Anda di halaman 1dari 23

Perancangan Tangki

Terbuka Berpegaduk
untuk Reaksi Saponifikasi
KELOMPOK III
FEBRI TUAHMAN SARAGIH 140405036
DEWI NOVITA SARI BR. SIHOMBING 140405060
ELVIZA IRAWAN 140405061
ELIZABETH CHRISTAMORE 140405062
LINA BR. SIMANJUNTAK 140405074
SASRO ARIF PURBA 140405085
Pemicu

Bagaimana merancang tangki terbuka


berpengaduk yang sesuai standar yang
dikeluarkan ASME untuk reaksi
saponifikasi yang menghasilkan
sabun?
Sejarah Perancangan dan
Kode

Banyak peraturan yang dibuat untuk membuat


sebuah desain alat dengan meninjau keamanan,
ekonomi, fabrikasi, struktur, dan meterial.
Pengkodean ini telah dibuat oleh asosiasi
profesional, asosiasi perdagangan, perusahaan
dan pemerintah untuk tujuan keselamatan kerja.
Sejarah Perancangan dan
Kode

Kode dan standar industri yang sebagian untuk desain teknik


kimia yang akan digunakan dalam desain dan konstruksi
dirangkum di bawah ini:
ANSI B31.1 Power Piping Code
ASME Performance Test Code 31, Ion Exchange Equipment
American Society for Testing and Materials (ASTM)
California Building Standards Code (CBSC)
Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
Steel Structures Painting Council Standards (SSPC)
Underwriters Laboratories (UL)
American Waterworks Association (AWWA)
Tangki

Atmosferik
Tank
Berdasarkan
Tekanan
Pressure Tank

Aboveground
Tank
Jenis-jenis Berdasarkan
Tangki Letak
Underground
Tank

Fixed Roof
Tank
Berdasarkan
Jenis Cairan
Floating Roof
Tank
Pengaduk

Agitasi dan pencampuran dapat dilakukan dengan


beberapa tujuan:
Pencampuran cairan yang mudah larut.
Dispersi cairan tak bercampur.
Dispersi gas dalam cairan.
Suspensi partikel padat dalam slurry.
Peningkatan pertukaran panas antara cairan dan
batas wadah
Peningkatan perpindahan massa antar fase
terdispersi
Jenis-jenis Pengaduk

Turbin
Anchor
Propeller
Paddle
Helical
Penentuan Tebal
Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas adalah angka yang digunakan


untuk mengukur objek atau ketahanan bahan
untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya
diterapkan pada benda itu.
Tegangan adalah gaya menyebabkan deformasi
dibagi dengan luas area di mana gaya
diterapkan.
Regangan adalah rasio perubahan panjang yang
disebabkan oleh deformasi dengan nilai asli bahan
mula-mula.
Beban

1. Beban Terpusat (Concentrated Loads)


Contoh: Gaya P1 dan P2
1. Beban Terdistribusi (Distributed Loads)
Contoh: Beban q
1. Beban merata (Uniform load)
Contoh: Beban q pada gambar (a)
1. Beban yang berubah secara linier (Linearly
varying load)
Contoh: Beban q pada gambar (b)
1. Kopel (Couple)
Contoh: Momen M1
Reaksi Penyabunan

Reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:


Reaksi di Dalam Tangki

Trigliserida: NaOH
=1:3
Rancangan reaktor pembuatan sabun dengan volume total
= 200 L
Volume Trigliserida
= 100 L
Volume NaOH
= 100 L
Massa minyak
=xV
= 0,9 g/cm3 x 100 L
= 90.000 g (90 kg)
Mol minyak = massa minyakBM minyak
= 90.000 gram874 gr/mol
= 102,97 mol
Reaksi di Dalam Tangki

Mol NaOH = 3 x 102,97 mol


= 308,92 mol
Massa NaOH = 308,92 mol x 40 gram/mol
= 12.356,97 gram (dalam 100 liter
pelarut)
Tinjauan secara termodinamika ditujukan untuk menentukan sifat
reaksi apakah berjalan eksotermis atau endotermis dan arah reaksi
apakah reversible atau irreversible, maka perlu perhitungan dengan
menggunakan panas pembentukan. Ini sangat diperlukan untuk
mengetahui peracangan alat reaktor pembuatan sabun.
Nilai enthalpi pembentukan pada reaksi panas standar (25 C):
Hr = Hf Produk- Hf Reaktan
Hr = (3(-246,02) + -113,65) (-531,45 + 3(-90,6))
= -48,46 kkal/kmol
Maka reaksi pembentukan sabun adalah reaksi eksotermis.
Silinder Tangki

Tangki berpengaduk memiliki ketentuan


berdasarkan sebagai berikut:
Ketinggian cairan =D
Diameter impeller turbin = D/3
Ketinggian impeller dari dasar = D/3
Lebar impeller blade = D/15;
Lebar sekat empat vertikal = D/10.
Dengan volume total cairan yang diinginkan di dalam
tangki adalah 200 liter, maka dihitung diameter tangki
silinder terbuka sebagai berikut:
V = r2 h
V = d2 h
d = h, maka:
V = d3
200 dm3 = d3
d = 6,339 dm
= 63,39 cm
Volume ruang kosong tangki adalah 15% dari volume cairan, maka:
15 % .V = 0,2 d2 h
0,15. 200 dm3 = 3,14 6,3392 h
h = 0,95 dm
= 9,5 cm
Maka ketinggian tangki keseluruhan adalah sebagai berikut:
H = h cairan + h ruang kosong
= 63,39 + 9,5
= 72,89 cm
Maka ketinggian total tangki adalah 72,89 cm.
Bahan yang digunakan adalah karbon steel dengan kode SA 516 Grade 70,
maka dihitung tebal tangki sebagai berikut:
P =F/A
= m g / r2
= V g / r2
= 986 kg/m3 . 0,2 m3. 9,8 m/s2 / 3,14 . 0,32 m
= 6126,63 Pa
t =PD/4S
t = 6126,63 Pa . 0,6339 m / 4 . 70.000
t = 0,0138 m
= 1,38 cm
Pemilihan karbon steel dengan kode SA 516 Grade 70 karena bahan ini
tahan terhadap korosif.
Pengaduk

Ketinggian pengaduk dari dasar tangki adalah sebagai berikut:


H = D/3 yaitu 21,13 cm
Diameter impeller tangki dapat dihitung sebagai berikut:
Dp = Dt/3 yaitu 21,13 cm.
Viskositas minyak sawit = 4 Pa.s
Kecepatan pengadukan = 200 rpm
NRe =ND/
= 200 . 0,2113 . 986 / 4
= 10.417,09
Maka aliran turbulen sehingga dapat digunakan impeller
jenis turbin dengan pola aliran radial.
Penyangga

Tangki ini didirikan di atas penyangga leg support.


Kesimpulan

Nama alat : Reaktor


Kode alat :R
Fungsi : Mereaksikan trigliserida dengan alkali untuk proses
safonifikasi
Jenis : Strirred Open Tank vertical dan tutup bawah datar
Bahan Konstruksi : Carbon steel SA-285C
Temperatur kerja : 90o C
Tekanan kerja : 1 atm
Jenis dinding shell : Silinder
Diameter dalam : 63,39 cm
Orientasi : vertikal
Kapasitas : 230 liter
Tebal tangki : 1, 38 cm
Tinggi : 72,89 cm
Jenis Pengaduk : Turbin
Letak pengaduk : 21, 13 cm dari dasar
Diameter pengaduk : 21,13 cm
Kecepatan pengaduk : 200 rpm
Tipe penyangga : leg support

Anda mungkin juga menyukai