BAB I
PENDAHULUAN
Data Ekspor
Tabel 1.3. Data Ekspor Metil Akrilat 2019 di Beberapa Negara Tahun 2019
No
Negara Jumlah (Ton/Tahun)
.
1 Amerika 252629,436
2 Canada 162,929
3 Czech Rep. 46989,481
4 Japan 31489,345
5 Poland 469,911
6 Singapore 24227,078
7 Switzerland 1924,228
(UN Comtrade, 2020)
Tabel 1.4. Data Ekspor Asam Akrilat di Berbagai Negara Tahun 2019
No
Negara Jumlah (Ton/Tahun)
.
1 Amerika 29402,536
2 Hong Kong 39,760
3 Czech Rep. 15720,570
4 Japan 70277,206
5 Poland 333,230
6 Switzerland 90,833
(UN Comtrade, 2020)
Tabel 1.5. Data Ekspor Metanol di Berbagai Negara Tahun 2019
No
Negara Jumlah (Ton/Tahun)
.
1 Amerika 2376900,189
2 Azerbaijan 388393,55
3 Canada 415169,44
4 Chile 862015,12
5 Poland 143783,78
(UN Comtrade, 2020)
2) Proses Esterifikasi
Pada proses esterifikasi, asam akrilat direaksikan dengan methanol
dengan katalis asam sulfat membentuk metil akrilat. Reaksi esterifikasi ini
berlangsung pada fase cair, suhu 80 °C dan tekanan atmosfer. Perbandingan
mol asam akrilat dengan methanol yang digunakan adalah 1 : 1. Kebutuhan
katalisator sebesar 5% dari total massa reaktan, reaksi tersebut berlangsung
pada reaktor alir tangka berpengaduk dengan konversi mencapai 99,5%
dengan waktu reaksi selama 1 jam.
Reaksi :
C 3 H 4 O 2 (l) +CH 3 OH (l ) H 2 SO 4 C 4 H 6 O 2 (l) + H 2 O (l )
↔
A B C D
Harga Δ𝐻°𝑓 dan Δ𝐺° masing-masing komponen pada suhu 298 K
didapat dari didapat dari Yaws dan Perry’s sebagai berikut :
Mencari ∆Htotal :
∆H°298 = ∆Hf° produk - ∆Hf° reaktan
= {(n × ∆Hf° C4H6O2) + (n × ∆Hf° H2O)} – {(n × ∆Hf° C3H4O2) +
(n × ∆Hf° CH3OH)}
= {(1 × -333) + (1 × -241,8)} – {(1 × -201,17) + (1 × 336,23)}
= -37,4 kJ/mol
353
353
353
7,64037 10−1 2 2,72593 10−3 3 3,85019 10−6 4
= 146,162T +
2
T−
3
T +
4
T
298
|
7,6403710−1 2,7259310−3
= 146,162 (353-298) + (3532-2982) –
2 3
3,8501910−6
(3533-2983) + (3534-2984)
4
= 8038,91 + 13678,17239 – 15922,50696 + 7355,068457
= 13149,6 J/mol ≈ 13,1496 kJ/mol
298
298
= ∫ (-18,242 + 1,2106 T – 3,116 10-3 T2 + 3,1409 10-6 T3) +
353
298
1,52106 2 4,145110−3 3 4,6007 10−6 4
= 21,91T +
2
T −
3
T +
4
T
353
|
1,52106 4,1451 10−3
= 21,91 (298-353) + (2982-3532) – (2983-3533) +
2 3
4,6007 10−6
(2984-3534)
4
= – 1205,05 – 27230,77665 + 24212,06105 –8788,777554
= – 13012,5 J/mol ≈ 13,0125 kJ/mol
∆Htotal = ∆Hproduk + ∆H°298 + ∆Hreaktan
= {(13,1496) + (-37,4) + (-13,0125)} kJ/mol
= –37,263 kJ/mol
reaksi pembentukan metil akrilat dari asam akrilat dan methanol merupakan
reaksi yang berlangsung secara eksotermis, karena nilai ∆H total bernilai
negatif.
maka,
−1 −∆ H °
dln K = dT (7)
R T2
persamaan dapat juga dinyatakan sebagai berikut :
dln K −−∆ H °
=
1 R (8)
d
T( )
Konstanta kesetimbangan reaksi berubah seiring perubahan temperatur :
1
ln K T2
1 1
∫ d ln K
ln K 0
= ∫
R 1
∆ H°d
T () (9)
T1
−∆ H R 1 1
ln K −K 0 =
R
−
(
T2 T1 ) (10)
−−37,263 kJ /mol 1 1
ln
K
K0
=
8,314 ×10 −3 kJ
− (
353 298
K ) (11)
mol . K
ln K −K 0 = –2,3435
ln K = –2,3435 + ln K0
ln K = –2,3435 + 15,075
ln K = 12,732
K = 338405,446
k1
Karena harga K = besar, maka harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan
K2
dengan harga k1 sehingga k2 diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan
satu arah (irreversible).
∆G353 = −RT ln K
−3 kJ
= (8,314 × 10 )×(353 K)×(12,732)
mol . K
= −37,366 kJ/mol
Dari perhitungan diatas diperoleh ∆G353 bernilai negatif yang berarti reaksi
berlangsung spontan.
A B C D
Kondisi operasi:
T : 80 ℃
Waktu reaksi (t) : 1 jam
Konversi C3H4O2 :
I.3.1.6. Utilitas
Utilitas atau unit pendukung proses merupakan bagian penting untuk
menunjang berlangsungnya proses dalam suatu pabrik. Unit pendukung proses
yang terdapat dalam pabrik metil akrilat adalah:
1) Unit pengadaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan air sebagai berikut:
a. Air pendingin
b. Air konsumsi umum dan sanitasi
c. Air umpan boiler
2) Unit pengadaan steam
Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media
pemanas untuk reboiler.
3) Unit pengadaan udara tekan
Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan
instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel dan
untuk kebutuhan umum yang lain.
4) Unit pengadaan listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan proses, peralatan utilitas, peralatan elektronik atau alat-alat listrik,
AC, maupun penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan disediakan
generator sebagai cadangan apabila listrik dari PLN mengalami gangguan.
5) Unit pengadaan bahan bakar
Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan
generator dan boiler. Bahan bakar yang digunakan dapat diperoleh dari PT
Pertamina.
Methanol
Bahan baku reaktan methanol diperoleh dari PT Kaltim Metanol Industri,
Kalimantan Timur.
Sifat Fisis :
Rumus molekul : CH3OH
Berat molekul : 32,042 gr/grmol
Densitas (25 °C) : 0,787 gr/ml
Titik didih : 64,7 °C
Kelarutan : Larut sempurna dalam air (1×106 mg/L pada (25
°C)
Titik kritis : 234,49 °C
Viskositas : 0,539 cp (25 °C)
Kapasitas panas : 79,93 J/mol (25 °C)
∆Gf : -162,51 kJ/mol
∆Hf : -201,17 kJ/mol
∆S : 239,7 J/mol.K
(Chemical Properties Handbook, Yaws, 1999)
Sifat kimia:
Metanol adalah alkohol yang mempunyai ikatan karbon paling
pendek. Metanol murni sangat penting dalam proses sintesa kimia,
metanol juga sangat beracun.
(Kirk Othmer, 1998)
Spesifikasi methanol yang dibutuhkan yaitu :
Kemurnian : 99,85%
Impurities : 0,15% air
(www.kaltimmethanol.com)
2) Bahan Pembantu
Asam Sulfat
Bahan baku berupa katalisator asam sulfat diperoleh dari PT Petrokimia
Gresik, Jawa Timur.
Sifat Fisis :
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98,079 gr/grmol
Densitas (25 °C) : 1,833 gr/ml
Titik didih : 337 °C
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air
Titik kritis : 652 °C
Viskositas : 23,541 cp (25 °C)
Kapasitas panas : 139,95 J/mol (25 °C)
∆Gf : -653,47 kJ/mol
∆Hf : -735 kJ/mol
∆S : 298,7 J/mol.K
(Chemical Properties Handbook, Yaws, 1999)
Sifat kimia:
o Dengan basa membentuk garam dan air
H 2 SO4 +2 NaOH → Na2 SO4 +2 H 2 O
o Dengan garam membentuk garam dan asam lain
H 2 SO 4 +2 NaCl → Na2 SO 4 +2 HCl
(Kirk Othmer, 1978)
Spesifikasi asam sulfat yang dibutuhkan yaitu :
Kemurnian : 98%
Impurities : 2% air
(www.petrokimia-gresik.com)
3) Produk
Metil Akrilat
Rumus molekul : C4H6O2
Berat molekul : 86,09 gr/grmol
Densitas (25 °C) : 0,949 gr/ml
Titik didih : 80,7 °C
Kelarutan : Larut dalam air (4,94 g/100 ml 25 °C)
Titik kritis : 262,85 °C
Viskositas : 0,488 cp (25 °C)
Kapasitas panas : 158,13 J/mol (25 °C)
∆Gf : -257,32 kJ/mol
∆Hf : -333 kJ/mol
∆S : 365,64 J/mol.K
(Chemical Properties Handbook, Yaws, 1999)
Sifat kimia:
o Bereaksi secara tidak terkendali dengan oksidan kuat yang akan
menyebabkan ledakan dan kebakaran
o Mudah terpolimerisasi pada suhu tinggi
(Ullman, 1985)
Spesifikasi metil akrilat yang akan dihasilkan yaitu :
Kemurnian : 99,5%
Impurities : 0,5% air
I.3.2.3. Kemasan
Produk metil akrilat berupa cairan, untuk kemasan produk akan dibuat
dalam bentuk drum dengan kapasitas tertentu.
I.3.2.4. Penyimpanan
Bahan baku asam akrilat disimpan dalam fasa cair pada kondisi suhu
30℃ dan tekanan 1 atm dalam tangki penyimpanan 1 (TP 01), bahan baku
metanol disimpan dalam fasa cair pada suhu 30℃ dan tekanan 1 atm dalam
tangki penyimpanan 2 (TP 02). Sedangkan katalisator asam sulfat disimpan
dalam fasa cair pada suhu 30℃ dan tekanan 1 atm dalam tangki penyimpanan
3 (TP 03), dan produk berupa metil akrilat disimpan dalam fasa cair pada suhu
30℃ dan tekanan 1 atm dalam tangki penyimpanan 4 (TP 04).
30,000.00
Jumlah (Ton/Tahun)
15,000.00
10,000.00
Data Impor Metil Akrilat
5,000.00
Linear (Data Impor Metil Akrilat)
0.00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun
BAB II
DESKRIPSI PROSES
II.1. Diagram Alir Proses
Diagram alir prarancangan pabrik metil akrilat dari asam akrilat dan
metanol dapat ditunjukkan dalam dua macam, yaitu :
1) Diagram alir kualitatif (Gambar 2.1)
2) Diagram alir kuantitatif (Gambar 2.2)
C3H4O2
H2O R DC-01 MD-01 MD-02
P = 1 atm
T = 30°C
H 2O H 2O
C 3H 4O 2 C 3H 4O 2
H2SO4 C 4H 6O 2
P = 1 atm CH3OH H 2O
T = 80°C H2SO4 C 3H 4O 2 H 2O
H 2O
P = 1 atm C 4H 6O 2 C 3H 4O 2
C 4H 6O 2
T = 80°C CH3OH H2SO4
P = 1 atm
H2SO4 P = 1 atm
T = 95°C
P = 1 atm T = 176,5°C
T = 80°C
Metil akrilat dan air yang berasal dari fraksi atas decanter, dialirkan ke
menara distilasi kedua untuk mendapatkan metil akrilat dengan kemurnian
99,5%. Hasil atas menara distilasi kedua berupa produk metil akrilat 99,5%
yang selanjutnya didinginkan menggunakan CL-03 sampai suhu 40°C
kemudian disimpan pada tangki penyimpanan pada suhu 30°C. Sedangkan
hasil bawahnya, didinginkan menggunakan CL-04 sampai suhu 40°C yang
selanjutnya dibuang ke Unit Pengolahan Limbah (UPL).
Alat Fungsi
Tangki 01 (T-01) Menyimpan bahan baku asam akrilat
Tangki 02 (T-02) Menyimpan bahan baku metanol
Gambar 2.5. Rencana Lokasi Pabrik Metil Akrilat berada di Liquid Cluster
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1996. PT Petrokimia Gresik. www.petrokimia-gresik.com.
Diakses 9 Agustus 2020.
Anonim. 2000. PT Kaltim Methanol Industri. www.kaltimmethanol.com.
Diakses 9 Agustus 2020.
Anonim. 2004. Sumitomo Chemical Divests Singapore-Based Acrylic Acid
Operations. www.sumitomo-chem.co.jp. Diakses 9 Agustus 2020.
Anonim. 2012. Speciality Chemicals. www.shokubai.co.jp. Diakses 9
Agustus 2020.
Biro Pusat Statistik. 2013-2018. “Statistik Perdagangan Luar Negeri
Indonesia. Ekspor dan Impor Menurut Jenis Barang dan Negara Asal”.
Yogyakarta.
Kirk, R.E. & Othmer, D.F., 1998, Encyclopedia of Chemical Technology,
Vol 6, 4th edition, John Wiley and Sons, Inc., New York
Ullmann, Fritz, 1985, Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry
vol.3, John Wiley and Sons Inc. New York
US Patent No. 3.060.228. 1962. Preparation of Methyl Acrylate. United
State Patent office: USA.
US Patent No. 3.875.212. 1975. Process For Continously Synthesizing
Acrylic Acid Esters. United State Patent Office: USA.
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw Hill Company,
New York
http://www.pubchem.com (Diakses pada 9 Agustus 2020)
http://www.alibaba.com (Diakses pada 9 Agustus 2020)