Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan berkembang nya teknologi dan industri di Indonesia, pemerintah
berupaya meningkatkan pertumbuhan industri kimia yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumberdaya alam yang ada, menciptakan lapangan
pekerjaan, mendorong perkembangan industri lain. Kebijakan pemerintah dibidang
industri, terutama di dirikannya pabrik-pabrik kimia di Indonesia diharapkan dapat
mengurangi ketergantungan dengan negara lain dan peningkatan devisa negara. Pabrik
metil laktat merupakan industri kimia bernilai tinggi.
Selama ini kebutuhan metil laktat di Indonesia masih didatangkan dari luar negeri,
yang terbanyak dari Amerika Serikat, Cina, dan Taiwan. Hal ini disebabkan karena belum
adanya pabrik metil laktat di Indonesia. Metil laktat mempunyai rumus molekul
CH3CHOHCOOCH3 merupakan senyawa turunan ester yang berfungsi sebagai pelarut
organik (dalam pembuatan selulosa asetat, selulosa nitrat, selulosa asetopropinat, dan etil
selulosa) dan senyawa kimia intermediate (digunakan dalam industri plastik, resin
sintesis dan cat). Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan metil laktat
adalah methanol dan asam laktat. Bahan baku methanol diperoleh dari PT. Kaltim
Metanol Industri, Kalimantan Timur. Sedangkan bahan baku asam laktat masih diimpor
dari Amerika Serikat, Belanda, Spanyol, dan Thailand. Walaupun bahan baku asam laktat
masih diimpor, tetapi berdasarkan perbandingan harga bahan dan produk masih
menguntungkan, karena harga produk metil laktat lebih mahal dari harga bahan baku.
Berikut ini mengenai produsen Metil Laktat dan kapasitas produksi.
Tabel 1.1 Data Impor Metil Laktat di Indonesia
Pabrik Lokasi Kapasitas (Ton/Tahun)

Shanghai Smart Chemicals China 3.000

Musashino China 10.000

Qingdao Lambert Holdings China 5.000

Zhengzhou Yi Bang Industry China 30.000

PURAC Amerika Serikat 15.000


(www.chemicalbook.com)

B. Prospek Pasar
1. Data Ekspor Impor
Kebutuhan metil laktat di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia, Ekspor-Impor
dapat diketahui jumlah kebutuhan metil laktat. Berikut ini adalah tabel data
jumlah impor metil laktat di Indonesia:
Tabel 1.2 Data Impor Metil Laktat di Indonesia.

No Tahun Jumlah (Ton)


1 2011 2452,642
2 2012 3159,633
3 2013 3363,437
4 2014 3573,896
5 2015 3779,677 (Sumber : Badan Pusat Statistik,
2016)

Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat kebutuhan metil laktat di Indonesia
setiap tahunnya terus meningkat.

4000
f(x) = 288.83x + 2417.36
3500
R = 0.93
3000

2500

Kapasitas (Ton) 2000


1500

1000

500

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

Tahun ke-

Gambar 1.1. Data Impor Metil Laktat

Data dalam table 1.1 digambarkan pada gambar 1.1 dan jika dihubungkan
kapasitas dan kebutuhan setiap tahun dianggap linier mengikuti persamaan
pendekatan :
y=288.83 x +2417.4

Prediksi kebutuhan Metil Laktat 10 tahun mendatang adalah


y=288.83 x +2417.4
y = 5303.7
Dari regresi linier terhadap data impor Metil Laktat didapatkan persamaan y =
288.83 x + 2417.4. Pabrik Metil Laktat direncanakan pada tahun 2025. Jadi untuk
tahun 2025 diperkirakan Indonesia membutuhkan Metil Laktat sebesar 5303.7
ton.

Ketersediaan bahan baku


Bahan baku yang didapat digunakan untuk produksi Metil Laktat adalah Methanol
dan Asam Laktat.

Tabel 1.3 Sumber Bahan Baku Utama

No Bahan Produsen Kapasitas Sumber


Baku (Ton/tahun)
1 Metanol PT. Kaltim 660.000 www.kaltimmetanol.com
99.85% Metanol
massa Industri
2 Asam Shanghai 96.000 www.yancui.en.alibaba.com
Laktat Yancui
85% berat Import And
Export Co.

2. Sasaran Pasar
Pabrik metil laktat tidak ada di Indonesia. Bahan baku yang digunakan untuk
produksi metil laktat adalah methanol yang di dapat di PT.Kaltim industri, sedangkan
asam laktat di import dari Shanghai Yancui.
Pabrik metil laktat didirikan untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan bahan baku
di Indonesia sehingga dapat menekan import bahan baku dari negeri lain dan
mengimport sisanya untuk kebutuhan luar negeri.

C. Tinjauan Pustaka
Mekanisme reaksi pembentukan metil laktat dapat diterangkan sebagai berikut:

Dalam reaksi esterfikasi ikatan yang terputus adalah ikatan C-O dari asam
karboksilat bukan ikatan O-H dari asam atau ikatan C-O dari alcohol
1. Proton menyerang karbonil oksigen yang terpolarisasi negative. Gugus
karbonil oksigen kemudia menjadi lebih positif dan lebih mudah diserang
molekul alcohol.
2. Penyerangan (1) oleh alcohol akan memproduksi produk tambahan yang
berupa intermediet dengan perpindahan proton.
3. Kehilangan sebuah molekul karena aksi proton yang bergabung dengan ikatan
O-H aan membentuk molekul H2O yang pada akhirnya akan melepaskan diri,
disamping itu dengan lepasnya menyebabkab terbentuknya ester.
(Groggins, 1958)
1. Proses Produksi
A. Tinjauan Berbagai Proses
Pembuatan Metil Laktat dalam skala industri berasal darimetanol dan
asam laktat degan proses esterifikasi. Hanya bahan baku asam laktat yang
digunakan memunyai kemurnian berbeda, yaitu dengan menggunakan
asam laktat 85% dan asam laktat 44%:
a. Asam Laktat 85%
Bahan baku yang digunakan adalah Asam Laktat dengan kemurnian 85
%, perbandingan bahan baku antara Metanol dan Asam Laktat adalah
4 : 1, penggunaan katalis asam sulfat yaitu 0,3060 % berat umpan yang
masuk reaktor. Suhu reaksi antara 25-100 . Kemurnian produk metil
laktat adalah 98 % (Troupe dan Kobe, 1950).
b. Asam Laktat 44%
Dengan menggunakan Asam Laktat 44%, perbandingan mol bahan
baku antara Metanol dan Asam Laktat adalah 8 : 1. Katalis Asam
Sulfat yang digunakan adalah 0,153% berat umpan yang masuk reactor
dengan suhu operasi antara 60-100 . Dengan kemurnian
Asam Laktat 44% berrati pada awal reaksi sudah
terdapat air dalam jumlah yang banyak. Hal ini
menyebabkan reaksi hidrolisa yang merupakan
kebaikan dari reaksi esterifikasi lebih mudah terjadi.
Selain itukandungan air cukup banyka akan melibatkan
suhu reaksi lebih tinggi dank arena waktu reaksi lebih
lama akan menyebabkan dekomposisi dari bahan baku.
B. Pemilihan Proses
Diantara 2 proses diatas yang dipilih adalah proses esterifikasi dengan
menggunakan Asam Laktat 85% dengan perbandingan sebagai berikut:
1. Proses pemurniannya lebh pendek karena kemurnian bahan baku yang
tinggi.
2. Tidak perlu suhu tinggi dan waktu lama karena kandungan air dari
bahan yang cukup kecil, sehingga lebih efisien.
3. Volume reaktor lebih kecil karena bahan yang diumpankan lebih
sedikit sehingga harga alat lebih murah.

a. Berdasar Ekonomi Potensial


Dari berbagai proses tersebut sebagai dasar dibagian penentu proses.

Tabel Harga Bahan Baku dan Produk

Kompone Harga
n (U$/Kg) BM (Kg/kmol)
C3H6O3 1,24 90,08
CH3OH 5,88 32,04
C4H8O3 6 104,1
(www.alibaba.com)

Data-data diatas menjadi dasar dari penentuan potensial ekonomi,


reaksi sebagai berikut:

C3H6O3(l) + CH3OH(l) C4H8O3(l) + H2O(l)


Potensial Ekonomi (EP) = (BM x Harga) Produk (BM x Harga)
Reaktan
= (BM C4H8O3 x Harga C4H8O3) {(BM C3H6O3 x
BM C3H6O3) + (BM CH3OH x BM CH3OH)}
= (104,01 x 6) {(90,08 x 1,24) + (32,04 x 5,88)}
= $ 324,5056
b. Berdasarkan Teknis
Tabel Matriks Pemilihan Proses
No Keadaan Asam Laktat 85% Asam Laktat 44%
1 Fasa cair cair cair cair
(***) (***)
2 Reaktor RATB RATB
(***) (***)
3 Kondisi Operasi T = 25 100 T = 60 100
(***) (***)
4 Tipe Reaksi Eksotermis Eksotermis
(**) (**)
5 Konversi 98% < 98%
(***) (**)
6 Ekonomi $ 324,5056 < $324,5056
Potensial (***) (**)
7 Hasil Samping - -
(***) (***)
Total 20 18
Bintang

C. Tinjauan Termodinamika
Reaksi pembuatan Metil Laktat berlangsung secara eksotermis, hal ini
dapat ditinjau dari H 298 K dibawah ini.
Reaski:
C3H6O3(l) + CH3OH(l) C4H8O3(l) + H2O(l)
Tabel Data Entalpi pembentukan (Hf pada suhu 298 K)

Komponen Harga Hf (KJ/mol)


CH3OH -200.9
H2O -241.8
C4H8O3 -571.2
C3H6O3 -610

(Yaws, 1999)

Jadi,

HR (298 K) = Hf Produk Hf Reaktan


= ((-571.2 241.8) (-200.9 610)) kJ/mol
= -2.1 kJ/mol
Karena harga HR (298 K) bernilai negative maka reaksi bersifat
eksotermis. Reaksi reversible dapat ditnjukan dengan harga konstan
kesetimbangan berikut:
Tabel Harga Gf masing-masing komponen

Komponen Harga Gf (kJ/mol)


CH3OH -516
H2O -166.27
C4H8O3 -451.425
C3H6O3 -237.129
(Yaws, 1999)

Gf (298 K) = Gf Produk Gf Reaktan


= ((-451.425 237.129) (-516 166.27)) kJ/mol
= -6.284 kJ/mol

ln K298 = [ G f
RT ]
(6.284 ) kJ /mol
3
= 10 kJ
8.314 . K 298 K
mol

= 2,5363
K = 12,6328
(Smith Van Ness Equation)

ln ( K K298 ) =
H R 298 K
R
1

1
(
T Tref )

Pada suhu 373 K besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung


sebagai berikut.

ln ( K K298 ) =
H R 298 K
R
1

1
T Tref ( )
kJ
K (
2.1
mol )
ln (
12.6328 ) =
8.314 .
3
10 kJ
K
( 3731 2981 ) K1
mol

K = 10,6532
Harga konstanta kesetimbangan maka reaksi berlangsung bolak balik
(reversible). Didalam jurnal IEC (Industrial Engineering and Chemistry), vol 42,
no 5 tahun 1950, halaman 809, didapatkan nilai K sebesar 10,6532.
Jika dibandingkan dengan nilai K teoritis pada perhitungan diatas, hasilnya tidak
berbeda jauh. Nilai K yang didapat secara teoritis dan actual kecil sehingga dapat
disimpulkan bahwa reaksi antar asam laktat dengan methanol adalah reaksi
reversible (bolak-balik).

D. Tinjauan Kinetika
Reaksi pembuatan metil laktat:
C3H6O3 + CH3OH C4H8O3 + H2O
Reaksi antar asam laktat dengan methanol termasuk reaksi order 2.
A + M MA + H
Persamaan kecepatan Reaksi

-ra = k1CACB k2CMACB


-ra = k1 (CACM 1/KCMACB
Dengan K = (k1/k2)
Apabila CA = CAO (1 - XA)
CM = CMO - CAO XA dan CMA = CAO XA
Dalam hubunagn ini
CAO = Konsentrasi Asam laktat mula-mula
CMO = Konsentrasi Metanol mula-mula

CMA . CH CAO2 . Xae2


K= =
CA . CM . CAO CAO (1 - Xae)(CMO - CAO Xae)
CAO2. Xae2
K=
CAO2 (1 - Xae)(P - Xae)
Reaksi pembentukan metil laktat adalah reaksi reversibel. Harga konstanta
kecepatan reaksi diperoleh dari jurnal IEC (Industrial Engineering and
Chemistry), vol. 42, mo 5 tahun 1950, halaman 806.
3139.3
10.01369 T
10
k1 = (0,08750 (M/L)C 0,08955C + 0,00435)(
314.3

dengan perbandingan molar methanol terhadap molar asam laktat yaitu 4:1,
konsentrasi asam sufat sebesar 0.3060% dan suhu reaksi 100oC didapat:
k1 = 0.0853080 L/mol.menit
Di dalam jurnal IEC (Industrial Engineering and Chemistry), vol 42, no 5 tahun
1950 halaman 809 dihitung konstanta kesetimbangan reaksi (K) pada sulfat antara
0.03060 % dan suhu reaksi 100oC yaitu didapat K= 2.52. Dimana K= k1/k2.
k1
K = k2

0.0853080
2.52 = k2

K2 = 0.033852 L/mol.menit
K = k1/k2
= 2.52
X ae 2
2.52 = (1 Xa)( 4Xa)

X ae 2
2.52 = 45 Xae+ Xae 2

10.08 12.6 Xae + 1.52 Xae2 = 0


0.5
12.6 ( 12.62 ( 4 x 1.52 X 10.08 ) )
Xae = 2 x 1.52

Xae = 0.8971 (memenuhi)


Xae2 = 7.392 (tidak memenuhi)
Sehingga nilai konversi kesetimbangannya adalah 89.71%
Keterangan:
k1 =konstanta kecepatan reaksi (forward)
k2 =konstanta kecepatan reaksi (reverse)
K =konstanta kesetimbangan reaksi
M =mol methanol (mol)
L =mol asam laktat (mol)
P =M/L
T =suhu (K)
C =kadar asam sulfat (%berat)

Anda mungkin juga menyukai