Anda di halaman 1dari 20

PRARANCANGAN PABRIK METIL LAKTAT

DARI ASAM LAKTAT DAN METANOL


KAPASITAS 30.000 TON PER TAHUN

Oleh:
Naafi Rahmatul Ummah Afifi D500140130
Dimas Bagus Galih Utomo D500140131
Mustofa Arifin D500140158

Dosen pembimbing:

Hamid Abdillah ST.,MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Pada zaman globalisasi seperti pada saat ini, industri kimia merupakan
industri yang penting. Hal ini dikarenakan industri kimia mempunyai banyak
keterkaitan dengan industri lain dan secara langsung mempengaruhi kegiatan
sosial ekonomi masyarakat suatu bangsa. Oleh karena itu, negara-negara di dunia
saling berlomba untuk terus mengembangkan potensi industri kimianya.
Pabrik metil laktat merupakan industri kimia bernilai tinggi. Selama ini
kebutuhan metil laktat di Indonesia masih di datangkan dari luar negeri. Hal ini
disebabkan karena belum adanya pabrik metil laktat di Indonesia. Metil laktat
(CH3CHOHCOOCH3) adalah senyawa kimia turunan ester berwujud cair, tidak
berwarna, larut dalam air, alkohol, eter. Metil laktat merupakan bahan kimia yang
termasuk bio solvent karena sifatnya yang ramah lingkungan. Metil laktat banyak
digunakan dalam industri kosmetik, bahan baku sintetis dalam bidang farmasi dan
sebagai pelarut. Selain itu, metil laktat sangat cocok digunakan untuk mencuci
material logam dan komposit seperti PCB (Printed Circuit Board).
Pendirian pabrik Metil Laktat ini juga didasarkan pada hal-hal sebagai berkut:
1. Mamacu pendirian industri lain yang menggunakan bahan baku Metil
Laktat.
2. Mengurangi angka pengangguran dengan terciptanya lapangan pekerjaan
baru.
3. Mengurangi impor Metil Laktat yang berarti akan menghemat devisa negara.

1.2 Kapasitas Perancangan

Dalam mendirikan Pabrik Metil Laktatini didasarkan pada beberapa


pertimbangan,yaitu:
1.2.1. PrediksiKebutuhan dalamNegeri
Penentuan kapasitas produksi perancangan pabrik Metil Laktat didasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan sebagi berikut :
Tabel 1.1Data KebutuhanImporMetil LaktatTahun2011-2016
No Tahun KebutuhanImpor (ton/tahun)
1 2011 2452,642
2 2012 3159,633
3 2013 3363,437
4 2014 2998,105
5 2015 3036,624
6 2016 3409,280
(Badan Pusat Statistik, 2011-2016)

Berdasarkan tabel 1.1 di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan linier
agardapat memperkirakan kebutuhanMetil Laktat diIndonesiapadatahun 2021.

y = 115.68x - 229854
4000 R² = 0.3925
3500
3000
2500
ton

2000
1500
1000
500
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
tahun

Gambar1.1 GrafikKebutuhanImporMetil Laktatdi Indonesia

Dari regresi linier terhadap data impor Metil Laktat didapatkan persamaan y
= 115,68x - 229854. Pabrik Metil Laktat direncanakan dibangun pada tahun
2017. Jadi untuk tahun 2021 diperkirakan Indonesia membutuhkan Metil
Laktat ± sebesar 3.935,28 ton.

1.2.2. PrediksiKebutuhan Luar Negeri


Selain untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia, pabrik metil Laktat
yang akan didirikan ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan luar
negeri. Kebutuhan Metil Laktat di beberapa negara sekitar indonesia terlihat
pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data import Metil Laktat di Beberapa Negara


Sekitar Indonesia pada Tahun 2016
Negara Kebutuhan (Ton)

Australia 5.439,411
Singapura 1.902,936

Jepang 36.136,944

Malaysia 4.199,154

1.2.3. Ketersediaan Bahan Baku


Bahan baku yang dapat digunakan untuk produksi Metil Laktat
adalah Metanol dan Asam Laktat.
Tabel 1.3. Sumber Bahan Baku Utama
Bahan Kapasitas
No Sumber
Produsen
Baku (Ton/tahun)

Metanol PT. Kaltim


1. www.kaltimmethanol.com
99,85 % Methanol 660.000
massa Industri

Shanghai
Asam
www.yancui.en.alibaba.c
Yancui
2. om
Laktat 96.000
Import And
85% berat
Export Co.
1.2.4. Kapasitas produksi pabrik Metil Laktat

Kapasitas pabrik yang akan didirikan harus berada di atas kapasitas


minimal atau sama dengan kapasitas pabrik yang sedang berjalan.
Tabel 1.4. Pabrik Metil Laktat di dunia
Kapasitas
Pabrik Lokasi
(Ton/Tahun)

Shenzhen Esun Industrial Co., Ltd. China 200.000

Shanghai Taoyu International Trading


China 12.000
Co., Ltd.

Haihang Industry (Jinan) Co., Ltd. China 36.500

PT Musashino Jepang 10.000

Dengan mempertimbangkan perkiraan kebutuhan dalam negeri sekitar


3.935,28ton/tahun, kapasitas minimal pabrik yang sudah berdiri adalah 10.000
ton/tahun dan mempertimbangkan kemungkinan ekspor ke negara lain, serta
memperhatikan dimensi dan efisiensi alat-alat di pabrik, maka dipilih kapasitas
30.000 ton/tahun. Kapasitas yang direncanakan diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dalam negeri dan selebihnya dapat diekspor ke negara negara Asia.

1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik merupakan salah satu faktor penting dalam pendirian suatu
pabrik untuk kelangsungan operasi pabrik. Banyak pertimbangan yang menjadi
dasar dalam menentukan lokasi pabrik, antara lain: letak pabrik dekat dengan
sumber bahan baku, pasar penunjang, transportasi, tenaga kerja, kondisi sosial
politik, dan kemungkinan perluasan area pabrik dimasa yang akan datang.
Pemilihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan secara teknis
dan ekonomis berdasarkan pertimbangan:
1. Faktor Utama

Faktor ini mempengaruhi secara langsung tujuan utama pabrik yang meliputi
produksi dan distribusi produksi. Faktor utama ini meliputi:
a. Penyediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan suatu


pabrik sehingga bahan baku sangat diprioritaskan. Bahan baku Metanol
direncanakan diperoleh dari PT. Kaltim Methanol Industri yang terletak di
Bontang, sedangkan bahan baku Asam Laktat diimpor dari Shanghai
Yancui Import And Export Co.yang terletak di China. Letak antara pabrik
dan sumber bahan baku yang dekat diharapkan agar penyediaan bahan baku
dapat tercukupi, lancar dan berkesinambungan.
b. Letak pabrik dengan daerah pemasaran

Pabrik Metil Laktat terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan


dalam negeri dan sisanya untuk kebutuhan luar negeri. Bontang, Kalimantan
Timur merupakan daerah kawasan industri yang mempunyai posisi strategis
sehingga mempunyai daerah pemasaran yang cukup baik terutama untuk
memenuhi kebutuhan industri-industri di Indonesia.
c. Sarana dan Transportasi

Bontang memiliki sarana transportasi yang memadai. Untuk pemasaran


keluar negeri sarana transportasi laut pun sangat memadai karena
wilayahnya tidak jauh dari pelabuhan.
d. Tenaga kerja

Daerah Kalimantan Timur merupakan salah satu propinsi yang memiliki


kepadatan penduduk yang tinggi di pulau Kalimantan, sehingga masalah
penyediaan tenaga kerja, baik terdidik maupun tidak terdidik tidak menjadi
masalah.
e. Kondisi tanah dan daerah

Kondisi tanah yang relatif masih luas dan merupakan tanah datar dengan
kondisi iklim yang relatif stabil sepanjang tahun sangat menguntungkan
untuk pendirian pabrik ini.
f. Kebijakan pemerintah

Pendirian pabrik perlu memperhatikan faktor kepentingan pemerintah


yang terkait di dalamnya. Kebijaksanaan pengembangan industri
berhubungan dengan pemerataan kesempatan kerja serta hasil-hasilnya.
2. Faktor Penunjang

Bontang adalah kawasan industri sehingga berbagai sarana dan prasarana


yang berkaitan dengan kebutuhan industri lebih mudah diperoleh.

1.4 Tinjauan Pustaka


1.4.1 Macam-macam Proses Pembuatan Metil Laktat

Terdapat beberapa proses pembuatan metil laktat yang telah dikembangan,


yaitu:
a. Proses Kontinyu

Bahan baku yang digunakan adalah asam laktat dengan kemurnian 85%,
perbandingan bahan baku antara metanol dan asam laktat adalah 4 : l,
penggunaan katalis asam sulfat yaitu 0,3060% berat umpan yang masuk
reaktor. Suhu reaksi antara 25 - 100 oC. Kemurnian produk metil laktat
yang adalah 98% (Raplh dan Kenneth, 1950).
b. Proses menggunakan Reactive Distillation

Reactive Distillation adalah alat yang terdiri dari tiga kolom yaitu kolom
dengan nonreactive rectifying section, nonreactive stripping section dan
reactive middle section. Bahan baku Asam Laktat dan Metanol masuk ke
seksi reaktif di mana di sini terjadi reaksi pembentukan Metil Laktat.
Katalis yang digunakan adalah ion exchange resin.
Tabel 1.5. Kelebihan dan Kekurangan Proses Pembuatan Metil Laktat
Pertimbangan Kontinyu Reactive Distillation Kelebihan a. Dapat digunakan
untuk kapasitas besar. b. Lebih efektif dalam penggunaan bahan baku. a.
Kemurnian Metil Laktat yang diperoleh lebih tinggi. b. Alat yang digunakan
sedikit. Kekurangan a. Menggunakan banyak alat. a. Proses ini masih dalam
pengembangan para ahli. b. Reactive distillation yang digunakan mahal.
Berdasarkan pertimbangan kelebihan dan kekurangan yang diperoleh,
maka prarancangan pabrik ini menggunakan proses kontinyu.
1.5 Kegunaan Produk

Metil laktat merupakan bahan kimia yang termasuk bio solvent karena
sifatnya yang ramah lingkungan. Metil laktat banyak digunakan dalam industri
kosmetik, bahan baku dalam bidang farmasi dan sebagai pelarut. Selain itu, metil
laktat sangat cocok digunakan untuk mencuci material logam dan komposit seperti
PCB (Printed Circuit Board).

1.6 Sifat-Sifat Fisik Dan Kimia Bahan Baku Dan Produk


 Metanol (Perry dan Green, 1998)
a. Sifat fisika

Rumus molekul : CH3OH


Berat Molekul, gr/mol : 32,04
Bentuk : Cair
Titik didih(1 atm) oC : 64,7
Suhu kritis, oC : 239,4
Tekanan kritis, kg/cm2 : 82,6
Densitas, gr/cm3 : 0,787
Viskositas (20 oC), cp : 0,591
Panas pembentukan cair (25 oC), kal/mol : -48,38

b. Sifat kimia

Atom hidrogen pada gugus hidroksil dapat didistribusi dengan logam


aktif membentuk metoksida.
Reaksi :
2CH3OH + 2Na → 2CH3ONa + H2
 Asam Laktat (Perry dan Green, 1998)
a. Sifat Fisika

Rumus molekul : CH3CHOHCOOH


Berat Molekul, gr/mol : 90,080
Bentuk : cair
Titik didih(1 atm) oC : 187,5
Densitas, gr/cm3 : 1,251
Viskositas (20 oC), cp : 2,942
Panas pembentukan cair (25 oC), kal/mol : -108,96
b. Sifat kimia

1. Jika direaksikan dengan alkohol dapat membentuk alkil laktat.


Reaksi :
C3H6O3 + C2H5OH →CH3CHOHCOOHC2H5 + H2O
C3H6O3 + CH3OH → CH3CHOHCOOHCH3 + H2O

2. Reaksi hidrolisa dapat terjadi pada polimer asam laktat menjadi


monomernya.
OH(CH3CHCOO)NH + (N-1)H2O → nCH3CHOHCOOH

 Metil Laktat (Perry dan Green, 1998)


a. Sifat fisika

Rumus molekul : CH3CHOHCOOCH3


Berat Molekul, gr/mol : 104,10
Bentuk : cair
Titik didih (1 atm), oC : 144,8
Titik beku, oC : - 88
Densitas, gr/cm3 : 1,107
Viskositas (20 oC), cp : 0,678
Larut dalam : air, alkohol, eter
Panas pembentukan pada 25 oC : -106,3 kal/mol

b. Sifat kimia

Metil laktat merupakan hasil dari reaksi esterifikasi antara metanol


dengan asam laktat.
Reaksi :
C3H6O3 + CH3OH → C4H8O3 + H2O

1.7 Tinjauan Proses Secara Umum

Reaksi antara asam laktat dengan metanol adalah reaksi substitusi suatu
gugus radikal organik dengan ion hidrogen yang berasal dari asam. Mekanisme
penggantian radikal organik dengan ion hidrogen dapat berlangsung dengan baik.
Pada reaksi ini yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan putusnya salah satu
ikatan yaitu ikatan karbonil-oksigen atau alkil oksigen. Dengan putusnya ikatan
tersebut, maka akan terbentuk air.
Reaksi :
CH3OH + C3H6O3 → C4H8O3 + H2O
Reaksi esterifikasi dapat dipercepat dengan asam kuat seperti asam sulfat.
Katalis hanya menaikkan kecepatan esterifikasi tetapi tidak merubah
kesetimbangan reaksi. Dengan adanya katalis berupa asam kuat dapat menambah
muatan positif, sehingga asam akan mengesterifikasi lebih cepat (Kirk dan Othmer,
1998).
Jika ditambahkan asam (HA) kedalam campuran sebagai katalisator, maka
oksigen akan bertindak sebagai oksidan berkoordinat dengan asam. Asam sulfat
dipilih sebagai katalisator karena efisiensi tinggi, harga murah, dan efek korosif
terhadap logam lebih rendah daripada asam lain. Namun bila suhu terlalu tinggi
dan pemakaian terlalu banyak, maka asam sulfat akan dapat mendehidrasi alkohol
yang digunakan. Oleh karenanya untuk mengantisipasi efek korosif dari asam
organik dan asam sulfat pada suhu yang relatif tinggi, peralatan yang digunakan
berupa stainless steel atau carbon steel.
BAB II
DESKRIPSI PROSES

2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk


2.1.1. Spesifikasi Bahan baku
 Asam Laktat (www.wikipedia.com)

- Rumus Molekul : CH3CHOHCOOH

- Berat Molekul : 90,08

- Kenampakan : cairan tidak berwarna

- Titik didih : 181,85 °C

- Kemurnian : 85 % (berat)

- Impuritas : 15 % H2O (berat)

Metanol (www.wikipedia.com)
- Rumus Molekul : CH3OH

- Berat Molekul : 32,04

- Kenampakan : cairan tidak berwarna

- Titik didih : 64,7 °C

- Kemurnian : 99,85 % (berat)

- Impuritas : 0,15% H2O (berat)


2.1.2. Spesifikasi Bahan Pembantu

Asam Sulfat (www.wikipedia.com)


- Rumus Molekul : H2SO4

- Berat Molekul : 98,08

- Kenampakan : cairan tidak berwarna

- Titik didih : 336,85 0C


- Kemurnian : 98 % (berat)

- Impuritas : 2% H2O (berat)


2.1.3. Spesifikasi Produk

 Metil Laktat (www.wikipedia.com)

- Rumus Molekul : CH3CHOHCOOH3

- Berat Molekul : 104,10

- Kenampakan : cairan tidak berwarna

- Titik didih : 144,8 0C


- Kemurnian : min 99%

2.2. Konsep Proses


2.2.1. Dasar Reaksi
Proses pembuatan metil laktat dari asam laktat dan metanol berdasarkan
reaksi esterifikasi sebagai berikut :

CH3CHOHCOOH(l) + CH3OH(l) CH3CHOHCOOCH3 (l)+ H2O(l)

Pembentukan metil laktat tersebut dilangsungkan secara kontinyu di dalam


reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Reaksi yang berlangsung dijaga pada
suhu 100 oC dan tekanan 4,54 kg/cm2.
Katalis yang digunakan adalah asam sulfat berwujud cair.

2.2.2. Mekanisme reaksi


Mekanisme reaksi pembentukan metil laktat dapat diterangkan sebagai
berikut:
OH
O O
|| | ||
H+ RCOR’ + H2O
RC-OH + R’OH R-COH
Asam karboksilat | Ester
Alkohol
OR‫׳‬
Dalam reaksi esterifikasi ikatan yang terputus adalah ikatan C-O dari asam karboksilat
bukan ikatan O-H dari asam atau ikatan C-O dari alkohol.

1. Proton menyerang karbonil- oksigen yang terpolarisasi negatif. Gugus


karbonil –oksigen kemudian menjadi lebih positif dan lebih mudah diserang
molekul alkohol.
2. Penyerangan 1 oleh alkohol akan memproduksi produk tambahan yang
berupa intermediet dengan perpindahan proton.
3. Kehilangan sebuah molekul karena aksi proton yang bergabung dengan ikatan
O-H akan membentuk molekul H2O yang pada akhirnya akan melepaskan diri,
disamping itu dengan lepasnya molekul air akan menyebabkan terbentuknya
ester (Groggins,1958).

2.2.3. Kondisi Operasi


Kondisi operasi pada perancangan pabrik asam metil laktat ini adalah
sebagai berikut:
Temperatur : 100 oC

Tekanan : 4,54 kg/cm2


Sifat reaksi : Eksotermis

Fase : cair-cair

2.2.4. Tinjauan termodinamika


Reaksi pembuatan metil laktat berlangsung secara eksotermis, hal ini dapat
ditinjau dari ∆H reaksi (298,15 K) di bawah ini :
Reaksi :

C3H6O3 (l)+ CH3OH(l) C4H8O3(l)+ H2O(l)


Data enthalpy pembentukan (∆Hf°) pada suhu 298,15 K dapat dilihat pada
tabel 2.1

Tabel 2.1. Harga ∆Hfo masing-masing komponen (Yaws, 1999)

Komponen Harga ∆Hfo (kJ/mol)

CH3OH -200,900

H2O -241,800

C4H8O3 -571,200

C3H6O3 -610,000

Jadi,
ΔHR(298 K) = ΣΔHofproduk – ΣΔHofreaktan
= ((-571,200-241,800) – (-200,900-610,000)) kJ/mol
= - 21,0 kJ/mol

Karena harga HR 298K bernilai negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.


Reaksi reversible dapat ditunjukkan dengan harga konstanta
kesetimbangan berikut :
Tabel 2.2. Harga ∆Gfo masing-masing komponen (Yaws, 1999)

Komponen Harga ∆Gfo (kj/mol)

C3H6O3 -516,000

CH3OH -166,270

C4H8O3 -451,425

H2O -237,129
ΔGof(298 K) = ΣΔGofproduk – ΣΔGofreaktan
= ((-451,425-237,129) – (-516,000 -166,270)) kJ/mol
= - 6,284 kJ/mol

Dari Smith Van Ness Equation (15.14)


−∆𝐺°𝑓
ln 𝐾298 = ⦋ ⦌
𝑅𝑇

−(−6,284)𝑘𝑗/𝑚𝑜𝑙
= 𝑘𝑗
8,314.10−8 𝑚𝑜𝑙 . 𝐾 × 298,15 𝐾

= 2,53508
𝐾 = 12,61742

K= 12,61742
Dari Smith Van Ness Equation (15.17)

𝐾 ∆𝐻 298𝐾 1 1
ln ( )= − ×( − )
𝐾. 298𝐾 𝑅 𝑇 𝑇𝑟𝑒𝑓

Pada suhu 373 K besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung


sebagai berikut.
𝐾 ∆𝐻 298𝐾 1 1
ln ( )= − ×( − )
𝐾. 298𝐾 𝑅 𝑇 𝑇𝑟𝑒𝑓

𝑘𝑗
𝐾 (−21,0 𝑚𝑜𝑙 ) 1 1
ln( )= − −3
×( − )𝐾
12,61742 8,314.10 373,15 298,15

𝐾 = 2,298

Harga konstanta kesetimbangan 2,298, maka reaksi berlangsung bolak


balik (reversible).
Di dalam jurnal IEC (Industrial Engineering and Chemistry), vol. 42, no 5
tahun 1950, halaman 809, didapatkan nilai K sebesar 2,52. Jika dibandingkan
dengan nilai K teoritis pada hitungan diatas, hasilnya tidak berbeda jauh.
Nilai K yang didapat secara teoritis dan aktual kecil sehingga dapat
disimpulkan bahwa reaksi antar asam laktat dengan metanol adalah reaksi
reversible (bolak-balik).

2.2.5. Tinjauan Kinetika


Reaksi pembuatan metil laktat :
k1
C3H6O3 + CH3OH C4H8O3 + H2O
k2
Reaksi antar Asam Laktat dengan Metanol termasuk reaksi order 2.

k1
A+M MA + H
k2
Persamaan kecepatan Reaksi
-ra = k1CACM – k2CMACH
-ra = k1(CACM – 1/KCMACH)
Dengan K = ( k1/k2)
Apabila CA = CAO( 1- Xa )
CM = CMO – CAO.Xa dan CMA = CAO.Xa
Dalam hubungan ini
CAO = Konsentrasi Asam laktat mula-mula
CMO = Konsentrasi Metanol mula-mula
𝐶𝑀𝐴 . 𝐶𝐻 𝐶𝐴𝑜 2 . 𝑋𝑎𝑒 2
𝐾= =
𝐶𝐴 . 𝐶𝑀 . 𝐶𝐴𝑜 𝐶𝐴𝑜 (1 − 𝑋𝑎𝑒 )(𝐶𝑀𝑜 − 𝐶𝐴𝑜 𝑋𝑎𝑒 )

𝐶𝐴𝑜 2 . 𝑋𝑎𝑒 2
𝐾=
𝐶𝐴𝑜 2 (1 − 𝑋𝐴𝑒 )(𝑃 − 𝑋𝑎𝑒 )

Reaksi pembentukan metil laktat adalah reaksi reversibel. Harga konstanta


kecepatan reaksi diperoleh dari jurnal IEC (Industrial Engineering andChemistry),
vol. 42, no 5 tahun 1950, halaman 806
3139,3
𝑀 1010,01369. 𝑇
𝑘1 = (0,08750 ( ) 𝐶 − 0,08955𝐶 + 0,00435)( )
𝐿 314,3

dengan perbandingan molar metanol terhadap molar asam laktat yaitu 4:1,
konsentrasi asam sulfat sebesar 0,3060% dan suhu reaksi 100°C didapat :
k1 = 0,0853080 L/mol.menit

Di dalam jurnal IEC (Industrial Engineering and Chemistry), vol. 42, no 5


tahun 1950, halaman 809, dihitung konstanta kesetimbangan reaksi (K) pada
perbandingan molar metanol terhadap molar asam laktat 4:1, konsentrasi asam
sulfat antara 0,03060 % dan suhu reaksi 100°C yaitu didapat nilai K = 2,52.
Dimana K=k1/k2.
𝑘1
𝐾=
𝑘2

0,0853080
2,52 =
𝑘2
𝑘2 = 0,033852 L/mol. menit

𝐾 = 𝑘1/𝑘2

= 2,52

𝑋𝑎𝑒 2
2,52 =
(1 − 𝑋𝐴 )(4 − 𝑋𝐴 )

𝑋𝑎𝑒 2
2,52 =
(4 − 5𝑋𝐴 ) + 𝑋𝐴 2 )

10,08 − 12,6 𝑋𝑎𝑒 + 1,52𝑋𝑎𝑒 2 = 0

12,6 ± (12,62 − (4𝑥1,52𝑋10,08)0,5


𝑋𝑎𝑒 =
2𝑥1,52

𝑋𝑎𝑒1 = 0,8971 (𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)

𝑋𝑎𝑒2 = 7,392 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)


Sehingga nilai konversi kesetimbangannya adalah 89,71%.
Keterangan :
k1 = kontanta kecepatan reaksi (forward)

k2 = kontanta kecepatan reaksi (reverse)

K = konstanta kesetimbangan reaksi


M = mol metanol (mol)
L = mol asam laktat (mol)
P = M/L
T = suhu (K)
C = kadar asam sulfat (% berat)

2.3. Diagram Alir Proses


2.3.1 Tahap penyiapan bahan baku
Bahan baku asam laktat disimpan dalam tangki penyimpanan (T-01).
Kapasitas tangki dibuat untuk persediaan selama 30 hari dengan kondisi operasi
penyimpanan pada suhu kamar.
Asam laktat dari tangki penyimpanan (T-01) dipompa untuk mengalirkan
sekaligus menaikkan tekanan menjadi 4,54 kg/cm2, dipanaskan sampai 100 oC
kemudian dialirkan ke dalam reaktor. Begitu pula dengan metanol dari tangki
penyimpan (T-02) dipompa untuk mengalirkan dan menaikkan tekanan menjadi
4,54 kg/cm2, dipanaskan sampai 100 oC kemudian dialirkan ke dalam reaktor.
Hasil bawah MD-01 yang berupa sisa asam laktat yang belum bereaksi dan katalis
H2SO4 , hasil atas MD-02 yang berupa metanol yang belum bereaksi direcycle ke
dalam reaktor. Sebelumnya dipompa untuk mengalirkan sekaligus menaikkan
tekanan menjadi 4,54 kg/cm2 , dipanaskan dahulu sampai suhu 100 oC.
2.3.2 Tahap reaksi pembentukan metil laktat
Reaksi bekerja pada fase cair - cair di dalam reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB) dengan bantuan katalis H2SO4. Reaktor dirancang untuk
beroperasi pada suhu 100 oC dan tekanan 4,54 kg/cm2. Besarnya konversi metil
laktat mencapai 85 %.
Reaksi bersifat eksotermis, untuk itu agar suhu reaksi dapat dijaga
konstan maka pada reaktor dipasang jaket pendingin yang dialiri air pendingin.
Produk reaktor adalah metil laktat, air, sisa reaktan dari metanol dan asam
laktat serta katalis asam sulfat
2.3.3 Tahap pemurnian produk
Hasil keluaran reaktor berupa cairan yang terdiri atas metil laktat, air,
metanol, asam laktat dan asam sulfat. Campuran cairan diexpansi dengan
throttlevalve untuk menurunkan tekanan menjadi 1,24 kg/cm2untuk
selanjutnyadiumpankan ke menara distilasi pertama (MD-01).
Menara distilasi pertama ini bertujuan untuk mengembalikan asam laktat
yang belum bereaksi dan katalis asam sulfat dari campuran keluaran reaktor. Hasil
bawah menara distilasi pertama (MD-01) keluar pada suhu 178,189 oC dan
tekanan 1,25 kg/cm2, terdiri dari asam laktat, asam sulfat dan sedikit metil laktat
direcycle ke reaktor yang sebelumnya dinaikkan tekananya menjadi 4,54 kg/cm2
dan didinginkan sampai suhu 100oC. Hasil atas menara distilasi pertama (MD-01)
yang terdiri metanol, air, metil laktat dan sedikit asam laktat
setelahdikondensasikan dalam CD-01 akan diumpankan ke menara distilasi kedua
(MD-02) pada suhu 80,908 oC dan tekanan 1,219 kg/cm2 .
Hasil atas menara distilasi kedua (MD-02) yang terdiri dari metanol dan
o
sedikit air keluar pada suhu 70,903 C, tekanan 1,206 kg/cm2 kemudian
dikondensasi dalam CD-02 sehingga menjadi cairan dan direcycle ke reaktor
dengan sebelumnya dinaikkan tekanannya menjadi 4,54 kg/cm2 dan dipanaskan
suhunya menjadi 100 oC. Sedangkan hasil bawah menara distilasi kedua (MD-02)
berupa metil laktat, air dan sedikit asam laktat dan metanol diumpankan ke
menara distilasi ketiga (MD-03).
Umpan MD-03 adalah hasil bawah MD-02 bersuhu 113,73 oC, tekanan
1,238 kg/cm2. Hasil atas menara distilasi ketiga (MD-03) berupa air dan sedikit
metanol dan metil laktat sebagai pengotornya dikirim ke unit pengolahan limbah
dengan sebelumnya didinginkan dahulu sampai suhu 50 oC. Sedangkan hasil
bawah MD-03 yang merupakan produk utama terdiri dari metil laktat dengan
pengotor sedikit air dan asam laktat ditampung dalam tangki penampung (T-03)
dengan sebelumnya diinginkan dahulu sampai suhu 50 oC.
DAFTAR PUSTAKA

Groggins, P. H., 1958, Unit Processes in Organic Synthesis, 5th ed., pp. 775 –
777, McGraw–Hill Book Company, New York.
Kirk, R. E., dan Othmer, D. F. 1998. Encyclopedia of Chemical Technology. New
York: The Interscience Encyclopedia Inc.
Perry, R. H., dan Green, D. W. 1998. Perry's Chemical Engineers (7th ed.). USA:
McGraw Hill Companies Inc.
Ralph, A.Troupe. dan Kenneth A.Kobe. 1950. Kinetics of Methanol-Lactic Acid
Reaction, Vol. 42
https://id.wikipedia.org/wiki/Asam Laktat. Diakses pada tanggal 1 Juni 2017.
https://id.wikipedia.org/wiki/Asam Sulfat. Diakses pada tanggal 1 Juni 2017.
https://id.wikipedia.org/wiki/Metanol Laktat. Diakses pada tanggal 1 Juni 2017.
https://id.wikipedia.org/wiki/Metil Laktat. Diakses pada tanggal 1 Juni 2017.

Anda mungkin juga menyukai