsultan
perencana harus merencanakan tangki dengan baik terutama untuk menahan gaya
gempa yang mungkin terjadi. Jika tangki tidak direncanakan dengan baik, maka
kerusakan pada tangki dapat mengakibatkan kerugian jiwa maupun materi yang
cukup besar. Desain dan keamanan tangki penyimpan telah menjadi kekhawatiran
besar. Seperti yang dilaporkan, kasus kebakaran dan ledakan tangki telah
meningkat selama bertahun-tahun dan kecelakaan ini mengakibatkan cedera
bahkan kematian. Tumpahan dan kebakaran tangki tidak hanya mengakibatkan
polusi lingkungan, tetapi juga dapat mengakibatkan kerugian finansial dan
dampak signifikan terhadap bisnis di masa depan karena reputasi industri.

Teknik kimia melibatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan dalam industri


proses yang terfokus pada konversi suatu material ke bentuk lain baik secara
fisika ataupun kimia. Proses-proses ini membutuhkan penangan dan penyimpanan
material dalam jumlah besar yang terdiri atas bermacam variasi konstruksi,
tergantung pada kondisi material yang digunakan, sifat-sifat kimia dan fisika
material tersebut serta kebutuhan operasi. Untuk penangan,seperti wadah
penampungan gas dan liquid digunakan tangki. Oleh karena itu, kami sebagai
mahasiswa/I teknik kimia, perlu mempelajari dan mengetahui beberapa hal
tentang tangki liquid dan gas

1.2 Tujuan

1. Mengetahui jenis-jenis tangki timbun dan tangki reaksi.

2. Mempelajari karakteristik dari system pengadukan dalam tangki.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Tujuan Penggunaan Storage Tank

Tangki timbun (Storage Tank) adalah tempat yang digunakan untuk


menyimpan produk minyak sebelum didistribusikan kepada konsumen.Tangki
timbun ini biasanya berukuran sangat besar dan digunakan untuk tekanan rendah.
Di dalam suatu refinery, tangki memiliki desain yang beranekaragam
berdasarkan fungsinya atau jenis fluida yang ditampungnya.

Tujuan dari penyimpanan bahan baik sebagai bahan baku, bahan


intermediet, maupun produk adalah untuk menjaga kelangsungan produksi, agar
pabrik tetap dapat mengeluarkan atau menjual produknya ke konsumen dalam
batas waktu tertentu walaupun terjadi hambatan maupun kemacetan supply bahan
baku maupun terjadi kerusakan alat pabrik. Penyimpanan alat biasanya dijumpai
di tiga tempat, yaitu:

1. Pada permulaan proses, untuk menyimpan bahan baku.

2. Di tengah-tengah proses, untuk menyimpan bahan setengah jadi

3. Pada akhir proses, untuk menyimpan bahan jadi (produk)

Konstruksi, bentuk, tekanan kerja, jenis atap tangki dapat


diklasifikasikan berdasarkan fungsional operasi, suhu dan tekanan operasi,
konstruksi material, dan geometri dari tangki itu sendiri. Tipe tangki yang paling
banyak dijumpai dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk geometri tangki.

2
2.2. Jenis – Jenis Tangki

Storage tank atau tangki dapat memiliki berbagai macam bentuk dan tipe.
Tiap tipe memiliki kelebihan dan kekurangan serta kegunaannya sendiri.

2.2.1. Berdasarkan Letaknya

2.2.1.1. Aboveground Tank

Yaitu tangki penimbun yang terletak di atas permukaan tanah. Tangki ini
sering dipergunakan untuk menyimpan minyak (fuel oil) dan cairan yang
mengandung chemical. Tangki penimbun ini bisa berada dalam posisi
horizontal dan dalam keadaan tegak (vertical tank). Dapat dibagi menjadi 2 jenis
berdasarkan cara perletakan di atas tanah, yaitu tangki di permukaan tanah dan
tangki menara.

Ciri-ciri yang membedakan jenis tangki menara dengan tangki di


permukaan tanah adalah bentuk bagian bawah tangki. Seperti yang telah tercatat
dalam peraturan, bentuk bagian bawah tangki menara adalah bentuk revolusi
sebuah bentuk cangkang yang tidak sempurna, ataupun kombinasi dari bentuk
cangkang tersebut. Desain tangki dengan bagian bawah rata untuk tangki menara
tidak akan memberikan hasil yang baik, dengan melihat bahwa bentuk dasar yang
demikian akan menyebabkan dibutuhkannya balok penopang yang besar untuk
menahan tekuk.

3
Kelebihan aboveground tank antara lain:

1. Mudah dideteksi jika ada keretakan dan kebocoran, sehingga penanganan bias
dengan cepat dilakukan.

2. Tidak memerlukan pompa untuk mengalirkan fluida.

3. Mudah dikuras.

4. Biaya lebih murah dari underground tank. Baik instalasi, perawatan


maupun penggantian.

Kekurangan aboveground tank antara lain:

1. Memakan banyak tempat.

2. Terpapar langsung terhadap panas dan cuaca buruk.

Gambar 2.1 Tangki di permukaan tanah

(sumber : https://www.fedcenter.gov/_storage/Photos/539.jpg)

4
Gambar 2.2 Tangki menara

(sumber : http://thumbs.dreamstime.com/x/water-tank-tower-
17842959.jpg)

2.2.1.2. Underground Tank

Yaitu tangki penimbun yang terletak di bawah permukaan tanah. Tangki


ini pada umumnya dipergunakan untuk menyimpan bahan bakar minyak (BBM)
di stasiun pompa bahan bakar untuk umum station pump booster unit (SPBU).

Kelebihan underground tank antara lain:

1. Tidak terpapar langsung terhadap panas dan cuaca buruk.

2. Tidak memakan banyak tempat.

3. Tidak mengganggu pemandangan.

Kekurangan underground tank antara lain:

1. Sulit dideteksi jika ada keretakan dan kebocoran.

2. Memerlukan pompa untuk mengalirkan fluida.

3. Sulit untuk dikuras.

4. Biaya lebih mahal dari aboveground tank. Baik instalasi, perawatan, maupun
penggantian.

Gambar 2.3 Underground Tank

(sumber : http://www.jaenvirotanks.com/images/gallery/ugt_18.jpg)

5
2.2.2.Berdasarkan Bentuk Atapnya

2.2.2.1. Fixed Roof Tank

Dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis produk, seperti crude oil,
benzene, fuel dan lain – lain termasuk produk atau bahan baku yang bersifat
korosif , mudah terbakar, ekonomis bila digunakan hingga volume 2000 m3 ,
diameter dapat mencapai 300 ft (91,4 m) dan tinggi 64 ft (19,5m). Dibagi menjadi
dua jenis bentuk atap yaitu :

1. Cone Roof
Jenis tangki penyimpanan ini paling sering digunakan untuk
menyimpan fluida yang tidak terlalu volatil. mempunyai kelemahan, yaitu
terdapat vapor space antara ketinggian cairan dengan atap. Jika vapor
space berada pada keadaan mudah terbakar, maka akan terjadi ledakan.
Oleh karena itu fixed cone roof tank dilengkapi dengan vent untuk
mengatur tekanan dalam tangki sehingga mendekati tekanan atmosfer.
Jenis tangki ini biasanya digunakan untuk menyimpan kerosene, air, dan
solar.

Gambar 2.4 Cone Roof Tank

(sumber:http://www.bulldogsteel.com/clyde.jpg)

Terdapat dua jenis tipe cone roof berdasarkan penyanggga atapnya yaitu :

a. Supported Cone Roof

6
Suatu atap yang berbentuk menyerupai konus dan ditumpu pada
bagian utamanya dengan rusuk di atas balok penopang ataupun kolom,
atau oleh rusuk di atas rangka dengan atau tanpa kolom. Pelat atap
didukung oleh rafter pada girder dan kolom atau oleh rangka batang
dengan atau tanpa kolom.

Gambar 2.5 Supported Cone Roof

(sumber :http://www.astanks.com/Tanks/T_EN/Fixed_roof_EN.html)

b. Self-supporting Cone Roof


Atap yang berbentuk menyerupai konus dan hanya ditopang pada
keliling konus. Atap langsung ditahan oleh dinding tangki (shell plate).

7
Gambar 2.6 Self-supporting Cone Roof

(sumber : http://www.astanks.com/Tanks/T_EN/Fixed_roof_EN.html)

2. Dome Roof
adalah atap yang dibentuk menyerupai permukaan bulatan dan
hanya ditopang pada keliling kubah yang biasanya digunakan
untuk menyimpan cairan kimia yang bersifat volatil pada tekanan rendah.
Tutup tangki jenis ini berbentuk cembung. Ekonomis bila di gunakan
dengan volume > 2000 m3 dan bahkan cukup ekonomis hingga volume
7000 m3 Bentuk dari tangki tipe dome roof dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Tangki fixed Dome Roof

(sumber:https://missrifka.com/equipments/
storagetankselection.html#.WKb59VV97IU)

2.2.2.2. Floating Roof Tank

8
Yaitu tangki dengan atap terapung, atap tangki dapat bergerak
keatas dan kebawah sesuai dengan tinggi permukaan cairan di dalam
tangki pada saat itu. Disekeliling atap tangki di lengkapi dengan
perapat (seal) untuk menahan uap minyak yang keluar melalui sela-
sela diantara atap dengan dinding tangki
Yang biasanya digunakan untuk menyimpan minyak mentah dan
premium. Keuntungannya yaitu tidak terdapat vapour space dan
mengurangi kehilangan akibat penguapan. Floating roof tank
terbagi menjadi dua yaitu external floating roof dan internal
floating roof. Bentuk dari tangki tipe floating roof dapat dilihat pada
Gambar 2.8 di bawah ini.

Gambar 2.8 Floating Roof Tank

(sumber:http://air.eng.ui.ac.id/tikiview_forum_thread.php?
comments_parentId=2197&display=print)

Perbanding EFR dan IFR

External Floating Roof (EFR) Internal Floating Roof (IRF)

Tidak ada vapor space , sehingga Tidak ada vapor space sekaligus
mengurangi potensi kebakaran pada menghilangkan aroma fuel oil di

9
area internal tanki. atas tanki hingga 100 %.

Jika musim hujan , air akan Kemungkinan air tergenang tidak


tergenang di bagian atap tanki yang ada karena tipe fixed roof berupa
horizontal. dome maupun cone.

Terdapat pipa fleksibel di atap tanki Biaya material dan kontruksi relatif
yang digunakan untuk membuang lebih murah (bahan IFR berupa
genangan air di atap tanki , pipa ini alumunium)
rawan terjadi kebocoran.

Biaya material dan kontruksi lebih


mahal (bahan EFR berupa baja).

Baik Fixed Cone Roof Tank maupun Fixed Dome Roof Tank dapat memiliki
internal floating roof , biasanya dengan penggunaan floating roof ditujukan untuk
penyimpanan bahan-bahan yang muda terbakar atau mudah menguap , kelebihan
dari penggunaan internal floating roof ini adalah :

1. Level atau tingkat penguapan dari produk bisa dikurangi.


2. Dapat mengurangi resiko kebakaran.

2.2.3. Berdasarkan Tekanannya (Internal Pressure)

2.2.3.1. Tangki Atmosferik (Atmospheric Tank)

Terdapat beberapa jenis dari tangki timbun tekanan rendah ini, yaitu :

1. Fixed Cone Roof Tank


Digunakan untuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis
fluida dengan tekanan uap rendah atau amat rendah (mendekati
atmosferik) atau dengan kata lain fluida yang tidak mudah menguap.
Oleh sebab itu disebut tangki atmosferik.

10
Gambar 2.9 Sketsa Fixed Cone Roof Tank

(sumber : http://www.astanks.com/Tanks/T_EN/Fixed_roof_EN.html)

Gambar 3.0 Fixed Cone Roof With Internal Floating Roof

(sumber : http://www.mmetals-uae.com/?page_id=910)

2. Tangki Umbrella

11
Memiliki kegunaan yang sama dengan fixed cone roof. Bedanya
adalah bentuk tutupnya yang melengkung dengan titik pusat meridian
di puncak tangki.

Gambar 3.1 Umbrella Roof Tank

(sumber:https://sites.google.com/a/calgarytank.com/calgarytanka/
products/field-erected-tanks)

3. Tangki Tutup Cembung Tetap (Fixed Dome Roof)


Memiliki bentuk tutup yang cembung dan ekonomis bila
digunakan dengan volume >2000 m3 Bahkan cukup ekonomis hingga
volume 7000 m3 (dengan D < 65 m). Kegunaannya sama dengan fixed
cone roof tank. Bahan disimpan dengan tekanan rendah 0,5 – 15 psig.

Gambar 3.2 Sketsa Fixed Dome Roof Tank


(sumber : http://www.astanks.com/Tanks/T_EN/Fixed_roof_EN.html)

12
Gambar 3.3 Fixed Dome Roof Tank

(sumber:http://www.largestoragetank.com/news/How-Many-Storage-Tank-type-
Do-You-Know-.html)

4. Tangki Horizontal
Dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat penguapan
rendah (low volatility), seperti air minum dengan tekanan uap tidak
melebihi 5 psi, diameter dari tangki dapat mencapai 12 feet (3,6 m)
dengan panjang mencapai 60 feet (18,3 m).

13
Gambar 3.3 Horizontal Tank

(sumber : https://tangkiairterbaik.wordpress.com/tag/tangki-
horizontal/)

5. Tangki Tipe Plain Hemispheroid


Digunakan untuk menimbun fluida (minyak) dengan tekanan uap
(RVP) sedikit dibawah 5 psi.
Gambar 3.5 Tangki Tipe Plain Hemispheroid

(sumber:http://java-borneo.blogspot.co.id/2011/06/tipe-tipe-tanki-
penyimpanan-storage.html)

6. Tangki Tipe Noded Hemispheroid digunakan untuk menyimpan


fluida (light naptha pentane) dengan tekanan uap tidak lebih dari 5 psi.

7. Tangki Plain Spheroid merupakan tangki bertekanan rendah


dengan kapasitas 20.000 barrel.

14
2.2.3.2. Tangki Bertekanan (Pressure Tank)

Pressure tank atau tangki bertekanan dapat menyimpan fluida


dengan tekanan uap lebih dari 11,1 psi dan umumnya fluida yang
disimpan adalah produk-produk minyak bumi. Terdiri dari beberapa jenis,
yaitu :

1. Tangki Peluru (Bullet Tank)

Lebih dikenal sebagai pressure vessel berbentuk horizontal dengan


volume maksimum 2000 barrel. Biasanya digunakan untuk menyimpan
LPG, Propana, butane, dan ammonia dengan tekanan di atas 15 psig.

Gambar 3.6 Bullet Tank

(sumber :https://www.zamilsteel.com/ped/en/default.asp?iID

=GIHDMD&SMPCO=&page_no=2)

2. Tangki Bola (Spherical Tank)


Merupakan pressure vessel yang digunakan untuk menyimpan gas-
gas yang dicairkan seperti LPG, LNG, O2, N2 dan lain-lain. Tangki ini
dapat menyimpan gas cair tersebut hingga tekanan 75 psi. volume tangki
dapat mencapai 50.000 barrel. Untuk penyimpanan LNG dengan suhu
-190℃ (cryogenic) tangki dibuat berdinding ganda dimana diantara kedua
dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti polyurethane foam. Tekanan

15
penyimpanan di atas 15 psig. Tempat penyimpanan untuk volume yang
besar dengan tekanan yang sedang biasanya dibuat dalam bentuk lingkaran
atau berbentuk lingkungan. Kapasitas dan tekanan yang digunakan dalam
tangki tipe ini bervariasi. Range kapasitas berkisar antara 1000-50000 bbl,
dan range tekanan berkisar 10 psig untuk tangki yang lebih besar dan 200
psig untuk tangki yang lebih yang kecil. Gambar 3.7 menunjukkan tangki
yang berbentuk silindris yang diposisikan secara horizontal yang
berbentuk seperti baterai dan spherical tank untuk menyimpan produk
minyak yang bertekanan diatas 100 psig.

Gambar 3.7 Spherical Tank

(sumber: http://www.amafabrication.com/index.php/spherical-and-
storage-tanks)

2.2.4. Berdasarkan Bentuk Tangki

2.2.4.1. Tangki Lingkaran (Circular Tank)

16
Tangki yang umum digunakan sebagai tempat penyimpanan adalah tangki
yang berbentuk silinder. Tangki ini memiliki nilai ekonomis dalam perencanaan.
Selain itu, dalam perhitungan teknisnya, momen yang terjadi tidak besar.

Gambar 3.8 Tangki lingkaran

(Sumber : https://www.huntengineering.com.au/tank-gallery)

2.2.4.2. Tangki Persegi / Persegi Panjang (Rectangular Tank)

17
Bentuk silinder secara structural paling cocok untuk kostruksi tangki, tapi
tangki persegi panjang sering disukai untuk tujuan tertentu, antara lain
kemudahan dalam proses konstruksi. Desain tangki persegi panjang mirip dengan
konsep desain tangki lingkaran. Perbedaan utama dalam konsep desain tangki
persegi panjang dengan tangki lingkaran adalah momen yang terjadi, gaya geser
dan tekanan pada dinding tangki. Sebagai contoh: Sludge Oil Reclaimed Tank
pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit.

Gambar 3.9 Tangki Persegi

(sumber : http://air.eng.ui.ac.id/tiki-view_forum_thread.php?
comments_parentId=2197&display=print)

2.2.5. Berdasarkan Ada Tidaknya Tutup

2.2.5.1 Open Tank

Open tangki biasanya digunakan sebagai surge tank diantara operasi,


sebagai vats untuk proses batch dimana material tercampur, sebagai setting tank,
decanter, reactor, reservoir dan lain-lain. Sebenarnya, tangki tipe ini lebih murah
daripada tangki tertutup dengan konstruksi dan kapasitas yang sama. Untuk
memutuskan menggunakan open tangki ini tidak tergantung pada fluida yang

18
ditangani dan tergantung pada proses operasinya. Untuk larutan tidak terlalu encer
dengan jumlah besar dapat disimpan dalam sebuah kolam. Sebenarnya kolam
tidak dapat juga dikatakan sebagai tangki. Untuk itu tempat penyimpanan
sederhana dapat dibuat dengan material yang murah, seperti lempung. Tidak
semua tipe lempung dapat digunakan untuk kolam penyimpanan; clay misalnya
dengan sifat yang tak mudah tertembus oleh air atau kedap air dapat digunakan.
Sebagai contoh penggunaan dari kolam yang terbuat dari lempung pada proses
dimana garam dikristalisasi dari air laut dengan evaporasi dengan bantuan sinar
matahari. Apabila fluida yang digunakan lebih mempunyai nilai tempat
penyimpanan yang lebih baik sangat diperlukan. Tangki sirkular besar yang
terbuat dari baja atau beton banyak digunakan untuk kolam pengendapan dengan
pengeruk yang berputar akan memisahkan endapan ke dasar tangki.

Open tangki yang lebih kecil biasanya digunakan untuk bentuk sirkular
dan terbuat dari baja ringan, pelat beton, dan kadang-kadang dari kayu. Material
lain dapat digunakan pada penggunaan terbatas dengan korosi yang cukup tinggi
atau masalah kontaminasi sering dijumpai. Bagaimanapun pada umumnya proses
di industri sebagian besar tangki yang digunakan terbuat dari baja karena harga
yang relatif murah dan fabrikasi yang mudah. Pada beberapa kasus, beberapa
tangki dilapisi dengan karet, kaca, atau plastik untuk meningkatkan ketahanan
terhadap korosi. Pada industri makanan umumnya tangki digunakan untuk
fermentasi, dimana potongan kayu digunakan pada pembuatan wine dan sejenis
minuman keras lainnya. Redwood atau Cyprus tank sering digunakan untuk
reservoir penampungan air. Kayu juga digunakan untuk meletakkan baja untuk
menangani larutan hidroklorat encer, laktat, asam asetat dan larutan garam.Kayu
juga merupakan kebutuhan mutlak karena harganya yang murah pada proses
penyamakan, pemasakan bir, dan industri fermentasi.

19
Gambar 4.0 Open Tank

(sumber : http://www.mixtecna.com/products/mixers/1000-series-top-
entry-open-tank-mixers)

2.2.5.2. Closed Tank

Fluida yang mudah terbakar, fluida yang bersifat toksik, dan gas harus
disimpan pada tangki tertutup. Bahan kimia berbahaya, seperti asam dan kaustik
akan mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan jika disimpan pada tangki
tertutup. Minyak yang mudah terbakar dan produk lain yang sejenis
mengharuskan untuk menggunakan tangki dan tangki tertutup pada industry
perminyakan dan petrokimia.

20
Penggunaan tangki secara luas pada bidang ini telah menghasilkan usaha
yang sangat penting bagi American Petroleum Institute untuk menstandarisasi
perancangan untuk kebutuhan keamanan dan ekonomi. Tangki digunakan untuk

menyimpan crude oil dan produk dari industri perminyakan umumnya dirancang
dan dibuat sesuai dengan standar API 12 C, spesifikasi API untuk tangki
penyimpanan minyak mentah. Ini merupakan referensi standar yang digunakan
untuk perancangan tangki pada industri perminyakan, tapi juga berguna sebagai
referensi untuk aplikasi lain.

Gambar 4.1 Closed Tank

(sumber:http://www.bamintahvie.com/category/storage-tank/expansion
tank/reflex-pressure-vessel)

2.2.6. Berdasarkan fungsional operasi

1. Tanki Penyimpanan Zat Padat

A. Ditimbun dengan sistem outdoor

 Bahan yang disimpan adalah bahan yang tidak dipengaruhi oleh udara,
hujan, panas dll. Misalnya batubara, batu, kayu, dsb.
 Terdapat berbagai metode antara lain:

- Penyimpanan dibawah “travelling bridge”.

- Penimbunan dikanan kiri jalan.

21
- Overhead system.

- Drag scrapper system.

 Pemilihannya metode penyimpanan didasarkan pada:

- Sifat bahan yang disimpan.

- Jumlah bahan yang disimpan.

- Cara handling bahan.

B. Ditimbun dengan sistem indoor

Penyimpanan dengan sistem ini dapat dilakukan dengan 2 cara:

1) Penyimpanan indoor dalam bentuk timbunan:

- Untuk menyimpan bahan yang harus dipertahankan tetap kering.

- Bahan yang memerlukan perlindungan terhadap atmosfer pada musim


tertentu, misal bahan keramik, mineral, hasil pertanian, dll.

Alat yang digunakan untuk mendukung sistem ini, yaitu:

- Monorail crane baik untuk storing maupun delivering.

- Conveyor system, missal belt conveyor bersama dengan bucket


elevator.

- Conveyor system (belt) yang dilengkapi dengan tripper.

2) Disimpan dalam bin/bunker dan silo

Untuk zat padat yang berbahaya, terlalu mahal atau berharga dan
mudah larut dalam air atau rusak bila ditumpukkan di udara terbuka, maka
dilakukan penyimpanan di dalam tempat tertutup seperti Bin, Silo atau
Hopper. Alat ini berupa bejana berbentuk silinder atau segi empat terbuat
dari beton atau baja.

22
3) Storage Piles

Merupakan cara penyimpanan yang murah dan sederhana, dimana


bahan yang akan disimpan dibuat dalam tumpukan-tumpukan (piles)
ditempat terbuka. Tumpukan- tumpukan tersebut dibuat langsung dari
bahan–bahan yang keluar dari belt conveyor. Bahan-bahan yang dapat
disimpan dengan cara seperti ini adalah bahan-bahan padat yang tak
berpengaruh terhadap keadaan cuaca.Contoh dari bahan tersebut adalah
batubara, kerikil, pasir. Material di tumpuk dengan menggunakan
Reversible Shuttle Conveyer Material di tumpuk dengan menggunakan
multiple Conveyor.

2. Tanki Penyimpanan Zat Cair

Tangki adalah alat untuk menyimpan fluida, umumnya zat cair. Tangki
yang sangat besar (kapasitasnya) disebut dengan Reservoir, karena besarnya
kapasitas maka biasanya tidak tertutup. Atas dasar inilah reservoir digunakan
untuk menyimpan cadangan air. Tangki penyimpan dapat dibedakan sesuai
dengan fase zat, tekanan fluida, volatil atau non volatil, dan suhu.

Dalam penyimpanan zat cair diperlukan perhatian terhadap sifat-sifat bahan :

- daya tahan bahan terhadap pengaruh udara luar

- volatilitas bahan

- korosifitas bahan

- jumlah bahan

Tekanan pengeluaran dari tangki ataupun pengisian bahan kedalam tangki


biasanya dikerjakan oleh sistem pemompaan. Karena letak tangki tersebut maka

23
pengeluaran maupun pengisian dapat dilakukan dengan memanfaatkan gaya
gravitasi.

3. Tanki Penyimpanan Gas

Tangki bola digunakan untuk menyimpan gas. Sifat gas adalah menyebar
ke segala arah sehingga tekanan di dalam tempat itu adalah sama, maka bila
dalam tempat itu terdapat celah atau lekukan yang membuat tekanan dalam
tempat itu tidak sama akan menyebabkan terjadinya kebocoran gas.

Selain beberapa jenis tangki diatas, juga dikenal silinder gas yang
berfungsi untuk menyimpan gas pada tekanan tinggi . Gas yang disimpan dengan
cara ini disebut gas botol .

Tanki bola (spherical tank), pressure vessel yang digunakan untuk


menyimpan gas-gas yang dicairkan seperti LPG, O2, N2, dan lain-lain bahkan
dapat menyimpan gas cair tersebut hingga mencapai tekanan 75 psi, volume
tanki dapat mencapai 50000 barrel, untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190
(cryogenic) tanki dibuat berdinding ganda dimana diantara kedua dinding tersebut
diisi dengan isolasi seperti polyurethane foam, tekanan penyimpanan diatas 15
psig.

2.2.7 APLIKASI TANGKI TIMBUN DAN SPESIFIKASINYA

2.2.7.1 TANGKI TIMBUN CPO

Berbentuk silinder vertical dengan kapasitas 500 – 2000 ton. Pada bagian


bawah tanki berbentuk kerucut sebagai tempat pengendapan kotoran. Tinggi
ujung pipa untuk pemuatan minyak adalah 20% dari bagian atas tanki, sedangkan
untuk pipa pembongkaran minyak, ujungnya tidak lebih rendah dari 10% tinggi
tanki.
Sebelum Minyak Sawit dialirkan untuk disimpan dalam  TankiTimbun,
minyak yang keluar dari vacuum dryer perlu didinginkan terlebih dahulu sampai
suhu 55°C agar minyak tidak terlalu lama pada suhu tinggi yang dapat

24
menurunkan mutu minyak. Sistem pendingin dapat berupa Heat
Exchanger dengan menggunakan air dingin sebagai medium pendingin.
Untuk mencegah terjadinya kristalisasi minyak sawit (pembekuan) serta
untuk menyeragamkan minyak pada waktu pengiriman, maka pada tanki
penyimpanan dilengkapi dengan pemanas. Pemanasan dapat dilakukan dengan
berbagai metode yang berpedoman pada minimalisasi penurunan mutu minyak
yang diakibatkan oleh pemanasan tersebut. Pemanasan dapat dilakukan dengan
uap pada tekanan 1,5 – 3 kg/cm² (25-40 pSig) yang dialirkan kedalam pipa
pemanas yang terbuat dari baja lunak berdiameter 2” dengan ketinggian ½ feet
dari dasar tanki. Rancangan pipa pemanas harus dibuat sedemikian rupa sehingga
menghasilkan laju pemanasan tidak lebih  dari 5°C/hari. Untuk menjaga suhu,
tanki memiliki sistem pengatur suhu (thermostat) yang dapat menjaga fluktuasi
suhu sebesar 1°C serta pencatatan suhu (recorder)

Spesifikasi CPO Storage

1. CPO Storage Tank (ST-101)


Alat : CPO Storage Tank
Kode : ST-101
Fungsi : Tempat penyimpanan CPO selama 7 hari Jenis
Silinder tegak dengan flat bottom dan conical head
dengan sistem pemanas
Bahan konstruksi : Austenite stainless steel tipe AISI 304
Kondisi Operasi : T : 45℃
P : 1 atm
Kapasitas : 3.020 bbl
Dimensi storage : Diameter 30 ft = 9,1441 m
Tinggi :24 ft = 7,3153 m
Tebal : 1/2 in
Dimensi head storage : Tinggi : 2,1120 ft = 0,6437 m
Tebal : 1/2 in
Dimensi coil : IPS : 2 in

25
OD : 2,38 in = 0,1983 ft = 0,0604 m
ID : 2,067 in = 0,1722 ft = 0,0524 m
Tipe : helical coil
Panjang : 17,8349 ft = 5,4361 m
Jml set :1
Jml putaran :4
Tinggi coil : 1,6666 ft = 0,5080 m
V coil : 0,5507 ft3 = 0,0156 m3
ΔP : 0,0011 psi 52
Jumlah : 1 buah

Gambar 4.2 CPO Storage Tank

2.2.2.7.2 STORAGE TANK CLUSTER LNG

Kapal retrofit container mempunyai kapasitas tanki penyimpanan sebesar


1.296 m3. Tangki penyimpanan (storage tank cluster LNG) mempunyai volume
400 m3 dengan dimensi diamater 5,4 m dan tinggi 24,5 m. Sehingga total volume
tangki penyimpanan adalah 1200 m3. Tekanan pada tangki penyimpanan ini
adalah 20 bar. Pada LNG pump mempunyai 4 buah pompa LNG dengan kapasitas
67,5 m3/j.

26
REACTOR TANK

Reaktor kimia adalah sebuah alat industri kimia , dimana terjadi reaksi
bahan mentah menjadi hasil jadi yang lebih berharga.

 Tujuan pemilihan reaktor adalah :


1. Mendapat keuntungan yang besar
2. Biaya produksi rendah
3. Modal kecil/volume reaktor minimum
4. Operasinya sederhana dan murah
5. Keselamatan kerja terjamin
6. Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecil-kecilnya
 Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh :
1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi
samping
3. Kapasitas produksi
4. Harga alat (reactor) dan biaya instalasinya
5. Kemampuan reactor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup
untuk perpindahan panas

 Jenis-jenis reaktor
A. Berdasarkan bentuknya
1. Reaktor tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga
komposisi dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat
dipakai untuk proses batch, semi batch, dan proses alir.

2. Reaktor pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa.
Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir
didalam pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.

27
B. Berdasarkan prosesnya
1. Reaktor Batch
Tidak ada massa masuk dan keluar selama reaksi.Jadi bahan
dimasukkan, direaksikan beberapa waktu / hari (residence time)dan
dikeluarkan sebagai produk dan selama proses tidak ada umpan-produk
mengalir. Contoh : fermentasi pembuatan alkohol.

Umumnya digunakan :

 Biasanya untuk reaksi fase cair


 Digunakan pada kapasitas produksi yang kecil
 Mencoba proses baru yang belum sepenuhnya dikembangkan
 Proses-proses yang sulit diubah menjadi proses kontinyu
 Proses memerlukan waktu lama

Keuntungan reactor batch:

- Lebih murah dibanding reactor alir


- Lebih mudah pengoperasiannya

Kerugian reactor batch:

- Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi kebocoran pada
lubang pengaduk)
- Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untuk pengisian,
pemanasan zat pereaksi, pendinginan zat hasil, pembersihan reactor,
waktu reaksi)

Gambar : Sketsa Reaktor Batch

2. Reaktor Kontinyu (Continous Flow)

28
Proses umpan dan produk mengalir secara terus-menerus.

Keuntungannya :
 Alat lebih kecil dan murah
 Bahan yg diolah lebih sedikit shg resiko kerusakan bahan lebih
kecil
 Kondisi operasi lebih seragam
 Produk seragam
 Pengurangan biaya per satuan produksi, karena proses dalam
kapasitas kecil2
 Biaya operasi & investasi rendah
 Pengendalian kondisi operasi yang mudah

Ada 2 jenis reactor kontinyu :

a. RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk) atau MFR


Reaktor tangki berpengaduk dimana umpan masuk, diproses
beberapa waktu (residence time) lalu produk keluar. Biasanya reaktor jenis
ini disusun paralel sehingga mempunyai kapasitas yang besar dan efisien
waktu.
Keuntungan:

 Suhu dan komposisi campuran dalam rerraktor sama


 Pengontrolan suhu mudah sehingga kondisi operasi yang isotermal
bisa terpenuhi
Kerugian:

 Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan
tinggi.
 Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAP/PFR
 Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang dibutuhkan
RATB lebih besar dari RAP.

29
Gambar : Sketsa MFR

b. Plug Flow Reactor (PFR) Atau RAP


Reaktor alir pipa, dimana umpan masuk pada masukan pipa,
terjadi reaksi sepanjang pipa lalu keluar. Konversi semakin lama
semakin tinggi di sepanjang pipa. Contoh petrokimia, pertamina.
Dikatakan ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan
kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa.

Keuntungan :

1. Konversi yang cukup tinggi di banding MFR


2. Waktu yang relative lebih singkat

Kerugian:

1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.

2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.

3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi “Hot Spot” (bagian


yang suhunya sangat tinggi) pada tempat pemasukan . Dapat
menyebabkan kerusakan pada dinding reaktor.

Gambar : Sketsa PFR

3. Reaktor semi batch

30
Biasanya berbentuk tangki berpengaduk

Gambar : Sketsa Reaktor Semi batch 

C. Jenis reaktor berdasarkan keadaan operasinya


1. Reaktor isotermal.

Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor,


aliran yang keluar dari reaktor selalu seragam dan bersuhu sama.

2. Reaktor adiabatis.

 Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor


dan sekelilingnya.
 Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi dapat
dipakai untuk menaikkan suhu campuran di reaktor. ( K naik dan –rA
besar sehingga waktu reaksi menjadi lebih pendek).
3. Reaktor Non-Adiabatis

D. Reaktor Gas Cair dengan Katalis Padat


1. Packed/Fixed bed reaktor (PBR).
Terdiri dari satu pipa/lebih berisi tumpukan katalis stasioner dan
dioperasikan vertikal. Biasanya dioperasikan secara adiabatis. Reaktor
dengan menggunakan katalis padat yang diam dan zat pereaksi berfase
gas. Butiran-butiran katalisator yang biasa dipakai dalam reaktor fixed bed
adalah katalisator yang berlubang di bagian tengah, karena luas permukaan
persatuan berat lebih besar jika dibandingkan dengan butiran katalisator
berbentuk silinder, dan aliran gas lebih lancar.

31
Gambar : Sketsa PBR

Keuntungannya :
 Biaya operasi dan perawatan murah dibanding FBR
 Bisa digunakan di suhu dan tekanan tinggi
 Bisa dioperasikan dengan waktu tinggal yang bervariasi
Kerugiannya :
 Sulit dalam penjagaan distribusi aliran yg seragam
 Bed yg kecil lebih efektif karena internal area yang besar tapi pressure drop
tinggi
 Regenerasi bed sulit dilakukan karena cenderung permanen

2. Fluidized bed reaktor (FBR)


 Reaktor dimana katalisnya terangkat oleh aliran gas reaktan.
 Operasinya: isotermal.
 Perbedaan dengan Fixed bed: pada Fluidized bed jumlah katalis lebih
sedikit dan katalis bergerak sesuai kecepatan aliran gas yang masuk
serta FBR memberikan luas permukaan yang lebih besar dari PBR

Reaktor Fluidzed Bed adalah jenis reaktor kimia yang dapat


digunakan untuk mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa. Reaktor
jenis ini menggunakan fluida (cairan atau gas) yang dialirkan melalui
katalis padatan (biasanya berbentuk butiran-butiran kecil) dengan
kecepatan yang cukup sehingga katalis akan terolak sedemikian rupa dan
akhirnya katalis tersebut dapat dianalogikan sebagai fluida juga.

32
Keuntungannya :
 Suhu konstan shg mudah dikontrol
 Regenerasi bed yg mudah
 Reaksinya memiliki efek panas yang tinggi
Kekurangannya :
 Bisa menyebabkan keausan dinding reaktor karena gerakan bed yg
terus-menerus bergesekan dg dinding.
 Karena bergerak terus-menerus dan antar bed bergesekan, bisa
menyebabkan partikel bed mengecil dan terikut keluar sbg produk.
Sehingga perlu ditambahkan cyclone separator.

Gambar : Sketsa FBR

E. Fluid-fluid reaktor
Biasa digunakan untuk reaksi gas-cair dan cair-cair.

1. Bubble Tank
Bubble Tank adalah jenis reaktor kimia yang dapat digunakan
untuk mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa. Reaktor jenis ini
menggunakan fluida (cairan atau gas) yang dialirkan melalui katalis

33
padatan (biasanya berbentuk butiran-butiran kecil) dengan kecepatan yang
cukup sehingga katalis akan terolak sedemikian rupa dan akhirnya katalis
tersebut dapat dianalogikan sebagai fluida juga.

Gambar : Sketsa Bubble Tank

2. Agitate Tank
     Agitate Tank adalah digunakan untuk menyediakan reservoir penyimpanan
untuk batch campuran dari mixer kecepatan geser tinggi.
Tiiga fungsi utama dari Agitate Tank :
1. Persamaan gelembung udara terjebak selama proses pencampuran.
2. Agitate bertindk sebagai reservoir penyimpanan untuk batch campuran yang
memungkinkan kelangsungan penyediaan dipertahankan untuk pompa.
3. Agitate dari dayung khusus bebentuk menjaga campuran dalam suspensi
sebelum pemompaan.

Gambar : Sketsa Agitate Tank

3. Spray Tower
Spray Tower adalah perangkat kontrol terutama digunakan untuk
pengkondisian gas ( pendingin dan pelembab ) atau untuk tahap pertama
atau penghapus partikel gas. Mereka juga digunakan di banyak gas
cerombnong desulfurisasi sistem untuk mngurangi penumpukan plugging
dan skala oleh polutan

34
Gambar : Sketsa Spray Tower

Pertimbangan dalam pemilihan fluid-fluid reaktor.

1. Untuk gas yang sukar larut (Kl <) sehingga transfer massa kecil maka
Kl harus diperbesar .Jenis spray tower tidak sesuai karena kg besar
pada Spray Tower

2. Jika lapisan cairan yang dominan, berarti tahanan dilapisan cairan kecil
maka Kl harus diperbesar

» jenis spray tower tidak sesuai.

3. Jika lapisan gas yang mengendalikan (maka Kg <)

» jenis bubble tank dihindari.

4. Untuk gas yang mudah larut dalam air

» jenis bubble tank dihindari.

APLIKASI REACTOR TANK DAN SPESIFIKASINYA

1. FERMENTASI ALKOHOL

35
PEMBUATAN ALKOHOL DARI ALKENA
Etanol dibuat dalam skala produksi dengan mereaksikan etena
dengan uap. Katalis yang digunakan adalah silikon dioksida padat yang
dilapisi dengan asam fosfat (V). Reaksi yang terjadi dapat balik
(reversibel).
Hanya 5 % dari etena yang diubah menjadi etanol pada setiap kali
pemasukan ke dalam reaktor. Dengan mengeluarkan etanol dari campuran
kesetimbangan dan mendaur-ulang etena, maka pengubahan etena menjadi
etanol secara keseluruhan dapat mencapai 95 %. Diagram alir untuk reaksi
yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut :

Beberapa alkohol lain (meski tidak semua) bisa dibuat dengan


reaksi-reaksi yang serupa. Katalis yang digunakan dan kondisi-kondisi
reaksi akan berbeda-beda dari alkohol yang satu ke alkohol yang lain.
Pada pembahasan tingkat dasar ini, kondisi-kondisi yang perlu diketahui
adalah kondisi-kondisi yang diberikan untuk pembuatan alkohol di atas.
Alasan mengapa ada sebuah masalah yang ditemukan pada beberapa
alkohol dapat ditunjukkan dalam pembuatan alkohol dari propena,
CH3CH=CH2. Pada dasarnya, ada dua alkohol berbeda yang bisa
terbentuk.Hasil yang diperoleh bisa berupa propan-1-ol atau propan-2-ol

36
tergantung pada bagaimana molekul air diadisi ke ikatan rangkap. Akan
tetapi, pada kenyataannya, hasil yang diperoleh adalah propan-2-ol.
Jika sebuah molekul H-X diadisi ke sebuah ikatan rangkap C=C,
maka atom H hampir selalu terikat pada atom karbon yang memiliki
paling banyak atom hidrogen terikat padanya – untuk contoh di atas atom
H terikat pada CH2 bukan pada CH. Pengaruh yang ditimbulkan oleh
kecenderungan ini yakni ada beberapa alkohol yang tidak mungkin dibuat
dengan cara mereaksikan alkena dengan uap karena adisi akan terjadi
dengan arah yang berlawanan dari yang diperkirakan.

SPESIFIKASI REACTOR TANK

Reaktor

Fungsi : Tempat berlangsungnya reaksi etena menjadi etanol

Jenis : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Jumlah : 1 unit

Bahan : Steinless steel

Diameter tangki : 5,5577 m

Tinggi Tangki : 8,4466 m

Tebal Silinder : ½ in

Diameter Pengaduk : 5,4704 ft

Daya motor : 146 HP

Tipe pengaduk : propeler

BAB III
KESIMPULAN

37
1. Jenis-jenis tangki timbun dan tangki reaksi dapat diketahui dengan jenis-
jenis tipenya , misalnya : tangki timbun berdasarkan tekanannya atau
tangki reaksi berdasarkan prosesnya.
2. Dalam proses kimia khususnya dalam zat cair atau fase cair, pengadukan
merupakan salah satu cara di dalam proses pencampuran komponen untuk
mendapatkan hasil yang diiginkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/makalah-tempat-penyimpanan-fluida.html

38
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29449/3/Chapter%20II.pdf

http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi2736862607279.pdf

http://www.caesarvery.com/2012/11/macam-macam-reaktor-reactor.html

https://www.academia.edu/4862399/Macam_macam_Reaktor_kimia_Macam_-
Macam_Reaktor?auto=download

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/51472/4/Chapter%20II.pdf

39

Anda mungkin juga menyukai